Apa itu SPF dan Kenapa Perlu Digunakan Setiap Hari?

Apa itu SPF dan Kenapa Perlu Digunakan Setiap Hari?

Mengenal apa itu SPF, manfaatnya, dan perbedaan SPF 20, 30, dan 50. Cek yuk!

Mungkin elo sudah sering mendengar SPF yang ada di produk-produk sunscreen atau tabir surya yang di jual di pasaran. Entah membaca langsung di kemasannya, atau mendengar dari iklan produk tertentu. Ada SPF, 20, 30, 50, dan masih ada banyak lagi jenis lainya.

Ilustrasi sunscreen (Dok. yue su via Unsplash)
Ilustrasi sunscreen (Dok. yue su via Unsplash)

Masyarakat umum juga sudah semakin sadar tentang pentingnya SPF untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari terhadap kulit. Saking pentingnya, seorang beauty influencer, Tasya Farasya pernah bilang gini nih dalam postingannya, Sobat.

Ilustrasi Tasya Farasya (Arsip Zenius)
Ilustrasi Tasya Farasya (Arsip Zenius)

Hmm …. Sebenarnya SPF itu untuk apa sih? Yuk, mengenal apa itu SPF dan manfaatnya sama gue di artikel ini! 

Apa Itu SPF?

SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor, kalau . Seperti dilansir dari FDA (2017), SPF adalah ukuran berapa banyak energi matahari (radiasi UV) yang diperlukan untuk menghasilkan sengatan matahari pada kulit yang dilindungi sunscreen dibandingakan dengan pada kulit yang tidak dilindungi.

Ilustrasi energi matahari mengenai kulit (Arsip Zenius)
Ilustrasi energi matahari mengenai kulit (Arsip Zenius)

Itu kenapa angka yang biasanya mengikuti singkatan SPF menunjukan juga tingkat perlindungan sunscreen yang elo gunakan.

Kalau melansir MediaKom (2022),  SPF adalah tabir surya yang dapat melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari yang berbahaya. Jadi, SPF itu selain merupakan indikasi tingkat proteksi, juga sebutan untuk bahan perlindungan kulit yang terkandung dalam sunscreen.

Seperti yang elo ketahui, SPF biasanya ada dalam produk sunscreen dan tabir surya. Nah, di dalam produk-produk tersebut ada tuh bahan-bahan kimia yang berguna untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV)

Sinar UV sendiri ada tiga, yaitu UVA, UVB, dan UVC. Ketiganya memiliki efek yang berbeda-beda pada manusia dan ada juga yang saling berkaitan. Namun, sunscreen biasanya hanya membantu menghalau sinar UVA dan UVB saja.

Bahan-bahan dalam sunscreen ada yang bisa melindungi dari kedua sinar tersebut, dan ada juga yang hanya bisa salah satu. Seperti melansir Healthline (2019), berikut adalah contoh bahan-bahan perlindungan yang ada dalam sunscreen.

  • Oxybenzone adalah contoh bahan yang dapat menghalau baik sinar UVB dan UVA, dan salah satu bahan yang paling banyak dijumpai dalam kandungan produk sunscreen di Amerika Serikat.
  • Octinoxate adalah contoh bahan yang digunakan untuk melindungi dari sinar UVB.
  • Avobenzone adalah bahan yang digunakan untuk melindungi dari sinar UVA.

Tidak setiap produk mengandung semua bahan di atas, Sobat Zenius. Mungkin menggunakan bahan yang nggak gue sebutkan. Terkadang ada juga negara yang melarang penggunaan suatu bahan karena dianggap tidak aman baik bagi manusianya atau lingkungan. Jadi, kandungan produk sunscreen bervariasi.

Diceritakan pada laman Weldricks Pharmacy, sunscreen sendiri untuk pertama kali dibuat pada tahun 1938 oleh Franz Greiter, seorang ahli kimia. Ia juga kemudian menjadi orang pertama yang mengembangkan produk sunscreen tahan air. Lalu, tahun 1944, Benjamin Green kemudian membuat campuran cocoa butter dengan red veterinary petrolatum.

Ilustrasi penemuan SPF (Arsip Zenius)
Ilustrasi penemuan SPF (Arsip Zenius)

Pada mulanya, sunscreen lebih digunakan untuk kepentingan militer, yaitu melindungi tentara yang sering terpapar sinar matahari secara berlebihan.

Konsep SPF kemudian dikenalkan pada bidang fotobiologi atau ilmu tentang bahaya cahaya dan industri oleh Franz Greiter pada tahun 1962. SPF pun kini sudah semakin dikenal oleh masyarakat umum dengan manfaatnya yang penting.

