Ilustrasi pemberontakan di Indonesia.

7 Pemberontakan di Indonesia – Materi Sejarah Kelas 12

Di sini akan dibahas tujuh pemberontakan di Indonesia: Pemberontakan PKI Madiun, DI/TII, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI, dan Permesta.

Halo, Sobat Zenius! Elo pernah kepikiran nggak, sih, kalau keberagaman yang ada di Indonesia ini nggak hanya membuatnya jadi modal untuk maju, namun terkadang juga membuatnya memiliki potensi besar timbulnya konflik?

Yap, keberagaman suku bangsa, ideologi, dan pandangan politik merupakan tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Kalau kita telusuri, sepanjang perjalanan bangsa Indonesia sampai saat ini, sudah ada banyak pemberontakan yang muncul. Penyebabnya beragam. Ada yang dari kepentingan pribadi hingga pemberontakan yang timbul akibat perbedaan ideologi.

Padahal, dulu bangsa kita memiliki satu tujuan, yaitu Indonesia merdeka. Namun, setelah Indonesia merdeka, banyak gerakan-gerakan yang muncul di berbagai daerah untuk memberontak terhadap NKRI.

Nah, pemberontakan di Indonesia itu ada apa saja, ya? Kita bahas bareng-bareng di artikel ini. Kalau bisa, elo catat poin-poin pentingnya, ya. Soalnya bahasan ini termasuk materi Sejarah kelas 12 dan sering keluar di ujian. Yuk, langsung aja!

Pemberontakan PKI Madiun

Jadi, setelah Indonesia merdeka, ada guncangan yang kerap terjadi dan salah satunya adalah munculnya Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.

Kenapa, sih, baru saja merdeka beberapa tahun malah terjadi pemberontakan di Indonesia? Penyebab pemberontakan yang terjadi pada tanggal 18-20 September 1948 adalah keinginan Musso untuk mendirikan pemerintahan Uni Soviet di Indonesia.

Ilustrasi kelompok Musso yang ingin mendirikan Soviet Republik Indonesia.
Latar belakang terjadinya Pemberontakan PKI Madiun. (Arsip Zenius)

Musso yang saat itu adalah pemimpin partai komunis menginginkan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila diganti ideologinya menjadi komunis. Apa yang dimaksud dengan ideologi? Ideologi merupakan cita-cita atau cara pandang seseorang atau kelompok yang ingin dicapai dengan segala cara.

Selain itu, penyebab lainnya adalah dengan digantikannya Kabinet Amir Syarifuddin menjadi Kabinet Hatta, karena munculnya mosi tidak percaya terhadap Kabinet Amir akibat ditandatanganinya Perjanjian Renville.

Singkatnya, pemberontakan tersebut gagal, karena PKI nggak mendapatkan dukungan dari rakyat. Selain itu, untuk menumpas pemberontakan tersebut, pemerintah juga melakukan operasi militer di bawah pimpinan A.H. Nasution. Operasi militer tersebut berhasil dalam menumpas PKI. Musso Manowar tewas, Amir Syarifuddin ditangkap, dan D.N. Aidit kabur, dengan begitu Pemberontakan PKI Madiun berakhir.

Untuk belajar lebih lanjut tentang Pemberontakan PKI Madiun, baca artikel berikut: Pemberontakan PKI Madiun – Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya.

Selain pemberontakan Madiun, ada juga nih pemberontakan di Indonesia yang berlandaskan pada ideologi, yaitu Pemberontakan DI/TII.

Pemberontakan DI/TII

Oke, mari kita bahas pemberontakan selanjutnya, yaitu gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau biasa orang sebut dengan pemberontakan DI/TII.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, pemberontakan yang satu ini terjadi karena adanya perbedaan ideologi. DI/TII sebagai pemberontakan di Indonesia hendak menggantikan ideologi Pancasila dengan Islam.

Ide dasar dari munculnya DI/TII berawal dari Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo yang menginginkan untuk membangun Negara Islam Indonesia (NII). Ide tersebut pun ia realisasikan dengan didirikannya NII pada 7 Agustus 1949.

Meskipun mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam, namun DI/TII tetap minim dukungan. Hal itu dikarenakan kekerasan yang dilakukan oleh DI/TII, dan perilaku yang nggak menghargai budaya masyarakat setempat.

