Perang Irak Amerika 2003

Perang Irak Amerika – Sejarah, Penyebab, Beserta Dampaknya

Artikel ini bakal membahas apa penyebab Perang Irak pada 2003. Apa yang mendorong invasi Amerika Serikat terhadap Irak saat itu? Yuk, simak selengkapnya!

Hai, Sobat Zenius! Gue mau nanya, nih. Di sekolah elo masih ada nggak sih, yang namanya labrak-labrakan? Kayak kakak kelas marah-marah ke adek kelas gitu. Mudah-mudahan sih, udah nggak ada, ya.

Dulu di sekolah gue masih ada. Kakak kelas ngelabrak ke adek kelas duluan karena ada satu “masalah”. Nggak taunya, masalah yang dibawa itu nggak benar alias si kakak kelas salah sangka, tuh. Padahal, udah sampai bikin heboh satu kantin. Malu nggak, sih?

Gue sih yakin Sobat Zenius nggak ada yang kayak gitu, ya. Tapi ada nih, satu negara yang udah melakukan invasi atau penyerangan ke negara lain karena suatu tuduhan, eh, ternyata tuduhannya nggak benar. Padahal udah memakan banyak banget korban jiwa.

Yap, yang gue sebut di atas adalah kejadian perang Irak Amerika 2003 silam. Kalau penasaran, langsung lanjut baca aja, ya!

Sejarah Perang Irak vs Amerika

Mungkin elo udah nggak heran lagi melihat nama Amerika muncul di sejarah perang negara-negara di kawasan Timur Tengah. Kalau aja istilah FOMO (fear of missing out) udah nge-tren pada zaman itu, mungkin itu adalah kata yang tepat buat menggambarkan peran Amerika. Alias, nggak pernah mau ketinggalan!

Tapi sebenernya gimana sih, persisnya hubungan Amerika dengan Irak?

Jadi gini, pada 1980, Irak melakukan invasi terhadap Iran. Invasi ini dikenal dengan nama Perang Teluk I. Nah, usai Perang Teluk I ini, Irak dan Iran membuat perjanjian gencatan senjata. Khususnya Irak membuat janji untuk nggak lagi-lagi melakukan invasi ke negara-negara tetangganya. 

Irak membuat perjanjian gencatan senjata usai Perang Teluk I
Pasca Perang Teluk I, Irak membuat perjanjian gencatan senjata. (Dok. Zenius)

Tapi ternyata… pada 1990 Irak melakukan invasi lagi, kali ini terhadap Kuwait. Invasi ini dinamakan juga Perang Teluk II. Sudah pasti dong penyerangan ini menarik perhatian internasional. PBB langsung tuh, ngasih peringatan ke Irak untuk segera cabut dari Kuwait.

Karena Irak nggak kunjung nurutin peringatan PBB, bahkan sampai dikasih ultimatum, PBB akhirnya mengirim pasukan multinasional untuk membantu Kuwait. Pasukan ini antara lain berisi tentara dari Saudi Arabia, Inggris, dan tentu saja, Amerika.

Terus, gimana ceritanya Perang Teluk bisa jadi awal mula perang Irak Amerika?

Nah, nantinya, kejadian Irak menyerang Kuwait ini akan disebut-sebut sebagai salah satu penyebab Amerika menyerang Irak. Apa aja sih emang, yang jadi penyebab terjadinya perang Irak vs Amerika pada 2003 silam? Lanjut baca, ya!

Baca Juga: Latar Belakang Perang Dunia I

Penyebab Perang Irak Amerika

Sebelumnya elo harus tahu, penyebutan “perang” sebenarnya lebih cocok diganti dengan “invasi oleh Amerika”. George W. Bush, presiden Amerika saat itu, bilang sendiri pada pers bahwa

 apa yang dilakukan Amerika saat itu merupakan misi pembebasan Irak.

At this hour, American and coalition forces are in the early stages of military operations to disarm Iraq, to free its people and to defend the world from grave danger.

