Contoh Soal TPA Verbal & Pembahasannya

Tips Mengerjakan Soal TPA/TPS Verbal SBMPTN

Halo Sobat Zenius, di artikel ini gue akan menjelaskan contoh soal TPA verbal SBMPTN, beserta trik menjawab dan pembahasannya. 

Sebenarnya, mengerjakan aneka soal TPS atau TPA verbal ini bisa dibilang gampang-gampang susah. 

Dan untuk meminimalisir kesusahannya, dii tulisan ini, elo bisa mengenali lebih lanjut contoh soal TPA verbal lengkap dengan trik menjawab soal TPA hingga distribusi istilah yang biasa dipakai dalam kelompok soal ini. 

Sebelumnya, kalau elo mau membaca beberapa tips lain tentang tipe soal TPS/ TPA, elo bisa baca itu di artikel blog Zenius tentang TPS/TPA yang di antaranya adalah:

Baiklah kita lanjut lagi soal TPA Verbal ya.

Ilustrasi contoh soal TPA Verbal (Arsip Zenius)
Ilustrasi contoh soal TPA Verbal (Arsip Zenius)

Pengertian dan Tujuan Tes TPS/TPA Verbal

Sebelum masuk ke bagian contoh soal TPA verbal, elo harus tau terlebih dahulu pengertian dan tujuan adanya soal jenis ini. 

TPA verbal adalah jenis tes yang mengasah kemampuan bahasa dan analisis kata seseorang. 

Ketika menemukan soal-soal kemampuan verbal, mungkin elo pernah terpikir seperti ini:

“Kenapa sih gue harus dites kata-kata njelimet begini? Ditanya sinonim lah, antonim lah. Memangnya penting ya? Apa sih tujuan tes TPA Verbal itu?

Untuk konteks tes masuk perkuliahan, tes TPA Verbal adalah standar seseorang agar dianggap mampu mengikuti dahsyatnya terpaan di saat menjalani kegiatan kuliah.

Di dunia kuliah, elo diharapkan (oleh universitas atau sekolah tinggi) bisa menjalani padatnya tugas akademis dan kehidupan nonakademis yang enggak kalah peliknya dari dunia percintaan elo.

Dari buku-buku teks yang tebalnya minta ampun, lalu saat mendengarkan dosen berceloteh di depan kelas pakai kata-kata ilmiah yang asing di telinga, belum lagi saat elo diminta memaparkan tugas (presentasi) di depan kelas. Semuanya menggunakan kemampuan verbal, bukan?

Oleh karena itulah, kampus idaman elo tentu enggak akan menerima orang sembarangan untuk jadi kebanggaannya ketika lulus dan mengabdi ke masyarakat, apa pun bidangnya.

Dengan kata lain, universitas ingin menyeleksi bibit-bibit unggul dengan kemampuan verbal mumpuni (oke) agar mampu mencerna kata-kata dan kalimat teknis serta struktur logika yang bakal banyak banget elo temukan saat jadi mahasiswa nanti.

Contoh Soal TPA Verbal SBMPTN

Sampai di bagian ini, gue harap elo sudah mulai mengerti sedikit pentingnya soal kemampuan verbal itu. 

Tapi sebelum gue lanjut menjelaskan trik menjawab soal TPA verbal, ada baiknya elo mengetahui jenis dan contoh soal yang sering keluar. 

Untuk menguji kemampuan seseorang mengolah bahasa, tes TPA verbal umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu Analogi, Sinonim, Antonim.

1. Analogi

Seperti yang elo ketahui sebelumnya, analogi adalah persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. 

Dari dua atau lebih kata yang diberikan pada soal, elo akan diminta untuk mencari pasangan (bisa lebih) kata yang setara dari yg soal berikan. 

Sepintas ini terkesan mudah. 

Namun, pilihan jawaban yang diberikan biasanya “sukses” membuat elo rancu. Nah, hal yang penting adalah elo mesti mencari tahu dulu apa hubungan dua atau lebih kata yang diberikan pada soal. 

Biar enggak bingung, berikut contoh soal TPA verbal tipe analogi:

1. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Analogi

beras

  • Langkah Pertama Mengerjakan Soal Analogi:

Sebelumnya, elo  cari kata kunci hubungan yg mengaitkan beras dan padi. Hayo, pikirkan! Kalau elo menjawab: berasal, berarti jawaban elo hampir benar.

Kenapa hampir benar? Karena kalau elo menjawab “berasal dari”, itu baru paripurna (sempurna). Intinya, sebuah kata kunci yang baik itu bila digabungkan dengan analogi soal, bisa jadi kalimat utuh yang baik.

Beras + berasal dari + padi = beras berasal dari padi –> kalimat utuh

  • Langkah Kedua Mengerjakan Soal Analogi:

Cocokkan dengan lima pilihan jawaban: jika beras berasal dari padi, maka yang berasal dari biji itu….. buah!

Lalu ada pertanyaan kritis: “Kan, ada juga buah yang enggak berasal dari biji, kak?” Ya, ya, ya, memang benar.

Namun demikian, kita tentu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang paling mendekati apa yang dibutuhkan soal, bukan?

2. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Analogi

Berikut ini contoh lain:

soal analogi di tpa verbal: dompet
  • Cara Menjawabnya:

Ayo, coba elo cari dulu jawabannya sendiri. Gue rasa masih banyak yang benar jawab pertanyaan ini.

Apa kata kunci yang bisa dibuat dari dompet dan uang? Uang diambil dari dompet. Hmm, bisa. Uang disimpan di dompet.

Bisa juga. Dompet merupakan tempat menyimpan uang. Ini baru pas.

Langkah berikutnya mencocokkan dengan pilihan jawaban. Kita sepakat untuk menganulir pilihan a, c dan d. Mungkin elo ragu antara b dan e.