Siapa sih tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya? Perlu elo ketahui, bahwa pemberontakan yang satu ini nggak terjadi di satu tempat saja. Selain di pusatnya, yaitu Jawa Barat dan dipimpin oleh Kartosuwiryo, pemberontakan ini terjadi di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, hingga Aceh.

Daftar nama tokoh dan daerah yang terlibat dalam Pemberontakan DI/TII.
Pemberontakan DI/TII terjadi di Jawa Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. (Arsip Zenius)

Tonton gratis materi Pemberontakan DI/TII di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk mengaksesnya.


Pemberontakan APRA

Oke, lanjut ke pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia selanjutnya, yaitu APRA atau Angkatan Perang Ratu Adil.

Gerakan yang satu ini terjadi di Bandung pada 23 Januari 1950. Pelopornya adalah mantan kapten dari pasukan KNIL yaitu Raymond Westerling. Ia merupakan mantan kapten Belanda yang dibiayai oleh Jenderal Simon Hendrik Spoor untuk memantik kudeta pro-Belanda di Bandung. Selain itu, orang-orang yang anti-republik juga ikut mendanai pemberontakan tersebut.

Nah, karena ada dana yang terkumpul, maka Westerling merekrut banyak orang berpengalaman, termasuk mantan KNIL untuk membangun milisi yang bernama APRA. Bahkan, Sultan Hamid II—Sultan Pontianak ke-7—juga turut membantu Westerling, karena setuju dengan ide-idenya.

Baru deh, pada tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirim ultimatum kepada pemerintah RIS untuk menghargai daerah-daerahnya, terutama Pasundan. Nah, pada tanggal 23 Januari 1950, dimulai teror pemberontakan di Bandung.

Nggak hanya memberontak terhadap Indonesia, lho. Westerling juga mengirimkan pasukan ke Jakarta buat menangkap Presiden Soekarno, tetapi gagal. Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah melakukan operasi Dwikora dan Trikora.

Untuk belajar lebih lanjut tentang Pemberontakan APRA, baca artikel berikut: Latar Belakang Pemberontakan APRA, Tujuan, dan Kronologinya.

Pemberontakan Andi Azis

Seperti apa, sih, peristiwa pemberontakan Andi Azis? Sebelum ke situ, kita bahas dulu mengenai siapa itu Andi Azis.

Andi Azis merupakan mantan perwira KNIL yang memberontak di Makassar pada April 1950. Menurut Andi Azis, Negara Indonesia Timur (NIT) nggak boleh bersatu dengan NKRI. Alasannya, pembangunan di daerah akan kurang diprioritaskan dibandingkan dengan pembangunan yang ada di pusat pemerintahan, yaitu Pulau Jawa.

Yap, pemberontakan yang satu ini terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan dari tanggal 5 hingga 15 April 1950.

Pada tanggal 5 April 1950, Andi Azis dan pengikutnya menyerang daerah-daerah pertahanan APRIS di NIT. Mereka juga meminta pertanggungjawaban APRIS yang dianggapnya telah mengganggu keamanan di NIT. Tiga hari setelah penyerangan tersebut, Andi Azis diberikan waktu 4 hari untuk melapor kepada pemerintah RI mengenai penyerangan tersebut dan harus mengakhiri pemberontakan.

Namun, pemberontakan terus berlanjut hingga tanggal 15 April 1950. Pemberontakan yang satu ini baru bisa reda ketika pemimpin pemberontakan, Andi Azis, ditangkap pada 15 April. Meskipun setelah penangkapan Andi Azis pemberontakan masih terus berlanjut, namun berat rasanya kalau pemimpin mereka ngga ada. Akhirnya, pemberontakan tersebut dengan mudah ditumpas dengan pengakuan bersatunya NIT ke NKRI pada 21 April 1950.

Untuk belajar lebih lanjut tentang Pemberontakan Andi Azis, baca artikel berikut: Pemberontakan Andi Azis – Latar Belakang, Kronologi, hingga Tokohnya.


Tonton gratis video materi Pemberontakan Andi Azis di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk mengaksesnya.


