majas sinekdoke

Majas Sinekdoke – Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

“Semua untuk satu dan satu untuk semua.”

Hayo, siapa, nih, yang familiar dengan slogan tersebut? Kayaknya elo udah cukup familiar, ya? Apalagi slogan ini sudah cukup banyak dipakai. Salah satunya dalam tagline stasiun TV “SCTV satu untuk semua” dan juga dialog Spongebob dan Mr. Crab pas rebutan harta karun, hahaha.

Nah, sekarang gue pengen ngajak elo mempelajari hal baru yang berhubungan dengan slogan tersebut, nih. Ada yang bisa nebak nggak? Yap, benar banget, gue sekarang pengen ngajak elo buat sama-sama mempelajari majas sinekdoke.

Hah? Apa itu majas sinekdoke dan apa hubungannya sama slogan tadi, ya?

Biar elo nggak kepo, sekarang gue bakal bahas tentang majas sinekdoke, deh, buat elo. Majas sinekdoke juga merupakan salah satu materi yang diujikan dalam TPS Penalaran Verbal UTBK, lho! Untuk itu, simak baik-baik penjelasan gue tentang pengertian majas sinekdoke, ciri-ciri, sampai contohnya berikut ini, ya!

📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam majas dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis majas yang lain, baca artikel berikut: Apa itu Majas? Jenis, Fungsi, dan Contohnya.

Pengertian Majas Sinekdoke

pengertian majas sinekdoke
Ilustrasi Penggunaan Majas SInekdoke (Arsip Zenius)

Majas sinekdoke adalah salah satu bentuk majas perbandingan yang menyatakan suatu hal secara menyeluruh atau menyatakan seluruh untuk mewakili sebagian. Waduh, bingung nggak tuh sama definisinya?

Biar elo lebih mudah memahaminya, elo bisa membayangkan majas satu ini dengan istilah “Semua untuk satu dan satu untuk semua”. Jadi, majas sinekdoke merupakan perandaian yang menggunakan satu istilah untuk mewakili keseluruhan, dan sebaliknya. Misalnya terlihat dalam kalimat berikut ini.

Indonesia meraih medali emas di cabang olahraga Badminton.”

Kalau elo perhatikan, apakah kata “Indonesia” dalam kalimat tersebut mengartikan seluruh rakyat Indonesia meraih medali emas dalam olahraga badminton? Jawabannya nggak, ya. Karena, nggak mungkin semua rakyat indonesia yang berjumlah ratusan ribu bersama-sama ikut main badminton di ajang tersebut. Bisa-bisa stadionnya kepenuhan atuh!

Nah, hal inilah yang sesuai dengan slogan “Semua untuk satu dan satu untuk semua”. Jadi, kata “Indonesia dalam kalimat tersebut merupakan satu kata yang digunakan untuk mewakili sebagian. Itulah yang disebut dengan majas sinekdoke.

Fungsi Majas Sinekdoke

Kira-kira kenapa, ya, majas sinekdoke dibutuhkan dalam dunia penulisan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita coba pahami dulu yuk fungsi majas secara umum itu seperti apa.

Majas atau gaya bahasa sendiri memiliki fungsi puitis sebagai penambah nilai estetika dan juga bertujuan untuk memberikan pemaknaan lebih dalam pada sebuah tulisan.

Nah, hal yang sama juga menjadi fungsi dari majas sinekdoke. Coba deh elo bandingkan kedua kalimat berikut ini.

  1. Indonesia berhasil memenangkan pertandingan catur Internasional.”
  2. “Perwakilan tim catur Indonesia berhasil memenangkan pertandingan catur Internasional.”

Perbedaan di antara keduanya bisa elo lihat melalui penggunaan istilah “Indonesia” dan “Perwakilan tim catur Indonesia”. Nah, dibandingkan kalimat kedua, kalimat pertama memiliki makna yang lebih dalam, karena menggunakan istilah “Indonesia” dan membuat pembaca merasa menjadi bagian di dalamnya.

Sensasi afeksi seperti inilah yang menjadi fungsi majas perandaian satu ini. Nggak cuma itu, fungsi estetika dalam majas tersebut juga membuatnya lebih nyaman untuk dibaca.

Ciri-Ciri Majas Sinekdoke

Ciri Ciri Majas Sinekdoke
Ciri-Ciri Majas Sinekdoke (Arsip Zenius)

Setelah kita sama-sama memahami pengertian majas sinekdoke dan fungsinya, selanjutnya gue mau ngasih tahu nih, bagaimana sih ciri-ciri majas sinekdoke itu?

Sesuai dengan namanya, ciri-ciri majas satu ini bisa elo lihat dari penggunaan istilah perbandingannya, yaitu:

  • Menggunakan istilah sebagian yang mewakili keseluruhan, contohnya batang hidung untuk kehadiran seseorang dan sepetak tanah untuk keseluruhan luasan tanah.
  • Menggunakan istilah keseluruhan untuk mewakili sebagian, contohnya “Korea mengadakan kunjungan persahabatan di Indonesia” yang berarti perwakilan diplomatik Korea hadir ke Indonesia.

Jenis Majas Sinekdoke

jenis majas sinekdoke
Infografis Jenis Majas Sinekdoke (Arsip Zenius)

Majas sinekdoke sendiri terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu pars pro toto dan totem pro parte. Wah, namanya terdengar otentik banget, ya. Tapi, hal itu memang dikarenakan namanya berasal dari bahasa latin, lho.

