teks narasi penalaran verbal

Teks Narasi – Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Unsur

Wah, UTBK semakin dekat nih, Sobat Zenius. Elo udah paham belum sama yang namanya teks narasi? Materi ini diujikan di bagian penalaran verbal lho.

Kalo ngomongin soal contoh teks narasi singkat, gue langsung kepikiran deh, sama  begitu banyak cerita rakyat yang pernah diceritakan pas gue kecil. 

Dari kisah seorang anak durhaka menjadi batu, perahu yang ditendang lalu jadi danau, bayi yang lahir dari buah timun, anak yang naksir sama ibunya sendiri, dan masih banyak lagi.

Negara kita, Indonesia, memang kaya banget akan cerita rakyat dan fabel, yang misterius dan penuh makna. Biasanya, tiap daerah punya kisah atau legenda masing-masing. 

Misalnya, dari kota kelahiran gue, Surabaya, ada kisah pertarungan sengit antara seekor hiu bernama Sura dan buaya bernama Baya, yang digadang-gadang sebagai asal-usul nama Surabaya lho.

Makanya, ada Patung Sura dan Baya, yang menjadi ikon Kota Surabaya. Elo udah pernah lihat patungnya belum? Ini nih fotonya.

kisah cerita sura dan baya ikon surabaya
Kisah di balik Sura dan Baya yang menjadi ikon Surabaya. (Dok. Wikimedia Commons 2011, Arsip. Zenius)

Buat elo yang penasaran sama kisahnya, gue mau ceritain nih kisah Sura dan Baya. Tentu aja, terkadang detail cerita dan penyampaian di media-media kadang ada perbedaan ya, ada yang mengatakan dua makhluk buas ini merupakan teman, ada juga yang nggak menyebutkan. 

Selain itu, hewan yang diperebutkan mereka pun bisa berbeda, entah itu kambing, kijang, monyet, atau hewan mangsa lainnya.

Kali ini gue akan sampaikan kisah tersebut secara singkat, dengan mengadaptasi kisah Sura dan Baya yang disampaikan oleh kanal Dongeng Kita di YouTube.

Alkisah di Jawa Timur, ada seekor buaya ganas bernama Baya tinggal di sungai, di mana ia berburu makanan. 

Sungai yang ditinggali Baya, bermuara di laut, di mana seekor hiu bernama Sura, penguasa laut yang ditakuti ikan-ikan lainnya tinggal.

Sura merasa bosan, cuma makan ikan setiap hari. Dengan rasa penasaran, Sura akhirnya pergi ke sungai, dan berhasil memangsa anak kijang. Wah, ternyata kijang sungguh lezat!

Sura pun menjadi ketagihan, dan sering berburu mangsa lainnya di sana. Semakin lama, Baya curiga, karena mangsanya semakin sedikit, sehingga ia kesulitan mencari makan. Baya pun berusaha mencari tahu penyebabnya.

Suatu hari ketika menelusuri sungai, Baya melihat Sura sedang berburu monyet.  Betapa geramnya Baya menyaksikan kejadian tersebut, “Hei, Sura, ini daerah kekuasaanku!”

Sura yang nggak terima, menantang Baya, dan mereka pun berkelahi. Kedua hewan buas tersebut sama-sama kuat, pertarungan sengit pun terjadi selama berhari-hari, hingga mereka berdua merasa lelah.

Akhirnya, mereka membuat kesepakatan, untuk membagi daerah kekuasaan, dengan muara sebagai batasnya, dan Sura pun kembali ke laut. Setelah berbulan-bulan tanpa masalah, Sura mulai kangen akan lezatnya hewan mangsa di sekitar sungai. 

Awalnya, Sura mengelilingi muara terlebih dahulu. Namun, hasilnya nihil. Ia pun kembali menjalankan aksi lamanyanya, menyelinap, dan berburu hewan mangsa di tepi sungai, selama berbulan-bulan. 

Walau Sura berusaha untuk nggak ketahuan, Baya akhirnya menemukannya. Mereka pun kembali berkelahi, dengan jauh lebih sengit. Gigitan demi gigitan dari gigi mereka yang begitu tajam bersahut-sahutan.

