Heran kenapa resolusi tahun baru sering gagal? Yuk, temukan alasan dan solusinya di artikel ini!
Terkadang, tidak terasa satu tahun berlalu begitu saja, menyisakan beberapa hari di bulan Desember. Biasanya, di bulan Desember ini kita mulai terpikirkan nih apa saja hal-hal yang belum tercapai di tahun ini atau pun hal-hal yang ingin dicapai di tahun yang baru.
Ada yang ingin diterima di sekolah atau universitas yang diimpikan, ingin lebih rajin membaca, ada yang ingin lebih sehat, dan lain sebagainya.
Kalau Sobat Zenius sendiri apa yang ingin dicapai di tahun baru nih?
Harapan-harapan yang ingin dicapai di tahun baru sering disebut dengan resolusi tahun baru. Punya target untuk jadi lebih baik itu tentunya bagus sekali bukan, Sobat?
Tapi ternyata, mencapai target itu tidaklah mudah, Sobat. Lo pernah nggak sih ngerasain merencanakan sesuatu untuk dilakukan secara rutin di tahun baru, eh, ternyata kenyataannya sulit sekali untuk menepati rencana itu.
Lo nggak sendirian, Sobat! Hasil survey dari YouGov mengungkapkan bahwa dari masyarakat di Britania Raya yang membuat resolusi untuk tahun 2020, hanya 26%-nya saja yang berhasil mencapai semua resolusi yang dibuat.
Sisanya, 48% mencapai beberapa dari yang direncanakan, dan 23% sisanya sama sekali tidak berhasil.Bahkan, penelitian yang diadakan oleh Strava, sebuah aplikasi fitness-tracking dan social media menemukan bahwa 800 juta penggunanya pada tahun 2019 menyerah dalam mencapai target aktivitasnya pada tanggal 19 Januari.
Wah, gue sendiri juga ngerasain sih sulitnya menepati resolusi yang gue buat walaupun baru beberapa hari saja setelah tahun baru. Tapi, Sobat penasaran nggak sih kenapa resolusi sering gagal? Nah, gue udah ulik-ulik beberapa sumber dan penelitian yang terpercaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar resolusi tahun baru nih.
Dimulai dari asal-muasalnya, 5 resolusi paling populer, 4 alasan kenapa resolusi tahun baru sering gagal, dan yang paling penting adalah solusi supaya resolusi yang dibuat dapat diwujudkan nih, Sobat
Untuk tau lebih lanjut, simak penjelasannya di bawah ini ya!
Daftar Isi
Asal-Muasal Resolusi Tahun Baru
Menurut Cambridge Dictionary, resolusi tahun baru adalah janji yang dibuat untuk diri sendiri untuk memulai melakukan suatu hal yang baik atau berhenti melakukan sesuatu yang buruk pada hari pertama di tahun baru.
Perayaan tahun baru sendiri sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu lho, Sobat. Tepatnya di Mesir Kuno. Perayaanya disebut dengan Wepet Renpet atau Pembukaan Tahun. Seperti yang diceritakan di laman CNET (2020), pada zaman itu, tahun baru dirayakan dengan perayaan meriah seperti acara makan-makan yang juga dilakukan oleh banyak orang pada zaman ini.
Walaupun perayaan tahun baru sudah ada semenjak 5000 tahun yang lalu, tapi resolusi tahun baru mulai dibuat baru 1000 tahun berikutnya di Babilonia, Irak. Saat itu, diyakini tahun baru ada pada bulan Maret, Sobat.
Tentunya dulu belum menggunakan istilah resolusi tahun baru, melainkan janji-janji. Janji-janji ini dulu ditujukan kepada para dewa. Janjinya adalah untuk melunasi hutang dan mengembalikan barang yang pernah dipinjam.
Hal serupa juga dilakukan 2000 tahun yang lalu, pada tahun 46 SM di Roma Kuno. Saat itu Kaisar Julius Caesar sudah menetapkan nih kalau tahun baru itu ada pada 1 Januari. Bahkan, ternyata kata Januari itu berasal dari nama dewa Roma Kuno yang bernama Janus atau Yanus lho, Sobat.
Dewa ini konon dipercaya sebagai pembuka pintu pergantian tahun. Orang-orang pada zaman itu pun berjanji pada dewa tersebut untuk berperilaku lebih baik di tahun yang mendatang.
Jadi, memang pentingnya resolusi tahun baru bermula dari keperluan religius, dan niat nya adalah untuk menjadi lebih baik di tahun yang baru. Tradisi ini pun banyak dilakukan di berbagai kepercayaan yang saat ini ada walaupun hari peringatan dan harapan secara spesifiknya berbeda-beda.
Nah, gue rasa semakin berkembangnya zaman masyarakat pun semakin memiliki kesadarannya masing-masing untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Hingga munculah penggunaan istilah New Year resolution atau resolusi Tahun Baru yang pertama kalinya pada sebuah koran yang bernama Boston pada tahun 1813. Saat ini pun istilah ini masih digunakan.
