Kenapa Korea Selatan dan Korea Utara berpisah? (Arsip Zenius)

Kenapa Korea Selatan dan Korea Utara Berpisah?

Hai sobat Zenius, siapa di antara elo yang penasaran kenapa Korea Selatan dan Korea Utara berpisah? Apakah nggak bisa bersatu lagi? Yuk, simak pula alasan korea terpisah, keadaannya sebelum perang dan kenapa Korea Utara sangat tertutup.

Ngomong-ngomong, elo tahu nggak sih pada tahun 1945 ketika bangsa Indonesia sedang sibuk menyiapkan proklamasi kemerdekaan, Korea, kampung halaman bias kesayangan elo justru sedang bergejolak, lho.

Kok bisa sih? Well, untuk menjelajahi kisah dari Korea, kita perlu kembali ke masa Perang Dunia II  dan Perang Dingin. Yuk, kita kupas kisahnya bareng-bareng.

Ngomong-ngomong, kalau lo diberi paket tour gratis seminggu, lo pilih ke mana nih?

View Results

Loading ... Loading ...

Keadaan Korea sebelum terbelah menjadi dua 

Kalau  elo suka menonton drama korea bernuansa historis atau yang biasa dikenal dengan istilah drama saeguk(사극), elo tentu tahu bahwa sebenarnya dulu Korea berbentuk kerajaan. 

Masa kerajaan ini dapat dibagi menjadi berbagai era yaitu masa gojoseon, masa tiga kerajaan, masa Silla bersatu, Dinasti Goryeo, dan Dinasti Joseon.

Namun, pada tahun 1910, Jepang berhasil menguasai dan menjajah Korea sehingga Dinasti Joseon pun berakhir. Sejak saat itu, masa kependudukan Jepang atas Semenanjung Korea pun dimulai.

Ternyata seperti Indonesia, Korea juga harus melalui penderitaan dan penjajahan dari sang ‘Negeri Matahari Terbit’. Bedanya apabila Indonesia dijajah selama 3,5 tahun, Korea dijajah selama 35 tahun oleh Jepang.

Mengapa Korea Utara dan Korea Selatan tidak bisa bersatu?
Ilustrasi Jepang di masa penjajahan. (Dok: Pinterest)

Lalu kapan dan bagaimana masa pendudukan Jepang di Semenanjung Korea berakhir? Menariknya, Indonesia dan Korea memiliki kemiripan dalam hal ini. Bahkan, kemerdekaan Indonesia dan Korea dari Jepang diumumkan hanya berselang dua hari yaitu pada 15 Agustus 1945 untuk Korea dan 17 Agustus 1945 bagi Indonesia.

Bila dilihat lagi, ternyata sebelum kemerdekaannya, baik Indonesia maupun Korea sama-sama dijajah oleh Jepang hingga pada akhirnya keduanya merdeka pada 15 Agustus 1945 (Korea) dan 17 Agustus 1945 (Indonesia).

Kok bisa ya tanggal kemerdekaan Indonesia dan Korea berdekatan? Singkatnya, pada masa Perang Dunia II, Jepang harus ‘mencicipi’ dahsyat dan pahitnya bom atom dari Amerika Serikat ‘Little Boy’ dan ‘Fat Man’ yang dijatuhkan di atas Kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 secara berurutan.

Wah gila banget kerusakan dan kematian yang harus dirasakan oleh Jepang. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya coba elo baca juga “Kenapa Amerika Serikat Menjatuhkan Bom Atom di Jepang?deh.

Nah, setelah merasakan damage yang begitu besar dan banyaknya korban berjatuhan dari kejadian tersebut, akhirnya Jepang harus mengakui kekalahan dan menyerah tanpa syarat.

Oleh karena itu, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah pada sekutu. 

Kalau ada pertanyaan kapan Korea Selatan merdeka, jawabannya adalah 15 Agustus tadi ya. Lho tapi kan setelah itu mereka berpisah?  Nah, karena Jepang akhirnya menyerah, maka kekuasaan mereka atas negara-negara yang mereka jajah pun runtuh, termasuk di Korea dan Indonesia. Sekarang pertanyaannya, kenapa kemudian Korea terbelah menjadi dua?