Akhirnya, Baya berhasil menggigit ekor Sura, hingga terluka parah sekali. Sura pun kesakitan, dan pergi berenang menuju lautan kembali.

Daerah di mana tempat Sura dan Baya berkelahi dengan sengit, kemudian dinamai Surabaya, Sobat Zenius.

Nah, kira-kira dari contoh teks narasi tentang Sura dan Baya di atas, apakah elo bisa menebak apa itu pengertian, ciri-ciri, struktur, dan unsur-unsur teks narasi? Yuk, kita bahas satu per satu ya, dimulai dari apa yang dimaksud dengan teks narasi.

📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam teks dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis teks yang lain, baca artikel berikut: Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya.

Pengertian Teks Narasi

Jadi, apa itu teks narasi? Teks narasi adalah jenis teks yang mengisahkan suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu (kronologis), yang bisa bersifat fiksi (bersifat imajinasi), maupun nonfiksi.

Dari definisi tersebut bisa dibayangkan ya, betapa banyaknya contoh-contoh teks narasi yang udah pernah kita baca. 

Contohnya, ketika kita belajar sejarah, kita tentu banyak membaca teks narasi nonfiksi tentang berbagai peristiwa, seperti Perang Surabaya, Medan Area, Perang Dunia, dan lain sebagainya.

Contoh lain, ketika elo baca novel, dongeng, atau cerpen terkenal seperti Harry Potter, Laskar Pelangi, dan lain-lain, elo sedang membaca contoh teks narasi fiksi.

contoh teks narasi termasuk novel, cerpen, dan karya sastra lainnya
Contoh teks narasi meliputi novel, cerpen, kisah sejarah, dongeng, dan lain sebagainya. (Arsip Zenius)

Tujuan dan fungsi teks narasi sendiri sebenarnya untuk memberikan informasi, menambahkan pengetahuan, serta menyediakan hiburan bagi pembacanya.

Oh ya, kalo elo mau belajar soal teks naratif dalam bahasa Inggris, elo bisa baca juga artikel di bawah ini ya.

Baca Juga: Materi Narrative Text Kelas 10 – Bahasa Inggris

Oke, kita udah ngebahas soal apa itu teks narasi. Selanjutnya, kita diskusikan beberapa hal yang harus ada di dalam teks narasi ya.

Ciri-ciri Teks Narasi

Apa sih ciri-ciri penting yang membuat sebuah teks memenuhi  kriteria sebagai sebuah narasi? 

  • Sesuai dengan definisinya, teks tersebut harus bercerita tentang suatu kejadian, dengan beberapa peristiwa kronologis atau order of events.
  • Selain adanya beberapa peristiwa, teks harus dibumbui masalah atau konflik yang menjadi puncak narasi tersebut, serta struktur teks narasi lainnya.
  • Sebuah narasi harus memiliki unsur-unsur teks (tokoh, latar, alur, tema) yang nanti akan kita bahas bareng.

Untuk pembahasan lebih dalam tentang ciri-ciri teks narasi dengan tutor yang kece, elo bisa nonton video materinya di bawah ini, dengan mengakses akun Zenius elo.


Video Materi Ciri-ciri Teks Naratif

Tonton gratis materi Ciri-ciri dan Jenis Teks Naratif di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Sekarang, kita lanjut ngebahas struktur kronologis teks naratif ya.

Struktur Teks Narasi

Secara garis besar, struktur teks narasi bisa dibagi menjadi empat bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan coda. 

struktur teks narasi
Struktur teks narasi. (Arsip Zenius)

Berikut ini penjelasan singkat untuk tiap bagian struktur tersebut.