Saat ini trend penggunaan produk sunscreen juga semakin marak di tengah masyarakat, lho. Menurut pengumuman dari lembaga penelitian global, Statista (2022), ukuran pasar sunscreen global pada tahun 2024 diperkirakan akan meningkat hingga $10,7 miliar setelah menempati angka $8,5 miliar pada tahun 2019 yang lalu.

Ilustrasi data pasar sunscreen dari Statista (Arsip Zenius)
Ilustrasi data pasar sunscreen dari Statista (Arsip Zenius)

Manfaat SPF dan Kenapa Harus Digunakan Setiap Hari 

Radiasi sinar UV dari sinar matahari dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan yang serius. Menurut pengumuman Skin Cancer Foundation, UVA berkaitan dengan semakin cepatnya proses penuaan kulit, seperti munculnya kerutan. Sedangkan UVB lebih dikaitkan dengan peristiwa  terbakarnya kulit.

Ilustrasi efek UVA dan UVB (Arsip Zenius)
Ilustrasi efek UVA dan UVB (Arsip Zenius)

Terpapar sinar UVA dan UVB terlalu banyak tanpa perlindungan dapat merusak DNA di dalam sel kulit yang mengakibatkan terjadinya kanker kulit. 

Nah, manfaat SPF adalah untuk melindungi kulit kita dari risiko-risiko tersebut dari radiasi sinar UV.

Ketika kita menggunakan sunscreen maka sebagian besar dari sinar UVA atau UVB dapat terpantulkan dan tidak meresap ke dalam kulit.

Ilustrasi proteksi SPF (Arsip Zenius)
Ilustrasi proteksi SPF (Arsip Zenius)

Baca Juga

Produk Skincare Aman Gak Sih Tanpa Diuji ke Hewan?

Apakah Mutasi Genetik Selalu Berbahaya?

Apa Perbedaan SPF 20, 30, dan 50? 

Dijelaskan dalam Encyclopedia Britannica, bahwa tingkat SPF yang berbeda-beda menunjukan lama waktu perlindungannya masing-masing. Diumpamakan jika kulit seseorang biasanya terbakar atau mengalami kemerahan setelah 30 menit terkena paparan sinar matahari, maka untuk mengetahui lama waktu perlindungan sunscreennya tinggal mengalikan dengan angka SPF-nya.

Misalnya, SPF 20, maka 30 dikali dengan 20. Dari situ kita tahu kalau sunscreen yang kita gunakan dapat melindungi kulit selama 600 menit atau 10 jam. Jadi, perbedaan SPF 20, 30, dan 50 adalah lama perlindungannya.

Ilustrasi perbedaan ketahanan SPF 20,30, dan 50 (Arsip Zenius)
Ilustrasi perbedaan ketahanan SPF 20,30, dan 50 (Arsip Zenius)

Walaupun begitu, lama ketahanan ini juga sangat dipengaruhi dengan aktivitas yang elo lakukan, Sobat Zenius. Kalau sunscreen yang digunakan banyak terkena air, keringat, atau terusap, tentunya sunscreen akan cepat hilang. 

Jadi, walaupun ada lama ketahanan idealnya, tetapi melakukan reapply atau pengolesan ulang sangat disarankan sesuai dengan aktivitas elo masing-masing.

Selain itu, setiap tingkatan SPF, termasuk SPF 20, 30, dan 50 juga memiliki perbedaan pada intensitas proteksinya di kulit terhadap sinar UV. Nah, untuk tahu tentang seberapa kuat proteksi pada setiap tingkatannya, elo bisa cek video keren Zenius di bawah ini ya, Sobat Zenius.

Video: Apa itu SPF

Apa itu SPF

Penutup

Nah, setelah membaca artikel ini, pasti elo jadi lebih mengenal apa itu SPF dan manfaatnya, bukan? 

Semoga apa yang gue bagikan kali ini berguna ya untuk elo, ya. 

Sekian dari gue, see you in the next article!

Referensi

Franz Greiter — The Man and His Work – Springer Link (1991)

Kenali SPF Dan Manfaatnya – Mediakom Kemkes (2022)

Mengenal Lebih Jauh SPF dalam Tabir Surya Beserta Manfaatnya – Alodokter (2021)

Sun Protection Factor (SPF) – U.S. Food and Drug Administration (2017)

Sunscreen cream forecast market size worldwide 2019-2024 – Statista (2022)

Sunscreen: A History – The New York Times (2010)

What Does “SPF” Mean? – Encyclopædia Britannica (n.d.)

What Sunscreen Ingredients to Look for — and Which Banned Ones to Avoid – Healthline (2019)

What’s the Difference Between UVA and UVB Rays? – Healthline (2019)

  •  

Bagikan Artikel Ini!