sentence

Sentence – Pengertian, Jenis, dan Penggunaannya

Elo pernah kepikiran enggak, sih, kenapa kita masih harus belajar bahasa Indonesia? Bukannya kita udah bisa bahasa Indonesia, ya. Jadi, buat apa lagi dipelajari?

belajar bahasa berarti belajar pengertian sentence
Ilustrasi Belajar Bahasa Indonesia (Arsip Zenius)

Kalau udah punya jawaban dari pertanyaan di atas, gue ucapkan selamat, karena elo telah melewati tahap awal dalam mempelajari suatu subjek, yaitu mempertanyakan apa pentingnya sesuatu yang elo pelajari dan juga mendapatkan jawabannya.

Kalau belum tahu apa pentingnya, kayaknya ini momen yang pas untuk dibahas bareng, bersama dengan topik kita di artikel kali ini, yaitu sentence alias kalimat.

Oke, sebelum membahas sentence lebih jauh, ayo kita ulik lagi, apa pentingnya belajar bahasa Indonesia, terutama ketika mempelajari kalimat.

Nah, walau bahasa Indonesia adalah bahasa pertama kita, alias mother tongue, hal ini tidak menjamin kemampuan yang oke dalam berbahasa Indonesia.

Setidaknya, ada empat keterampilan dalam berbahasa, yaitu mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).

Kemampuan dalam memahami dan menyusun kalimat yang bener, bakal membantu elo untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan tersebut, terutama dalam hal membaca dan menulis.

Tentunya, kita punya kemampuan yang berbeda-beda di dalam empat keterampilan berbahasa. Ada yang jago menulis, tapi enggak jago berbicara. Ada yang nggak jago menulis, tapi jagonya kukuruyuk doang (Lho, ini mah ayam!).

Elo mungkin pernah dapet pesan dari temen di whatsapp, dan malah ngomel sendiri, “Ini orang lagi ngomongin apa, sih!?” Karena tata bahasa yang kurang oke, struktur kalimat yang enggak jelas, dan mungkin ditambah dengan penggunaan tanda baca yang tidak akurat.

Lebih jauh lagi, kemampuan berbahasa ini bukan cuma kepake pas ngirim pesan di whatsapp doang, tapi ada manfaat lebihnya.

Emang, apa manfaat lebihnya?

Oke, ayo kita bahas bersama dengan topik kita hari ini, yaitu sentence.

Pengertian Sentence

Kita lihat dari konsep dasarnya dulu, ya. Sebenarnya, apa itu sentence?

Kalau mengacu pada Oxford Dictionary, sentence artinya, “A set of words expressing a statement, a question or an order, usually containing a subject and a verb.

Berdasarkan definisi tersebut, kita tahu kalau kalimat adalah serangkaian kata yang dapat berbentuk pernyataan, pertanyaan, atau perintah.

Nah, kumpulan kata ini, setidaknya harus mempunyai dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Kalau di bahasa Inggris, predikat ini bisa kita kenal sebagai verb atau kata kerja.

Definisi tersebut, sebenarnya nggak secara lengkap menjelaskan hal-hal apa aja yang menjadi syarat atau ciri-ciri dari kalimat. Berikut ini ciri-cirinya secara paripurna, yang nantinya bakal kita bahas satu per satu.

  1. Kalimat mempunyai ide dan makna yang utuh.
  2. Kalimat memiliki subjek dan predikat.
  3. Kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca.
  4. Kalimat menggunakan kata hubung, ketika memiliki lebih dari satu klausa.

Pertama, coba cermati kalimat di bawah ini.

Merah mobil itu diparkir di parkiran.

Apa yang salah dari kalimat tersebut? Dalam bahasa Indonesia, kata benda (noun) didahulukan ketimbang kata sifat (adjective). Oleh karena itu, seharusnya penggunaan “mobil merah” lebih tepat.

Hal ini berbeda kalau kita menggunakan kaidah bahasa Inggris, yaitu penggunaan kata sifat yang muncul sebelum kata benda. Oleh karena itu, terjemahan “mobil merah” menjadi “red car”, tidak bisa kita artikan secara harfiah menjadi “merah mobil”.

Ini membuat kemampuan tata bahasa (grammar) yang oke, dapat menjauhkan kita dari kekeliruan dalam merangkai kalimat.

