Litosfer – Pengertian, Susunan, Beserta Fenomenanya

Litosfer – Pengertian, Susunan, Beserta Fenomenanya

Tiap gue udah kelar ngerjain sesuatu, gue suka banget self reward ke diri gue atas hal itu. Bentuk self reward-nya bisa macem-macem, mulai dari rebahan seharian, beli barang idaman, atau bahkan buat beli makanan.

Kalau soal beli makanan, gue paling suka beli makanan khas dari berbagai daerah. Sebut aja soto Lamongan, sate Madura, hingga kerak telor. Buat gue, makanan daerah itu nggak ada lawannya, khususnya kerak telor!

Walaupun cuma tersusun dari beras ketan, telur bebek, dan juga ebi yang disangrai, tapi cita rasa kerak telor itu khas banget nggak ada yang bisa ngalahin.

Eh, tapi ternyata bukan cuma telor aja yang ada keraknya, planet tempat kita tinggal juga punya! Bedanya, kerak Bumi itu nggak bisa dimakan dan nggak seenak kerak telor.

Komponen penyusunnya juga beda, lho. Elo tau nggak? Kalau nggak, yuk kita cari tau bareng.

Tapi sebelum itu, kita bedah struktur lapisan buminya dulu, yuk! 

Pengertian Litosfer

Sebelum masuk ke litosfer, kayaknya lebih afdol kalau kita ngomongin struktur lapisan Bumi dulu.

Hampir sama kayak tagline iklan wafer, Bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan. Namun, jumlahnya tentu bukan ratusan, mentok-mentok juga paling nggak sampai puluhan.

Nah, biar makin gampang ngebayanginnya, gue udah bikin nih ilustrasi simpel dari struktur lapisan Bumi sekaligus gambar lapisan litosfer nih. Cocok banget buat kita bedah bareng-bareng.

Lapisan Bumi terdiri dari 4 lapisan utama
Ilustrasi lapisan Bumi. (Arsip Zenius)

Pertama atau lapisan paling terluar, ada namanya kerak Bumi. Lapisan ini terbagi atas 2 bagian nih temen-temen, yaitu kerak benua dan kerak samudra.

Bedanya, kerak benua itu tersusun dari batuan granit dan tebalnya mencapai 20-70 kilometer. Sedangkan untuk kerak samudra, ia tersusun dari batuan basalt dan tebalnya hanya 5-10 kilometer. Akan tetapi, keduanya sama-sama dapat mencapai suhu hingga 1.200°C.

Lanjut ke lapisan yang paling tebal yaitu mantel Bumi. Dinamakan mantel karena memang lapisan ini tebalnya bisa mencapai 2.900 kilometer! Tebal banget, kan? Kita kalau punya mantel setebal itu pasti bingung gimana pakenya.

Untuk komponen utamanya, mantel Bumi banyak diisi oleh besi, silikat, dan juga magnesium. Dan karena posisinya lebih dalam dari kerak, suhunya dapat mencapai 3.000°C.

Lebih dalam lagi kita masuk ke lapisan inti Bumi. Lapisan ini sebenarnya ada 2, ada inti Bumi luar dan ada inti Bumi dalam.

Bedanya, inti Bumi luar punya tebal mencapai 2.000 kilometer. Kemudian lapisan ini tersusun atas besi cair yang suhunya dapat mencapai 2.200°C.

Sedangkan untuk inti Bumi dalam, ia berbentuk bola yang tebal atau diameternya mencapai 1.300 kilometer. Karena ia terletak di paling dalam, sudah pasti akan memiliki suhu paling panas yaitu hingga 4000°C! Lengkap dengan komponennya yang terdiri dari besi dan nikel padat.


Materi Video Lapisan Bumi

Kita intermezzo bentar, nih. Setelah tau ketebalan setiap lapisan bumi, kira-kira, seberapa jauh sih kita bisa menggali ke dalam bumi? Buat yang udah berlangganan paket belajar Zenius, temukan jawabannya di sini, ya!


Nah, kalau struktur lapisan bumi elo udah tau, pasti elo kepo sama apa yang dimaksud dengan litosfer dan apakah manfaat lapisan litosfer bagi kehidupan, ya kan?

