Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 81

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol

Artikel ini mengupas manfaat jalan tol, dari segi militer, politik, dan ekonomi, dengan menelusuri sejarah Romawi Kuno, Nazi Jerman, dan Amerika Serikat di bawah pimpinan Eisenhower.

Di mana-mana lagi banyak banget ya proyek jalan tol. Apalagi mendekati momen mudik seperti sekarang. Tapi di tengah gencarnya pembangunan jalan tol, ada pihak yang meragukan manfaat dari jalan tol.

“Negara kita berutang banyak demi bangun jalan tol. Tapi palingan yang ngerasain manfaatnya cuma orang bermobil dan orang kaya.”

Pernah ga kita benar-benar mikir, apa sih manfaat dari jalan tol? Mungkin selama ini kita cuma kepikiran kalo jalan tol itu untuk mempercepat mobilitas dan mengurangi kemacetan. Tapi manfaat jalan tol itu lebih dalam dari yang lo kira. Ternyata jalan tol itu juga punya manfaat militer, politik, dan ekonomi.

Siapa sangka kalo keberadaan jalan tol mendorong lahirnya mobil Volkswagen? Siapa pula yang kepikiran kalo keberadaan jalan tol menjadi faktor penting lahirnya salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah manusia?

Oh iya, kenalkan nama gue Hilman. Gue tutor Sejarah yang bergabung dengan Zenius Education sejak tahun 2017. Dulu, gue kuliah di Universitas Indonesia, di program studi Ilmu Politik. Di tulisan perdana gue di Zenius Blog, gue mau ngajak lo untuk mengecek sejarah singkat jalan tol dan juga manfaatnya. Ada tiga kisah kasus sejarah yang bakal dikupas buat melihat sisi lain jalan tol: (1) Via Romana, (2) Reichsautobahn, dan (3) Interstate Highway System.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 82

Apa itu Jalan Tol?

Sebelum masuk ke sejarahnya, gue pengen pertegas dulu tentang konsep “jalan tol”. Secara harfiah, TOL itu sendiri singkatan dari Tax on Location. Jadi jalan tol adalah jalan yang dikenakan pajak di tempat, alias harus bayar tarif sesuai ketentuan.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 83
Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

Tapi konteks jalan tol di setiap negara bisa beda-beda. Kalo lo nonton film Hollywood atau pernah jalan-jalan ke Eropa, lo mungkin pernah lihat jalan bebas hambatan yang ukurannya kecil, ga bayar, dan bisa dilalui motor atau bahkan sepeda.

Supaya sederhana, kita sepakati aja definisi jalan tol yang gue bahas di sini. Jalan tol adalah jalan bebas hambatan yang dirancang agar mudah berpergian dari lokasi A ke lokasi B yang umumnya jauh, entah berbayar atau gratis, entah jalanannya berukuran kecil ataupun besar, entah kendaraan yang masuk terbatas atau tidak. Konsepnya adalah jalanan rapi mulus halus supaya yang lewat bisa ekspres bepergian, cepet sampe ke tujuannya yang jauh.

Oke, mari kita mulai penelusuran sejarahnya.

Via Romana: Jalan Tol Romawi Kuno

Eng, iya. Lo ga salah baca. Jaman Romawi kuno so pasti ga ada mobil. Jangankan mobil, jalan aspal aja ga ada. Nah, inilah gunanya menyamakan konsep tentang jalan tol seperti yang kita lakukan di atas tadi. Jelas, di kasus Romawi Kuno, jalan tol yang akan kita bahas pasti ga beraspal dan ukurannya kecil kalau dibanding sekarang. Tapi, jalan tolnya tetep bebas hambatan, dikelola negara, bikin orang gampang berpergian ke jarak yang jauh-jauh, dan berbayar. Ini contohnya:

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 84
Sepenggal Ruas Jalan era Romawi: Via Appia yang masih ada sampai sekarang
.