Kedua, ayo perhatikan ungkapan berikut ini.

Aku menangis.”

Pertanyaannya, apakah dengan dua kata itu aja, tulisan tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kalimat? Jawabannya, iya!

Ungkapan tersebut udah mempunyai syarat dalam rumus sentence, yaitu memiliki subjek dan predikat. Rumus sentence atau struktur kalimat ini, nanti bakal kita bahas dengan detail (sabar, ya, orang sabar disayang aku).

Selain itu, subjek (aku) dan predikat (menangis) tersebut, telah diawali kata dengan huruf kapital di awal, dan diakhiri dengan penggunaan tanda baca.

Beda ceritanya kalau ungkapannya gue tulis kayak gini:

“Aku menangis”

Walaupun udah diawali dengan huruf kapital, tapi ungkapan tersebut nggak bisa dikatakan sebagai kalimat, karena tidak diakhiri dengan tanda baca.

Lho, bukannya ada tanda petik (“…”) di situ, kan itu juga tanda baca? Nah, tanda kutip di sini, gue gunakan karena kita sedang mengilustrasikan kata-kata tersebut sebagai sebuah ungkapan.

Sebenarnya, bisa aja gue tulis tanpa perlu ada tanda kutip, tapi biar ada kesan percakapan di situ, jadi tetep gue sematkan, deh, tanda kutipnya.

Coba cek buku atau novel yang elo punya. Setiap kalimat percakapannya, pasti punya tanda baca lain, kan, sebelum tanda kutip di akhir kalimatnya? Hehe.

Ketiga, kalau tulisan sebelumnya tidak mempunyai tanda baca atau diawali dengan huruf kapital, jadinya itu apa, dong?

Nah, itu dinamakan sebagai klausa (clause), yaitu unsur yang membentuk kalimat. Seharusnya, elo udah belajar tentang klausa, sebelum masuk ke pembahasan tentang sentence. Kalau belum, artikelnya bisa elo baca di sini.

Simpelnya, klausa adalah unsur yang membentuk kalimat, yaitu subjek dan predikat. Namun, klausa ini nggak bisa kita sebut sebagai kalimat, karena kata di klausa, tidak diawali dengan huruf kapital dan nggak ada tanda baca di akhirnya.

Sip! Karena elo udah bersabar (cie disayang aku), sekarang kita lanjut ke pembahasan tentang penggunaan sentence, yang bakal bahas tentang struktur atau rumus kalimat.

Baca Juga: Panduan Belajar UTBK Bahasa Indonesia

Penggunaan Sentence

rumus sentence pada penggunaan sentence
Ilustrasi Struktur Kalimat Bahasa Indonesia (Arsip Zenius)

Nah, ilustrasi tersebut menjelaskan gimana struktur dalam kalimat bahasa Indonesia, yang memiliki lima unsur-unsur, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. 

Berikut ini pembahasannya satu per satu.

  • Subjek adalah seseorang atau sesuatu yang melakukan atau dijelaskan oleh predikat.
  • Predikat sendiri merupakan unsur yang fungsinya memberi tahu apa yang dilakukan subjek atau gimana subjek tersebut.
  • Objek adalah unsur yang diberikan perlakuan oleh subjek.
  • Pelengkap, sesuai namanya, mempunyai fungsi untuk melengkapi predikat.
  • Keterangan adalah hal yang memperjelas informasi pada kalimatnya.

Tentu, contoh sentence tersebut disusun dengan unsur-unsur yang lengkap dan dapat dengan mudah kita bedakan. Namun, dalam penggunaannya sehari-hari, kita bakal menemukan kalimat yang tidak mempunyai unsur-unsur yang selengkap itu, atau bahkan dengan struktur yang begitu tersusunnya.

Namun, hal yang terpenting ketika tulisan dapat kita sebut sebagai kalimat, dalam konteks struktur kalimat ini, adalah ketersediaan subjek dan predikat. Jadi, selama ada dua unsur ini, itu udah bisa disebut sebagai kalimat (tentu disertai huruf kapital di awal dan tanda baca di akhir).

Oleh karena itu, ketika elo membaca sebuah tulisan, perlu adanya perhatian yang saksama terhadap pola sentence, supaya bisa menganalisis unsur-unsur tersebut. Contohnya, untuk membedakan mana yang subjek dan mana yang objek.