Pilihan terakhir bisa juga menggunakan kata kunci merupakan tempat menyimpan, namun untuk binatang lebih pas menggunakan frasa tempat memelihara.

Sedangkan jawaban b, lebih rinci dengan menyebutkan tas sekolah, bukan tas saja.

Maka jawaban yang paling mendekati adalah b. tas sekolah : buku.

Walaupun kita bisa mendapatkan jawaban tanpa mencari kata hubung, sebaiknya elo memeriksa kembali dan membandingkan dengan pilihan jawaban yang lain.

Kalau masih ragu, mending enggak usah dijawab karena nilainya akan menjadi minus jika ternyata salah.

2. Sinonim

Sinonim berarti kata yang bermakna atau berarti sama. Contoh soal TPA verbal tipe ini membutuhkan kecermatan agar bisa mendapatkan jawaban yang tepat.

Seringkali si pembuat soal cukup cerdik dalam memodifikasi pilihan jawaban sehingga peserta tes bisa saja terkecoh. Misal ada soal seperti ini:

1. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Sinonim

soal sinonim di tpa verbal: niscaya
  • Cara menjawab:

Susunan huruf dan bunyi kata ini hampir dekat dengan kata cahaya dan percaya. Bahkan ada yang masih menyamakan arti niscaya sama dengan percaya.

Bagi elo yang belum tahu apa arti niscaya tentu akan ragu. Kata yang berasal dari bahasa Sanskerta ini (nĩscaya) berarti: tentu; pasti; tidak boleh tidak atau puguh (Jakarta); tak urung; perlu. Jadi jawaban soal ini adalah d. pasti.

2. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Sinonim

soal sinonim di tpa verbal: kandidat

Oke, coba jawab sendiri dulu. Banyak yang terjebak dengan soal ini karena terlihat gampang.

  • Cara Menjawab:

Kandidat memiliki sinonim seperti (1) aspiran; bakal; calon; kader; kadet; magang, nomine (2) kontestan; pengikut (ujian); peserta. Artinya, sinonim kata yang berasal dari bahasa Belanda (kandidaat) ini yaitu c. nomine. 

Meski begitu, masih ada saja yang menjawab b. nominasi. Ini dapat dimaklumi (bukan dibenarkan, ya :D) karena masih banyak yang salah kaprah dan dipopulerkan oleh media massa.

Banyak banget tersua (ditemukan) di acara-acara penghargaan dalam negeri, “Nominasinya adalah..” Sebenarnya nominasi itu artinya pencalonan; seleksi; pemilihan.

Padahal di acara penghargaan luar negeri, seperti Oscar atau Grammy, mereka biasa menyebutkannya dengan: “And the nominees are..”.

Entah kenapa pada acara penghargaan di Indonesia malah disebut nominasi.

3. Antonim

Antonim berarti lawan makna atau arti kata. Soal tipe ini lebih menjebak lagi daripada sinonim. Biasanya, sebagian pilihan jawaban merupakan sinonim kata si soal.

Kalau enggak membaca instruksi soal dengan hati-hati dan fokus, niscaya elo kena jebakan Batman si empunya soal. Berikut ini contohnya:

1. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Antonim

soal antonim di tpa verbal: nisbi
  • Cara menjawab:

Jawaban betulnya adalah d. mutlak. Kata yang berasal dari tanah Arab ini (nisbī) lumayan sering jadi bahan soal.

Kalau sedang enggak konsentrasi, elo bisa saja malah memilih jawaban a. relatif karena sinonim nisbi adalah relatif.

2. Contoh Soal TPA Verbal Tipe Sinonim

soal antonim di tpa verbal: apatis
  • Cara Menjawabnya:

Jika elo masih menjawab pada pilihan c. acuh tak acuh, dugaannya elo masih belum bisa membedakan apa arti acuh dan tak acuh.

Istilah apatis datang dari Negara Bunga Tulip, berarti acuh tak acuhcuek (informal); beku atau dingin (kiasan); tebal telingamasa bodoh. Artinya, antonimnya adalah acuh.

Acuh itu artinya memedulikanhirauhisabtahu. Singkatnya, jawabanya adalah d. acuh.

Selain ketiga topik di atas, elo penasaran nggak, sih, topik apa saja yang sering muncul di tes UTBK tiga tahun terakhir? Khusus buat elo, gue akan share topik-topik tersebut lengkap beserta contoh soal dan pembahasannya. Penasaran, dong? Yuk, simak informasinya!

Sebaran Topik UTBK TPS Penalaran Verbal yang Sering Muncul Dari Tahun 2019 – 2021

Tips Mengerjakan Soal TPA/TPS Verbal SBMPTN 17
Persebaran Topik TPS Penalaran Verbal di UTBK tahun 2019 – 2021 (Arsip Zenius) 

Untuk membantu elo mempersiapkan strategi belajar UTBK, Zenius nggak mau ketinggalan, dong. Nah, bisa elo lihat gambar di atas merupakan sebaran topik-topik yang sering muncul TPS Penalaran Verbal UTBK. Dari empat belas topik yang sering muncul, fact recall or details in text menjadi topik langganan UTBK tiga tahun ke belakang. Disusul dengan topik conditionals, vocabulary-in-context, modal verbs, guest the following or previous paragraph, dan seterusnya.

Selain itu, di artikel ini gue juga bakal ngajak elo cari tahu contoh soal dari topik-topik tersebut. So, pastikan elo nggak skip artikel ini, ya.

1. Fact Recall or Details in Text

Di topik ini, elo akan disajikan suatu teks bacaan dan diuji kemampuan pemahaman membaca. Dengan banyak baca, kemampuan elo dalam memahami bacaan pun bakal akan semakin terasah. 