“Ah biasa aja, kok begitu dibilang jalan tol? Cuma jalan setapak yang rapi dikasih batu.”

Bagi kita yang hidup di zaman modern, mungkin udah terlalu sering take things for granted. Kita udah enak aja gitu bertransportasi di jalanan beraspal yang mulus. Tapi bayangkan kalo lo hidup sebagai manusia ribuan tahun lalu. Mereka harus berjalan kaki tanpa jalanan beraspal atau batuan blok yang tersusun rapi. Pegel banget dong. Belum lagi jalanannya penuh semak, berlumpur, berdebu. Ga nyaman banget kan.

2000 tahun yang lalu nih, ada peradaban kuno yang udah mikirin gimana caranya supaya ke mana-mana cepat, enak, lancar, dan aman. They paved the road. Yang udah ada, di-pave. Yang belum ada, dibikin dari nol. Jalanan serapi gambar di atas banyak terbentang dari kota Roma ke penjuru kota-kota besar di benua Eropa, secuil benua Asia, dan sepanjang pesisir Afrika Utara. Sampai-sampai muncul istilah “all roads lead to Rome” atau “Semua jalan menuju Roma.” Wah, gimana ceritanya kok jalanan sebagus ini bisa nongol di mana-mana?

Ceritanya berawal dari Roma era awal-awal republik (312 SM). Di selatan Roma, ada Sekutu mereka namanya kota Capua. Roma dan Capua lagi perang dengan suku Samnite. Nah, untuk membantu Sekutunya, Roma bangun jalan supaya mudah kirim pasokan bantuan dan pasukan tentara. Dulu ga ada jalan yang layak.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 85
Ilustrasi: Konstruksi Jalan Tol Romawi oleh Prajurit Legiun Roma

Ternyata jalanan itu bikin mudah kerjaan tentara di masa depan. Sehabis tentara Roma menaklukan kota-kota sepanjang selatan Italia, termasuk suku Samnite, mereka bangun jalan supaya makin mudah menjangkau daerah taklukan. Mereka jadi gampang kalo mau balik lagi ke kota taklukan mereka. Kali aja kota tadi tiba-tiba memberontak. Di sini jalan tol memberi manfaat militer bagi pasukan Roma.

Setelah itu, baru deh pedagang pada lewat. Pedagang lewat = duit lewat. Lo palakin…eh maaf, pajakin deh itu pedagang. Lo mintain duit … duit “keamanan” istilahnya. Iya, biar aman dari begal/bandit/rampok, lo harus bayar ke polisi jalan tol Roma namanya Stationarii atau Beneficiarii. Lumayan, duit kan? Ini duit sah loh, sah di mata hukum. Nanti duitnya masuk ke kas negara. Ga cuma pedagang, kalo misalnya daerah jajahannya punya tambang emas atau ladang gandum, angkutin deh itu hasil buminya buat Roma. Duit dapet, barang dapet. Muncul manfaat ekonomi.

Selain membangun jalan ke kota yang mau ditaklukan, pasukan Roma juga membangun jalan ke kota-kota yang strategis, seperti kota Sekutu, kota musuh yang besar, dan kota pusat perdagangan. Dari sini lahir lagi manfaat lain dari jalan tol, yaitu manfaat politik. Dengan banyak jalan dibangun menghubungkan kota-kota besar dengan kota Roma, maka orang Romawi jadi kuat secara politik. Artinya, mereka berkuasa. Bisa kirim tentara ke kota yang ga nurut sama Roma, jadi kota-kota lainnya tunduk dan takut. Ditambah lagi, jangkauan jalan yang luas bikin banyak daerah pengen bersatu dengan Roma. “Ah udahlah kita gabung aja sama orang Romawi biar dibikinin jalan sama dikasih perlindungan bala bantuan.” Sedikit demi sedikit banyak daerah di luar kota Roma yang bersatu, entah itu dipaksa karena dijajah atau memang dia pengen minta sendiri.