Tapi tentunya untuk melakukan perubahan yang baik tidak harus disebut dengan resolusi tahun baru, yang terpenting adalah niatnya.
Baca Juga
Bagaimana Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar?
Hindari 5 Kesalahan Penyebab Gagal SBMPTN
5 Resolusi Tahun Baru Paling Populer di 2021
Kira-kira resolusi tahun baru apa saja sih yang paling banyak dibuat orang-orang. Nah, kalau menurut survey dari sebuah lembaga penelitian bernama Statista (2021), semenjak tahun 2018 orang-orang di Amerika itu resolusinya selalu tidak jauh-jauh dari keinginan untuk lebih sehat dan bahagia, Sobat.
Di bawah ini adalah 5 contoh resolusi untuk diri sendiri yang paling populer untuk tahun 2021 menurut Statista:
- Lebih banyak berolahraga atau meningkatkan kebugaran
- Menurunkan berat badan
- Menabung lebih banyak uang
- Memperbaiki pola makan
- Mengejar ambisi karir
Kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya kesehatan juga terjadi di Indonesia lho, Sobat.
Bertepatan dengan pandemi Covid-19, Herbalife Nutrition mengadakan sebuah survei pada tahun 2020 yang melibatkan 8000 responden dari delapan negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Survei tersebut menemukan bahwa selama pandemi, menjaga kesehatan merupakan prioritas masyarakat ditunjukan dengan 58% dari jumlah responden yang menjadi lebih rajin berolahraga dan menjaga pola makan dengan lebih baik lagi.
Kalu lo sendiri juga termasuk tim yang memprioritaskan kesehatan nggak nih? Atau mungkin pendidikan sedang menjadi prioritas utama lo? Kalau iya, dibawah ini gue juga sudah siapkan nih 5 contoh resolusi seorang pelajar yang bisa lo coba.
4 Contoh Resolusi Seorang Pelajar:
- Menekuni Hobi hingga Berprestasi
- Berani Melakukan Hal-Hal di Luar Zona Kenyamanan
- Menerapkan Metode 5 Kali Review Ulang dalam Belajar
- Fokus pada Proses Belajar, Tidak Hanya Nilai (Western Governors University, 2020)
Dua resolusi yang pertama di atas merupakan saran dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim seperti yang dilansir di KOMPAS supaya lo bisa sukses di usia muda, Sobat. Sedangkan dua lainnya lebih berfokus pada proses pembelajaran.
Kira-kira dari contoh resolusi tahun baru diatas ada yang cocok nggak nih buat lo? Kalau ada, tentunya lo perlu tau juga alasan-alasan kenapa resolusi tahun baru sering gagal dan apa solusinya supaya lo bisa berhasil menjalankan resolusi lo di tahun baru nanti.
Kalau gitu, yuk, langsung saja kita bahas 4 alasan kenapa resolusi tahun baru sering gagal dan solusinya!
4 Alasan Kenapa Resolusi Tahun Baru Sering Gagal dan Solusinya
1. False Hope Syndrome
Pernah nggak sih lo mengalami kegagalan yang berulang-ulang dalam menjalani sebuah resolusi tapi lo tetap mau mencoba lagi di tahun berikutnya? Misalnya nih, lo merencanakan untuk menyelesaikan membaca satu buku dalam satu bulan di tahun 2022, eh ternyata di bulan Februari 2022 lo sudah ngga bisa lagi nih menepati rencana lo itu.
Tetapi, walaupun sudah gagal, di akhir tahun 2022 lo masih merencanakan hal yang sama sebagai resolusi tahun baru lo di tahun 2023, dan begitu seterusnya. Nah, siklus mencoba suatu resolusi yang sama walaupun sudah gagal beberapa kali itu dinamakan false hope syndrome (Polivy & Herman, 2000), Sobat.
False Hope Syndrome ini membuat usaha lo membentuk gaya hidup atau rutinitas baru gagal karena harapan atau resolusi yang tidak realistis membuat peluang untuk terpenuhinya sangat kecil, Sobat.
2. Unrealistic Goals
Tidak realistisnya sebuah resolusi bisa dari segi ekspektasi, kecepatan, jumlah kemudahan, dan konsekuensi dari upaya mencapai resolusi itu sendiri.
Misalnya, ketika lo tidak terbiasa membaca tetapi lo membuat resolusi untuk membaca dua buku dalam sebulan di tahun baru. Yang awalnya terlihat mudah karena mungkin orang lain bisa melakukannya, ternyata setelah dijalani, lo baru merasakan sulitnya untuk menjaga motivasi, membagi waktu, dan tantangan-tantangan lainnya yang muncul di tengah jalan.
Karena itu, walaupun masih ada kemungkinan untuk resolusi itu bisa terpenuhi, namun besar juga kemungkinannya untuk gagal. Di situlah pentingnya membuat resolusi tahun baru yang realistis.
