Pidato persuasif

Pidato Persuasif: Pengertian, Ciri Kebahasaan, dan Langkah Menulis – Bahasa Indonesia Kelas 9

Hai, Sobat Zenius! Pernah dengar kalimat kayak gini?

“…Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat-Nya kita bisa berkumpul di sini…”

Penggalan kalimat di atas merupakan contoh dari pembukaan pidato. Nah, dalam artikel ini kita akan mempelajari tentang pidato, khususnya pidato persuasif. Gue akan membahas pengertian, ciri, juga cara menulisnya. Yuk, langsung aja kita bahas!

Pengertian Pidato Persuasif

Pidato adalah pengungkapan pikiran dengan kata-kata kepada orang banyak. Biasanya, pidato disampaikan saat acara-acara besar. Meskipun pidato adalah komunikasi dua arah, pembicara lah yang lebih dominan.

Pidato ini macamnya ada banyak, Sobat Zenius. Ada yang tujuannya untuk memberi informasi, menyambut tamu, menghibur, menyampaikan pendapat, dan juga mengajak pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pidato jenis terakhir ini disebut pidato persuasif.

Pidato persuasif biasanya disampaikan karena adanya keresahan yang dirasakan oleh pembuat pidato, makanya si pembuat pidato ingin mengajak atau meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu atau membuat perubahan sesuai yang diinginkan oleh pembuat pidato.

Contoh pidato persuasif
Pidato persuasif disampaikan karena sang pembuat pidato memiliki keresahan. (Arsip Zenius)

Contohnya, gue merasa lingkungan sekolah gue kurang bersih karena banyak penghuni sekolah yang nggak menjaga kebersihan. Jika keadaan ini dibiarkan, kenyamanan dan kesehatan warga sekolah akan terganggu. Makanya, gue berpidato di depan seluruh warga sekolah.

Nah, gitu pengertian dari pidato persuasif. Selanjutnya gue akan bahas ciri kebahasaan pidato persuasif.

Ciri Kebahasaan Pidato Persuasif

Supaya pidato bisa mendapat atensi dari orang-orang, pidato yang kita buat harus memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

Persuasif

Kalimat-kalimat yang disampaikan dalam pidato harus bersifat ajakan, agar audiens mengikuti keinginan kita, si pembuat pidato. Kita bisa menjelaskan manfaat yang didapatkan kalau audiens mengikuti ajakan kita, dan sebaliknya jelaskan juga akibat yang akan muncul jika ajakan itu diabaikan.

Imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat perintah. Pembawa pidato harus menggunakan kalimat-kalimat yang mengajukan permintaan atau perintah terhadap suatu hal. Contohnya, “Jadi teman-teman, yuk kita tingkatkan kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan!”

Ciri pidato persuasif
Ciri pidato persuasif. (Arsip Zenius)

Logika

Isi dan tujuan penyampaian pidato harus masuk akal dan memiliki dasar fakta yang kuat. Gunakan sumber fakta yang terpercaya, seperti media dan hasil penelitian, untuk menyampaikan dan mendukung argumen yang udah kita buat. Selain itu, jelaskan sebab dan akibat dari topik yang sedang disampaikan.

Kita ambil contoh dari pidato tentang kebersihan tadi, ya. Misalnya kita membaca bahwa genangan air bisa menjadi sarang nyamuk, dan di sekolah kita ada banyak genangan air karena selokan nggak lancar. Nah, sampaikan fakta ini untuk mendukung argumen yang akan kita buat.

Emosi

bursa escort
ankara escort
adana escort
istanbul escort
istanbul escort

Pembawa pidato juga harus memilih kata-kata yang bisa memengaruhi emosi audiens. Hal ini menjadi kunci agar audiens tetap mendengarkan hingga akhir dan berpotensi besar untuk mengikuti perintah si pembawa pidato. Selain pemilihan kata, kita juga bisa memainkan nada atau intonasi suara untuk mempengaruhi emosi audiens.

Baca Juga:

Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis dan Contoh Teks Tanggapan

Struktur Pidato Persuasif

Di bawah ini merupakan struktur pidato beserta contohnya.

Struktur pidato persuasif
Struktur pidato persuasif. (Arsip Zenius)

Pembukaan

Pembukaan dalam pidato persuasif dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Salam Pembuka

Pembicara mengucapkan salam penghormatan dan menyebutkan orang-orang yang memiliki jabatan tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan di bawahnya.