Nah, sekarang tentara udah gampang nih kemana-mana. Ada ancaman, kirim tentara. Ancaman hilang, kirim lagi tentara cari daerah baru buat dijajah. Terus berulang begitu dan hasilnya adalah … Kekaisaran Romawi. Setengah benua Eropa + secuil Asia + Pesisir Afrika Utara jadi milik satu kota: kota Roma. Dari 312 SM mulai bangun jalan sampai 476 M runtuhnya Kekaisaran Romawi, jalan tol yang dibangun orang Romawi udah bantu banget mereka memperluas dan mempertahankan kekuasaan. Mau perang jadi gampang, mau jaga daerah jadi mudah dan aman. Coba liat peta di bawah ini.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 86
Peta Rute Jaringan Jalan “Tol” di Era Romawi Kuno

Kekaisaran Romawi disebut-sebut sebagai yang pertama membangun sistem jalan bebas hambatan modern. Cukup banyak sejarawan kuno yang juga berpendapat bahwa tanpa jalanan semacam itu, mungkin ga akan ada Kekaisaran Romawi yang seluas itu. Jalanan yang serapih semulus secanggih dan teroganisir itu benar-benar sebanding sama jalan tol kelas internasional (Chapot, dalam Jacobson, 1940: 85).

Reichsautobahn: Jalan Tol Nazi Jerman 

Jauh juga nih dari 317 SM loncat ke 1939 M era Perang Dunia II. Buat lo yang geeks sama WWII (World War II atau Perang Dunia II), tau banget lah ya NAZI goreng, eh maksudnya NAZI Jerman.

Pernah denger ga rumor kalo NAZI adalah pencetus jalan tol pertama di dunia? Nah, di sini gue mau ngelurusin kalau itu adalah mitos dan cuma propaganda partai NAZI. Jalan tol sih udah ada jauh sebelum partai NAZI gembar-gembor heboh sama jalan tol, seperti Long Island Motor Parkway di Amerika Serikat, A8 (Autostrada Otto) di Italia, dan Autobahn Bonn–Cologne di Jerman sendiri.

Tapi kenapa mitos itu ada? Karena partai NAZI lah yang mempopulerkan jalan tol. Ga cuma sebagai alat pembangunan ekonomi, tetapi juga sebagai alat politik, alat pemersatu bangsa. Berikut ceritanya.

Sebelumnya, Jerman udah punya jalan tol pertama semenjak tahun 1932. Nah, di tahun segitu partai NAZI belum berkuasa di Jerman. Di saat itu pula, partai NAZI menentang gagasan dan pembangunan jalan tol. Kenapa?

“Jalan tol dianggap sebagai proyek mewah bagi segelintir orang super kaya yang punya mobil.”

Tahun 1934, tiba-tiba semua berubah. Singkat cerita, partai NAZI dapat akses penuh untuk berkuasa total di Jerman. Di situ ada perubahan. Fritz Todt, seorang anggota partai NAZI, merilis laporan untuk Adolf Hitler berjudul Straßenbau und Straßenverwaltung pada 1934. Isinya kurang lebih argumen tentang pentingnya jalan tol. Walhasil, Adolf Hitler bilang “Oke, kita bangun jalan tol buat pembangunan Jerman.” Didirikanlah Gesellschaft Reichsautobahnen (Asosiasi Jalan Tol Jerman) dan Fritz Todt ditunjuk jadi inspektur jenderal urusan jalan raya Jerman.

Semua ide proyek jalan tol yang ada sebelumnya dikemas ulang seakan-akan itu adalah gagasan Adolf Hitler. Dirancanglah propaganda di mana-mana bahwa bakal ada banyak jalan tol dibangun. Dari sini lahir mitos bahwa jalan tol adalah ide NAZI Jerman. Berikut salah satu foto propaganda mereka:

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 87
Foto Propaganda Partai NAZI: Adolf Hitler sedang Groundbreaking Proyek Jalan Tol

Eh, tapi kenapa partai NAZI yang sebelumnya menentang proyek jalan tol, malah berubah getol bikin jalan tol?