  • Orientasi (orientation), merupakan bagian pengenalan cerita, di mana penulis memberikan informasi soal latar belakang tempat, waktu, dan mengenalkan tokoh.
  • Komplikasi (complication), berisikan masalah atau konflik yang mulai terjadi, hingga pada akhirnya mencapai puncak konflik. Biasanya ini bagian yang seru dari sebuah cerita teks naratif.
  • Resolusi (resolution), menunjukkan adanya penurunan konflik, di mana solusi atau penyelesaian masalah mulai terlihat, hingga menemukan sebuah akhir.
  • Koda atau coda (reorientation), bagian koda dalam struktur teks narasi berisi pesan moral atau amanat dari kisah yang disampaikan. Biasanya koda dituliskan sebagai penutup cerita, dan bersifat opsional, alias nggak wajib ada.

Nah, itulah penjelasan struktur teks narasi. Supaya lebih jelas dan seru, gue saranin elo nonton video materinya di bawah ini, dengan catatan elo udah login akun Zenius ya.


Video Materi Struktur Teks Naratif

Tonton gratis materi Struktur dan Ciri Kebahasan Teks Naratif di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk belajar mandiri.


Unsur-unsur Teks Narasi

Seperti yang udah disebutkan pada ciri-ciri sebelumnya, teks narasi memiliki unsur-unsur yang harus ada. Apa saja?

  • Tema, gagasan pokok pikiran sebuah cerita. Contoh tema yang cukup sering diangkat pada cerita narasi adalah cinta, keluarga, pertemanan, perpisahan, dan lain sebagainya.
  • Latar, berupa informasi tempat dan waktu kejadian, yang menjelaskan di mana dan kapan peristiwa dalam cerita terjadi.
  • Alur, merupakan pola penyampaian rangkaian peristiwa, biasanya alur sebuah cerita bisa maju, mundur (cerita dimulai dari akhir ke awal alias regresif), dan gabungan (maju mundur). 
  • Tokoh, atau karakter-karakter dalam suatu cerita. Berdasarkan watak, biasanya terdapat tokoh protagonis (utama), antagonis (lawan tokoh utama), dan tritagonis(penengah/netral).
  • Sudut pandang, merupakan arah pandangan dan penyampaian penulis ketika menyampaikan sebuah cerita. Bisa dengan sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan ketiga. Berbagai sudut pandang ini akan kita bahas lebih lanjut di bagian contoh soal ya.

Selain unsur-unsur di atas, elo perlu tahu, bahwa ada juga unsur kaidah kebahasaan teks narasi sebagai berikut.

  • Kata kerja (verb), tentunya ada berbagai kata kerja digunakan untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan oleh para tokoh di dalam cerita.
  • Percakapan langsung (direct speech), seperti dialog antar tokoh atau karakter dalam cerita.
  • Penanda waktu (time signal) dan konjungsi (kata hubung) waktu, ini sangat penting karena teks naratif bersifat kronologis, sehingga membutuhkan penghubung dan informasi urutan waktu.

Jenis-Jenis Teks Narasi

Berapa jenis teks narasi yang elo pelajari di sekolah? Umumnya, jenis narasi dibagi menjadi tiga atau empat macam, karena narasi informatif dan narasi ekspositoris terkadang dianggap jenis yang sama. Mari kita lihat penjelasan tiap jenis teks narasi.

  1. Narasi Ekspositoris (Informatif)

Baik narasi ekspositoris maupun informatif pada hakikatnya bertujuan menyampaikan informasi dengan mengelaborasi sebuah peristiwa dengan jelas. Terkadang, narasi ekspositoris dibedakan dengan narasi informatif, di mana teks narasi ekspositoris memberikan informasi yang benar-benar terperinci dengan data akurat.

  1.  Narasi Artistik

Narasi ini dapat bersifat fiksi maupun nonfiksi, biasanya mengisahkan suatu cerita untuk menghibur serta memberikan pengalaman keindahan (estetik) kepada pembaca.

  1. Narasi Sugestif

Narasi jenis ini, sesuai dengan namanya, menceritakan sesuatu dengan maksud untuk mempengaruhi pembacanya dengan memberi sugesti (pengaruh/pandangan).

Itulah beberapa jenis teks narasi, Sobat Zenius. Sekarang, kita coba lihat contoh teks narasi singkat ya.