Oke, elo tentu tahu kalau kalimat itu ada yang simpel, ada yang kompleks. Jadi, ayo kita lanjutin pembahasan ke jenis-jenis sentence.

Baca Juga: 10 Salah Kaprah dalam Bahasa Indonesia

Jenis Sentence

Ada empat jenis sentence yang bisa kita pelajari bersama. Berikut adalah pembahasannya satu per satu.

  1. Kalimat Tunggal
penggunaan sentence pada kalimat tunggal
Ilustrasi Kalimat Tunggal (Arsip Zenius)

Kalimat tunggal, ini kayak kalimat sederhana gitu, karena hanya terdapat satu klausa yang menyusun kalimatnya, yaitu satu subjek dan satu predikat. Contoh kalimatnya: Aku membeli batagor.

  1. Kalimat Majemuk Setara (compound sentences)
penggunaan sentence pada kalimat majemuk setara
Ilustrasi Kalimat Majemuk Setara (Arsip Zenius)

Nah, kalau kalimat ini, tersusun dari beberapa klausa yang setara dan dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi). Lho, maksudnya setara, apaan?

Kalau elo cermati penjelasan gue tentang klausa, kayaknya elo udah mulai ngeh dengan maksud gue. Misalnya, gue punya kalimat begini:

“Agus mencuci pakaian dan Toto membersihkan toilet.”

Dua klausa tersebut, dihubungkan dengan kata “dan”. Nah, kalau misalnya kita hilangkan kata penghubung tersebut, dua klausa itu tetep bisa berdiri sendiri alias sifatnya setara dan membentuk kalimat tunggal.

Selanjutnya, bakal gue jelasin tentang kalimat yang memiliki klausa tidak setara.

  1. Kalimat Majemuk Bertingkat (complex sentences)

Jenis kalimat ini, tersusun dari kalimat tunggal yang diperluas dan mempunyai klausa yang tidak setara. Coba perhatiin kalimat di bawah ini.

“Sukron sedang makan di kamar ketika ibunya memanggil.”

Nah, dua klausa yang dihubungkan dengan konjungsi tersebut, sifatnya tidak setara. Kalau kita hilangkan kata “ketika” sebagai konjungsi, tentu dua klausa itu tidak setara, karena klausa kedua ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat mandiri.

Oke, pada jenis kalimat selanjutnya, kita bakalan melihat jenis kalimat yang lebih kompleks lagi.

  1. Kalimat Majemuk Campuran (compound-complex sentence)

Jenis kalimat yang terakhir ini, merupakan kalimat yang terdiri dari gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Gimana contohnya? Yuk, lihat ilustrasi kalimat di bawah.

“Dinda akan mengadakan syukuran jika ia berhasil sembuh, dan ia akan mengundang Tomi walaupun lelaki itu membenci dirinya.”

Kalimat di atas, merupakan penggabungan antara klausa-klausa yang dapat berdiri sendiri dan tidak dapat berdiri sendiri.

Apakah elo bisa membedakan mana klausa yang setara dan mana yang tidak setara? Ayo, silakan dianalisis, biar sekalian latihan, hehe. Selain itu, jangan lupa dicari kata penghubung yang memisahkan klausanya, ya.

Oh, ya, kalau elo masih pengin memperdalam pemahaman elo tentang kalimat majemuk campuran ini, elo bisa tonton video belajarnya di bawah ini.

belajar materi sentence di video pembahasan zenius utbk

Nah, menganalisis kalimat memang cukup sulit, walaupun kita sendiri adalah orang Indonesia dan sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia.

Kemampuan dalam memahami kalimat ini, sebenarnya jadi bagian dari kemampuan berbahasa elo dalam keterampilan membaca (reading) dan menulis (writing).

Kalau kita ngomongin tentang proses belajar suatu bahasa, misalnya bahasa Inggris, ini juga dapat menjelaskan, kenapa kita bisa jadi lebih fasih dalam reading dan writing, daripada listening dan speaking.

Kemampuan mendengar dan berbicara bahasa Indonesia, udah lebih lama kita dapatkan sejak masih bayi, barulah habis itu kita belajar membaca dan menulis di sekolah.

Hal ini adalah proses yang kita lompati ketika belajar bahasa Inggris di sekolah, karena kita langsung ke proses membaca dan menulis, daripada terlebih dahulu jago dalam berbicara dan mendengar.

