Peran PBB

Peran PBB Bagi Kemerdekaan Indonesia—Sejarah Kelas 12

Sobat Zenius pasti sudah tidak asing lagi dengan Perserikatan Bangsa Bangsa atau yang biasa kita kenal dengan PBB.

PBB merupakan organisasi internasional yang beranggotakan hampir seluruh negara di dunia. Namun, tahukah teman-teman kalau PBB ini berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia?

Nah, di artikel ini gue akan membahas peran PBB bagi kemerdekaan Indonesia.  Langsung aja yuk simak artikel ini.

Latar Belakang Didirikannya PBB

Peran PBB Bagi Kemerdekaan Indonesia—Sejarah Kelas 12 25
Sumber : pixabay

PBB dibentuk untuk memfasilitasi negara-negara dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Lembaga ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Perang Dunia II yang membawa banyak dampak buruk bagi masyarakat dunia. 

Dampak dari Perang Dunia II membuat banyak negara menginginkan perdamaian dan keamanan bersama. Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet, kemudian berdiskusi untuk membangun organisasi perdamaian. Ketiga negara inilah yang menjadi pendiri dari PBB. 

Wakil dari ketiga negara tersebut adalah Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Perdana Menteri Uni Soviet Joseph Stalin. 

PBB hadir untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa, menghentikan perang antar negara dan menyediakan panggung bagi para anggotanya dalam berdialog. 

Awal didirikan PBB memiliki 51 negara anggota lalu terus bertambah hingga saat ini anggotanya mencapai 193 negara. Indonesia sendiri menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950.

Baca juga : 

Latar Belakang dan Tokoh Agresi Militer Belanda I – Materi Sejarah Kelas 11

Awal Mula Konflik Indonesia Belanda yang melibatkan PBB

Peran PBB bagi Indonesia dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah antara Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan ke dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. 

Usulan ini diterima hingga pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase, yaitu penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral. 

Menindaklanjuti ajakan PBB, Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk menghadiri sidang dengan Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Sutan Syahrir menyampaikan beberapa hal:

  1. Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia.
  2. Perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih menghadapkan pistolnya kepada pihak kedua.
  3. Perlu dibentuk komisi pengawas untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan menghentikan pertempuran.

 Baca juga

Penyebab dan Dampak Agresi Militer Belanda 2 – Materi Sejarah Kelas 11

Peran PBB Bagi Kemerdekaan Indonesia

Peran PBB Bagi Kemerdekaan Indonesia—Sejarah Kelas 12 26
Sumber : thebellebrigade.com

Nah sobat Zenius, berikut ini peran PBB bagi kemerdekaan Indonesia yang udah gue rangkum berdasarkan urutan waktu:

  1. Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai lainnya.
  2. Pada tanggal 4 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan perintah kepada Belanda dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan dan aksi tembak menembak.
  3. Pada tanggal 7 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mulai membahas masalah Indonesia dan Belanda.
  4. Pada tanggal 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB menerima usul dari AS tentang pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi ini kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN).
  • Australia diwakili oleh Richard C. Kirby atas pilihan Indonesia
  • Belgia diwakili oleh Paul Van Zeeland atas pilihan Belanda
  • Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham atas pilihan Australia dan Belgia
  1. Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut:
  • Mendesak Belanda untuk segera menghentikan seluruh operasi militernya dan mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-kesatuan gerilya supaya segera menghentikan aksi gerilya mereka.
  • Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 19 Desember 1948 di wilayah RI.
  • Membantu pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas.
  • Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar persetujuan Linggarjati dan Renville.

Dewan Keamanan memberikan tambahan keputusan bahwa, Komisi Tiga Negara diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for Indonesia = Komisi PBB untuk Indonesia) dengan kekuasaan yang lebih besar dari KTN. 

UNCI berhak mengambil keputusan yang mengikat berdasarkan suara Mayoritas. Anggota UNCI terdiri dari : Merle Cochran (AS), Critchley (Australia), dan Herremans (Belgia). 

Tugas UNCI adalah membantu melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah Republik dan mengamati pemilihan. UNCI juga  berhak mengajukan usulan yang dapat membantu tercapainya penyelesaian.

Sobat Zenius, itu dia materi mengenai Peran PBB bagi Kemerdekaan RI. Ternyata PBB ini memiliki peran yang krusial ya. Nah kalau kalian, apa peran kalian untuk kemajuan bangsa? Well, salah satu hal yang dapat elo lakukan adalah dengan belajar.

Elo bisa banget nih klik banner di bawah ini untuk belajar sejarah, supaya wawasan elo semakin luas, sehingga elo turut serta memajukan bangsa Indonesia ini.

Peran PBB Bagi Kemerdekaan Indonesia—Sejarah Kelas 12 27

Belajar itu bukan cuma menghafal aja. Zenius punya beberapa paket belajar yang bikin belajar nggak sekedar menghafal tapi belajar konsep sampai paham. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

paket belajar zenius

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Penulis : Yunita Widyaningsih

Sumber : 

Rahman, Nansy (2020). Modul Pelajaran SMA Sejarah Kelas XII. Jakarta. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

Bagikan Artikel Ini!