Jadi gini. Sebelum partai NAZI berkuasa penuh, Jerman masih mengalami krisis pasca kalah di Perang Dunia I. Masalah ekonomi bertebaran, mulai dari inflasi sampai pengangguran. Setelah partai NAZI berkuasa, proyek jalan tol ini dirancang untuk manfaat politik. Kemas seakan-akan proyek ini bakal memberikan perubahan dan modernisasi Jerman. Janjikan ke rakyat bahwa proyek ini punya manfaat ekonomi berupa pengangguran yang berkurang karena bakal ada banyak kerjaan bikin jalan tol. Janji ini dinamakan Arbeitsschlacht atau perang terhadap pengangguran.

Benar aja, pengangguran berkurang meskipun cuma tampak nyata di daerah dan angkanya tidak mencapai target (Voigtlander & Voth, 2017: 3, 8-9). Pengangguran kelihatan berkurang banyak karena propaganda partai NAZI yang kencang. Hasilnya? Salah satu survei bilang kalau 10% orang yang anti-partai NAZI malah berbalik memberi dukungan. Dengan menggabungkan manfaat ekonomi dan manfaat politik dari proyek jalan tol, partai NAZI dapat dua hal sekaligus: Jerman yang maju pembangunannya dan partai yang meningkat pamornya.

Engga berhenti sampai di situ, Adolf Hitler dan partai NAZI terus menggali manfaat dari proyek jalan tol. Ga cuma jalanannya yang dibangun, mobilnya pun juga diusahakan. Dibuatlah proyek Volkswagen di tahun 1937 atau mobil rakyat. Gabungan jalan tol di penjuru Jerman plus mobil murah bagi rakyat ini dipromosikan sebagai sarana modernisasi Jerman dan sarana mempersatukan Jerman supaya sesama rakyat Jerman bisa keliling-keliling (baca: mobilitas yang tinggi) ke pelosok daerah dan menikmati negeri mereka yang indah. Benar saja, rakyat bersatu mendukung Adolf Hitler dan partai NAZI Jerman.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 88
Foto Jembatan dari Ruas Reichsautobahn di Sekitar Daerah Drackensteiner Hang: Jalan tol yang dibangun melewati daerah-daerah di Jerman yang indah dan bisa dikunjungi rakyat.

Interstate Highway System: Jalan Tol Amerika Serikat

Sebenernya udah banyak dan udah lama ada jalan raya besar sekelas jalan tol di Amerika Serikat. Masalahnya, jalanan yang udah ada engga tersambung langsung. Gini ceritanya.

Amerika Serikat (AS) itu adalah negara federal, artinya perbedaan wewenang pemerintah pusat (Federal) dan pemerintah negara bagian (State) itu tegas banget. Federal urus apa, State urus apa. Selama ini, jalanan memang urusan negara bagian. Inilah mengapa lo melihat jalan sekelas tol pertama di Amerika Serikat, yaitu Long Island Motor Parkway cuma melayani sebuah daerah di negara bagian New York, namanya Long Island.

Lompat cerita, Amerika Serikat ikut Perang Dunia II (PDII). Seorang jenderal AS yang memimpin tentara Sekutu saat PDII bernama Dwight D. Eisenhower sempat mikir kira-kira gini:

“Susah juga ya perang di Eropa ini. Banyak jalanan yang ga layak. Berlumpur lah, berbatu lah. Prajurit mau jalan, susah. Truk militer mau lewat, susah. Apalagi tank. Kirim bekal jadi lama, kirim bantuan apalagi. Perang jadi makin sulit, mahal, dan makin bahaya. Gimana jadinya kalo Amerika punya jalanan sejelek di Eropa? Gimana seandainya Amerika diserang tentara asing? Bisa selamat ga kita?”