Contoh Teks Narasi Singkat

Di bagian awal artikel ini, elo udah melihat contoh teks narasi singkat tentang Sura dan Baya. Sekarang gue akan membuat teks narasi singkat dengan suatu tema. Kira-kira, bagaimana cara menggambarkan suatu hal dalam teks narasi?

Sebelum mencoba menulis teks narasi singkat, gue mencoba melakukan langkah-langkah menulis teks narasi, dimulai dengan memahami pembahasan yang sudah kita bahas tadi, mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, dan unsur narasi. 

Dari situ, gue pastikan dulu tema, tokoh, sudut pandang, latar belakang, pesan moral, alur, serta unsur-unsur cerita yang ingin gue tulis. Berikut ini contoh teks narasi singkat gue dengan sudut pandang orang ketiga.

Untuk menyambut hari raya kali ini, Lisa dan keluarganya pergi menginap di rumah nenek. Lisa senang sekali bisa bertemu dengan keluarga besarnya. Di malam harinya, Lisa tidur bersama adiknya, Linda, di kamar yang menghadap halaman rumah.

“Linda, apakah kamu dengar itu?”

“Apa?”

“Sepertinya, ada bayi menangis.”

contoh teks narasi singkat tentang tangisan bayi
Ilustrasi Lisa mendengar suara tangisan bayi. (Arsip Zenius)

“Mana mungkin, di sini nggak ada yang punya bayi, dan nenek nggak punya tetangga.”

“Aku jadi takut, rumah ini kan, berdiri di dekat kuburan.”

Benar juga, memang ada kuburan di seberang rumah nenek. Suara tangisan bayi tersebut mendadak semakin kencang.

“Eh, aku dengar juga, suara tangisannya, kak.”

Lisa dan Linda yang mendengar suara tangisan bayi menjadi takut. Mereka akhirnya nggak bisa tidur semalaman. 

Keesokannya, mereka menceritakan apa yang terjadi pada malam kemarin kepada neneknya. Neneknya pun tertawa.

“Itu suara si Meong, suara kucing kadang memang seperti bayi menangis.”

Walah, walah, Sobat Zenius. Pernah nggak elo ngalamin peristiwa di atas? Gue pribadi pernah ngalamin kejadian tersebut, bedanya, gue akhirnya ngecek suara tersebut keluar, di tengah malam yang gelap gulita, dan melihat kucing yang menjadi pelaku utama suara tersebut.

Contoh Soal Narasi

Untuk menguji pemahaman elo, mari kita bahas beberapa contoh soal tentang narasi ya. Berikut ini beberapa contoh soal tentang teks narasi.

  1. Apa Tujuan Teks Narasi?

Ini adalah salah satu pertanyaan paling umum soal narasi. Sebelumnya elo udah tahu apa itu narasi serta jenis-jenisnya. Dari situ, elo bisa menyimpulkan, bahwa ketika membaca narasi, kita mendapatkan informasi, pengetahuan, serta hiburan.

Oleh karena itu, tujuan teks narasi adalah untuk memberikan informasi, menambahkan pengetahuan, serta menyediakan hiburan bagi pembacanya.

  1. Jelaskan Tentang Sudut Pandang Pengarang Dalam Teks Cerita Atau Narasi!

Sudut pandang pengarang di sini mengacu pada perspektif sang narator (penulis) ketika menyampaikan cerita.

Sebelumnya, gue sempat menyebutkan, umumnya ada tiga macam sudut pandang pengarang dalam teks narasi, yaitu sudut pandang orang pertama, kedua, dan ketiga. Apa bedanya?

  • Sudut pandang orang pertama, di mana perspektif penulis sebagai tokoh utama cerita tersebut, sehingga penulis banyak menggunakan “aku”.
  • Sudut pandang orang kedua, di mana pembaca dianggap sebagai karakter utama dalam cerita. Biasanya, banyak menggunakan pronomina kamu, engkau, atau Anda. Namun, sudut pandang ini jarang banget dipakai dalam teks naratif, Sobat Zenius. 
  • Sudut pandang orang ketiga, di mana penulis menceritakan kisah dari orang lain, sehingga penulis banyak menggunakan kata “dia”.
  1. Apa Tema dan Pesan Moral dari Teks Narasi di Bawah ini?

