Seorang ahli astronomi, peneliti, selebritas, penulis, profesor. Bahkan lebih dari itu, Carl Sagan adalah sosok yang telah mempopulerkan sains dengan cara yang menarik kepada publik melalui media. Melalui karyanya, ia berusaha untuk mendidik masyarakat mengenai alam semesta dan nilai dari metode ilmiah. Ini kutipan kalimat dari Sagan dalam film Cosmos Episode 1: The Shores of the Cosmic Ocean 1980.
Lo udah pernah nonton filmnya belum? Nih gue kasih trailer film Cosmos dengan Sagan sebagai host-nya:
Mungkin banyak dari lo yang berpikir bahwa film tersebut terlihat kuno. Gak seperti film-film sekarang yang didukung oleh computer-generated dan dolby digital yang membuat tampilan film masa kini lebih fresh dan keren. Ya lo lihat deh tahun berapa film era Sagan tayang? Tahun 1980, Boy. Pada zaman dulu belum ada teknologi canggih seperti sekarang ini, terlebih setelah didukung oleh teknologi editing yang cepat. Itu sangat keren pada zamannya, bahkan kemunculan film tersebut merupakan tonggak video popularisasi sains.
Nah, kalau lo kurang suka dengan tampilan film era Sagan, lo tetap bisa menikmati Cosmos dengan versi yang lebih modern kok. Istri Sagan, Ann Druyan, bersama MacFarlane menjadi executive producer untuk memperbarui series Cosmos era Sagan. Lalu, siapa hostnya? Neil deGrasse Tyson, seorang anak ideologis dari Sagan yang disebutnya sebagai “future astronomer”. Siap-siap deh untuk menjelajah perjalanan baru series Cosmos dalam tampilan yang lebih fresh. Nih gue kasih trailernya.
Bisa lo lihat perbedaan antara tampilan era Sagan dan Tyson kan? Selain kualitas video yang menjadi lebih baik, perbedaan sudut pandang juga terdapat dalam keduanya. Lo bisa lihat perbedaannya dalam artikel yang ditulis oleh Pras Dianto berikut ini.
Baca Juga: Resensi Cosmos ー Episode 1
Dari tadi kita ngomongin tentang Carl Sagan, tapi lo tau gak sih siapa sebenarnya sosok yang satu ini? Bagaimana perjalanan hidupnya? Dan apa saja sih perannya dalam mempopulerkan sains? Di artikel kali ini, kita akan bahas mengenai biografi Sagan. Simak uraiannya di bawah ini ya, cekidot!
Daftar Isi
Carl Sagan dan Kehidupan Awalnya
Seperti yang udah gue singgung di awal, Carl Sagan adalah sosok yang telah mempopulerkan sains dengan cara yang menarik kepada publik melalui media. Ia juga disebut sebagai “the astronomer of the people”. Yap, Sagan merupakan seorang astronom, peneliti, penulis, selebritas, dan professor. Termasuk juga tokoh populer dan berpengaruh di Amerika Serikat.
Carl Edward Sagan lahir pada 9 November 1934 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat dari pasangan Samuel Sagan dan Rachel Molly Gruber. Ayahnya adalah seorang pekerja di industri garmen dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang cukup aktif dalam komunitas lokal Yahudi. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Ketertarikan Sagan terhadap astronomi udah dimulai sejak dini lho, yaitu saat usianya sekitar 5 tahun. Saat itu, orang tuanya membawa Sagan ke 1939 New York World’s Fair atau Pameran Dunia New York 1939. Sejak saat itulah Sagan mulai berminat pada sains, ruang angkasa, bintang-bintang, dan berbagai fiksi ilmiah. Terlebih ia didukung oleh orang tuanya dengan memberikan set buku kimia dan mendesak Sagan untuk datang ke perpustakaan supaya ia bisa menemukan berbagai buku untuk menjawab rasa keingintahuannya tentang bintang. Yap, ia terpesona dengan bintang di langit malam yang ternyata adalah matahari dengan jarak yang sangat jauh.