“Saat ini, pasukan Amerika dan koalisinya sedang berada pada tahap awal operasi militer untuk melucuti senjata Irak, demi membebaskan rakyatnya serta untuk mempertahankan dunia dari bahaya besar.”

  • George Bush, 2003.

Hmm, emang ada apa sih di Irak sampai Bush bisa ngomong begitu?

Nah, Amerika memiliki beberapa alasan yang diklaimnya sebagai justifikasi dalam menyerang Irak. Yang pertama adalah seperti yang udah gue sebut di atas, yaitu misi pembebasan Irak.

Bush beranggapan bahwa Saddam Hussein, pemimpin Irak saat itu, adalah seorang diktator yang telah banyak melakukan kekejaman yang melanggar hak asasi dan harus digulingkan.

Beberapa hal yang dilakukan Saddam, yaitu seperti melakukan invasi terhadap Kuwait (Perang Teluk 2) dan pembantaian terhadap suku Kurdi, salah satu suku di Irak.

Terus yang kedua, adanya dugaan kalo Irak menyimpan senjata pemusnah massal atau WMD (Weapons of Mass Destruction). Wah, kedengarannya kayak hoax-hoax yang ada di grup WhatsApp keluarga, ya? Tapi ini asli!

Jenis-jenis senjata pemusnah massal.
Senjata yang termasuk kategori senjata pemusnah massal. (Dok. Zenius)

Yang ketiga, Amerika menduga adanya keterkaitan Saddam Hussein sama penyerangan 9/11. Dugaan utamanya sih, tetep jatuh pada Afghanistan. Cuma Irak disebut-sebut ikut ngasih supply senjata untuk pelatihan teroris di sana.

Baca Juga: Riwayat Hidup Osama Bin Laden

Nah, ketiga hal itulah yang menyulut penyerangan Amerika ke Irak dan menjadi alasan kenapa Irak perang dengan Amerika.

Berjalannya Invasi Amerika terhadap Irak

Serangan Amerika ini berawal pada 19 Maret 2003 dengan dijatuhkannya bom di kota Baghdad. Amerika nggak sendirian nih, dalam melancarkan operasi ini. Amerika partner-an sama tentara Inggris di bawah pemerintahan Perdana Menteri Tony Blair.

Dari serangan awal ini, Amerika dengan cepat berhasil menguasai Baghdad. Sedangkan Inggris mengambil alih daerah Bashra.

Peta Baghdad dan Basrah yang dikuasai oleh Amerika dan Inggris saat Perang Irak 2003.
Peta Baghdad dan Basrah yang dikuasai oleh Amerika dan Inggris saat invasi AS terhadap Irak. (Arsip Zenius, Dok. Google Maps dan Wikimedia Commons)

Apa sih, yang sebenarnya diinginkan sama Amerika dan Inggris dari penyerangan ini?

Tentu saja mereka mau mencari senjata pemusnah massal yang katanya dimiliki Irak itu. Mereka juga mau Saddam Hussein menyerahkan diri agar dapat diadili terkait perbuatannya yang dinilai melanggar hak asasi manusia.

Buat keinginan yang pertama, Irak yang nggak ngerasa punya senjata pemusnah massal ya nggak keberatan dan ngebolehin aja Inspektur Senjata PBB untuk “menggeledah” Irak dan mencari senjata itu. Tapi untuk keinginan yang kedua, Saddam Hussein enggan menyerahkan diri dan malah bersembunyi.

Baca Juga: Dahsyatnya Dampak Bom Nuklir

Nah, sebenarnya pada 1 Mei 2003 atau tepat 41 hari setelah serangan pertama dimulai, perang dinyatakan selesai dengan kemenangan milik Amerika. Tapi, Amerika nggak langsung cabut dari Irak karena masih melakukan pencarian terhadap Saddam Hussein.

