Mengenal pentingnya pendidikan nonformal.

Pentingnya Pendidikan Nonformal – Zenius untuk Guru

Saat sekolah, adakah Bapak dan Ibu Guru yang tergabung di kelompok belajar? Atau, sampai sekarang masih mengikuti lembaga pelatihan seperti menjahit atau memasak?

Saya sendiri dulunya aktif di lembaga kursus bahasa Inggris. Awalnya, kegiatan ini memang didaftarkan oleh orang tua. Tapi lama kelamaan, saya justru bersemangat untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa asing ini.

Nah, tahukah Bapak dan Ibu Guru? Kelompok belajar, lembaga pelatihan, dan kursus yang sudah disebutkan adalah contoh-contoh pendidikan nonformal.

Tanpa disadari, kita nggak hanya tumbuh dengan pendidikan formal di sekolah. Melainkan juga pendidikan nonformal yang menjadi pelengkap pendidikan formal.

Hmm, kenapa ya, pendidikan nonformal ini dibutuhkan? Padahal kan kita sudah mendapatkan pengetahuan lewat pendidikan formal?

Supaya lebih memahaminya, kita bahas bersama pentingnya pendidikan ini, yuk. Tapi sebelum itu, kita cari tahu dulu pengertiannya.

Apa yang Dimaksud Pendidikan Nonformal?

Bapak dan Ibu Guru pasti sudah sering mendengar istilah pendidikan formal dan nonformal. Tapi saat dibandingkan dengan pendidikan informal, adakah yang masih sulit membedakannya?

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2014 Tentang Sekolah Rumah, pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

sejarah munculnya pendidikan nonformal dan tujuannya
Awal munculnya pendidikan nonformal di berbagai negara. (Arsip Zenius)

Sepanjang tahun 1970-an, beberapa negara menggunakan pendidikan nonformal sebagai program alternatif. Karena, pada saat itu pendidikan di sekolah dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan pembelajaran.

Sampai sekarang, pendidikan nonformal banyak dikembangkan. Contoh pendidikan nonformal di antaranya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), kelompok belajar, majelis taklim, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nonformal.

Tetapi, PAUD ini bisa masuk pendidikan formal atau nonformal, lho. Contoh PAUD formal adalah Taman Kanak-Kanak (TK), sementara yang dimaksud PAUD nonformal adalah kelompok bermain dan tempat penitipan anak.

jenis-jenis pendidikan nonformal yang mudah ditemukan
Jenis-Jenis pendidikan nonformal. (Arsip Zenius)

Di Indonesia sendiri, banyak bimbingan belajar yang dipercaya oleh orang tua untuk melengkapi pendidikan formal anak mereka. Nggak hanya offline, ada juga yang sifatnya online berbentuk aplikasi belajar. Salah satunya Zenius.

Selain di Indonesia, kebiasaan untuk mengikuti bimbingan belajar juga terkenal di Korea Selatan. Di sana, pendidikan nonformal ini disebut hagwon atau les privat.

Hagwon diminati karena siswa merasa nggak puas dengan materi yang diberikan sekolah. Bahkan, nggak sedikit dari siswa yang memilih belajar sampai larut malam di sana.

Saking maraknya hagwon di Korea Selatan, pemerintah sampai mengambil tindakan pembatasan jam malam. Tindakan ini juga diambil sebagai langkah untuk mengurangi persaingan kualitas antara pendidikan formal di sekolah dan bimbingan belajar.

Kalau Bapak dan Ibu Guru tertarik sama hagwon, bisa tonton film atau drama Korea Selatan bertema sekolah. Seperti Dream High (2011), Sky Castle (2018), Who Are You: School 2015 (2015), dan masih banyak lagi.

Nah, sekarang pertanyaannya, apa yang membedakan pendidikan nonformal ini dengan jalur pendidikan lainnya?

Baca Juga: Pendidikan Inklusif di Indonesia

Perbedaan Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal

Berdasarkan sumber yang sama, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2014 Tentang Sekolah Rumah, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang. Di mana, jenjangnya terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Sementara, pendidikan informal adalah jalur pendidikan dari keluarga dan lingkungan. Jenis pendidikan ini umumnya bersifat mandiri.

Coba simak gambar di bawah ini untuk lebih memahami perbedaan pendidikan formal, nonformal, dan informal.

mengenal perbedaan pendidikan formal, nonformal, dan informal
Perbedaan pendidikan formal, nonformal, dan informal. (Arsip Zenius)

Baca Juga: Pentingnya Pembelajaran dengan Komunikasi Terbuka dan Komunikatif (Dialogis)

Fungsi dan Tujuan Pelaksanaan Pendidikan Nonformal

Secara umum, pendidikan nonformal berfungsi untuk mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan nonformal. Hal ini merupakan bentuk dukungan pendidikan sepanjang hayat. Berikut penjelasannya.