Mungkin akan terdengar sulit bagi elo yang kurang suka membaca, tapi, kalo elo beneran pengen belajar memahami bacaan gue punya tipsnya. Elo bisa bangun motivasi dengan baca buku yang ringan atau sesuai dengan minat elo dulu. Enggak usah buku yang berat-berat dulu. 

Nah, biar elo ada gambaran soal UTBK di topik ini, yuk, simak soal di bawah ini.

Contoh Soal 1

In addition to being pleasant and reducing thirst, drinking tea turns out to be also beneficial for health. Some research results show that drinking tea is beneficial for health if the amount of tea consumed is not excessive.

Female First writes that a new study in the United Kingdom shows that drinking tea regularly can help reduce the risk of developing breast cancer. To analyze the relationship between tea consumption and the reduced risk of breast cancer, researchers conducted 39 studies of the benefits of tea consumption in 13,204 breast cancer patients. Based on the results of these studies, antioxidant properties in tea can help reduce the risk of breast cancer. Taking tea regularly causes a 21% reduction in breast cancer risk. According to a female health specialist, Dr. Catherine Hood from “The Tea Advisory Panel (TAP)” to Female First, this finding is related to the level of polyphenols in tea. Tea is rich in polyphenols, including catechins and gallocatchins, which have been known to function as antioxidants and to have anti-tumor effects.

The latest research conducted by Dr. Tim Bond from The Tea Advisory Panel (TAP) shows that consuming black tea lowers cardiovascular risks. Flavonoid in tea helps improve blood vessel functions. In this study, 20 healthy people consumed tea three times a day for one week. The results show that the blood vessel function of these people increases after consuming tea that is not brewed with hot water.

According to the Daily Mail, scientists from Taiwan reported that consuming three cups of tea a day helps prevent heart disease and improves blood circulation. Drinking more than 450 mL of tea every day will reduce the risk of arteries becoming stiff, with a reduced risk of 22%. Research conducted by the Harvard School of Public Health, America, also shows that tea has many health benefits. Besides being able to lower blood pressure, tea can also help prevent strokes. Drinking green tea, in particular, can help reduce the risk of breast, prostate, and endometrial cancer.

(Adapted from http://surlenez.com/)

In which paragraph does the writer emphasize the effect of drinking tea on breast cancer? 

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban dan Pembahasan:

  • Paragraf pertama artikel tersebut berisi pendahuluan dan membahas tentang manfaat teh bagi kesehatan. 
  • Paragraf kedua artikel membahas tentang teh dan breast cancer, penelitian, dan efek.
  • Paragraf ketiga artikel membahas teh, cardiovascular, dan manfaat teh untuk memperbaiki fungsi pembuluh darah.
  • Paragraf keempat artikel membahas penelitian yang menunjukkan manfaat dari mengonsumsi teh.
  • Paragraf kelima juga membahas penelitian yang menunjukkan manfaat mengonsumsi teh.

Sehingga jawaban yang tepat adalah B. 2.

(Soal UTBK Tahun 2019)

Baca Juga: Panduan Belajar TPS – Penalaran Verbal PBM dan PPU, ya, karena informasi terkait materi, tipe soal, tips, hingga kesalahan umum yang sudah dirangkum khusus buat elo.

Contoh Soal 2

Among the notable work has been interactive graphics on the U.S. border crisis, World Cup brackets, and Malaysian Airlines MH370. One of our graphics that tracks the sobering number of journalist deaths worldwide has been retweeted more than 13,000 times.

The team has been taking advantage of a tool built to allow reporters and graphics editors to work from a common spreadsheet. This means reporters can update data and edit text inside a graphic by themselves, increasing the number of graphics we can create and send to customers.

There is always more to be done, of course, but we now have a strong suite of digital tools. Many of which we hope to put in the hands of more text journalists. And as the team develops new skills, you can expect to see better and more integrated graphics offerings in many more stories. 

The author describes the increasing skills of Reuter journalists effectively in paragraph ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban dan pembahasan:

  • Paragraf pertama mengenalkan pada pembaca tentang Reuters yang sudah menggunakan grafis informasi dan visualisasi data dalam menyajikan berita ke pembaca dan pelanggan.
  • Paragraf kedua mendeskripsikan perkembangan divisi jurnalis visual dalam hal grafis interaktif dan pengembangan keterampilan.
  • Paragraf ketiga mendeskripsikan grafis interaktif yang paling mendapat banyak perhatian.
  • Paragraf keempat mendeskripsikan alat yang membantu pelaporan dan manfaatnya.
  • Paragraf kelima merupakan penutup yang berisi harapan dan ekspektasi pembaca.

Sehingga, jawaban yang paling tepat untuk soal di atas adalah B. 2.

UTBK sudah tinggal menghitung bulan. Yuk, sikat habis materi TPS Penalaran Verbal di sini, ya. Video Materi – TPS Penalaran Verbal.

2. Conditional Sentences

Conditionals sentences atau kalimat pengandaian merupakan kalimat yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bisa terjadi atau mungkin tidak. Nah, untuk lebih jelasnya elo bisa cermati dan coba jawab dulu contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Parents and toddlers who read paper books together speak and interact more when compared with those who read e-books. Reading with a child is a hugely important developmental activity. It helps youngsters learn new words. It will broaden their knowledge. It also provides time to bond with loved ones. So, scientists wanted to see if parents and children acted differently when they read books together using traditional media versus electronic devices like tablets.

The researchers recruited 37 pairs of parents and healthy toddlers between two and three years old. They asked them to read from three different types of media. These were enhanced electronic books with sound effects or animation; a basic electronic book; and a print book.

Researchers found parents and toddlers spoke more when interacting with a paper book rather than a story on an electronic tablet. Parents used richer language when using print books compared with tablets. They collaborated more with their children. But when reading ebooks, parents were less responsive. Children were less engaged with their parents.