Pemberontakan RMS

Pemberontakan di Indonesia selanjutnya adalah Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan). Yap, ini juga merupakan gerakan separatis. Apa itu gerakan separatis? Singkatnya, gerakan separatis merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh orang atau golongan yang menghendaki adanya pemisahan diri dari sebuah persatuan.

Jadi, RMS adalah peristiwa di mana sebagian dari wilayah Indonesia melakukan gerakan untuk memisahkan diri dari NKRI. Apa yang membuat Maluku Selatan ingin pisah dari Indonesia?

Peristiwa ini bermula dari beberapa faktor, antara lain: 

  • Adanya ketidakstabilan pemerintah yang saat itu berbentuk federal 
  • Ketegangan yang terjadi antara personel APRIS dan KNIL 
  • Adanya keinginan dari pihak RMS untuk mempertahankan bentuk negara yang federal.

Bisa dibilang, pemberontakan ini merupakan kelanjutan dari Pemberontakan Andi Azis, guys. Christiaan Robert Steven Soumokil merupakan sekutu Andi Azis dalam melawan NKRI. Soumokil memberontak dengan memproklamasikan RMS pada tanggal 25 April 1950. Tujuan utama Soumokil adalah memisahkan Maluku Selatan yang terdiri dari Ambon, Buru, dan Seram dari NKRI.

Untuk menjawab itu, awalnya pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan masalah dengan jalur diplomasi. Pemerintah mengirim Johannes Leimena, termasuk orang Maluku itu sendiri untuk mewakili NKRI, namun upaya tersebut ditolak oleh RMS.

Akhirnya, pemerintah mengirim APRIS yang dipimpin oleh Alex Kawilarang untuk mengamankan RMS beserta sisa pendukung Andi Azis. Pada masa itu, Ambon sudah berhasil dikuasai oleh APRIS pada November 1950. Namun, RMS masih nggak mau menyerah. Hingga akhirnya, RMS baru ditumpas pada tahun 1963 setelah Soumokil ditangkap pada 12 November 1963, kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati pada 12 April 1966.

Perlu elo ketahui, bahwa RMS masih aktif hingga saat ini. Namun, mereka kini dalam pengasingan di Belanda.

Untuk belajar lebih lanjut tentang Pemberontakan Republik Maluku Selatan atau RMS, baca artikel berikut: Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) – Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya.

Pemberontakan PRRI

Yuk, lanjut ke pembahasan soal pemberontakan di Indonesia yang berikutnya. Pernah dengar soal PRRI?

Buat elo yang belum pernah mendengarnya, PRRI merupakan singkatan dari Pemerintah Revolusi Republik Indonesia. PRRI pertama kali diproklamasikan pada 17 Februari 1958 oleh Ahmad Husein dengan perdana menterinya adalah Syafrudin Prawiranegara.

Peristiwa pemberontakan di Indonesia yang satu ini terjadi karena adanya ketidakadilan yang diterima daerah dari pusat. Orang-orang daerah merasa kurang puas atas alokasi dana pembangunan yang pemerintah pusat berikan.

Bisa tebak apa yang terjadi? Untuk melampiaskan kekecewaannya, beberapa pihak di daerah membentuk dewan-dewan daerah, antara lain Dewan Manguni di Sulawesi Utara, Dewan Garuda di Sumatera Selatan, Dewan Gajah di Sumatera Utara, dan Dewan Banteng di Sumatera Barat yang dipimpin oleh beberapa petinggi tentara di sana.

Untuk belajar lebih lanjut tentang Pemberontakan PRRI, baca artikel berikut: Pemberontakan PRRI – Latar Belakang, Tujuan, dan Tokohnya.


Tonton gratis video materi Pemberontakan PRRI di website Zenius. Kamu hanya perlu login (atau daftar dulu) untuk mengaksesnya.


Pemberontakan Permesta

Tahu nggak, ternyata selain adanya proklamasi PRRI ternyata api pemberontakan tersulut juga di daerah lain seperti Indonesia bagian Timur. Saat itu, muncul sebuah gerakan Perjuangan Rakyat Semesta atau Permesta pada 1958-1961.

Meskipun PRRI dan Permesta merupakan dua pemberontakan yang berbeda, namun keduanya merupakan sekutu dengan tujuan dan latar belakang yang sama, yaitu menginginkan otonomi, karena ketimpangan pembangunan antara daerah dan pusat pemerintahan.