Sabar, kita coba breakdown dulu arti dari kata litosfer. Litosfer sendiri terdiri dari 2 kata dalam bahasa Yunani, yaitu lithos dan sphere. Lithos memiliki arti batuan dan sphere berarti lapisan.

Dengan kata lain, litosfer adalah lapisan terluar Bumi yang terbentuk oleh batuan dan mineral.

Lapisan litosfer sendiri meliputi seluruh lapisan kerak Bumi dan sedikit lapisan mantel Bumi kurang lebih hingga 100 kilometer. Litosfer ini terbagi menjadi 2 lapisan, yaitu silisium aluminium dan silisium magnesium.

Karakteristik litosfer sendiri bisa dibilang yang paling tipis namun paling kuat dibanding lapisan Bumi yang lain. Selain itu, litosfer secara kimiawi ternyata mengandung banyak silikat (Si02) sehingga membuat lapisan litosfer sering disebut sebagai lapisan silikat.

Litosfer juga bermanfaat banget lho buat kehidupan manusia, manfaat litosfer bisa sebagai bahan pembuat perhiasan (mineral, intan, emas, perak); sumber bahan baku pupuk (nitrogen & fosfat); sumber energi (minyak & batu bara); dan lain-lain.

Nah, lapisan litosfer kan termasuk yang paling kuat dibanding lapisan-lapisan di bawahnya, elo tau nggak batuan apa aja yang jadi pembentuk litosfer, serta bagaimana proses terbentuknya litosfer itu? Kalau nggak, sini gue kasih tau…

Susunan Litosfer

Tadi, kan, kita udah kenalan sekilas ya sama lapisan litosfer. Dan seperti yang kita tau, litosfer itu terdiri dari batuan dan juga mineral.

Nah, kira-kira ada apa aja ya? Berikut ringkasan singkat tentang batuan pembentuk litosfer.

Batuan pembentuk litosfer
Jenis-jenis batuan pembentuk litosfer. (Arsip Zenius)

Batuan Beku

Sesuai namanya, batu ini terbentuk dari hasil pembekuan atau pendinginan. Maksudnya gimana,  tuh? Apa batunya dimasukin ke kulkas? Jelas bukan dong.

Jadi, batuan beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan atau pendinginan. Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku terbagi menjadi 3:

a. Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Ini merupakan jenis batuan yang mengalami pembekuan saat masih berada di dalam Bumi atau dapur magma. Pembekuannya itu lama banget sehingga menghasilkan kristal yang sempurna. Contoh batuannya ada granit, diorit, gabro, dan peridotit.

b. Batuan Beku Korok (Hypo-abyss)

Jenis batuan yang mengalami pembekuan di gang atau saluran gunung berapi. Pembekuannya relatif lebih cepat dari batuan plutonik karena suhunya nggak sepanas di dapur magma. Contoh batuannya ada granit profirit dan diorit profirit.

c. Batuan Beku Luar (Efusif)

Pembekuan pada batuan ini terjadi ketika magma sudah keluar dan menjadi lava. Sebelum membeku, batuan mengalami proses vulkanisme terlebih dulu. Prosesnya pembekuannya sendiri cepat banget sehingga nggak mengkristal. Contoh batuannya ada basalt, andesit, obsidian, dan batu apung.


Materi Video Batuan Beku

Mau tau lebih lanjut soal Proses Terbentuknya Batuan Beku hingga Corak Batuannya? Buat yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video materinya di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!


Batuan Sedimen

Batuan ini sebenarnya berasal dari batuan beku, guys! Jadi si batuan beku itu mengalami proses pelapukan, lalu terangkut oleh air, udara, atau es, kemudian pada akhirnya mengendap, deh.

Jenis batuan ini terbagi jadi 2 golongan, berdasar sifat pelapukan dan mediumnya.

a. Sifat Pelapukan

Kalau berdasar sifat pelapukan, batuan sedimen ini terbagi lagi jadi 3:

  • Mekanik

Batuan mekanik ini simpelnya, sih, merupakan endapan dari batu-batuan yang hancur. Contohnya ada breksi, konglomerat, dan batu pasir.