Salam yang diucapkan bisa beragam, tergantung lokasi dan situasi pidato dibawakan. Jika di perkumpulan kelompok tertentu, kita bisa menggunakan salam khas kelompok tersebut.

Nah, contoh di bawah ini adalah pembuka untuk pidato yang dibawakan di sekolah. Maka, salam yang disampaikan adalah salam untuk seluruh kalangan atau salam yang sifatnya umum.

“Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat, Bapak Reza selaku kepala sekolah SMP 1 dan Ibu Atha selaku wakil kepala sekolah SMP 1. Kemudian, yang saya hormati, bapak dan ibu guru SMP 1, dan teman-teman seperjuangan yang saya cintai...

2. Ucapan Syukur

Dilanjut dengan ucapan rasa syukur karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato dan berkumpul dengan para audiens. Contohnya:

“Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kita dapat berkumpul di sini. Terima kasih untuk pihak sekolah yang sudah memberikan kesempatan bagi saya untuk menyampaikan pidato.”

3. Pengantar ke Topik Utama.

Selanjutnya, pengantar ke topik utama! Nah, pilihan kata di bagian ini harus tepat dan memiliki karakter yang kuat, supaya audiens penasaran dan memperhatikan kita.

“… Hadirin yang saya hormati, berbicara mengenai persoalan kebersihan lingkungan sekolah, tidak akan ada habisnya. Setiap hari, kita masih melihat ada sampah yang berserakan di dalam kelas, sekitar lapangan, sampai kantin sekolah.

Padahal, kebersihan kebersihan lingkungan punya pengaruh yang besar pada kesehatan seluruh warga sekolah, serta keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar…”

Isi

Pada bagian isi, sampaikan informasi terkait topik pidato. Informasi ini harus disertai dengan fakta dan argumen yang meyakinkan. Contohnya seperti di bawah ini.

“Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di sekolah. Sekolah tidak hanya menjadi tempat para murid belajar dan para guru bekerja. Kita berolahraga, makan, bahkan kadang membersihkan diri di lingkungan sekolah. Kesehatan diri kita ditentukan oleh banyak faktor yang ada di tempat ini.

Lingkungan yang kotor tentu berdampak buruk bagi kita. Tumpukan sampah dan genangan air di selokan menjadi sarang berbagai hewan pembawa penyakit. Baunya pun tidak sedap dan mengganggu proses belajar mengajar.

Oleh karena itu, satu-satunya cara supaya kita nyaman dan sehat saat berada di sekolah adalah dengan membersihkan lingkungan sekolah. Namun, melakukan kegiatan bersih-bersih tidak mudah; melelahkan dan memakan banyak waktu.

Cara yang lebih mudah adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan kita dan memulai dari hal yang kecil. Buang sampah di tempat sampah setiap kali kita habis makan, bersihkan kamar mandi dengan baik setiap usai digunakan. Dengan begini, kita sudah turut menjaga kebersihan lingkungan sekolah kita.

Baca Juga:

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun yang Perlu Sobat Zenius Ketahui

Penutup

Dalam bagian penutup, kita bisa menyampaikan kesimpulan dari pidato persuasif ini, permintaan maaf jika terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup. Contohnya:

“…Menjaga kebersihan sangat mudah dilakukan, yang sulit adalah membangun kesadaran diri dan kebiasaan baik untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan.

Tidak ada salahnya untuk membangun kebiasaan baik seperti ini. Dimulai dari tempat ini, dan kebiasaan baik ini akan terus kita bawa ke tempat-tempat lain yang akan kita datangi setelahnya.

Oleh karena itu, mari sama-sama kita jaga kebersihan sekolah kita. Mari ciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk kita, serta untuk generasi selanjutnya yang akan menimba ilmu di sekolah ini.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatian saudara semua.

Baca Juga:

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pantun yang Perlu Sobat Zenius Ketahui

Langkah-Langkah Menulis Pidato Persuasif

Setelah mengetahui ciri kebahasaan dan struktur pidato, saatnya kita menulis pidato persuasif! Bagaimana caranya? Simak penjelasan di bawah ini, ya!

Pahami Audiens

Agar pidato yang kita sampaikan bisa dipahami dengan baik, kita perlu tahu siapa pendengar dari pidato yang akan kita bawakan. Penonton atau audiens akan jadi penentu kalimat seperti apa yang perlu kita gunakan, serta topik apa yang perlu kita sampaikan dalam pidato. Jangan sampai topik pidato yang kita pilih nggak nyambung dengan audiens.