Pars dalam bahasa latin berarti sebagian, pro artinya untuk, dan toto yang berarti keseluruhan. Kemudian, kata totem dalam bahasa latin berarti seluruh, pro artinya untuk, dan parte yang berarti sebagian. Dengan begitu, pars pro toto berarti sebagian untuk keseluruhan, sedangkan totem pro parte memiliki arti keseluruhan untuk sebagian.

Biar elo lebih paham lagi, simak jenis masa sinekdoke dan contohnya berikut ini, yuk!

1. Majas Pars Pro Toto

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, majas pars pro toto adalah salah satu jenis sinekdoke yang menggunakan ungkapan sebagian untuk mewakili keseluruhan. Nah, elo bisa mencari tahu keberadaan majas ini dengan melihat apakah istilah yang digunakan mewakili sebuah bagian yang lebih besar.

Waduh, gimana tuh maksudnya? Coba lihat contoh kalimat ini, deh.

“Aku tidak melihat batang hidungnya sejak minggu lalu.”

Berdasarkan kalimat tersebut, elo tentu paham, kan, kalau yang dimaksud dengan batang hidung adalah sosok seseorang secara utuh. Oleh karena itu, batang hidung dalam kalimat tersebut merupakan contoh kalimat majas pars pro toto. Karena batang hidung merupakan bagian dari organ tubuh dan dalam kalimat tersebut bermakna mewakili seluruh tubuh seseorang.

2. Majas Totem Pro Parte

Nah, kebalikannya dari majas pars pro toto, majas totem pro parte merupakan salah satu jenis sinekdoke yang menggunakan istilah keseluruhan untuk mewakili sebagian. Kira-kira sudah terbayang belum bentuk majas satu ini seperti apa? Biar semakin jelas, berikut adalah contoh majas totem pro parte.

Indonesia menandatangani Perjanjian Linggarjati di Istana Merdeka Jakarta”

Apakah kalimat tersebut bermakna seluruh rakyat Indonesia menandatangani Perjanjian Linggarjati? Tentunya bukan, ya. Kata Indonesia dalam kalimat tersebut bermakna perwakilan dari Indonesia yang menandatangani perjanjian tersebut.

Nah, Indonesia dalam kalimat tersebut merupakan bagian keseluruhan yang digunakan untuk mewakili bagian terkecil lainnya, yaitu orang-orang yang menandatangani perjanjian tersebut atas nama Indonesia.

Contoh Majas Sinekdoke

Contoh Majas Sinekdoke
Contoh Majas Sinekdoke (Arsip Zenius)

Supaya elo lebih mendapatkan gambaran jelas mengenai sinekdoke, berikut adalah berbagai contoh kalimat majas sinekdoke berdasarkan jenisnya.

1. Contoh Kalimat Majas Sinekdoke Pars Pro Toto

  1. “Aku sudah lama tidak melihat batang hidungnya.
  2. Sepetak tanah itu akhirnya berhasil terjual dengan harga Rp600 Juta”
  3. “Budi memiliki 7 ekor kelinci di rumahnya.”
  4. “Semua mata tertuju padamu.”
  5. “Kamu harus cepat angkat kaki dari bangunan tua ini.”

2. Contoh Kalimat Majas Sinekdoke Totem Pro Parte

  1. Warga Jakarta menyaksikan pertunjukan konser Tahun Baru di Gelora Bung Karno”
  2. Jepang luluh lantak pasca tsunami 2011”
  3. Seluruh dunia berpartisipasi dalam olimpiade olahraga ini.”
  4. Korea melakukan kunjungan diplomatik ke Jepang”
  5. Indonesia menjerit saat harga minyak terus melambung tinggi.”

Itu dia 5 contoh kalimat majas sinekdoke berdasarkan jenisnya. Coba sebutkan contoh majas sinekdoke di kolom komentar, yuk!

Contoh Soal tentang Majas Sinekdoke

Nah, setelah kita sama-sama mempelajari sinekdoke, sekarang gue mau coba ngetes pemahaman elo tentang majas satu ini, nih. Coba jawab contoh soal berikut ini, ya!

Bacalah kutipan teks artikel berikut ini:

Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 setelah sekian lama dijajah bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda, dan kemudian Jepang. Meskipun sudah memproklamirkan kemerdekaan, namun Indonesia masih diincar oleh Belanda yang ingin berkuasa kembali.

Artikel “Sejarah Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, Tokoh Delegasi”, Tirto, 27 Jan 2021.

Bentuk majas sinekdoke apakah kata-kata yang ditandai dengan cetak tebal?

A. Pars pro totem.
B. Totem pro parte.
C. Pars pro toto.
D. Metafora.
E. Personifikasi.

Pembahasan: Dalam kutipan artikel tersebut, terlihat bahwa kata-kata Indonesia, Eropa, Belanda, dan Jepang tidak mengartikan keseluruhan negara tersebut, tetapi hanya mewakili beberapa orang dari negara tersebut saja. Oleh karena itu, kata-kata tersebut merupakan bentuk majas sinekdoke totem pro parte.

Jawaban: E

Kira-kira itu dia, Sobat Zenius, penjelasan gue mengenai majas sinekdoke. Seru banget ya ternyata belajar mengenal majas satu ini. Tertarik mempelajari tentang berbagai macam majas lainnya? Coba klik banner di bawah ini yuk untuk menyimak pembahasan mengenai majas-majas lainnya!

klik banner ini untuk menyimak pembahasan mengenai majas sinekdoke dan majas-majas lainnya!

Referensi: 

  • Video Pembelajaran Majas dalam Puisi – Zenius
  • Prolog Materi Majas Sinekdoke – Zenius
Bagikan Artikel Ini!