Adapted from: https://newsweek.com/

In the passage, there is statement like this:

Parents and toddlers who read paper books together speak and interact more when compared with those who read e-books.

If children … print books with their parents, they will communicate more.

A. Read

B. Will read

C. Had read

D. Have read

E. Are reading

Jawaban dan pembahasan:

Penjelasan Conditional Type 1
Penjelasan Conditional Type 1 (Arsip Zenius)

Karena menggunakan conditional type 1, maka titik-titik pada soal harus memuat kata kerja bentuk pertama. Sehingga jawaban yang tepat adalah A. Read.

(Soal UTBK Tahun 2021)

Baca Juga: Conditional Sentences – Bahasa Inggris Kelas 12

Contoh Soal 2

In the passage, there are statements like these:

It suggested that the film “Jurassic Park” could make as much in a single year as the combined sales of 1.5 million Hyundai automobiles. As a result, the Korean government launched one of the world’s biggest soft-power offensives to rebrand and export Korean cultural products.

… reported to the government, the Korean government would not have started the Korean Wave project.

A. If the success of the film “Jurassic Park” was not

B. Has the success of the film “Jurassic Park” not been

C. Had the success of the film “Jurassic Park” not been

D. If the success of the film “Jurassic Park” has not been

E. If the success of the film “Jurassic Park” was not not

Jawaban dan pembahasan:

Penjelasan Conditional Type 3
Penjelasan Conditional Type 3 (Arsip Zenius)

Setelah mengetahui struktur teksnya, elo cocokin strukturnya dengan opsi yang ada. Sehingga jawaban yang tepat adalah C. Had the success of the film “Jurassic Park” not been.

(Soal UTBK Tahun 2021)

Selain dua contoh soal di atas, elo juga bisa cek latihan soal lainnya di sini, ya Latihan Soal Conditional Sentences – Bahasa Inggris Kelas 12.

3. Vocabulary

Kosakata juga masuk dalam topik langganan yang diujikan pada UTBK, lho, Sobat Zenius. Salah satu cara belajar topik ini adalah dengan banyak membaca. Nah, gue juga udah rangkumin dua contoh soal pada topik vocabulary yang bisa elo kerjakan dulu.  

Contoh Soal 1

Perhatikan teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

A marketing campaign that manages to stand out and get great visibility can be definitely termed as successful. As a business owner, you are always looking for creative marketing ideas which can work for you. Most out-of-the-box campaigns like that tend to get amazing results. By nature, marketing requires that you keep re-evaluating your strategy to stay current and updated. You don’t need to reinvent the wheel. You should just look around and find some inspiration from successful brands in the digital marketing world. This can help you come up with a creative marketing campaign. Such a campaign will connect you with your audience, increase their brand awareness, and multiply your revenue significantly. With an increasing number of channels and technologies available to brands today, the scope for innovative and influential campaigns is higher than ever before. We have compiled a list of the top marketing campaigns that are worth getting inspired from.

The underlined expression ‘out-of-the-box’ in the passage means that …. 

A. Do not follow regulations

B. Demand a lot of effort 

C. Have a lot of impact

D. Are held outdoors 

E. Are very creative

Jawaban dan Pembahasan: 

Untuk menjawab pertanyaan ini, elo harus pahami juga konteks penggunaannya pada teks tersebut. Nah, pada soal ini expression ‘out-of-the-box’ mengacu ke kreatif. Sehingga jawaban yang tepat adalah E. Are very creative. 

(Soal UTBK 2020)

Supaya vocabulary elo makin kece, elo juga bisa tonton juga Video Materi Effective Vocabulary Building di sini, ya.

Contoh Soal 2

The underlined word ‘should’ in the passage is used to express ….

A. Ability

B. Obligation 

C. Possibility 

D. Opportunity 

E. Recommendation

Jawaban dan Pembahasan:

Untuk menjawab pertanyaan ini, elo harus pahami juga konteks penggunaannya pada teks tersebut. Nah, pada soal ini kata should mengacu ke anjuran atau saran. Sehingga jawaban yang tepat adalah E. Recommendation.

Selain video materi dan latihan soal, Zenius juga mengadakan Try Out online, lho. Untuk lebih detailnya elo bisa cek di sini, ya Try Out Online Zenius – Siap UTBK. 

4. Modal Verbs

Modal Verbs atau kata kerja bantu merupakan jenis kata kerja yang mengungkapkan hal-hal seperti kemungkinan, izin, dan kewajiban. Contoh bentuk kata kerja bantu dalam bahasa Inggris adalah can, shall, should, could, might, may, must, will, dan would. Di bawah ini adalah contoh soal modal verbs yang sering muncul di UTBK.

Contoh Soal 1

Retail sales of plant-based food are taking off during the coronavirus pandemic. The last time I braved the grocery store, which was several weeks ago. I unwittingly illustrated two of the main reasons why.

First, I went in search of eggs. The store was all out, but right above the shelf where I usually find them, I spied a bottle or Just Egg, the plant-based substitute made out of beans. I’d never had eggless eggs before, but now out of necessity, I decided to try something new.

Then I walked through the mead aisle. There was still plenty of beef and chicken to be had …. But given that a live-animal market in China may have given rise to Covid-19 and that the giant factory farms that supply 99 percent of America’s meat are a pandemic risk too, meat just seemed very unappealing in that moment. Instead, I grabbed a package of Beyond Meat and went home.

Source: Vox.com

(1) Coronavirus pandemic might has an effect on plant-based food sales.

(2) So many consumers might start to choose Just Egg because of pandemic.

(3) Just Egg and Beyond Meat might risk losing retail sales because of pandemic.

