Materi Ejaan Bahasa Indonesia

Mengenal Ejaan Bahasa Indonesia dan Penggunaannya

“Hallosobatzeniusapakabarnihkalianluarbiasanggaksih”

Hehehe, agak pusing ya, baca tulisan gue di atas? Udah tanpa spasi, penulisannya ngawur, nggak pakai tanda baca juga. Serba nggak jelas deh, pokoknya. 

Tapi, elo tahu nggak sih, kalau ternyata tulisan nggak jelas gue di atas tadi ternyata pernah dipakai lho di zaman dulu. Zaman dulu banget ya tapi, zaman ketika manusia belum merasa kalau tulisan itu penting. Mereka lebih suka komunikasi verbal atau komunikasi langsung. 

Ingat, itu zaman dulu, ya. Kalau zaman sekarang elo mau pakai tulisan dengan ejaan kayak gitu, bisa diprotes, deh! Nah, nanti di UTBK elo ada kemungkinan nih, nemuin soal tentang ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya. 

Biar elo bisa paham nih, kali ini gue mau ngajakin elo buat belajar persiapan UTBK dengan materi mengenal ejaan bahasa Indonesia dan penggunaannya. 

Alt: Materi UTBK tentang mengenal ejaan Bahasa Indonesia
Apa itu UTBK? (Arsip Zenius)

Yuk, simak terus ya penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Panduan TPS UTBK – Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM)

Pengertian Ejaan

Alt: Kalimat “hae, gipanih dah mam lum?” perlu disunting karena ejaannya salah.
Kalimat Salah Ejaan yang Perlu Disunting (Arsip Zenius)

Untuk mengenal ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya, tentunya elo harus tahu dulu nih pengertian ejaan. Apa itu ejaan? Emang penting banget ya buat kita tahu ejaan yang benar?

Supaya elo paham konsep dari ejaan, gue akan ngasih beberapa pendapat ahli tentang pengertian ejaan, di antaranya adalah:

  • Yunus Abidin (2010) : Ejaan adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta kalimat.
  • Wirjosoedarmo (1984) : Ejaan adalah aturan melukiskan bunyi ucapan.
  • Ida (2010) : Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu. 
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Dari beberapa pendapat di atas, bisa nggak elo nyimpulin pengertian ejaan? Coba deh share jawaban elo di kolom komentar, ya!

Fungsi Ejaan

Kenapa sih penting banget buat kita mengeja atau menulis sesuatu dengan benar? Emang nggak boleh ya kalau mau nulis, “Sayang, kamu lagi apa?” jadi “s4yankkmgiuph”? Hmm … boleh sih, kalau elo pengen yang baca tulisan itu mikir 4 kali. Tapi, gue nggak menyarankan, ya! 😀

Menurut Siti Mutmainah (2019), ejaan yang tepat harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Hal ini dikarenakan ejaan memiliki beberapa fungsi penting. Fungsi penting ejaan antara lain adalah: 

  • Digunakan sebagai landasan pembakuan tata bahasa agar bahasa yang digunakan semakin baku.
  • Digunakan sebagai landasan pembakuan kosa kata dan istilah agar menjadi lebih baku.
  • Digunakan sebagai penyaring masuknya unsur bahasa lain ke Bahasa Indonesia agar nggak menghilangkan makna tulisan aslinya.
  • Untuk membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.

Coba deh elo perhatikan kalimat dua kalimat berikut:

  1. Ida sudah makan. 
  2. Ida, sudah makan?

Kira-kira menurut elo, walaupun kedua kalimat tersebut menggunakan kata-kata yang sama, apakah maksudnya juga sama?

Kalau maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan apakah Ida sudah makan atau belum, penggunaan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat yang mana?

Yap, bener banget, kalimat dengan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat nomor dua, yaitu, Ida, sudah makan? Sedangkan kalimat pertama merupakan kalimat yang memberi informasi atau kalimat berita bahwa Ida sudah makan. 

Mungkin kalau lagi chattingan sama temen, elo nggak terlalu mikirin tentang ejaan yang benar, ya. Tapi gimana kalau elo lagi dalam sebuah forum yang formal? Masa iya penggunaan kata yang dipakai asal-asalan? Tentunya nggak dong, ya!

Dalam sebuah forum yang formal, elo pasti akan dituntun menggunakan kosakata baku. Kosakata baku merupakan kosakata yang menggunakan ejaan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) atau yang saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Sampai di sini elo udah paham dong fungsi ejaan? Sip deh, lanjut!

Baca Juga: Mengenal TPS UTBK, Materi dan Jenis Soal yang Diujikan

Alt: Kesalahan Ejaan Bahasa Indonesia
Mana ya, ejaan yang tepat? (Arsip Zenius)

Contoh Kesalahan Ejaan dan Perbaikannya

Kalau elo suka nulis status atau cuma sekadar kirim chat ke temen pasti elo nggak akan mikirin, kan penulisan ejaan yang benar itu seperti apa? Tapi gimana kalau nanti elo berkesempatan buat bikin tulisan untuk dilombakan atau harus kirim chat ke dosen elo nanti? Pasti elo bakal mikir dong, gimana nih penulisan yang baik dan benar?

Tanpa disadari, kita sering melakukan kesalahan ejaan dalam penulisan. Tenang, bukan cuma elo aja, gue juga. Hehehe …. Ternyata, nggak semua orang itu melakukan kesalahan dalam pengejaan karena nggak sengaja, lho. Namun, karena emang kurang tahu nih, aturan ejaan PUEBI yang benar. Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan ejaan yang mungkin sering elo lakuin, antara lain: 

  • Penulisan “di”, Pisah atau Gabung, ya?

