Di materi Kimia Kelas 11, elo akan belajar tentang reaksi pengendapan. Cari tahu konsep dan rumusnya di artikel ini, yuk!
Mengenal Reaksi Pengendapan, Rumus dan Contohnya – Materi Kimia Kelas 11
Sobat Zenius pasti tahu kalau gula dicampur dengan air pasti bakalan larut. Tapi bagaimana kalau yang dicampurkan ke dalam air adalah pasir? Pasti bakalan mengendap, kan?
Nah, hal yang sama bakalan terjadi ketika elo mencampurkan zat-zat padat tertentu pada larutan saat elo melakukan percobaan kimia, lho. Dalam dunia kimia ini disebut reaksi pengendapan.
Seperti apa ya, reaksinya? Kita pelajari bareng-bareng, yuk!
Daftar Isi
Apa Itu Reaksi Pengendapan?
Reaksi pengendapan merupakan reaksi kimia yang terjadi saat zat padat terpisah dari suatu cairan. Zat yang terpisah dan nggak larut dengan cairan ini disebut endapan.
Kenapa zat padat ini bisa mengendap? Soalnya, melarut atau mengendapnya zat padat dalam larutan ditentukan oleh kondisi jenuh atau batas sebuah zat padat bisa larut dalam cairan.
Gimana sih, caranya tahu kondisi jenuh itu? Sebelum itu elo harus tahu dulu tentang tetapan hasil kali kelarutan.
Nah, hasil kali kelarutan atau biasa disimbolkan dengan Qsp adalah hasil perkalian dari konsentrasi ion-ion yang ada dalam larutan. Nah, elo pasti tahu kan kalau konsentrasi ion itu rumusnya:
Sehingga, rumus hasil kali kelarutan adalah:
Sementara, tetapan hasil kali kelarutan merupakan hasil perkalian dari konsentrasi ion-ion yang ada dalam larutan dalam suhu yang tetap. Tetapan ini disimbolkan dengan Ksp.
Sekarang elo jadi tahu nih, kalau reaksi pengendapan bergantung pada suhu dari cairan ataupun zat padat yang akan dilarutkan.
Ini mirip kayak elo menambahkan gula pada teh. Kalau elo menambahkan gula pada teh panas, gulanya pasti akan cepat larut kan? Sementara kalau elo menambahkan gula pada es teh, pasti gulanya bakalan lebih lama larutnya dan ada sebagian gula yang mengendap.
Tapi, kalau bergantung pada suhu, kapan nih zat padat yang dicampur ke larutannya mengendap? Ada beberapa kondisi nih yang menentukan.
- Kalau Ksp > Qsp, berarti zat padat yang dicampurkan ke dalam cairan larut semua.
- Kalau Ksp = Qsp, artinya larutan berada di titik jenuh. Ini adalah batas sebelum munculnya pengendapan.
- Kalau Ksp < Qsp, ada zat padat yang mengendap.
Baca Juga: Pengertian dan Rumus Larutan Penyangga – Materi Kimia Kelas 11
Persamaan Kimia Reaksi Pengendapan
Seperti apa sih persamaan kimia dari reaksi pengendapan? Reaksinya seperti ini:
Gimana tuh contohnya? Misalnya, elo mencampurkan larutan perak nitrat (AgNo3) dengan larutan kalium klorida (KCl). Hasilnya, elo akan mendapatkan endapan putih perak klorida (AgCl). Persamaan reaksi kimianya adalah berikut:
AgNo3(aq) + KCl(aq) → AgCl(s) + KNo3(aq)
Nah, setelah paham konsepnya ini, elo bisa mencari tahu apakah pencampuran zat menghasilkan endapan atau tidak, serta berapa volume ataupun molaritas dari endapan yang terbentuk setelah melakukan pencampuran.
Contohnya, elo mereaksikan 100mL Pb(NO3)2 0,1M dengan 100mL KI2 0,1M. Kalau Ksp PbI2 pada suhu 25⁰C adalah 8,7×10-9, apakah muncul endapan PbI2 pada campuran tersebut?
