Pentingnya Sosiologi Pendidikan Zenius Education

Pentingnya Sosiologi Pendidikan – Zenius untuk Guru

Nilai-nilai sosial dan budaya dunia terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. Hal ini juga bisa kita rasakan dalam kelas, lho. Misalnya ketika sedang mengajar, peserta didik mungkin akan bertanya: memangnya materi ini apa kaitannya dalam kehidupan kita nanti? Maka dari itu, muncullah sosiologi pendidikan sebagai implikasi dari situasi tersebut. 

Bapak dan Ibu Guru, saat kita sedang mengajar, apakah tujuan kita hanya untuk mentransfer sebanyak mungkin pengetahuan dari berbagai mata pelajaran ke dalam otak peserta didik? 

Hal tersebut penting, namun sebagai guru, kita juga punya misi buat mempersiapkan peserta didik untuk bisa terjun dan hidup bermasyarakat. Setelah selesai menempuh pendidikan, mereka akan menerapkan apa yang telah mereka pelajari di sekolah dalam kehidupan.

Peserta didik sadar akan kebutuhan ini dan cenderung bersikap lebih kritis dan ingin terlibat dalam pembelajarannya. Kalau kita perhatikan, seperti ingin memastikan kalau apa yang mereka pelajari betul-betul bisa berguna bagi mereka ketika hidup bermasyarakat nantinya.

Melalui pendidikan, kita yang berhadapan langsung dengan peserta didik berperan penting dalam keberlangsungan dinamika sosial dalam masyarakat.

Oleh sebab itu, yuk kita perdalam pengetahuan tentang ilmu sosiologi pendidikan bersama melalui pembahasan kali ini!

Pengertian Sosiologi Pendidikan

interaksi sosial sebagai bagian dari sosiologi pendidikan
Sosiologi dalam pendidikan (Arsip Zenius)

Sebenarnya, apa sih sosiologi pendidikan itu? Kenapa kita perlu mengintegrasikan sosiologi ke dalam pendidikan?

Menurut Karsidi, Sosiologi Pendidikan (2005), sosiologi pendidikan adalah ilmu yang lahir dari kondisi sosial yang mempengaruhi bagaimana kegiatan pendidikan di suatu lingkungan dilaksanakan.

Salah satu dari beberapa cakupan ilmu sosiologi ini memperhatikan hal-hal terkait interaksi sosial yang bisa ditemukan dalam konteks pendidikan. 

Kalau kita lihat lagi definisinya, interaksi sosial merupakan hubungan yang terjadi baik antar perseorangan, kelompok, maupun perorangan dengan kelompok. Dalam pendidikan, interaksi sosial selalu terjadi, terutama dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada hakikatnya, manusia terlahir sebagai makhluk sosial. Seiring dengan pertumbuhannya, manusia akan makin aktif terlibat dalam ruang lingkup sosial yang lebih luas.

Begitu juga dengan peserta didik yang kita ampu. Mereka lahir dalam unit terkecil dari masyarakat, yakni keluarga. Karsidi (2005) menggarisbawahi bahwa dengan semakin kompleksnya kondisi sosial masyarakat, akan ada pengetahuan dan keterampilan yang tidak bisa sekadar dipelajari di rumah.

Di sinilah sekolah hadir sebagai pihak yang menyediakan ruang bagi generasi penerus bangsa untuk mengasah diri. Menurut Robinson dalam Karsidi, prosesnya dilakukan melalui berbagai bentuk interaksi di kelas untuk menanamkan nilai-nilai sosial , agar mereka siap berkecimpung di lingkungan luar sekolah nantinya.

Dodson dalam Bhattacharya, Sociological Foundation of Education (2006) menyebutkan bahwa dalam sosiologi pendidikan, sekolah merupakan bagian dari total cultural milieu. Kalau Bapak dan Ibu Guru belum familiar dengan istilah tersebut, artinya adalah lingkungan dimana seseorang tinggal berdampingan dengan aspek-aspek sosial dan budaya yang ada.

Maka dari itu bisa kita simpulkan kalau kondisi masyarakat di suatu wilayah dengan sistem pendidikan yang dijalankan itu punya hubungan timbal balik.

Bapak dan Ibu Guru udah pernah dengar nama Butet Manurung, belum?

Belajar sosiologi pendidikan dari kisah Butet Manurung
Belajar sosiologi pendidikan dari kisah Butet Manurung (Dok. Wikimedia Commons)

Kalau belum, Bapak dan Ibu Guru bisa coba baca tulisan beliau yang tertuang di novel Sokola Rimba (2013). Buku tersebut berisi catatan harian Butet Manurung selama beliau berusaha menyediakan pendidikan yang sesuai bagi anak-anak Orang Rimba yang tinggal di hutan. 