Masa Muda Carl Sagan
Rasa keingintahuan Sagan yang sangat tinggi terhadap dunia astronomi membawanya meraih berbagai gelar di dalam fisika, astronomi, dan astrofisika dari University of Chicago. Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1951 di usia 16 tahun, Sagan melanjutkan pendidikan tingginya ke Universitas Chicago. Ia memperoleh gelar sarjana (BA) di fisika, kemudian memperoleh gelar master pada tahun 1956. Gak cukup sampai di situ, Sagan melanjutkan pendidikannya untuk mengambil gelar doktor (Ph.D) dalam astronomi dan astrofisika, dan resmi memperolehnya pada tahun 1960.
Ngomong-ngomong tentang rasa ingin tahu, ada kutipan menarik dari Carl Sagan tentang imajinasi yang membawanya untuk mencari tahu lebih dalam tentang sains nih.
Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini: “Imajinasi sering membawa kita ke dunia yang gak pernah ada. Tapi, tanpanya kita gak akan ke mana-mana”.
Kehidupan Profesional dan Peran Carl Sagan terhadap Sains
Setelah kehidupan pendidikannya, Sagan melanjutkan kehidupan profesionalnya dalam bidang astronomi. Kontribusinya sangat besar terhadap sains, seperti melakukan berbagai penelitian, membuat dan menerbitkan makalah, juga menjadi host dan penulis buku. Berikut adalah peranan Carl Sagan selama hidupnya.
Peran Carl Sagan dalam Perubahan Iklim di Venus Bersama NASA
Setelah mendapatkan gelar Ph.D, Sagan membantu tim astronomi NASA di University of California selama 2 tahun dari 1960ー1962. Ia bersama timnya membantu merancang dan mengelola instrumen untuk misi NASA ke Venus yang disebut dengan Mariner 2.
Keterlibatan Sagan dalam proyek ini sangat besar. Ia membantu memecahkan misteri suhu tinggi di Venus (akibat karbon dioksida yang tinggi di atmosfer, sehingga menyebabkan efek rumah kaca yang besar). Selain itu, Sagan juga membantu memecahkan misteri perubahan musim di Mars dan kabut kemerahan Titan. Dari penelitian ini, Sagan telah berhasil menerbitkan lebih dari 600 makalah.
Minat Carl Sagan terhadap Kemungkinan Kehidupan di Luar Bumi
Setelah menyelesaikan misi bersama NASA, Sagan bekerja di Harvard University dan Smithsonian Astrophysical Observatory selama kurang lebih 6 tahun (1962ー1968). Di sana, ia melakukan penelitian yang memfokuskan pada ilmu planet, khususnya Venus dan Jupiter. Ia tertarik pada kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi dan SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) atau pencarian kecerdasan luar angkasa.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukannya untuk mengetahui kemungkinan kehidupan di luar Bumi, Sagan menunjukkan bahwa ketika terkena sinar ultraviolet (UV), maka campuran asam amino dan asam nukleat bisa diproduksi dalam kondisi seperti Bumi awal/pertama kalinya.
Menjadi Profesor di Cornell University dan Bekerja Bersama NASA
Pada tahun 1968, Sagan berpindah dari Harvard ke Cornell University dan menjadi profesor sekaligus direktur Laboratory for Planetary Studies (Laboratorium Studi Planet). Di sana, Sagan dikenal sebagai pelopor dalam bidang eksobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi. Ia merupakan orang pertama yang mengatakan bahwa kemungkinan di Mars bisa ada kehidupan. Dari situlah kemudian Sagan terus mengimbau NASA untuk memperluas eksplorasi alam semesta.
Yap, kerja sama antara Sagan dan NASA terus berlanjut. Sagan menjadi penasihat utama NASA untuk misi Viking dan berperan dalam memilih lokasi pendaratan. Ia juga merancang pesan dari Bumi yang dilampirkan pada wahana Pioneer dan Voyager yang diluncurkan ke luar tata surya kita.