Dalam membuat resolusi tahun baru yang realistis, membuat langkah kecil merupakan kuncinya. Kalau Sobat ingin bisa membaca dua buku dalam sebulan, mungkin lo bisa mulai dengan membaca selama sepuluh menit dalam sehari. Dengan begitu, resolusi yang dibuat tidak akan terlalu mengintimidasi dan masih memberikan ruang untuk lo melakukan penyesuaian.
Selain itu, berdasarkan penelitian tentang ilmu saraf, Jonah Lehrer (2009) menyarankan untuk fokus pada satu resolusi dalam satu waktu dan menyebarkan resolusi-resolusi lo dalam kurun waktu satu tahun. Dengan begitu lo tidak akan kewalahan atau kehilangan kemauan di tengah jalan.
Pastikan untuk setiap resolusi yang lo inginkan mendapatkan setidaknya alokasi waktu selama 66 hari. Sebab, menurut penelitian, dibutuhkan waktu selama itu untuk sebuah kebiasaan baru untuk terwujud, Sobat.
Menurut para ilmuwan otak Antonio Damasio, Joseph LeDoux, dan psikoterapis Stephen Hayes, untuk terbentuknya suatu kebiasaan diperlukan adanya pembentukan perilaku default dari pola pikir yang menciptakan jalur saraf dan ingatan akan suatu kebiasaan baru.
Dalam kurun waktu 66 hari tersebut itu, kemungkinan besarnya adalah lo dapat memberikan waktu yang cukup untuk terbentuknya kebiasaan yang baru. Setelah, lo menemukan perubahan perilaku yang selaras dengan resolusi yang dibuat dalam kurun waktu tersebut, maka bisa dikatakan bahwa resolusi tahun baru yang lo buat berhasil dicapai.
3. Faktor Eksternal yang Tidak Mendukung
Alasan kedua kenapa resolusi tahun baru sering gagal adalah karena faktor eksternal yang tidak mendukung suatu perubahan untuk dilakukan. Faktor eksternal ini segala sesuatu yang ada di luar tubuh lo tetapi bisa mempengaruhi aktivitas lo. Dapat berupa situasi sekitar, orang yang ada di sekeliling lo, barang yang lo gunakan, dan ketersediaan fasilitas.
Contohnya, jika lo berniat untuk membaca buku, maka memilih tempat yang khusyuk akan lebih baik supaya menjauhkan lo dari gangguan-gangguan konsentrasi yang akhirnya dapat meggagalkan niat lo itu.
Secara psikologis, Norcross (1998) menjelaskan bahwa orang-orang yang sukses dalam mewujudkan resolusinya adalah mereka yang memiliki strategi mengontrol stimulus atau dorongan.
Dengan mampu mengontrol atau mengatur faktor-faktor eksternal yang ada di sekitar, lo dapat menumbuhkan dorongan yang mendukung lo melakukan resolusi yang direncanakan tersebut. Jadi, kalau mau melakukan sesuatu itu jadi lebih mood gitu lho, Sobat.
Kalau lo butuh inspirasi bagaimana cara meningkatkan mood untuk belajar, lo juga bisa nih tonton video Zenius dibawah ini:
4. Tidak Memiliki Motivasi yang Kuat
Salah satu faktor yang penting dalam merealisasikan sebuah resolusi tahun baru adalah motivasi. Sebuah motivasi dapat memberikan dorongan bagi seseorang untuk mencapai suatu hal.
Pada zaman modern ini, social media seringkali memberikan gambaran-gambaran yang tidak realistis namun membuat orang-orang ingin menirunya. Terkadang secara tidak sadar, seseorang menginginkan sesuatu tidak berasal dari keinginannya sendiri melainkan karena ingin meniru seseorang yang ia idolakan.
Di situlah mungkin motivasi yang cukup untuk membuatnya berhasil tidak terbentuk.
Seperti yang disarankan oleh Dorota Klop-Sowinska (2020), seorang konselor di Akademi Psikoterapi Belanda, motivasi penting supaya apa yang Sobat lakukan terasa lebih menarik dan lebih mudah untuk dipertahankan.
Untuk memiliki motivasi ini, selain mengetahui aspek what-nya (resolusi tahun baru yang diinginkan), Sobat juga perlu mengetahui why-nya (alasan dibalik resolusi tahun baru yang diinginkan).
Misalnya jika Sobat ingin lebih rajin berolahraga di tahun baru, maka lo juga perlu menemukan alasan yang kuat kenapa lo perlu mencapai resolusi itu di tahun baru. Contohnya, dengan lebih rajin berolahraga, lo akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dan meningkatkan performa lo dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan adanya dorongan yang autentik dari diri lo sendiri, lo akan lebih mudah dalam mempertahankan motivasi itu.
Penutup
Nah, sekarang pasti Sobat Zenius sudah lebih tau kan tentang asal-muasal resolusi tahun baru, penyebab kenapa resolusi tahun baru sering gagal sekaligus dengan cara mengatasinya. Semoga dengan informasi yang lo dapatkan dari artikel ini, lo dapat terbantu dalam mewujudkan intensi-intensi baik lo di tahun yang baru ya Sobat.
Sekian dari gue, see you in the next article!
Leave a Comment