fenomena spirit doll

Mengulas Fenomena Spirit Doll dari Kacamata Psikologi

Fenomena spirit doll atau boneka arwah, menjadi obrolan yang tengah hangat dibicarakan netizen Twitter, TikTok, bahkan Instagram. Boneka arwah ini jadi perhatian, gara-gara katanya bisa mendatangkan rezeki. Eh, tapi ini baru “katanya” ya. 

Nggak cuma rezeki, tapi bagi orang yang tertarik dan percaya dengan spirit doll, boneka ini dipercaya bisa membuat hidup mereka lebih bahagia. Para pemilik spirit doll juga merasa mereka punya teman ngobrol. 

Nggak heran, deh, Ivan Gunawan sampai rela rogoh kocek Rp7,5 juta per bulan buat babysitter untuk ngejagain dua spirit doll, miliknya.

Apa ya, spesialnya si boneka arwah ini?

Cuma sebelum ngobrolin lebih dalam, sebetulnya, boneka arwah ini sudah ada di Indonesia sejak lama, lho. Bedanya sih, kita bonekanya bukan berbentuk anak manusia, melainkan jenglot, dan Ondel-ondel gitu.

Ondel-ondel sendiri merupakan boneka dengan ukuran besar ini dianggap spirit doll-nya orang Betawi, apalagi dengan fungsinya yang dipercaya sebagai penolak bala. Ya, percaya nggak percaya sih ya…

Nah, kepercayaan sama hal-hal kayak gini tuh ternyata ada hubungannya lho sama psikologi. Tapi tenang, sebelum kita masuk ke bagian itu, kita bahas dulu apa itu spirit doll dan gimana awal boneka arwah ini jadi trending!

Baca Juga: Apa Itu NFT? Cara Kerja dan Hubungannya dengan Metaverse

Fenomena Spirit Doll, Boneka ‘Malaikat’ di Thailand

Thailand nih memang cukup dikenal dengan hal-hal mistisnya. Kalau elo suka film horor, mungkin elo familiar dengan film horor jebolan Thailand yang serem banget kayak 4Bia (2008), Shutter (2008), Coming Soon (2008), dan The Medium (2021).

Nah balik lagi ke fenomena spirit doll, boneka ini merupakan boneka plastik yang menyerupai manusia. Kalau elo familiar sama boneka Suzan milik Ria Enes yang eksis banget sama lagunya “Suzan, Suzan, Suzan, besok gede mau jadi apa?”, ya begitulah bentuknya! 

Boneka arwah di Thailand ini punya nama lho, yaitu Luk Thep yang artinya Malaikat Anak. Orang-orang di sana percaya kalau kehadiran Luk Thep ini bisa membawa keberuntungan dan kebahagiaan untuk mereka yang mengadopsinya.

Bedanya apa ya sama boneka biasa?

Boneka arwah dipercaya “diisi” arwah-arwah baik. Makanya setiap orang mau mengadopsi boneka ini, mereka harus ngelakuin semacam doa dan upacara yang namanya Pool Sek dulu sebelum bisa bawa bonekanya pulang ke rumah.

Nah, fenomena spirit doll jadi ramai banget diomongin di Indonesia, karena banyak orang biasa sampai ke kalangan artis yang jadi “spirit doll collector“, kayak Ivan Gunawan yang sudah dibahas tadi.

Baca Juga: Fenomena Melambungnya Bea Cukai dan Kontribusi Tembakau di Indonesia

Kenapa ya, Orang Percaya Mistis?

Dr. Anna Stone, dosen Psikologi senior di University of East London bilang kalau kepercayaan terhadap hal yang nggak ada buktinya itu terjadi, karena kita sendiri yang memproyeksikan hal tersebut ke dalam otak kita. Jadinya, kita percaya kalau itu adalah hal benar.

