pencemaran_laut_zenius_education

Pencemaran Laut, dari Sampah Plastik, Limbah Radioaktif, hingga Minyak Tumpah

Seiring berjalannya waktu, pencemaran laut semakin mengkhawatirkan. Berbagai sampah dan buangan berbahaya makin menumpuk dan mengganggu kehidupan. Seperti apa?

Sobat Zenius, beberapa tahun terakhir ini, baik pemerintah, organisasi lingkungan, serta berbagai tokoh publik figur kerap mengingatkan betapa tercemarnya laut kita.

Masih ingat nggak, ketika video seekor penyu dengan hidung yang tersumbat sedotan plastik sempat beberapa kali viral di media sosial? Kalau ternyata elo belum pernah lihat, berikut ini videonya.

Kasihan banget ya, Sobat Zenius. Lantas, apa sih yang menyebabkan pencemaran air laut?

penyebab_pencemaran_laut_zenius_education
Ilustrasi berbagai contoh pencemar laut. (Arsip Zenius)

Barang-barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kantong plastik, sedotan, sterofoam, dan sampah rumah tangga lainnya, dapat terbuang melalui got, yang kemudian mengalir ke sungai, dan berakhir di laut.

Menanggapi hal tersebut, terdapat beberapa kebijakan simpel seperti pengadaan plastik berbayar, peniadaan sedotan plastik di berbagai restoran, serta penggalakan penggunaan barang ramah lingkungan seperti sedotan kertas dan plastik berbasis singkong dilakukan dalam bentuk usaha penanggulangan pencemaran.

Namun, tahukah elo, bahwa pencemaran di laut itu nggak melulu karena plastik dan sampah rumah tangga saja.

Ada penyebab pencemaran laut lain yang berbahaya, namun kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat umum.

Oleh karena itu, kali ini kita bakal bahas apa itu pencemaran laut serta berbagai penyebabnya yang perlu diketahui.

Yuk, langsung saja kita mulai dari apa itu pencemaran laut.

Apa itu Pencemaran Laut?

Menurut, situs Balai Pengelolaan SD Pesisir & Laut Padang (2020) yang merupakan bagian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, definisi pencemaran laut sudah diatur di dalam  Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut.

Berdasarkan peraturan tersebut, pencemaran laut adalah “masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya”.

Dari situ, kita bisa lihat bahwa ternyata, penyebab penurunan kualitas air laut itu beragam banget, bahkan ada yang secara alami seperti bangkai hewan, tanah, tumbuhan mati, dan lain sebagainya.

Parahnya, selain pencemaran yang terjadi secara alami tadi, gaya hidup manusia menghasilkan berbagai pencemaran laut yang signifikan dan berbahaya. Sekarang, mari kita bahas contoh-contoh penyebab pencemaran laut dari manusia.

Penyebab Pencemaran Laut

Seiring dengan bertambah banyaknya manusia, nggak kaget kalau jumlah sampah yang dihasilkan pun juga ikut makin banyak.

Bahkan, situs The World Bank (2022) mencantumkan informasi bahwa sampah tahunan dunia diproyeksikan akan bertambah sebanyak 70% dari tahun 2016 menjadi 3,4 miliar ton di tahun 2050.

Waduh, banyak banget ya sampahnya. Kira-kira, apa saja sih bentuk buangan dan aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran laut?

Plastik

Sobat Zenius, sudah menjadi rahasia umum bahwa plastik menjadi salah satu masalah besar bagi laut dunia. Soalnya, manusia tergantung banget sama plastik.

Selain mudah diproduksi dan tahan lama, harga jual plastik juga terjangkau banget (ScienceABC, 2022). Coba bayangkan deh, kalau plastik dilarang, apa aja barang di sekitar elo yang lenyap?

Sekarang coba lihat, data mengenai sampah laut di Indonesia pada tahun 2017, yang dipaparkan oleh Balai Pengelolaan SD Pesisir & Laut Padang (2020).

komposisi_pencemaran_laut_indonesia_zenius_education
Komposisi Sampah Laut Indonesia 2017 (Arsip Balai Pengelolaan SD Pesisir & Laut Padang 2020)

Data tersebut dipublikasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2017, dan bisa dilihat bahwa plastik merupakan komposisi sampah terbesar dibanding bentuk sampah lainnya, di laut Indonesia.

Di skala laut dunia, plastik pun seringkali menyita perhatian. Berdasarkan sebuah jurnal yang dipublikasikan Science (2015), sekitar 4,8 hingga 12,7 juta ton plastik masuk ke dalam laut tiap tahunnya.

Masalah ini memang perlu perhatian dari kita. Apalagi, dampaknya nggak main-main lho. Nih, coba baca artikel “Dampak Sampah Plastik di Laut, Berbahaya Banget (2021)” deh.