Sekarang, udah kebayang, kan, kita aja yang orang Indonesia, tetep kesusahan dalam menganalisis kalimat atau minimal tetep harus belajar lagi. Apalagi kalau harus menganalisis kalimat dalam bahasa Inggris, yang bukan mother tongue kita, hehe.

Oke, selanjutnya, untuk menambah pemahaman elo dalam materi sentence ini, gue udah nyiapin beberapa contoh soal yang bisa elo kerjain.

Silakan dibaca dan dikerjakan soal-soalnya, ya!

Baca Juga: Cara Memahami Makna Dalam Kata Bahasa Indonesia

Contoh Soal Sentence dan Pembahasannya

  1. Di bawah ini yang merupakan kalimat tunggal adalah ….

a. Kakak sedih.

b. Ketika sepulang sekolah.

c. Mi pedas, hidangan yang Ibu sering buatkan di hari Minggu, adalah makanan favoritku.

d. Bersedih di pagi hari.

e. Ayah sedang menonton TV saat Ibu masuk rumah.

Pembahasan:

Pilihan yang termasuk dalam kalimat tunggal adalah: Kakak sedih. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat yang menjelaskannya. Oleh karena itu, kalimat ini bisa disebut sebagai kalimat tunggal.

Jawaban: a

  1. Dia belum tidur semalaman, (…)

Klausa yang tepat untuk mengisi rumpang dalam kalimat di atas adalah ….

a. namun dia tetap bersemangat.

b. tetapi wajahnya terlihat segar.

c. dan wajahnya terlihat sayu.

d. karena terlalu lelap

e. namun dia terlihat bahagia.

Pembahasan:

Pilihan yang tepat sebagai jawaban adalah: tetapi wajahnya terlihat segar. Hal ini karena kata penghubung yang digunakan tepat dengan penggunaan tanda bacanya sebelumnya. Oleh karena itu, klausa tersebut tepat untung mengisi rumpang dalam kalimat tersebut.

Jawaban: b

  1. Berikut ini yang merupakan kalimat majemuk campuran adalah ….

a. Pada saat itu cuaca panas sekali dan persediaan air agak terbatas sehingga kami sangat kehausan.

b. Rahmi tidak tahu bahwa ia mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya.

c. Dia pura-pura tak tahu, padahal dialah yang melakukannya.

d. Meskipun dia marah, dia memilih untuk tidak menghiraukan teman yang mengganggunya.

e. Aku bingung memilih antara buah apel atau buah pir.

Pembahasan:

Kalimat majemuk campuran adalah yang berisi kalimat majemuk setara dan bertingkat.

Pada saat itu cuaca panas sekali dan persediaan air agak terbatas. > kalimat majemuk setara, ditandai dengan konjungsi dan.

Pada saat itu cuaca panas sekali sehingga kami sangat kehausan. > kalimat majemuk bertingkat, ditandai dengan konjungsi sehingga.

Jawaban: a

***

Okelah kalau begitu, kita udah bahas banyak hal di artikel ini. Kemampuan dalam memahami kalimat, bakal membuat elo lebih terasah kemampuan verbalnya. Hal ini, akan menguntungkan elo dalam seberapa efektif dan efisiennya elo dalam melakukan aktivitas yang berhubungan sama kemampuan verbal, contohnya membaca dan menulis.

Untuk membantu elo dalam menghadapi soal-soal UTBK, sebenarnya perlu juga untuk mengerjakan soal sebanyak-banyaknya. Ini bisa membuat elo nggak cuma paham dengan soal yang dikerjakan, tetapi juga bisa mengerjakannya dengan waktu seminimal mungkin.

Kemampuan mengerjakan soal-soal ini bisa elo tingkatkan dengan ikut try out, karena bakal ada beragam variasi soal yang bisa membuat elo terlatih dalam mengerjakan soal-soal UTBK. Elo bisa mulai dengan ikutan Try Out yang diadakan oleh Zenius. Bakal ada banyak dan beragam soal yang bakal membantu elo mengerjakan soal-soal UTBK secara lebih taktis.

Sip! Kayaknya gue bisa pamit undur diri. 

Semangat belajar, buat elo, si pejuang UTBK. Cheers!

Bagikan Artikel Ini!