Misalnya, kita berpidato untuk warga sekolah, kita bisa memilih topik tentang menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Nah, tapi kalau kita berpidato untuk warga sekitar rumah, topik ini jadi nggak sesuai. Kita bisa memilih topik lain seperti kerukunan bertetangga, kebersihan lingkungan, atau masalah lain yang juga dihadapi oleh sesama tetangga kita.

Pilih dan Tentukan Topik Pidato

Pidato Persuasif: Pengertian, Ciri Kebahasaan, dan Langkah Menulis - Bahasa Indonesia Kelas 9 25

Nah, setelah kita memahami siapa audiens kita, pelajari masalah-masalah atau keresahan yang sering muncul. Setelah itu, baru pilih satu masalah yang ingin kita bahas untuk menjadi topik pidato.

Setelah kita punya topik, cari informasi sebanyak mungkin berupa fakta dan data sebanyak-banyaknya terkait topik tersebut. Gunakan sumber informasi yang terpercaya seperti hasil penelitian dan pemberitaan media, supaya pidato kita bisa meyakinkan audiens.

Tentukan Tujuan Pidato

Elo udah tau topik yang ingin dibahas, udah punya data yang lengkap, sampe data tentang cara penyelesaian masalah tadi, selanjutnya apa yang perlu dilakukan? Tentu aja susun dan pilih data yang ingin kita gunakan dalam pidato. Tapi, sebelum memilih data, kita tentukan dulu tujuan pidato kita.

Biasanya, setelah kita mencari data, kita akan menemukan berbagai cara penyelesaian untuk topik pidato kita. Nah, pilihlah cara-cara yang paling mungkin dilakukan oleh audiens dan jadikan sebagai tujuan pidato kita.

Setelah kita menentukan tujuan, baru kita pilih data yang sesuai dengan tujuan pidato kita. Data yang berhubungan dengan topik tapi nggak berkaitan dengan tujuan bisa kita singkirkan dulu.

Tentukan Pokok Argumentasi

Kita udah punya topik, tujuan yang ingin dicapai, serta data. Nah, tapi menjabarkan data-data aja nggak cukup, Sobat Zenius. Elo harus punya alasan dan mampu menekankan kenapa data ini penting untuk audiens. Ini yang disebut dengan argumentasi.

Coba buat argumentasi yang bahasa yang runut, mudah dimengerti, dan relate dengan audiens. Jelaskan dengan rinci, dan jangan lupa, kaitkan juga dengan data yang udah elo punya.

Tulis Pidatomu!

Oke, kita udah buat bagian isi yang penting banget dari pidato! Berarti tahap selanjutnya apa, guys?

Yup, benar! Tulis dan susun semuanya hingga menjadi naskah pidato yang utuh. Elo bisa lihat lagi struktur pidato yang udah dijelaskan di atas.

Lengkapi bagian pembukaan, rapikan bagian isi, dan jangan lupa berikan penutup. Pidato kita pun siap untuk dibawakan di depan banyak orang!

Metode Penyampaian Pidato

Terdapat empat metode yang bisa kita gunakan untuk membawakan pidato persuasif. Apa aja?

  • Impromptu, yaitu adalah metode penyampaian pidato yang dilakukan secara langsung atau spontan, tanpa adanya persiapan terlebih dahulu.
  • Memoriter, metode menyampaikan pidato dengan cara menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu.
  • Naskah, metode pidato ini adalah dengan cara membacakan teks atau naskah yang telah disiapkan sebelumnya.
  • Ekstemporan, yaitu metode menyampaikan pidato dengan membawa catatan kecil yang berisi garis besar isi atau susunan pidato.

Penutup

Sobat Zenius, demikian pembahasan gue mengenai pidato persuasif. Kalau elo mau belajar lebih jauh tentang materi ini, klik banner di bawah ini, ya! Jangan lupa log-in untuk akses kumpulan soalnya!

Pidato Persuasif: Pengertian, Ciri Kebahasaan, dan Langkah Menulis - Bahasa Indonesia Kelas 9 26

Sobat Zenius juga bisa belajar berbagai mata pelajaran lain melalui paket belajar dari Zenius. Dengan paket belajar ini, elo berkesempatan ikut try out, sesi live class dengan para tutor Zenius, serta akses ke ribuan video materi pembelajaran. Klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!

Pidato Persuasif: Pengertian, Ciri Kebahasaan, dan Langkah Menulis - Bahasa Indonesia Kelas 9 27

Bagikan Artikel Ini!