Minyak Mentah

Selain plastik, ada penyebab pencemaran air laut yang perlu kita ketahui nih. Lihat deh gambar di bawah ini.

tumpahan_minyak_di_laut_zenius_education
Tumpahan minyak di San Francisco Bay (Dok. Wikimedia Commons 2007)

Bukan, itu bukan lukisan abstrak dari seorang pelukis legendaris. Itu adalah tumpahan minyak mentah di perairan San Francisco Bay.

Mengerikannya, berdasarkan studi pustaka dari artikel situs The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (2002) yang disusun oleh berbagai profesor dan ahli, sekitar 210 juta galon minyak bumi tercampur ke laut setiap tahun.

Entah itu dari proses ekstraksi, transportasi, dan konsumsi minyak, serta berbagai produk hasil olahannya. Wah, angka yang mengerikan ya?

Nggak selesai sampai di situ saja, berdasarkan data yang dituliskan di situs Water Encyclopedia (2007), diperkirakan 706 juta galon minyak buangan memasuki laut setiap tahun. Sungguh mengkhawatirkan.

Terus, apa dampak pencemaran minyak di laut? Rasanya gue nggak perlu sebutkan panjang lebar, cukup dengan melihat gambar di bawah ini, begitu memprihatinkan.

dampak_minyak_tumpah_zenius_education
Gambar lautan tercemar minyak, minyak terbakar, dan hewan berlapis minyak. (Dok. Wikimedia Commons)

Sobat Zenius bisa lihat, tumpahan minyak di laut mengakibatkan terganggunya kehidupan serta kualitas air laut. 

Kalau elo pernah baca artikel gue soal Energi Bahan Bakar – Uranium VS Fosil (2022), mungkin elo langsung berpikir, kalau gitu kenapa kita sebagai manusia nggak ganti energi bahan bakar aja, dari minyak bumi ke nuklir.

Hei, hei, hei, nggak semudah itu, Ferguso. Nuklir pun juga punya dampak berbahaya terhadap laut.  Oleh karena itu, sekarang kita bahas soal limbah radioaktif yuk.

Limbah Radioaktif

Limbah dari aktivitas manusia itu sebenarnya banyak banget macamnya, Sobat Zenius. Contohnya, polusi dari bahan kimia berbahaya seperti pestisida, pupuk, detergen, buangan got, serta limbah industri (National Geographic, 2019).

Sebuah organisasi pengatur aktivitas yang berhubungan dengan nuklir asal Amerika, The U.S. Environmental Protection Agency, mengemukakan bahwa industri di bidang pertambangan, pembangkit energi nuklir, pertahanan, kesehatan, dan penelitian, menghasilkan limbah yang bersifat radioaktif.

Selain limbah dari industri, buangan radioaktif ke laut juga dapat nggak sengaja terjadi karena bencana, seperti pada insiden Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima di tahun 2011, dimana radiasi nuklir bocor akibat gempa dan tsunami.

Berdasarkan informasi dari situs yang dikelola Young People’s Trust for the Environment, sebuah badan amal di bidang lingkungan, limbah radioaktif memiliki dampak jangka panjang yang berpengaruh pada kehidupan kita semua lho.

Radiasi dapat mempengaruhi rantai makanan melalui plankton dan rumput laut, yang kemudian mengkontaminasi ikan dan hewan laut lainnya.

Sebagai catatan, kandungan radioaktif sudah ditemukan terkandung di dalam tubuh anjing laut dan porpoise (semacam lumba-lumba) di Laut Irlandia.

Serem banget ya, Sobat Zenius. Radiasi kan punya efek yang buruk untuk kesehatan makhluk hidup, bisa menyebabkan tumor, kanker, mutasi gen, hingga kematian.

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan mengenai pencemaran laut dan beberapa penyebabnya.

Kalau elo punya pertanyaan atau saran, boleh banget komen di kolom komentar. Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Marine pollution, explained – National Geographic (2019)

Oil Spills: Impact on the Ocean – Water Encyclopedia (2007)

PENCEMARAN LAUT – BALAI PENGELOLAAN SD PESISIR & LAUT PADANG dari DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT (updated 2020)

Plastic waste inputs from land into the ocean – JENNA R. JAMBECK ROLAND GEYERCHRIS WILCOXTHEODORE R. SIEGLERMIRIAM PERRYMANANTHONY ANDRADYRAMANI NARAYANAND KARA LAVENDER LAW via Science (2015)

Radioactive Waste –  The U.S. Environmental Protection Agency (n.d.)

SEA POLLUTION: Radioactive Waste – Young People’s Trust for the Environment (n.d.)

SHARE Oil in the Sea: Inputs, Fates, and Effects – The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (2002)

Solid Waste Management – The World Bank Group (2022)

Why Are We So Dependent On Plastic? – ScienceABC (2022)

Bagikan Artikel Ini!