  • Kimiawi

Kalau ini, batuannya itu berasal dari larutan yang terendapkan, jadi lewat proses kimiawi gitu. Contohnya ada batu kapur dan batu gips.

  • Organik

Sebelumnya ‘kan berasal dari endapan kimiawi, tapi yang ini berasal dari endapan organisme. Contohnya ada batu koral dan batu gamping.

b. Medium

Berdasar mediumnya, batuan sedimen ini bisa dibedakan jadi 3:

  • Aeris

Merupakan batuan yang endapannya dibantu oleh angin. Contohnya ada tanah pasir seperti di gurun.

  • Glasial

Jadi batuannya itu terendapkan oleh es. Contohnya ada moraine.

  • Akuatis

Dari namanya aja udah jelas, ‘kan? Akua atau air. Jadi endapannya dibantu oleh air. Contohnya ada breksi dan konglomerat.

Pelajari lebih lanjut
Untuk materi batuan sedimen yang lebih lebih lengkap, baca artikel berikut: Batuan Sedimen – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contoh.

Batuan Metamorf

Terakhir, ada batuan yang berasal dari batuan beku/sedimen yang berubah bentuknya akibat adanya tekanan atau suhu yang berubah.

Batuan metamorf sendiri ada 3 jenisnya:

a. Batuan Metamorf Kontak

Terjadi ketika suatu batuan terkena suhu yang sangat tinggi. Jadi awalnya mencair dulu kan, lalu kemudian mendingin membentuk batuan baru. Contohnya ada marmer, kuarsit, dan antrasit.

b. Batuan Metamorf Dinamo

Terjadi ketika suatu batuan berada pada lingkungan dengan tekanan tinggi. Misal, batuannya kita letakkan di meja kantor, kan tekanan dari atasan tinggi tuh. Hahaha, bukan-bukan.

Intinya, batuan beku/sedimen tadi berada pada lingkungan dengan tekanan tinggi sehingga membentuk batuan metamorf. Contohnya ada batuan sabak yang berasal dari tanah liat yang tertekan.

c. Batuan Metamorf Pneumatolitis

Kalau batuan ini agak beda nih, jadi dia bukan disebabkan oleh suhu ataupun tekanan. Akan tetapi, ia disebabkan karena disusupi unsur lain.

Contohnya ada batuan turmalin yang berasal dari perpaduan kuarsa dan barium. Dan juga ada batuan topaz yang berasal dari kuarsa ditambah flourium.

Banyak banget kan batuan penyusun dari litosfer itu? Penyebab terbentuknya pun macem-macem, ada yang karena pelapukan, perubahan suhu, sampai yang harus melewati proses vulkanisme.

Pelajari lebih lanjut
Untuk materi batuan sedimen yang lebih lebih lengkap, baca artikel berikut: Batuan Metamorf – Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Contoh.

Fenomena Litosfer

Kalian tau nggak, sih? Ternyata fenomena vulkanisme itu termasuk fenomena yang terjadi di lapisan litosfer, lho!

Nggak cuma itu, ternyata fenomena yang terjadi di litosfer ada banyak banget. Penasaran nggak sih ada apa aja? Berikut ini contoh-contoh fenomenanya:

Erupsi Gunung Api

Erupsi Gunung Sinabung.
Erupsi gunung berapi. (Dok. Wikimedia Commons)

Seperti yang dibilang sebelumnya, fenomena vulkanisme termasuk salah satu fenomena yang terjadi di litosfer, tapi apa sih maksud dari vulkanisme?

Vulkanisme sendiri merupakan proses keluarnya magma dari dalam lapisan litosfer menuju permukaan Bumi, atau lebih sering kita kenal dengan sebutan erupsi gunung berapi.

Menurut Scientific American, majalah sains populer di Amerika, penyebab gunung berapi erupsi ini setidaknya ada tiga, nih temen-temen.

Pertama, karena kapasitas magma di dalam perut Bumi sudah penuh. Kedua, munculnya magma baru di dapur magma yang sudah penuh. Ketiga, adanya tekanan gas yang berada di magma. Intinya, sih, erupsi terjadi karena volume magma sudah overload.