Nah, ini cocok sama salah satu teori psikologi yaitu teori persepsi. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana cara seseorang mengidentifikasi dan menerjemahkan informasi yang mereka terima melalui panca indra. Tujuannya supaya bisa punya pemahaman dari apa yang sedang terjadi.

Mengulas Fenomena Spirit Doll dari Kacamata Psikologi 26
Pengertian rasional dan irasional (Arsip Zenius)

Persepsi yang kita buat ini juga ternyata berkaitan sama fungsi kerja dari sistem saraf panca indra kita, lho! Karena ketika elo mau mempersepsikan sesuatu, elo biasanya bakal coba memahaminya dengan panca indra yang elo punya dulu. 

Contohnya elo makan sambal dan ngerasa lidah mau kebakar saking pedasnya. Setelah itu elo akan punya persepsi kalau sambal itu terlalu pedas buat elo. Tapi, belum tentu teman elo ngerasa hal yang sama, lho.

Itu dia kenapa persepsi ini sifatnya sangat individu, alias nggak sama antar satu orang dengan orang yang lain. Makanya, kita sering ketemu dengan orang yang percaya mistis dan orang yang justru skeptis.

Dr. Anna juga bilang keadaan percaya akan hal mistis ini ada kaitannya sama pengalaman yang kita punya sejak kecil. Jadi, bisa dibilang keadaan percaya akan hal-hal mistis sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan kita.

Ya, masuk akal, sih. Kalau dari kecil kita tumbuh di lingkungan yang memang dekat dengan hal berbau paranormal, hantu, bahkan zodiak, kita cenderung familiar dan percaya sama hal itu.

Keyakinan ini juga masuk ke bagaimana kita percaya kalau Santa Claus bakal datang dan kasih hadiah di bawah pohon natal rumah pas malam hari, atau adanya peri gigi yang bakal ngambil gigi kita yang copot kalau kita taruh di bawah bantal sebelum tidur.

Sebagai manusia, kita juga cenderung suka hal-hal misterius dan membuat kita merasa lebih tahu segalanya dibanding orang lain. Jadi, misalnya elo bisa mendengar atau melihat hal-hal mistis, itu sebenarnya terjadi karena elo sendiri yang punya keinginan buat ada di kondisi itu.

Contohnya nih ya, malam-malam elo pulang ke kosan. Jalanan udah gelap tuh, terus elo ngerasa kalau ada yang bergerak di sekitaran semak-semak. Kalau elo percaya sama hal mistis, otak elo bakal langsung mikir kalau elo lagi digangguin hantu! Tapi, kalau elo coba berpikir positif, mungkin itu cuma daun yang kena angin atau ada hewan di dalam semak-semaknya. Gitu, geng.

Kesimpulannya ….

Dr. Anna juga menambahkan, kok, kalau enggak ada benar dan salah dalam kasus seperti ini karena ini merupakan kepercayaan masing-masing orang. Termasuk juga kepercayaan tentang bagaimana kita mempersepsikan kehidupan di dunia.

Buat mereka yang yakin kalau spirit doll bisa mendatangkan kebahagiaan, itu memang sudah jadi kepercayaan mereka, ya.

Tapi, buat elo  yang masih ragu atau bahkan skeptis sama kehadiran fenomena spirit doll ini, lebih baik uang berjuta-juta seharga 1 spirit doll dipakai buat jajan aja, deh!

Jadi, kira-kira Sobat Zenius termasuk yang percaya atau nggak, nih?

Referensi

The privileged world of Thailand’s supernatural dolls – BBC News

Ondel-Ondel “Spirit Doll” dari Tanah Betawi (voi.id)

Sains Menjelaskan Alasan Kita Masih Memercayai Hal-hal Paranormal – Kompas.com

Teori Persepsi : Pengertian, Konsep, Penerapan dan Kritikannya – DosenPsikologi.com

PEMIKIRAN IRASIONAL vs PEMIKIRAN RASIONAL – KMBUI

Why do so many believe in the paranormal? – BBC Reel

Bagikan Artikel Ini!