(4) The pandemic might raise consumers awareness on plant-based food options.

(5) Conventional meat industry might loses sales due to consumers fear.

Choose the correct statements based on the above text!

A. (1) and (2)

B. (1) and (3)

C. (2)

D. (3)

E. (4)

Jawaban dan pembahasan:

Untuk menjawab soal ini, kita coba  jabarkan satu-satu, yuk, statement (1) sampai (5).

(1) Statement satu sudah jelas benar bahwa corona virus berdampak pada penjualan plant-based food. Hal ini juga disebutkan pada kalimat 1 paragraf 1 juga.

(2) Statement ini kurang tepat, karena pada teks tersebut bukan consumers yang memilih Just Egg melainkan si penulis. Hal ini bisa dilihat pada paragraf kedua.

(3) Statement ini juga kurang tepat, justru sebaliknya, penjualan Just Egg dan Beyond Meat mengalami kenaikan penjualan akibat pandemi.

(4) Statement ini tepat, karena pada teks pun disebutkan bahwa kesadaran akan plant-based food meningkat akibat pandemi.

(5) Statement ini secara sekilas benar. Eits, tapi hati-hati kegocek, ya. Grammar pada statement ini kurang tepat karena setelah modal verbs harusnya tidak diikuti dengan -s.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa statement yang tepat adalah 1 dan 4. Akan tetapi, karena 1 dan 4 tidak ada dalam pilihan, maka kita pilih opsi E. 4.

Elo juga bisa pelajari topik Modal Verbs ini di Video Materi Modal Verbs – Bahasa Inggris Kelas 10.

Contoh Soal 2

The world is experiencing a “Korean Wave”, a global pop culture boom. In February 2020, Bong Joon-ho’s “Parasite” became the first non-English language film to win a best picture Oscar. Months later, K-pop sensation BTS released its highly anticipated new album that quickly topped the Billboard charts. This is not a new trend. The world has been gobbling up Korean pop culture for years — and not just music or movies. Korean products, such as packaged noodles and beauty products have been booming as well.

What explains this international cultural moment? More than 20 years ago, the Korean Wave began as a South Korean government project. The Asian financial crisis of 1997-1998 brought the Korean economy to its knees. This made the government realize it had become overly dependent on heavy industries with complicated supply chains. In 1994, Korea’s Presidential Advisory Board on Science and Technology published a report. It suggested that the film “Jurassic Park” could make as much in a single year as the combined sales of 1.5 million Hyundai automobiles. As a result, the Korean government launched one of the world’s biggest soft-power offensives to rebrand and export Korean cultural products.

Adapted from: The Washington Post

Korean Wave has proven that South Korean cultural products … find an enormous market worldwide.

A. Will

B. Can

C. May

D. Must

E. Should

Jawaban dan Pembahasan:

Pada teks di atas, dijelaskan bahwa korean wave sudah masuk ke dalam pasar yang besar di seluruh dunia sehingga mereka memiliki kemampuan. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah B. Can. 

Hal ini karena opsi A dan C menunjukkan kemungkinan, sehingga kurang tepat karena korean waves sudah menjamur sejak lama. Sedangkan opsi D menyatakan harus, padahal di teks tidak ada statement yang menyatakan suatu keharusan. Begitupula opsi E yang menunjukkan suggestion, sehingga kurang tepat.

(Soal UTBK Tahun 2021)

Kalau masih pengen ngulik soal-soal UTBK lainnya, elo juga bisa akses di Latihan Soal UTBK – TPS Penalaran Verbal.

5. Guess the Following or Previous Paragraph

Bukan penalaran verbal kalau nggak nemu teks bacaan. Salah satu topik yang sering muncul di TPS Penalaran Verbal UTBK melengkapi kalimat rumpang. Untuk contoh soalnya bisa elo lihat di bawah ini. Gue harap elo coba kerjakan dulu soal ini, baru setelah itu cocokan jawaban elo dengan pembahasan.

Contoh Soal 1

(1) Beban berat pada pendidikan tidak bisa dielakkan. (2) Saat ini data lama bersekolah menurun dari 7,9 menjadi 7,6 tahun. (3) Angka putus sekolah meningkat menjadi 24 juta. (4) Pemerintah sebenarnya sudah memberikan stimulus agar target minimum dapat dicapai. (5) Relaksasi penggunaan dana BOS dilakukan dan kuota belajar diberikan. (6) Pantauan televisi dan radio pun dimanfaatkan, tetapi tetap saja pembelajaran terganggu. (7) Penyebabnya, guru tidak dapat mengawasi siswa dari jauh, sementara orang tua pun tidak sepenuhnya dapat mendampingi anaknya. (8) Masalah berat bagi siswa perkotaan tersebut terasa lebih pahit bagi siswa perdesaan. (9) Berbagai terobosan tidak berdampak. (10) Relaksasi penggunaan dana BOS pun tidak berpengaruh karena puncak kreativitas sekolah hanya berhenti pada bagi-bagi masker. (11) Jika masalah itu berlarut-larut, desa makin tertinggal.

Diadaptasi dari detik.com

Kalimat manakah yang paling tepat sebagai perluasan kalimat (9) agar padu dengan kalimat yang lain?

A. Berbagai terobosan tidak berdampak dan kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia.

B. Berbagai terobosan tidak berdampak, bahkan kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia.

C. Berbagai terobosan tidak berdampak, sementara kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia.

D. Berbagai terobosan tidak berdampak, misalnya kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia.

E. Berbagai terobosan tidak berdampak sehingga kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia.

Jawaban dan Pembahasan:

Jawaban yang paling tepat adalah D. Berbagai terobosan tidak berdampak, misalnya kuota belajar tidak optimal karena jaringan, bahkan gawai tidak tersedia. Karena, maksud kuota belajar tidak optimal karena jaringan menjelaskan sebagai salah satu terobosan yang tidak berdampak. 