  1. Fungsi pendidikan nonformal sebagai pengganti, artinya jika masyarakat nggak mempunyai akses ke satuan pendidikan formal, mereka bisa menempuh jalur pendidikan ini.
  2. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai penambah pendidikan formal. Artinya, jika pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dari pendidikan formal belum memadai, peserta didik bisa menambah ilmunya lewat pendidikan nonformal. Contohnya, les privat, lembaga kursus, dan bimbingan belajar.
  3. Fungsi pendidikan nonformal sebagai pelengkap, artinya jika peserta didik membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tambahan, mereka bisa melengkapinya lewat pendidikan nonformal. Contohnya les bahasa asing untuk menambah kecakapan bahasa, atau kursus kepribadian untuk melatih dan membentuk sikap.

Sementara, tujuan dari pelaksanaan pendidikan formal adalah untuk

  1. memberikan pendidikan keaksaraan berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung untuk masyarakat yang nggak memiliki pendidikan formal atau nggak menyelesaikan pendidikan dasar.
  2. menyediakan pendidikan fungsional dan perbaikan bagi masyarakat yang nggak menyelesaikan pendidikan menengah.
  3. memberikan pendidikan bagi berbagai kategori lulusan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar.
  4. mengadakan pelatihan dalam layanan, di tempat kerja, kejuruan, dan profesional untuk berbagai kategori pekerja dan profesional untuk meningkatkan keterampilan mereka.
  5. mengembangkan kepribadian dan aktualisasi diri.
  6. memberikan persiapan dalam menghadapi tantangan di keluarga atau masyarakat.
  7. memajukan kesejahteraan umum.
  8. menumbuhkan kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  9. membantu atau menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai keahlian masyarakat.

Nah, kita sudah mengetahui pengertian, contoh, fungsi, dan tujuan pendidikan nonformal. Lalu sebenarnya, kenapa jalur pendidikan ini sangat penting?

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Minat Belajar Siswa

Melihat Pentingnya Pendidikan Nonformal di Indonesia

Pendidikan nonformal berperan dalam perkembangan pengetahuan, terutama di luar pelajaran akademis. Jadi, proses belajar nggak selesai setelah seseorang terlepas dari bangku sekolah. Tapi, jalur pendidikan ini memungkinkan terlaksananya pembelajaran seumur hidup atau life long learning.

bimbingan belajar adalah salah satu contoh pendidikan nonformal
Ilustrasi bimbingan belajar sebagai salah satu pendidikan nonformal. (Dok. Press Foto via Freepik)

Selain itu, menurut Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017, pendidikan nonformal di Indonesia mempunyai tiga peran penting. Di antaranya

  1. mengejar ketertinggalan yang ada di masyarakat.
  2. mengimbangi apa yang terjadi di masyarakat.
  3. mendahului untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi.

Sebab itu, pemerintah sendiri berupaya untuk mendukung pelaksanaan pendidikan nonformal lewat beberapa program. Salah satu yang jadi prioritas adalah pembangunan sarana dan prasarana.

Lebih jelasnya, dalam buku Tinjauan Yuridis Pendidikan Nonformal dalam Sistem Pendidikan Nasional (2021) disebutkan bahwa pendidikan nonformal berkontribusi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal ini terjadi lewat adanya program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan.

Nggak hanya sampai di situ, pendidikan nonformal juga meningkatkan kesiapan anak masuk pendidikan formal, membantu penuntasan program wajib belajar sembilan tahun, membina calon pemimpin di kalangan muda, serta meningkatkan kompetensi keterampilan.

Baca Juga: Prinsip Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Wah, ternyata pendidikan nonformal punya peran yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan dan keterampilan kita, ya. Inilah yang menyebabkan kebutuhan pendidikan nonformal semakin meningkat. Apalagi, ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kualitas hidup yang lebih tinggi.

Jadi, bukan hanya siswa, Bapak dan Ibu Guru juga bisa menempuh pendidikan nonformal untuk menambah dan melengkapi pengetahuan serta keterampilan.

Selama mengikuti pendidikan nonformal, kegiatan belajar mengajar Bapak dan Ibu Guru bisa lebih mudah bersama Zenius untuk Guru (ZenRu). Dengan LMS (Learning Management System) ZenRu, penyampaian materi, latihan soal, dan proses penilaian bisa dilakukan secara efektif.

Ingin manfaatkan LMS ZenRu dalam pembelajaran? Yuk, coba sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

lms zenru

Referensi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2014 Tentang Sekolah Rumah – Kemendikbud (2014)

Pengenalan Pendidikan Nonformal dan Informal – Pauddikmasjabar (2017)

Pendidikan Nonformal: Pengertian, Contoh, Perbedaan, dsb – Serupa (2021)

Mendikbud: Pendidikan Nonformal Punya Peran Penting Ciptakan Tenaga Terampil – Blog Kemendikbud (2017)

Polemik Hagwon di Korea Selatan – Fisipol UGM (2018)

Tinjauan Yuridis Pendidikan Nonformal dalam Sistem Pendidikan Nasional – Dr. Mokh Thoif, SH., M.H. (2021)

Kapita Selekta Pendidikan Nonformal – Rosdiana, Mahfuzi Irwan (2020)

Evaluasi Pendidikan Nonformal – Dr. Rusdin Djibu, M.Pd. (2021)

Bagikan Artikel Ini!