Kita bisa banget belajar tentang sosiologi pendidikan melalui pengalaman beliau. Kondisi sosial dan budaya orang Rimba sangat mempengaruhi cara Butet mengajar dan menghadapi anak-anaknya. 

Sebaliknya, kondisi sosial mereka setelah menerima pendidikan dari Butet pun berubah, berkembang menuju arah yang lebih baik.

Baca Juga: Pendidikan Inklusif di Indonesia – Zenius untuk Guru

Manfaat Sosiologi Pendidikan

Setelah memahami pengertian dari sosiologi pendidikan, kita juga perlu mengulas kembali apa manfaat dari cabang ilmu sosiologi ini.

Kalau kita perhatikan, sekolah udah jadi lembaga yang paling penting dalam dunia pendidikan, karena di tempat inilah proses belajar dan mengajar umumnya dilaksanakan.

Mengingat adanya hubungan timbal balik antara pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat, kehadiran sistem pendidikan yang sesuai dengan aspek-aspek sosiologis dari suatu wilayah jadi dibutuhkan.

potret peserta didik di acara lulusan
Masyarakat membutuhkan lulusan yang kompeten (Dok. Pixabay)

Karena selain peserta didik membutuhkan pegangan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat, termasuk mereka yang membuka lapangan kerja, juga membutuhkan lulusan yang kompeten.

Makanya, kurikulum yang kita terapkan sekarang juga telah dirancang supaya bisa membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan mereka butuhkan dalam hidup di tengah masyarakat.

Nah, untuk bisa mengetahui pengaruh kondisi sosial masyarakat dan pendidikan terhadap satu sama lain, ilmu sosiologi pendidikan menyelidiki beberapa ruang lingkup permasalahan. Untuk lebih lengkapnya, kita lanjut ke bagian berikutnya, ya!

Baca Juga: Memahami Kurikulum – Zenius untuk Guru

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Dilansir dari Karsidi (2005), berikut beberapa ruang lingkup permasalahan yang dipelajari dalam sosiologi pendidikan.

  1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
    Dalam lingkup ini, ilmu sosiologi pendidikan mempelajari permasalahan seputar hubungan pendidikan dengan sistem sosial, fungsi pendidikan dalam perkembangan sosial dan budaya, dan fungsi pendidikan berkaitan dengan kelompok sosial yang ada di masyarakat.
  1. Hubungan antarmanusia dalam sekolah
    Ilmu sosiologi juga mengkaji kebudayaan yang ada di dalam dan luar sekolah serta pola interaksi sosial masyarakat sekolah. Di sekolah nggak hanya hubungan antara kita dan para peserta didik yang penting, tapi juga dengan individu atau kelompok lainnya.
  1. Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah/lembaga pendidikan
    Nah, kalau di sini, giliran kita yang diselidiki oleh ilmu sosiologi pendidikan. Apa sih, pengaruh peran dan pembawaan diri kita sebagai tenaga pendidikan terhadap peserta didik? Selain itu, fungsi sekolah atau lembaga pendidikan lainnya bagi peserta didik juga dipelajari dalam lingkup ini.
  1. Lembaga Pendidikan dalam Masyarakat
    Mulai dari sini, cakupan permasalahan yang dipelajari jadi lebih luas. Kita udah mulai menyimak pola interaksi antara lembaga pendidikan dengan kelompok sosial lainnya di luar sekolah. 

Apa pengaruh masyarakat setempat dengan proses pelaksanaan pendidikan di sekolah? Gimana sistem pendidikan diintegrasikan dalam kehidupan sosial di suatu wilayah? Hal-hal tersebut dibahas di lingkup ini.

Penutup

Setelah membahas tentang pentingnya sosiologi pendidikan, makin kelihatan kan, bagaimana sekolah jadi salah satu kontributor perkembangan kondisi sosial masyarakat?

Semoga artikel ini cukup membantu Bapak dan Ibu guru untuk lebih memahami konsep sosiologi pendidikan, supaya bisa jadi bekal bagi kita semua dalam mengajar di kelas nanti.

Jangan lupa dukung proses belajar mengajar dengan menggunakan LMS Zenius, ya! Untuk info lebih lanjut, bisa klik banner di bawah ini.

lms zenru

Sampai jumpa di artikel Zenius lainnya!

Baca Juga: Memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pentingnya Pendidikan –  Zenius untuk Guru

Referensi

Sociological Foundation of Education – Srinibas Bhattacharya (2006)

Sosiologi Pendidikan – Dr. Ravik Karsidi (2005)

Bagikan Artikel Ini!