(Soal UTBK Tahun 2019)

Elo juga bisa pelajari Video Materi Persiapan UTBK – Reading Comprehension lainnya di sini, ya.

Contoh Soal 2

(1) Puntung rokok adalah salah satu bentuk sampah yang paling umum di dunia yang menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. (2) Analisis distribusi sampah puntung rokok di lingkungan perkotaan dapat menghasilkan wawasan yang berguna untuk intervensi lebih lanjut mengurangi sampah ini. (3) Informasi tentang puntung rokok yang dibuang di ruang publik dikumpulkan melalui pengamatan sosial sistematis di berbagai sampel daerah di Madrid, Spanyol. […]. (4) Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan lokasi sebagai parameter utama.

(5) Ditemukan bahwa lokasi perhotelan dan perhentian angkutan umum merupakan tempat dengan konsentrasi puntung rokok tertinggi. (6) Lokasi selanjutnya adalah pintu masuk lokasi pendidikan dan taman bermain. (7) Daerah pusat kota menunjukkan jumlah puntung rokok tertinggi dibandingkan dengan daerah pinggiran kota. (8) Penelitian ini merupakan studi yang memperkirakan dan memetakan sampah puntung rokok di wilayah perkotaan besar. (9) Temuan dalam penelitian ini menunjukkan sifat puntung rokok yang ada di mana-mana di lingkungan perkotaan. (10) Oleh karena itu, diperlukan adanya intervensi untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Diadaptasi dari https://www.sciencedirect.com/

Kalimat pasif yang tepat untuk mengisi rumpang pada paragraf 1 adalah ….

A. Diperkirakan kepadatan puntung rokok di ruang publik di seluruh kota mudah terkumpul

B. Perkiraan kepadatan puntung rokok di ruang publik di seluruh kota adalah data yang harus dikumpulkan

C. Data yang terkumpul digunakan untuk memperkirakan kepadatan puntung rokok di ruang publik di seluruh kota

D. Pengumpulan data dilakukan untuk mengukur kepadatan puntung rokok di ruang publik di seluruh kota

E. Informasi tentang kepadatan puntung rokok di ruang publik terkumpul sebagai data primer

Jawaban dan pembahasan:

Penjelasan Kalimat Pasif
Penjelasan Kalimat Pasif (Arsip Zenius)

Nah, opsi jawaban pertanyaan di atas yang memenuhi syarat sebagai kalimat pasif adalah opsi A, C, D, dan E. Akan tetapi, opsi A, D, E memberikan penjelasan yang tidak ada dalam bacaan. Sehingga, jawaban yang paling tepat adalah C. Data yang terkumpul digunakan untuk memperkirakan kepadatan puntung rokok di ruang publik di seluruh kota.

(Soal UTBK Tahun 2021)

Baca Juga: Tips Mengerjakan Soal Reading pada UTBK Bahasa Inggris

6. Irrelevant Sentences

Pada topik ini, seringkali elo disajikan satu teks bacaan, di mana dalam satu paragraf terdapat satu kalimat yang tidak memiliki kaitan dengan kalimat lainnya. Nah, inilah yang disebut irrelevant sentences. 

Yuk, simak contoh soalnya, Sobat Zenius. Pastikan sebelum melihat pembahasan elo coba jawab sendiri dulu, ya. 

Contoh Soal 1

The approach of the WHO South-East Asia Region to health security is guided by a simple yet powerful logic: When we work together we are protected together. Never has this been more important. The outbreak of COVID-19 is a Public Health Emergency of International Concern. It provides significant challenges to countries in the Region. We must stand together and work as one to face the outbreak down. There are several benefits of working together in dealing with COVID-19.

(1) First, by working together, countries promote efficiency. (2) Each country in the Region has different strengths and faces different risks. (3) By continuing to share knowledge and resources, countries will build surge capacity. (4) There is no accurate data related to the spread of COVID-19. (5) This is a crucial asset that will help them prepare for all possibilities, including community transmission. (6) The latest information suggests that the virus may be more transmissible than early data suggested. (7) All countries must strengthen their readiness to respond.

(1) Second, by working together, countries promote trust. (2) Trust between countries allows national decision makers to be confident that the public health measures they take are based on sound information, reflect ground realities and anticipate emerging trends. (3) Measures that are unnecessary can spread panic and fear. (4) Measures that are inadequate can spread viruses and disease. (5) As the outbreak unfolds, it is imperative that countries adapt and sequence their actions to protect the most vulnerable first. (6) They must allocate resources accordingly.

Third, by working together, countries promote knowledge. Detailed case reporting will help us all learn more about COVID-19 and how it can be prevented and treated. Earlier this month, WHO gathered 400 of the world’s leading experts for discussions on top research and innovation priorities. Based on those discussions, WHO is developing a research and innovation roadmap that will help scientists and donors across the world strengthen our medical armory.

Adapted from: https://www.who.int/

The irrelevant statement in paragraph 2 in the passage is sentence ….

A. 2

B. 3

C. 4

D. 5

E. 6

Jawaban dan Pembahasan:

Topik bahasan di paragraf dua membahas tentang efisiensi ketika seluruh negara bekerjasama untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Nah, kalau kita cermati, kalimat ke (2), (3), (5), (6), dan (7) nyambung dan masih berkaitan dengan ide pokok paragraf. Sedangkan kalimat ke (4) justru membahas topik yang tidak relevan, yaitu terkait data penyebaran. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah  C. 4.

Elo juga bisa simak Video Materi Persiapan UTBK – Tes Potensial Skolastik lainnya, ya, Sobat Zenius.