Dwight D. Eisenhower juga sempat ngeliat kasus Reichsautobahn di Jerman. Hmm, bagus juga idenya bikin jalan tol ekspres sepanjang pelosok negeri. Ini bisa banget ditiru. Buat keamanan negara kalo ada perang, sekaligus buat pembangunan daerah karena banyak lokasi baru terbuka untuk investasi.

Seketika, ia kampanye buat nyapres dan ia menang jadi presiden Amrik di tahun 1953. Dia ingin menjalankan proyek jalan tol nasional. Dwight D. Eisenhower pun merilis UU namanya Federal-Aid Highway Act of 1956. UU tersebut berisi bantuan dana buat jalanan tol garapan pemerintah pusat (Federal) yang dibaut melintasi negara bagian. Dari ujung pesisir barat sampai pesisir timur dan dari selatan sampai utara Amerika Serikat, dibangun jalan tol yang beda dari jalan buatan negara bagian (State). Nama jalannya adalah Interstate Highway System. Target total panjang ruas jalan tol keseluruhan adalah 41.000 mil atau 65.983.104 km. Hmm, enam puluh lima juta lebih kilometer jalan tol! Biayanya? Saat itu perkiraan menyentuh angka USD26.000.000.000. Dari UU itu, pemerintah federal bakal bantu 90% dari biaya tersebut. Coba liat peta di bawah.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 89
Peta Rute Ragam Jalan Tol di Amerika Serikat

Jalur berwarna merah itu namanya highway yang dibangun negara bagian (state) dan cuma nyambungin sebatas dalam negara bagian. Jalur berwarna biru itu namanya interstate, dibangun pemerintah pusat (federal) dan dirancang supaya ekspres lintas negara bagian. Ga ada hambatan. Berikut contoh penampakan interstate.

Kisah Lintas Zaman Kegunaan Jalan Tol 90
Jalan Tol Interstate 80, Berkeley, CA, Amerika Serikat

Pendeknya, jalan tol interstate ini dibangun dengan harapan bisa menampung banyak manfaat sekaligus, baik militer, politik, atau ekonomi. Amerika Serikat butuh jalan bebas hambatan baru yang menjangkau ujung ke ujung daerah mereka secara cepat. Harapannya, ini bisa menumbuhkan perekonomian Amerika dengan baik karena transportasi jadi efisien dan biaya menurun. Selain itu, interstate juga pasti banget membantu antar-negara bagian (states) bisa terhubung satu-sama lain dengan ekspres dan aman. Uniknya, kasus Amrik mirip dengan kasus Roma, di mana jalan tol dibangun dengan dasar kepentingan militer. Kalo Roma bikin jalan tol supaya bisa stay connected sama daerah jajahannya yang penting, kalo Amrik bikin jalan tol supaya bisa mengamankan negaranya kalo ada invasi militer asing atau serangan nuklir.

Kesimpulan: Manfaat Jalan Tol

Setelah lo keliling tiga kasus di atas tadi, coba kita rangkum. Semenjak 2000 tahun yang lalu, manusia udah mikir bahwa menghubungkan lokasi A ke lokasi B dalam jarak jauh itu perlu sarana yang memadai, yaitu jalanan. Apalagi jalan tol yang bebas hambatan.

Awalnya, karena jalanan itu sebegitu penting, proyek jalan tol itu digarap oleh pemerintah dalam rangka kepentingan militer. Utamanya untuk menjaga keamanan suatu daerah dari ancaman kemungkinan musuh.