Pernah nggak sih bingung, mau nulis “Gue tinggal di Surabaya” tapi di- nya dipisah atau digabung ya? Nah, kesalahan penulisan ejaan ini banyak ditemukan, lho. Banyak yang sulit membedakan “di” sebagai kata depan dan “di” sebagai imbuhan. 

Penggunaan “di” sebagai kata depan penulisannya dipisah.

Contohnya: “Gue tinggal di Bogor.”

Penggunaan “di” sebagai imbuhan penulisannya digabung,

Contohnya: “Tiket nonton konser Justin Bieber gue kemarin dibeli Toni.”

  • Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital

Kesalahan penggunaan ejaan juga sering terjadi dalam penggunaan huruf kapital. 

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. 

Misalnya: 

Bagaimana cara mengerjakan soal ini? 

Ayahku sedang membaca buku. 

Kita harus belajar dengan giat. 

Huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Jerome Polin, Rachel Amanda, Raditya Dika, Jendral Kancil. 

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. 

Misalnya: ikan mujair, mesin diesel, 5 ampere, 10 volt. 

Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari’. Seperti, bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. 

Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini Siti

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

  • Bentuk Kata Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak, biri-biri, buku-buku, cumi-cumi, hati-hati.

Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. 

Misalnya: 

Surat kabar menjadi surat-surat kabar.

Kapal barang menjadi kapal-kapal barang.

Rak buku menjadi rak-rak buku.

  • Penulisan Huruf Miring

Huruf miring biasa digunakan dalam menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing

Misalnya: wifi, hotspot, workspace, work from home. 

Nah, itu tadi beberapa kesalahan yang mungkin sering elo temukan dalam ejaan Bahasa Indonesia. Sebenernya masih banyak lagi nih contoh lainnya, elo tinggal klik banner di bawah ini aja ya, buat cari tahu selengkapnya!

Mengenal Ejaan Bahasa Indonesia dan Penggunaannya 9

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

SKU-BELI-PAKET-BLJR-1

Contoh Soal dan Pembahasan

Untuk makin mencerahkan elo, gue ada beberapa contoh soal, nih. Simak, ya!

  1. Di antara pilihan jawaban berikut, ejaan yang tepat adalah ….

A. badan kepegawaian nasional

B. Bang Jali

C. kacang Bogor

D. pisang Ambon

E. lele Dumbo

Jawaban: B. Bang Jali

Pembahasan: Nama diri ditulis dengan huruf awal kapital, sedangkan nama jenis tidak ditulis kapital.

2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

A. Siska membeli buah-buah dipasar.

B. Ibu bertemu Rani di Pasar Senen.

C. Aku sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.

Dari beberapa kalimat di atas, kalimat yang perlu disunting karena ejaannya salah adalah ….

Jawaban: A. Siska membeli buah-buah dipasar.

Pembahasan: Kalimat di atas ejaannya salah, sehingga perlu disunting menjadi Siska membeli buah-buahan di pasar. 

  1. Perhatikan potongan teks editorial berikut!

Kita memahami betapa target dua besar tersebut bukanlah sasaran yang mudah dicapai. Apalagi, kita mengamati prestasi negara-negara tetangga  seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam di berbagai cabang olahraga juga sangat kompetitif.

Namun, dengan tekad dan semangat kuat para atlet dan ofisial, disertai dukungan dan doa seluruh rakyat Indonesia, kita percaya target tersebut dapat diraih. Akan tetapi, kita juga mengingatkan agar pencapaian tersebut hendaknya tidak diraih dengan menghalalkan segala cara yang justru bertentangan dengan spirit olahraga. Artinya, menang dengan cara-cara curang jelas bukan pilihan kita.

Kemenangan dengan semangat seperti itu tidak akan menjadi pesan diplomasi yang baik. Cara itu juga tidak akan bisa mengharumkan nama bangsa dan negara. Malah sebaliknya, kemenangan dengan cara curang atau tidak sportif hanya akan membuat citra Indonesia terpuruk.

Kemenangan semacam itu harus kita hindarkan karena merupakan diplomasi buruk bagi seluruh bangsa. Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat yang didasari spirit kejujuran ketekunan dan kerja keras dalam berkompetisi inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih pada SEA Games ke30.

Perbaikan ejaan kalimat bercetak miring dalam teks editorial adalah …

Jawaban: Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat, yang didasari spirit kejujuran, ketekunan, dan kerja keras dalam berkompetisi. Inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen ‘Merah Putih’ pada SEA Games ke-30.

Pembahasan: Teks editorial merupakan ulasan pokok dan menyeluruh dari penulis terhadap isu yang sedang hangat di masyarakat. Biasanya mewakili opini dari media yang menerbitkannya terhadap sesuatu yang sedang hangat di masyarakat. 

Pada teks editorial di atas, kalimat yang tercetak miring perlu diperbaiki penulisannya karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 

 Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat yang didasari spirit kejujuran ketekunan dan kerja keras dalam berkompetisi inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih pada SEA Games ke30.

Perbaikan yang benar adalah: Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat, yang didasari spirit kejujuran, ketekunan, dan kerja keras dalam berkompetisi. Inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen ‘Merah Putih’ pada SEA Games ke-30.

  1. Dalam sebuah forum formal, kosa kata baku menggunakan ejaan sesuai dengan ….

Jawaban dan pembahasan: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) atau yang saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Oke guys, udah selesai nih, materi tentang mengenal ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya. Jangan lupa ya, buat latihan soal-soal try out persiapan UTBK elo di sini! Good Luck!

Baca Juga: Pembahasan Lengkap Teks Eksplanasi

YouTube

Referensi : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia – Badan Bahasa Kemdikbud.go.id

Bagikan Artikel Ini!