Contoh Soal 2

Reuters has had long experience in at least three ways of telling a story: text. photos and video, not to mention combinations of all three. But there is a fourth, and it is fast becoming a key part of how we bring information and insight to our readers and customers. Information graphics–and its cousin, data visualization–are fast coming into their own at Thomson Reuters. They are both a reflection of the growing importance of smart, well-researched and well-designed graphics in a world increasingly awash in data. In addition, the significant strides the graphics team has taken in the past year to improve its skills, capabilities and infrastructure.

Our team of visual journalists–based in Singapore, New York and London–spent much of 2014 upgrading their skills to create more interactive graphics. We collected data from all over the world. With steady, day-to-day progress, the department has transformed itself into a hybrid print and digital shop. And the results have been evident in the file. We went from publishing just a handful of interactive graphics in 2013 to more than 100 in 2014. 

Among the notable work has been interactive graphics on the U.S. border crisis, World Cup brackets, and Malaysian Airlines MH370. One of our graphics that tracks the sobering number of journalist deaths worldwide has been retweeted more than 13,000 times. 

The team has been taking advantage of a tool built to allow reporters and graphics editors to work from a common spreadsheet. This means reporters can update data and edit text inside a graphic by themselves, increasing the number of graphics we can create and send to customers.

There is always more to be done, of course, but we now have a strong suite of digital tools. Many of which we hope to put in the hands of more text journalists. And as the team develops new skills, you can expect to see better and more integrated graphics offerings in many more stories. 

The irrelevant statement in paragraph 2 is ….

A. Sentence 1

B. Sentence 2

C. Sentence 3

D. Sentence 4

E. Sentence 5

Jawaban dan Pembahasan:

Statement yang tidak relevan pada paragraf dua adalah kalimat kedua. Mengapa? Karena pada paragraf 2 membahas mengenai peningkatan skills, sedangkan pada paragraf dua membahas data. Dan juga, di paragraf sebelumnya juga tidak membahas mengenai data. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah B. Sentence 2. 

(Soal UTBK Tahun 2021)

Tidak cukup dengan contoh soal, elo juga harus terbiasa untuk mengerjakan latihan soal UTBK lainnya. Untuk itu, elo bisa cek di sini untuk mulai Latihan Soal UTBK – Bahasa Inggris Lengkap.

Ramuan Multibahasa di TPS/TPA Verbal SBMPTN

Bagi elo yang sering mengerjakan contoh soal TPA Verbal, pasti banyak menemukan banyak istilah asing di kuping elo.

Padahal sebenarnya, sebagian besar istilah itu sering beredar di media massa dan elektronik. Entah itu koran nasional, tabloid (yang bukan gosip ya), majalah dan atau situs di internet.

Sisanya memang eksis di bidang yang lebih kecil lagi (bisa lingkup suatu ilmu saja atau cuma beredar di kamus besar).

Kalo masih suka merasa asing dengan istilah-istilah di TPA Verbal, berarti elo saja yang belum doyan atau minimal, membiasakan diri untuk mengakses hal tersebut secara rutin.

Nah, untuk mempermudah elo mengatur fokus mempelajari istilah-istilah asing di tes penalaran kritis verbal, gue akan membeberkan hasil pengamatan tentang sumber bahasa yang digunakan.

Umumnya, aneka soal (tipe sinonim dan antonim) di TPA Verbal punya “jatah” masing-masing bahasa, seperti terlihat di grafik distribusi berikut:

Data Persebaran bahasa di soal TPA verbal (Arsip Zenius)
Data Persebaran bahasa di soal TPA verbal (Arsip Zenius)

Kata-kata dari bahasa Indo-Eropa punya porsi sangat besar dalam tes TPA Verbal. Kita enggak bisa memungkiri bahasa ini telah menguasai dunia dan Indonesia khususnya.

Dalam konteks Indonesia, bahasa Inggris sejak Orde Baru (1968) perlahan mulai menggantikan posisi bahasa Belanda yang sebelumnya dominan sebagai bahasa sumber ilmu pengetahuan.

Namun, bahasa Belanda tetap masih banyak tersisa dan telah menjadi bahasa serapan di Indonesia (misal: aktivitas, bakteri, coklat, demokrasi, lokomotif, dll).

Saat ini, penyerapan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia juga semakin banyak, beberapa di antaranya analisis, bras, dekorator, faktual, galon, dll.

Sebagian kata-kata tersebut juga berasal dari bahasa Yunani: demokrasi dan kata lain: mitos, filosofi, orion, dll.

Sedangkan bahasa Latin yang terserap adalah adendum, fakultas, genitalia, humanitas, kurikulum, dll.

Kemudian bahasa Jawa. Bahasa dengan penutur sebanyak 75,2 juta jiwa ini seringkali jadi momok dalam TPA Verbal. Misal: astana, angot, galat, getas, tasik dll.

Cukup masuk akal kalau bahasa ini kategori kedua terbanyak setelah bahasa Indo-Eropa dan boso Jowo merupakan bahasa daerah penyumbang paling banyak dalam bahasa Indonesia (1.109 lema).

Sisanya bahasa bahasa Minangkabau donor kedua sebanyak 929 lema (misal: cakap, gadang, mangkus,pindai, ranah, dll.)

Basa Sunda penyumbang 223 lema karena penuturnya terbanyak kedua setelah bahasa Jawa: 27 juta. (misal: gobang, cadel, comro, dll), bahasa Sanskerta (antariksa, atma, griya/grha, perwira, renjana, sengsara, dll), bahasa Arab (alkitab, barbar, daulat, firasat, gairah, dll).

Selain itu, soal kemampuan verbal yang baik terdiri dari persebaran soal yang mudah, sedang, dan sukar yang seimbang.