Sampai akhirnya pada 13 Desember 2003, Saddam Hussein ditemukan bersembunyi di bunker bawah tanah di Ad-Dawr, dekat dari Tikrit, kampung halamannya. Ia kemudian dieksekusi hukuman mati pada 30 Desember 2006.

Sssttt, ada hal yang harus elo ketahui, nih. Hukuman mati yang dijatuhkan kepada Saddam Hussein adalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal ini menyangkut sama apa yang diperbuatnya terhadap Kuwait dan Suku Kurdis.

Lho, dugaan terorisme dan senjata pemusnah massalnya gimana?

Nah, ternyata Inspektur Senjata PBB nggak berhasil menemukan senjata itu. Juga nggak ada hal yang bisa membuktikan kalau Irak memiliki andil dalam serangan 9/11. Waduh… salah sangka dong?

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Taliban 

Karena itu, Amerika kemudian disebut-sebut melancarkan perang tanpa legitimasi. Maksudnya,  alasan-alasan yang mereka bikin waktu itu cuma dipakai untuk pembenaran invasi ke Irak. 

Ketika alasan yang Amerika gunakan udah terbukti nggak benar, Amerika Serikat terus berupaya memerangi Irak dengan alasan-alasan berikutnya yang nggak bisa dibuktikan juga. 

Kayak klaim mereka yang bilang operasi ini adalah operasi pembebasan rakyat Irak juga nggak bisa dibilang benar. Nyatanya, mereka nggak cabut-cabut dari Irak. Baru tuh tahun 2011 Amerika pergi sekaligus menandakan akhir dari perang Irak Amerika ini. 

Amerika sampai dibilang cuma mau memperkuat otoritasnya di Timur Tengah sampai mengorbankan banyak jiwa. 

Waduh.. kalau menurut elo gimana, nih?

Dampak Perang Irak vs Amerika

Invasi dari Amerika ini tentu saja mengakibatkan banyak banget kerugian. Mulai dari kerusakan infrastruktur negara secara fisik sampai secara sosial. Kalau ngomongin korban jiwa, tercatat ada kurang lebih 80.000 jiwa warga sipil nggak bersalah yang terbunuh.

Dari segi pendidikan, Irak termasuk negara yang memiliki angka partisipasi pendidikan yang tinggi sebelum perang. Untuk sekolah dasar aja, angka partisipasinya mencapai 100 persen, lho! Program melek aksara di sana juga terhitung efektif. Tapi mereka harus kehilangan semua itu selama perang berlangsung.

Irak juga harus menerima kehancuran kota Baghdad, termasuk Masjid Al-Askari yang merupakan bukti bersejarah awal peradaban manusia.

Kondisi kota Baghdad tahun 2016
Kota Baghdad tahun 2016 (Sumber: Pixabay)

Perang ini juga mengakibatkan disintegrasi antarsuku di Irak dan munculnya politik sektarian. Politik sektarian ini adalah paham kebencian yang muncul terhadap antargolongan sampai menimbulkan diskriminasi.

Disintegrasi ini membagi wilayah-wilayah Irak yang dikuasai suku-suku tertentu, seperti Sunni Arab di Irak Tengah, suku Kurdi di kawasan Utara, dan suku Syiah di Selatan. Terdapat juga suku-suku lain seperti Turkoman dan Assyiria Kristen.

Baca Juga: Sejarah dan Penyebab Konflik Syiria

Selain itu, United Nation High Commission for Refugees (UNHCR) mencatat bahwa sampai September 2007, terdapat lebih dari 4 juta warga Irak yang terusir dari rumahnya sendiri. 

UNHCR juga mendata sekitar 2,5 juta warga Irak mengungsi dan 2,2 juta menjadi pengungsi eksternal yang mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Lebanon, Yordania, Suriah, Turki, dan Mesir. 

Pada 2010, UNHCR mendata bahwa dari 31,5 juta penduduk Irak, 3,5 jutanya menetap di camp pengungsian. Tapi, jangan kira tempat pengungsian ini bentuknya kayak tempat-tempat staycation, ya.