Pertama, elo bisa mencari massa dari masing-masing larutan:
- n Pb(NO3)2 = 10-1 x 10-1 = 10-2 M
- n KI2 = 10-1 x 10-1 = 10-2 M
Selanjutnya, elo bisa mencari nilai konsentrasi ion masing-masing larutan yang tercampur. Catatan, ketika mencari nilai ini elo harus ingat kalau volume yang digunakan adalah volume total, yaitu 200mL
Nah, dari hasil endapannya, ada dua ion I. Jadi sekarang elo tinggal cari hasil perkalian dari konsentrasi ion-ion larutan tadi.
Agar terdapat zat padat endapan, nilai Ksp harus lebih kecil dari Qsp. Apakah elo dapat membuktikannya?
Yes, bener banget, Ksp yang nilainya 8,7×10-9 lebih kecil dari Qsp yang nilainya 1,25×10-4. Artinya, muncul endapan setelah kedua larutan tersebut dicampurkan.
Baca Juga: Persamaan Reaksi Asam Basa dan Contohnya – Materi Kimia Kelas 11
Contoh Soal Reaksi Pengendapan
Apakah elo masih bingung? Coba bahas soal-soal di bawah ini, yuk!
1. Manakah dari senyawa-senyawa hidroksida berikut yang paling cepat mengendap?
a. Mg(OH)2 (Ksp = 5,6 x 10-12)
b. Ca(OH)2 (Ksp = 5,0 x 10-6)
c. Fe(OH)2 (Ksp = 4,9 x 10-17)
d. Co(OH)2 (Ksp = 5,9 x 10-15)
e. Ni(OH)2 (Ksp = 5,5 x 10-16)
Elo harus ingat lagi nih, pengendapan baru muncul kalau nilai Ksp lebih kecil dari Qsp. Artinya, nilai Ksp larutan harus semakin kecil supaya zat cepat mengendap. Berarti jawabannya adalah c yang punya nilai Ksp paling kecil.
2. 500 mL larutan Pb(NO3)2 10-3 M dicampurkan dengan 1 liter NaI 10-3 M. Jika diketahui Ksp PbI2 = 6 x 10-9 M, maka ….
a. Terbentuk zat larut
b. Terjadi endapan PbI2
c. terjadi hidrolisis sebagian
d. Tidak terjadi reaksi
e. Terbentuk endapan PbI2
Pertama, elo bisa mencari massa dari masing-masing larutan:
- n Pb(NO3)2 = 10-3 x 0,5 = 5×10-4 M
- n NaKI = 10-3 x 1 = 10-23M
Selanjutnya, elo bisa mencari nilai konsentrasi ion masing-masing larutan yang tercampur. Catatan, ketika mencari nilai ini, elo harus ingat kalau volume yang digunakan adalah volume total, yaitu 1,5L
Nah, dari hasil endapannya, ada dua ion I. Jadi sekarang elo tinggal cari hasil perkalian dari konsentrasi ion-ion larutan tadi.
Agar terdapat zat padat endapan, nilai Ksp harus lebih kecil dari Qsp. Apakah elo dapat membuktikannya?
Yes, bener banget, Ksp yang nilainya 6 x 10-9 lebih besar dari Qsp yang nilainya 1,468×10-10. Artinya, terbentuk zat larut setelah kedua larutan tersebut dicampurkan. Jawabannya adalah a.
Sekarang, elo sudah bisa membedakan bukan, kapan dua campuran zat menghasilkan larutan, dan kapan kedua zat tersebut menghasilkan endapan?
Elo bisa mempelajari materi ini lebih lanjut dengan tutor-tutor yang kece dengan cara klik banner di bawah ini.
Baca Juga: Rumus Pengenceran Larutan dan Contoh Soal – Materi Kimia Kelas 11
Leave a Comment