Contoh, Kemendikbud biasanya membuat persebaran soal sukar 20%, soal mudah 10%, dan sisanya soal sedang untuk soal Ujian Nasional 2013 lalu. Elo enggak perlu khawatir soalnya sulit semua, minimal 70-80% bisa terjawab.

Strategi dan Persiapan Belajar TPS/TPA Verbal

Ilustrasi tips untuk bisa mengerjakan soal TPS/TPA Verbal dengan lancar. (Arsip Zenius)
Ilustrasi tips untuk bisa mengerjakan soal TPS/TPA Verbal dengan lancar. (Arsip Zenius)

Jadi, seberapa siap elo untuk mengerjakan TPA verbal pada SBMPTN tahun ini? 

Bagi yang masih ragu-ragu untuk jawab siap, mungkin saja persiapannya masih kurang.

Saran gue sih gak lain dan gak bukan, practice makes perfect atau kalau kata pepatah: apal kaji karena diulangLatihan, latihan dan latihan. 

Terkadang enggak sedikit contoh soal TPA verbal yang pernah elo kerjakan itu muncul lagi ke dalam soal. Paling enggak, soalnya dimodifikasi sedikit. Yang penting, elo sudah tahu gambaran kasarnya, toh?

Untuk memperbaiki perbendaharaan kata agar siap menghadapi SBMPTN TPS/TPA Verbal nanti, ada saran untuk membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia.

“Hello?? Ada 90.000 (tepatnya 90.049) lema untuk KBBI edisi keempat (2008). Gue disuruh pantengin KBBI tiap hari?? Tidak!

Itu agak mustahil, ya? Hehehe. Jalan tengahnya, coba untuk membaca 1 artikel-satu hari (minimal) dari media massa nasional. Artikel dari mana sajakah?

Gue rekomendasikan tiga nama: Tempo, Kompas dan Media Indonesia. Selain sering menyebutkan istilah-istilah yang bikin dahi elo mengernyit, tiga media ini mewakili (representasi) media berbahasa Indonesia yang benar dan baik.

Masing-masingnya memiliki awak redaktur bahasa yang tugasnya membuat berita berbahasa sesuai kaidah, logis, kaya akan istilah nusantara dan asing, dan yang tak kalah penting, enak (untuk) dibaca.

Setelah baca satu artikel, kemudian dapat 1-2 istilah asing, segerakan buka kamus (bisa kamus asli, atau di internet serta aplikasi KBBI untuk Android dan Apple).

Jadi, jangan terbiasa buka kamus Oxford atau Cambridge pas kesulitan kata bahasa asing saja, ya. Hehehe.

Dua buku rujukan untuk panduan: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi ke-empat dan Tesaurus Bahasa Indonesia, terserah, entah edisi asli Eko Endarmoko keluaran Gramedia Pustaka atau keluaran Pusat Bahasa.

Percaya, deh, dua buku ini akan terpakai banget selama kita masih memakai bahasa Indonesia untuk bahasa resmi (kuliah dan kerja) dan enggak resmi.

Baiklah, gue harap paparan gue di atas tentang pengertian, tujuan, hingga contoh soal TPA verbal, dan strategi umum buat menghadapi tes TPA Verbal bisa membantu elo mempersiapkan diri di SBMPTN 2022 yang sudah ada di depan mata ini. 

Tenang aja, buat elo yang belum pernah sama sekali latihan soal TPA Verbal, atau bahkan nggak akrab sama materi TPA Verbal, ini gue kasih beberapa contoh soalnya:

Elo bisa download soal-soal di atas dalam bentuk pdf GRATIS! Kalo elo mentok, tersedia juga video pembahasannya.

Dan bukan cuma soal TPS/TPA aja, Zenius juga udah punya ribuan paket soal lengkap yang bisa lo download secara GRATIS.

Soal-soal ini dibuat sama tutor Zenius dengan referensi yang berkualitas. Setiap soalnya juga sudah pasti mengandung soal HOTSKalau elo mau download soalnya, elo bisa download aja soalnya di zenius.net ya!

Cara download soal PDF adalah dengan mengklik tombol “Download Soal” pada sisi kiri atas di halaman link di atas. Semoga lulus, yah!

Terakhir kalo elo mau ngobrol atau diskusi sama Kak Fajar tentang persiapan SBMPTN TPS/TPA Verbal, langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini ya.

Elo juga bisa nonton tips dan trik menaklukkan soal kemampuan verbal SBMPTN dari kak Wilona Arieta, tentunya hanya di youtube channel Zenius ya:

Tapi kalo masih mau dapetin materi lain, langsung aja klik gambar di bawah ini ya. Langsung aja ketik materi yang mau dipelajari di kolom pencarian. Sampai jumpa di artikel lainnya!

Tips Mengerjakan Soal TPA/TPS Verbal SBMPTN 18

Rujukan:

  • Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
  • Badudu, J.S. (2009). Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
  • Endarmoko, E. (2009). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Jones, R (Ed). (2008). Loan-Words in Indonesian and Malay. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  • Lauder, M. (2007). Sekilas Mengenai Pemetaan Bahasa. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
  • Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besa Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Sneddon, J. (2003). The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society. Sidnye: University of New South Wales.
  • (—-). Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285. (Februari 2015)
  • (2013). UN 2013, Bobot Soal Sulit Ditambah 10 Persen. http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1112. (Februari, 2015).
  • (2013). Greek Language. http://en.wikipedia.org/wiki/Greek_language. (Februari, 2015).
  • (2014). Asal Kata. http://asalkata.com/. (Februari, 2015).
  • (2015). The Latin Language. http://www.latinlanguage.org/latin/facts.asp. (Februari, 2015).
  • (2015). The Latin Language. http://www.latinlanguage.org/latin/facts.asp. (Februari, 2015)

Originally Published: April 4, 2018
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel Ini!