Kenapa Zenius Jadi Gratis Total? 9

Kenapa Zenius Jadi Gratis Total?

Buat mereka yang kenal Zenius dan mengenal gue pribadi, udah tau lah biasanya gue selalu ngomong dan nulis dalam nada yang rasional, teknis, dan runut logika. Namun, kali ini izinkan gue untuk ngejembrengin sesuatu yang lebih emosional ya šŸ™‚

Sejak berdirinya Zenius di tahun 2004, kami selalu punya visi yang sangat kuat; membantu menciptakan Indonesia yang cerdas dan cerah. Dalam perjalanannya, langkah demi langkah yang dilakukan, semakin mengantarkan kita semua ke dalam pencapaian misi tersebut. Dari mulai CD/DVD di tahun 2008, kemudian websitenya di tahun 2010, dan akhirnya mobile app yang tersedia di Google Play maupun di App Store. Saat ini Zenius telah memiliki 80 ribu lebih video pembelajaran dan ratusan ribu soal-soal.

Dari puluhan juta pengguna website & mobile app zenius sejak tahun 2010, ada banyak cerita dan testimonial yang dikirim oleh anak-anak ke zenius baik ke email, akun sosmednya atau akun sosmed gue pribadi. Hampir semua bernada sama; setuju bahwa Zenius bisa memberikan bantuan yang signifikan dalam pencapaian prestasi akademik baik itu di sekolah maupun kelancaran mengikuti seleksi di perguruan tinggi pilihan.

Beberapa minggu terakhir, berbagai kisah inspiratif alumni Zenius kami abadikan dalam bentuk video. Berbagai alumninya muncul dengan beragam cerita menarik dalam perjuangannya, sehingga bisa memberikan motivasi bagi para calon alumni lainnya šŸ™‚

Adaptif learning zenius
Zenius Image

Ada cerita dari Jerome Polin yang diterima kuliah di Jepang dengan beasiswa, ada cerita dari Johann yang berasal dari Curup, sebuah kota kecil dari Bengkulu yang sukses diterima di STEI ITB, ada Faiz dari Aceh yang berhasil diterima di UI & kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa, ada pula Amal yang diterima di 4 universitas top di luar negeri dengan beasiswa termasuk Oxford University dan masih banyak lagi cerita inspiratif lainnya.

Seluruh cerita tersebut mempunyai benang merah; Zenius ternyata bukan hanya membantu mereka mendapatkan kampus yang ingin mereka tuju, tetapi juga berperan cukup besar membentuk pola pikir dan mentalitas.

Sebagai founder dan seorang guru, izinkan gue untuk bilang; Iā€™m so proud of all of them, and also all of you; future Alumni.

Inspirasi Zenius

Ketika mendirikan Zenius, kami mendapatkan inspirasi dari 3 tokoh Indonesia; Kartini yang hanya bermodal buku dan surat menyurat, menembus batas-batas fisik dan sukses tercerahkan. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan berbasis humanisme yang egalitarian, dengan prinsip bahwa pendidikan adalah hak setiap individu. Tan Malaka, sebagai seorang tokoh yang mementingkan fundamental dalam berpikir.

Ketiga inspirasi itu membawa kami merancang suatu sistem digital learning dengan harapan jutaan siswa Indonesia bisa tercerahkan menembus batas geografis seperti Kartini, mempunyai dasar pemikiran yang kuat seperti Tan Malaka, dan tetap mempunyai semangat humanisme dan egalitarian seperti Ki Hajar Dewantara.

Perjuangan kami untuk bisa berpartisipasi dalam proses pencerdasan siswa Indonesia masih jauh dari sempurna. Terlepas dari banyak testimoni positif dan puluhan juta pengguna kanal-kanal digital yang sudah terbantu, masih ada hal yang mengganjal bagi kami karena masih belum bisa mewujudkan hak atas pengetahuan untuk setiap individu tanpa terkecuali.

9 Oktober 2019 lalu, kami kembali diingatkan oleh Faiz Rizaldi, seorang siswa dari NTB melalui emailnya;

Email ke Zenius
Zenius Image

Semenjak berdiri lebih dari satu dekade lalu, ungkapan senada sering kami terima. Berbagai macam cara juga telah kami coba untuk mengakomodir permintaan serupa, tapi kami sadar bahwa visi untuk mewujudkan Indonesia yang cerdas dan cerah membutuhkan waktu yang panjang sehingga untuk dapat mencapainya, kami juga harus bisa tetap bertahan, selalu melakukan inovasi, menambah cakupan layanan, dan tentunya juga memberikan penghidupan yang layak bagi para gurunya.

Email Faiz memicu gue sebagai founder Zenius untuk memulai diskusi yang bertujuan untuk memecahkan masalah ini bersama management, co-founder dan para investor berlandaskan dengan satu tujuan; To spark the love of learning in everyone, everywhere, to question everything!

Diskusi yang dilakukan cukup panjang akhirnya menghasilkan suatu keputusan. Kami memahami bahwa keputusan ini adalah sesuatu yang sangat fundamental bagi bisnis, namun kami dari management, co-founder, dan investor percaya bahwa inilah salah satu cara yang efektif untuk membantu Faiz-Faiz lain di seluruh Indonesia.

Kami memutuskan untuk membuka akses belajar untuk seluruh video materi pembelajaran Zenius baik di mobile app maupun di website. Kami berharap keputusan ini bisa ikut berkontribusi secara positif bagi fokus pemerintah, untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Semoga dengan langkah yang cukup berani ini, cita-cita menuju perwujudan hak pengetahuan bagi setiap individu Indonesia bisa tercapai.

Akhir kata, untuk semua pembelajar Indonesia yang membaca ini, silakan belajar dan manfaatkan Zenius sepuasnya.

Mari bersama kita wujudkan Indonesia yang cerah. Raihlah semua mimpi dan ambisimu, dan kami akan sangat bangga untuk menyaksikan generasi Zenius memberi kejutan hebat bagi negeri ini, bahkan dunia #SemuaBisaZenius

Atas nama Zenius founders, management, and the team
Sabda PS along with Pak Medy, & Wisnu Subekti

Bagikan Artikel Ini!