Suatu hari, Sutino pergi ke orang sakti, yang konon katanya bisa memberikan kekayaan. Sutino sudah bosan, selama ini selalu diejek teman-temannya karena miskin dan tak punya orang tua. Ia pun sampai di kediaman Ki Hartono, orang sakti terkenal di desanya.

“Selamat siang, Ki Tono, saya ingin sekali menjadi kaya. Tolonglah saya.”

“Was wes was wes, sat set sat set. Saya lihat, Anda memang miskin, namun Anda hidup dengan baik, makan dengan cukup, dan terus bekerja di sana-sini.”

“Tapi, Ki, saya bosan dicemooh teman-teman saya. Saya mau punya sawah, biar saya bisa punya bercocok tanam dan punya usaha.”

“Baiklah, saya beri kamu dua kotak merah bersaudara yang tak terpisahkan. Kamu boleh membuka kotak kecil ini, di dalamnya ada perak, cukup untuk membeli sawah.”

“Bagaimana dengan kotak besar ini, Ki?”

“Kotak besar ini tak terpisahkan dari kotak kecil, bagaikan magnet. Namun, kotak besar ini adalah kutukan, tidaklah boleh kau buka kotak besar ini, apapun alasannya.”

“Baik, Ki, terima kasih banyak.”

Sutino pun pergi, pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia membuka kotak kecil tadi, dan sangat terkejut melihat puluhan koin perak di depan matanya. Ia menjadi gelap mata, belum pernah ia lihat uang sebanyak itu.

Dengan angkuh, ia pergi menemui teman-temannya, mengajak mereka makan di tempat mewah nan mahal, menghabiskan uangnya, dan mentraktir mereka semua. Teman-temannya memujinya, dan meminta maaf atas cemoohan mereka.

Sutino puas, namun harta sudah hilang. Sesampainya di rumah, ia kembali bersedih dengan keadaannya. Tiba-tiba, ia mendengar bisikan dari kotak besar.

“Sutino … bukalah kotak ini, dan ambillah koin emas yang tak akan pernah habis.”

Mendengar itu, Sutino langsung berpaling ke kotak besar tersebut, ia melihat sekeping koin emas terselip di antara tutup dan kotak. Ia kembali gelap mata, dan membuka kotak tersebut secepat kilat.

Begitu terbuka, siluman raksasa berbadan emas tiba-tiba keluar dari kotak, menangkap Sutino, dan memakannya.

“Ah … keserakahan manusia memang paling nikmat.”

Oke Sobat Zenius, kira-kira apa nih tema dan pesan moral yang bisa kita petik? Dari percakapan Sutino dan Ki Tono, sebenarnya Sutino hidup dengan baik walau miskin. Namun ia serakah, ingin lebih, hingga akhirnya membuka kotak besar yang berisi kematian.

Dari situ, kita bisa simpulkan, tema utama teks narasi di atas, adalah sifat buruk manusia, yaitu keserakahan.

Sedangkan untuk pesan moralnya, kira-kira apa ya amanat yang bisa kita ambil? Menurut gue, cerita di atas mengajarkan kita untuk bersyukur atas yang kita punya, dan nggak boleh serakah, Kalo menurut elo gimana, Sobat Zenius?

Coba tulis pendapat elo di kolom komentar ya.


Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai teks naratif . Kalo elo ingin mempelajari teks naratif dan materi penalaran verbal lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video persiapan UTBK Zenius dan akses soal-soalnya.

Teks Narasi - Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Unsur 17

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Teks Narasi - Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Unsur 18

Referensi

Asal Mula Kota Surabaya ~ Cerita Rakyat Jawa Timur | Dongeng Kita – Dongeng Kita 2020

Prolog Materi: Teks Narasi – Zenius (n.d.)

Video Materi Teks Narasi – Zenius (n.d.)

Bagikan Artikel Ini!