Anggota PRRI dan Permesta juga cukup banyak, guys. Beberapa di antaranya yang terkenal berjuang demi mempertahankan NKRI adalah Alex Kawilarang dan Syafruddin Prawiranegara. Bahkan, mereka juga didukung oleh negara-negara barat, terutama AS (Amerika Serikat).

Tokoh yang memimpin Permesta adalah Letkol Ventje Sumual. Sejak tanggal 2 Maret 1957 dia memproklamasikan adanya Permesta. Secara terang-terangan gerakan ini melakukan banyak aksi menentang tentara Indonesia.

Nah, awalnya pemberontakan ini hanya menuntut pemerataan pembangunan, jadi nggak ada niatan untuk lepas dari NKRI. Hingga kemudian pemberontakan ini ditunggangi oleh AS. Hal itu dibuktikan dengan ditembak jatuhnya sebuah pesawat di perairan Ambon, dan ternyata pilotnya adalah seorang berkebangsaan Amerika bernama Alan Pope.

Ilustrasi tentara Indonesia sedang menembak pesawat AS di perairan Ambon.
Amerika Serikat ternyata menunggangi Pemberontakan Permesta. (Arsip Zenius)

Ya, meskipun Pemberontakan Permesta mendapatkan bantuan dari negara-negara lain, namun Indonesia tetap nggak mau kalah. Pemberontakan ini akhirnya ditumpas dengan cara operasi militer. Meskipun begitu, Soekarno nggak memberikan hukuman pada mantan anggota Permesta, justru mereka diberikan amnesti atau pengampunan. Kenapa? Temukan jawabannya di sini, ya!

Daftar pemberontakan di Indonesia seperti uraian di atas juga bisa elo pelajari menggunakan video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini, lho.

sejarah zenius

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Contoh Soal Pemberontakan di Indonesia dan Pembahasannya

Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi pemberontakan di Indonesia, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot!

Contoh Soal 1

Salah satu penyebab munculnya pemberontakan di beberapa daerah di Indonesia adalah karena adanya ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah. Pembangunan pada masa itu banyak difokuskan di Pulau….

A. Jawa.

B. Sumatera.

C. Kalimantan.

D. Sulawesi.

E. Papua.

Jawab: A. Jawa.

Pembahasan:

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, pembangunan dan pemerintahan Indonesia berpusat di Pulau Jawa. Hal itu ternyata sudah lama sejak era kerajaan Hindu-Buddha dan era pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, lho. Pada masa itu, Jawa sudah menjadi pusat dari banyak aspek kehidupan, terutama ekonomi dan politik.

Ketimpangan tersebut tentu saja menimbulkan kecemburuan sosial bagi berbagai wilayah yang berada di luar Pulau Jawa. Hal itulah yang menyulut sejumlah pemberontakan di berbagai daerah. Dengan begitu, jawaban yang paling tepat adalah A. Jawa.

Contoh Soal 2

Selain Islam, ideologi yang juga pernah melatarbelakangi munculnya pemberontakan daerah di Indonesia adalah….

A. Liberalisme.

B. Kapitalisme.

C. Komunisme.

D. Nasionalisme.

E. Fasisme.

Jawab: C. Komunisme.

Pembahasan:

Yap, selain Islam, banyak pemberontakan juga terjadi karena latar belakang ideologi komunisme. Komunisme merupakan paham yang ikut andil dalam Pemberontakan PKI Madiun 1948. Dalangnya adalah Musso, ia ingin mendirikan Negara Republik Soviet Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila menjadi komunisme.

Dengan begitu, jawaban yang paling tepat adalah C. Komunisme.

*****

Gimana, sudah paham dengan pemberontakan-pemberontakan di Indonesia pasca Indonesia merdeka? Elo juga bisa mempelajari materi Sejarah lainnya dengan nonton video belajar Zenius. Selain itu, elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran dengan klik link di bawah ini!

Try Out Bareng Zenius

Referensi:

Tragedi Nasional Mengancam Keutuhan NKRI — Sumber Belajar Kemdikbud.

Bagikan Artikel Ini!