Peran Carl Sagan sebagai Selebritas dan Penulis Buku
Sagan membantu mempopulerkan sains melalui berbagai media, seperti serial TV, penulisan ratusan artikel, dan buku. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Sagan adalah ilmuwan paling terkenal di Amerika Serikat dengan perannya dalam meningkatkan pemahaman publik terhadap sains. Menariknya, Sagan lebih dikenal oleh publik sebagai host ilmu sains dan penulis buku. Ini uraian singkat mengenai karya dan peran Carl Sagan selain yang telah diuraikan di atas:
- Tahun 1973 → bersama Jerome Agel mempublikasikan The Cosmic Connection: An Extraterrestrial Perspective (ini yang membuat Sagan menjadi penulis sains populer).
- Tahun 1974 → berhadapan dengan Immanuel Velikovsky dalam debat publik tentang teori Velikovsky mengenai sejarah tata surya.
- Tahun 1975 → menulis buku berjudul Other Worlds.
- Tahun 1977 → menulis buku berjudul The Dragons of Eden: Speculations on the Evolution of Human Intelligence, dan mendapatkan penghargaan Pulitzer untuk buku ini pada tahun berikutnya, 1978.
- Tahun 1980 → Sagan mendirikan Planetary Society yang merupakan organisasi nirlaba internasional untuk mengeksplorasi ruang angkasa.
- Tahun 1980 → menjadi host dalam serial TV Cosmos: A Personal Voyage yang tayang perdana. Ia menulisnya sendiri bersama istrinya, Ann Druyan. Di tahun inilah Sagan mencapai puncak ketenarannya, dan serial tersebut menjadi ilmu pengetahuan populer pada masanya. Oh iya, Sagan juga menerbitkan buku dengan judul yang sama dengan serial tersebut dan menjadi best seller.
- Tahun 1983 → Sagan ikut menulis makalah mengenai perang nuklir yang berjudul The Cold and the dark: The World After Nuclear War untuk kepentingan politik.
- Tahun 1985 → mempublikasikan novel fiksi ilmiah berjudul Contact. Kemudian, pada tahun 1997, novel ini diangkat menjadi film yang dibintangi oleh Jodie Foster, dan sukses menarik perhatian publik.
- Tahun 1994 → mempublikasikan novel fiksi ilmiah berjudul Pale Blue Dot: A Vision of the Human Future in Space.
- Tahun 1995 → mempublikasikan buku berjudul The Demon-Haunted World.
Kurang lebih itu dia karya-karya dari tokoh yang telah mempopulerkan sains kepada publik. Banyak penghargaan yang ia peroleh, antara lain penghargaan Pulitzer, Distinguished Public Service Medal dari NASA (1977 dan 1981), dan National Academy of Sciences Public Welfare Medal (1994). Keren!
Kehidupan Akhir Carl Sagan
Sagan tetap berada di Cornell University sebagai profesor sampai akhir hayatnya. Pada tahun 1990-an, ia didiagnosis menderita penyakit langka pada sumsum tulangnya yang disebut myelodysplasia. Penyakit tersebut juga menyebabkan pneumonia yang membuatnya sulit bertahan hidup. Hingga akhirnya, tokoh pempopuler sains ini meninggal dunia pada 20 Desember 1996 di Seattle, Washington pada usia 62 tahun dengan meninggalkan lima orang anak dari ketiga istrinya.
*****
Itu dia biografi dari tokoh pempopuler sains, Carl Sagan. Semoga uraian di atas bisa memberikan banyak informasi buat lo, dan bisa memberikan nilai-nilai positif dari kehidupan sang tokoh. Buat lo yang belum nonton serial Cosmos baik itu era Sagan atau Tyson, harus banget nonton sih, karena keren banget! Kalau lo udah nonton, kira-kira gimana menurut lo? Sharing di kolom komentar ya!
Referensi
Baca Juga Artikel Lainnya
Michael Faraday: Penemu Listrik yang Lahir dari Keluarga Tidak Mampu
Kak Maul, makasih ya udah nulis artikel ini. Boleh request gak ya? Next bahas Yuval Noah Harari dong kak ^.^
Boleh banget kalau mau request, siaap, kami tampung dulu yaa buat topik di next artikel. Thank you! 🙂