Setelah militer, barulah muncul kepentingan politik. Kasus Via Romana menggambarkan bahwa dengan punya jaringan jalan tol yang bagus, lo bisa nunjukin diri bahwa lo berkuasa. Daerah lain pun gentar dan minat untuk bergabung, atau yang nekat memberontak bakal habis disikat. Hasilnya? Banyak daerah yang tergabung dalam kota Roma, baik itu di Italia bahkan sampai di Mesir dan secuil bagian Asia. Kasus Reichsautobahn beda lagi. Dari yang awalnya dipake buat nyinyirin pemerintah, partai NAZI akhirnya make proyek jalan tol buat galang dukungan rakyat. Dengan mengemas proyek jalan tol sebagai solusi ekonomi untuk mengatasi pengangguran, partai NAZI sukses meraup dukungan rakyat yang percaya bahwa jalan tol ini membuat Jerman maju, modern, dan bersatu bersama partai kepunyaan Adolf Hitler itu.

Amerika Serikat pun sadar pentingnya bangun jalanan panjang nan besar buat menghubungkan antar negara bagian yang banyak itu. Belajar dari contoh Jerman di masa PDII, presiden Dwight D. Eisenhower berinisiatif bayarin proyek jalan tol interstate supaya Amrik punya fasilitas pendukung kalo-kalo ada invasi militer atau bom atom. Kalaupun ga ada perang atau bom atom, ya jalan tol dirancang supaya bisa meningkatkan perekonomian rakyat Amrik. Kemacetan berkurang = pemborosan biaya berkurang = transportasi barang efisien = biaya produksi menurun = harga kompetitif = kesempatan bisnis baru dan lokai baru terbuka lebar = pembangunan ekonomi. Selain itu, pemerintah negara bagian state juga ga perlu pusing menghadapi tuntutan di pengadilan karena dianggap tidak bisa menyelesaikan masalah kemacetan.

Nah, kayaknya sampai di sini obrolan kita. Tulisan ini pasti ga lepas dari banyak kelemahan karena keterbatasan kuota kata untuk menjelaskan panjang lebar sejarah jalan tol, tapi setidaknya lo dan gue bisa ngobrol banyak bagaimana jalan tol itu punya sejarah dan manfaat yang panjang ceritanya. Dari dulu, manusia udah ada dan udah perlu punya jalan tol. Kalo ada yang punya pertanyaan, atau sanggahan data, atau komentar, boleh banget segera dikirim. Next time lo liat jalan tol di samping komplek atau lagi jalan ke sekolah atau lo lagi lewat jalan tol, lo bisa banget bertanya lagi dalam hati: “Apa jalan tol yang sekarang masih sama ya manfaatnya sama yang di sejarah lampau?”

REFERENSI

  • Jacobson, Herbert Reinhold. “A History of Roads from Ancient Times to Motor Ages.” Submitted in partial  fulfillment of the requirements for the Degree of Master of Science in Civil Engineering  1940. Georgia School of Technology. https://smartech.gatech.edu/bitstream/handle/1853/36216/jacobson_herbert_r_194005_ms_95034.pdf
  • St. Clair, David J. “National Defense and the U.S. Interstate Highway Act of 1956.”
  • International Journal of Business, Humanities and Technology. Vol. 4, No. 4. Juli 2014. California State University.
  • Voigtlander, Nico & Voth. Hans-Joachim. “Highway to Hitler.” Working Papers Series: Development, Political Economy, and Economic History. Oktober 2017. UCLA Anderson School of Management.
  • Weingroff , Richard F. “Original Intent: Purpose of the Interstate System 1954-1956.” Highway History: Federal Highway Administration  https://www.fhwa.dot.gov/infrastructure/originalintent.cfm
  • http://www.civilengineeringterms.com/transportation-engineering/road-highway-motorway/
  • https://www.history.com/news/history-lists/8-ways-roads-helped-rome-rule-the-ancient-world
  • https://www.history.com/topics/interstate-highway-system/videos
  • http://www.romeacrosseurope.com/?p=5417#sthash.pcsleOco.soDu2Jcs.dpbs
  • http://www.crystalinks.com/romeroads.html
  • http://www.dw.com/en/the-myth-of-hitlers-role-in-building-the-autobahn/a-16144981
Bagikan Artikel Ini!