Perkembangan Konsep Dasar Politik Hindu Buddha

Perkembangan Konsep Dasar Politik Hindu Buddha – Materi Sejarah Kelas 10

Hello, Sobat Zenius! Jika sebelumnya kita sudah membahas kehidupan masyarakat nusantara sebelum mengenal peradaban Hindu-Buddha. Maka sekarang mari kita bahas tentang konsep dasar politik masyarakat setelah mengenal peradaban Hindu-Buddha. Di zaman Hindu-Buddha sendiri, terdapat beberapa konsep politik yakni tribalisme, vassalage, dan deification. 

Nah, kira-kira apa ya, pengertian dari ketiga konsep tersebut? Yuk, kita bahas! 

Konsep Dasar Politik Hindu Buddha

1. Konsep Politik Tribalisme

Konsep Politik Hindu Buddha Tribalisme
Candi Singasari. (Dok. Wikimedia Commons)

Tanpa elo sadari, sebenarnya konsep tribalisme ini sering elo jalani, lho! Misalnya ketika di sekolah, elo pasti punya sekelompok teman yang sering diajak main, kan? Nah, kalau udah cocok di geng tertentu pasti elo udah nggak mau lagi nih, main dengan geng lainnya sehingga memilih setia banget sama geng sendiri. 

Lantas, apa hubungannya dengan tribalisme? Jadi, tribalisme merupakan perilaku kesetiaan seseorang kepada kelompok suku atau grup sosial. 

Contoh yang terjadi pada zaman Hindu-Buddha yakni masyarakat Kerajaan Singasari yang setia dan tunduk pada rajanya. Tanpa disadari tribalisme juga merupakan proses pembentukan kesukuan yang ada di Indonesia lho, seperti suku Jawa, suku Sunda, dan lainnya. 

Baca Juga: Masa Kejayaan Kerajaan Banten dan Peninggalannya – Materi Sejarah Kelas 10

2. Konsep Politik Vassalage

Konsep Politik Vassalage
Kawasan inti Majapahit dan provinsinya. (Dok. Wikimedia Commons)

Konsep dasar politik berikutnya adalah vassalage nih, Sobat! Vassalage merupakan sebuah posisi subordinasi atau penyerahan diri. Misalnya saja, elo punya sebuah kerajaan. Nah, supaya kerajaan elo semakin berkembang, yang perlu dilakukan adalah dengan mengambil alih kerajaan di sekitar. Sebab, kalau tidak mengambil alih kerajaan lain, bisa jadi malah kerajaan elo yang diambil alih. 

Contohnya adalah Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan Majapahit bisa menjadi kerajaan terbesar karena telah banyak mengalahkan kerajaan lainnya. 

3. Konsep Politik Deification

Konsep Politik Deification hindu buddha
Politik Deification. (Dok. Pixabay)

Konsep dewa raja atau dikenal juga dengan deification adalah pengagungan pemimpin seakan-akan melebihi manusia biasa. Maksudnya gimana, tuh?

Jadi, masyarakat telah menganggap bahwa raja mereka adalah seorang dewa yang berwujud manusia. Sehingga, masyarakat memiliki keyakinan bahwa menantang raja sama saja menentang dewa. Dengan adanya konsep dewa raja, sosok pemimpin biasanya didasarkan pada garis keturunan.

Baca Juga: Pendiri dan Silsilah Kerajaan Mataram Islam – Materi Sejarah Kelas 10

Politik Tribalisme, Vassalage, dan Deification Saat ini

Faktanya, ketiga konsep politik di atas (tribalisme, vassalage, dan deification) tidak hanya ada pada zaman peradaban Hindu-Buddha saja lho, melainkan masih tercermin sampai saat ini.

Contoh dari politik tribalisme yakni ketika ada pemilihan kepala daerah, masih banyak calonnya yang mengunggulkan diri sebagai “putra daerah”. Nah, menurut elo kenapa hal ini bisa terjadi? 

Jadi, hal ini tuh bisa terjadi karena masih adanya perilaku kesetiaan seseorang dengan identitas kesukuannya alias tribalisme. 

Sementara itu, politik vassalage cukup serupa dengan situasi politik antara Korea Selatan dengan Korea Utara. Seperti yang kita ketahui, kedua negara ini memiliki situasi politik yang “rawan”, makanya mereka punya demilitarized zone di daerah perbatasan kedua negara tersebut.

Nah, Korea Selatan sendiri punya kedekatan secara politik dan militer dengan AS. Sehingga, kalau Korea Utara berani macam-macam dengan negeri asal Hallyu Wave tersebut, bukan tidak mungkin nih guys, kalau AS segera mengambil tindakan.

Terakhir yakni konsep deification, kalau contoh dari politik ini bisa kita temukan pada pengikut Habib Rizieq. Di mana, para pengikutnya ini sangat mengagung-agungkan pemimpinnya. Dampak dari pandangan yang “mendewakan” seseorang seperti yang terdapat pada konsep politik deification memungkinkan sekelompok pengikut untuk bergerak sesuai kepentingan si tokoh terlepas berbahaya atau tidak.

Contoh Soal Konsep Dasar Politik Hindu Buddha

  1. Alasan kenapa suatu sistem politik vassal bisa terbentuk, kecuali ….

A. Adanya ancaman.

B. Adanya perlindungan dari kerajaan yang lebih kuat.

C. Kekuatan yang lebih besar.

D. Hubungan bilateral yang erat.

E. Wilayah kekuasaan yang luas.

Jawaban: 

Jawaban yang paling tepat adalah D. hubungan bilateral yang erat. Hubungan bilateral biasanya terjadi dalam kelompok yang memiliki kedudukan yang sama dan dalam pelaksanaannya unsur paksaan tidak dominan.

Baca Juga: Kehidupan Kerajaan Aceh dan Silsilahnya – Materi Sejarah Kelas 10

Gimana nih guys, setelah menyimak artikel di atas pastinya elo udah paham kan, tentang konsep dasar politik Hindu-Buddha? Well, bagi elo yang masih mau tahu lebih banyak tentang materi ini bisa langsung kunjungi aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini, ya!

belajar materi pelajaran sejarah di zenius
Bagikan Artikel Ini!