Tempat pengungsian ini nggak lepas dari masalah-masalah seperti kelayakan tempat tinggal, keamanan pangan, dan akses kesehatan. Lembaga Food Security Assessment melakukan survei dan mendapati bahwa dari 1.188 rumah tangga pengungsi di Irak, 57% mengalami kekurangan bahan pangan.

Di mana-mana, perang emang lebih banyak memberi dampak buruk ya dibanding dampak baik terhadap rakyat. Dari tadi gue udah sebutin dampak buruknya, tapi apakah ada dampak baik dari invasi Amerika ini?

Walaupun nggak sebanding sama kerugiannya, tapi ternyata ada, kok hal baik yang bisa diambil rakyat Irak dari invasi ini. Yang pertama, rakyat Irak untuk pertama kalinya mengenal sistem pemilihan umum.

Pemimpin sebelumnya, Saddam Hussein, memang merupakan seorang diktator yang kepemimpinannya nggak bisa diganggu gugat. Makanya, sistem demokrasi kayak pemilu ini merupakan hal baru bagi rakyat Irak yang bisa membawa pemerintahan Irak nggak otoriter kayak dulu lagi.

Kemudian, adanya perusahaan-perusahaan asing di tambang minyak Irak ternyata menaikkan optimalisasi pengelolaan minyak mereka. Karena minyak di Irak dapat dikelola dengan teknologi yang oke punya, Irak bisa sampai berada di posisi kelima pemilik cadangan minyak terbesar di dunia. Wow!

Nah, usai sudah pembahasan kita soal perang Irak vs Amerika yang terjadi dari 2003 sampai 2011 ini. Nggak serumit yang elo bayangkan sebelumnya, kan? Untuk ngetes pemahaman dan ingatan elo soal materi ini, elo bisa coba jawab contoh soal di bawah, ya!

Contoh Soal

1.  Pada tanggal berapa Saddam Hussein ditemukan di tempat persembunyiannya?

a. 13 Desember 2003

b. 6 November 2003

c. 30 Desember 2003

d. 13 Desember 2006

e. 3 Desember 2011

Jawaban: a. 13 Desember 2003. Ayo, jangan sampai ketuker sama 30 Desember, ya. Kalau itu adalah tanggal dilakukan eksekusinya!

2. Mana di bawah ini yang bukan termasuk alasan Amerika menyerang Irak?

a. sanksi PBB terhadap Saddam Hussein 

b. perebutan pasar ekonomi Amerika dengan Irak

c. dugaan kepemilikan senjata pemusnah massal (WMD)

d. dugaan keterkaitan Irak dengan serangan 9/11

e. Saddam Hussein dianggap melanggar perjanjian dengan melakukan invasi ke Kuwait

Jawaban: b. perebutan pasar ekonomi Amerika dengan Irak. Kalau elo baca lagi, keempat opsi selain b merupakan alasan yang diklaim Amerika sebagai justifikasi penyerangan mereka ke Irak.

Nah gimana, elo udah makin paham, kan? Kalau elo mau belajar materi ini atau materi sejarah di UTBK lainnya, elo juga bisa banget buka di sini. Nah Kalau elo lebih seneng belajar materi ini lewat video, elo bisa banget klik banner yang ada di bawah ini! See you!

Perang Irak Amerika - Sejarah, Penyebab, Beserta Dampaknya 9

References:

War in Iraq Begins by history.com https://www.history.com/this-day-in-history/war-in-iraq-begins 

D. A. Wulandari, T. C. Utama, and S. Paramasatya, “AGRESI AMERIKA SERIKAT TERHADAP IRAK PERIODE 2003-2010,” Journal of International Relations, vol. 1, no. 2, pp. 133-140, Jul. 2015. 

UNHCR, 2007. Static of Displaced Iraqis around the World: Global Overview

Bagikan Artikel Ini!