Pelajari lebih lanjut
Untuk materi vulkanisme yang lebih lebih lengkap, baca artikel berikut: Pengertian Vulkanisme Beserta Proses dan Hasilnya.

Gempa Bumi

Efek gempa Bumi
Puing-puing rumah akibat gempa bumi. (Dok. Pixabay)

Fenomena ini barangkali menjadi fenomena yang paling relate dengan kita. Menurut monitoring yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sepanjang tahun 2021 di wilayah Indonesia itu terjadi aktivitas gempa bumi tektonik sebanyak 10.570 kali! Banyak banget kan?

Gempa Bumi sendiri kalau definisinya kita tanya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka akan jawab gempa Bumi itu merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan Bumi.

Setidaknya ada tiga nih jenis-jenis gempa berdasarkan penyebabnya:

Pertama, gempa yang ditimbulkan akibat tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sebagainya itu disebut gempa runtuhan. Kedua, gempa yang ditimbulkan akibat aktivitas gunung berapi disebut gempa vulkanik. Terakhir, gempa yang ditimbulkan akibat tumbukan lempeng litosfer kulit bumi disebut gempa tektonik.

Jadi, kalau elo ditanya, “apa bukti bahwa lempeng litosfer bergerak?”

Elo bisa jawab dengan gagah, “gempa tektonik!”

Pelajari lebih lanjut
Untuk materi tentang gempa bumi atau seisme yang lebih lebih lengkap, baca artikel berikut: Pengertian Seisme dan Penyebab Terjadinya.

Erosi

Erosi yang terjadi pada tanah.
Tanah yang mengalami erosi. (Dok. Pixabay)

Kalau kita lihat di KBBI, erosi itu artinya pengikisan permukaan Bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda, seperti air mengalir, angin, es, dan gelombang/arus.

Erosi sendiri jenisnya terbagi menjadi empat berdasar benda-benda pengangkatnya. Ada erosi permukaan air (ablasi), erosi gelombang air laut (abrasi), erosi angin (deflasi dan korosi), serta erosi es (eksarasi).

Karena erosi banyak jenisnya, faktor terjadinya pun menjadi bermacam-macam. Mulai dari iklim, topografi, penggunaan lahan, dan vegetasi.

Pelajari lebih lanjut
Untuk materi tentang erosi atau fenomena tenaga endogen lainnya yang lebih lebih lengkap, baca artikel berikut: Pengertian Tenaga Eksogen, Penyebab, dan Dampaknya.

Contoh Soal dan Pembahasan

Perhatikan jenis batuan di bawah ini:

1. Batuan Beku

2. Batuan Sedimen

3. Batuan Metamorf

4. Batuan Granit

Dari keempat batuan tersebut, mana saja yang merupakan penyusun dari Litosfer?

A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4) saja

Jawab:

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Litosfer tersusun dari 3 jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Maka dari itu, jawaban yang benar adalah A. (1), (2), dan (3).

*****

Nah, itu tadi materi soal litosfer mulai dari pengertiannya, susunannya, sampai ke fenomenanya.

Semoga setelah elo baca ini ketika ditanya Bumi ada berapa lapis, elo nggak jawab “Ratusan!” lagi. Melainkan elo udah bisa sebutin macem-macem lapisan serta penyusunnya.

Oh iya, buat lebih lengkapnya tentang materi litosfer, gue ada rekomendasi video belajar nih biar lo makin ngerti sama materinya. Nggak usah pake lama, langsung aja elo klik banner di bawah!

klik banner ini untuk mengakses video belajar zenius tentang dinamika litosfer

 

Dan kalau video materi masih dirasa kurang, elo bisa nyoba mengasah kemampuan dengan ngerjain soal-soal yang mirip-mirip dengan soal SNBT (UTBK) di Try Out bareng Zenius!

Biar belajarnya lebih mantap, elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan elo. Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Selain itu kalau elo butuh mind mapping litosfer, elo bisa liat lewat video di bawah ini. Cekidot!

Bagikan Artikel Ini!