Sebelum gue kasih jawaban kenapa korea berpisah, elo udah download aplikasi Zenius belum. Yuk download dulu biar bisa akses banyak materi pembelajaran yang dijelaskan oleh tutor yang asyik. Klik banner di bawah ini untuk download!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Korea terpisah menjadi Korea Selatan dan Korea Utara

Selamat, Korea kini telah merdeka dari Jepang!

Jika elo mengira Korea akan berpesta dan berbahagia… ternyata hal itu belum bisa terjadi. Konflik di Semenanjung Korea malah lanjut ke babak selanjutnya: Korea Selatan VS Korea Utara. Lah kok malah gelud internal??

Jadi begini Sobat Zenius, kita perlu flashback sedikit ke beberapa peristiwa penting sebelum Jepang menyerah kepada Amerika Serikat. Seperti yang kita ketahui, saat itu Perang Dunia II (1 Sep 1939 – 2 Sep 1945) sedang berlangsung di mana terjadi peperangan antara Blok Poros(Jerman, Jepang, dan Italia) dan Sekutu (Britania Raya, Prancis, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat).

Nah, untuk menyusun rencana menghadapi Blok Poros, Sekutu banyak mengadakan konferensi. Terus apa hubungannya hal ini sama terbaginya Korea?

Nah, sebaiknya elo liat dulu nih apa pembahasan pada peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan Korea:

  • Konferensi Kairo (November 22–26, 1943). Konferensi ini menghasilkan Deklarasi Kairo (1 Desember 1943) di mana pihak sekutu (US, Britania Raya, Tiongkok)  sempat menyinggung bahwa mereka ingin Korea merdeka dari Jepang. Mengapa? Karena mereka ingin mengalahkan Jepang secara keseluruhan
  • Selanjutnya, kita loncat bersama ke Konferensi Yalta (Februari 4-11, 1945), di mana AS, BR, dan USSR membicarakan tentang rencana mereka setelah Jerman kalah. Di konferensi ini, Presiden Franklin D. Roosevelt selaku perwakilan dari AS mengajukan pembentukan ‘perwalian’ yang terdiri dari AS, BR, USSR, dan Tiongkok untuk Korea.
  • Lalu pada Konferensi Postdam (Juli 17 – Agustus 2, 1945), para petinggi militer AS kembali mendesak pihak USSR untuk berperang melawan Jepang yang ngotot nggak mau menyerah melawan dunia barat. Kemudian pada 8 Agustus 1945, USSR pun melancarkan serangan pertama terhadap Jepang di Manchuria yang saat itu sedang diduduki oleh Jepang.
Perang Manchuria
Ilustrasi perang Manchuria (Dok: www.combinedfleet.com)

Wah Tentara Merah alias Red Army milik USSR sangat aktif ya Bun. Baru dua hari setelah mereka mendeklarasikan perang atas Jepang, tiba-tiba saja pada tanggal 10 Agustus 1945 mereka sudah memasuki bagian utara Semenanjung Korea. Namun laju Tentara Merah yang ternyata sangat cepat justru membuat Amerika Serikat panik.

Tentara Merah Russia
Ilustrasi Tentara Merah (Dok: Russia Beyond)

Amerika Serikat takut USSR malah menguasai Korea sepenuhnya. Maka, AS kemudian segera memetakan batas laju invasi, batas tersebut yang kita kenal sekarang sebagai Garis Paralel ke-38 atau Garis Demarkasi.

Dari mana asal angka tersebut? Dua perwira muda AS yaitu Dean Rusk dan Charles Bonesteel menentukan garis peta 38°LU sebagai batas yang kira-kira membagi Korea menjadi dua.

Ketentuan garis pembatas tersebut juga dimasukkan ke dalam draft General Order No. 1 yang kemudian disetujui oleh Presiden Truman pada 17 Agustus 1945. Sesuai General Order No,1, pasukan Jepang yang berada di atas garis paralel 38° LU diperintahkan untuk menyerah ke Tentara Merah alias USSR, sedangkan yang berada di bawah garis tersebut diperintahkan untuk menyerah ke Amerika Serikat. Sebagai catatan, Stalin juga tidak mengajukan keberatan terhadap isi ketentuan tersebut. 

Korea Selatan dan Korea Utara Negara Boneka
Korea Selatan dan Korea Utara (Dok: FAVPNG)

Secara resmi semenanjung Korea terbagi menjadi dua bagian yaitu Korea Selatan dan Korea Utara pada 17 Agustus 1945.

Berdasarkan pembagian yang sudah kita bahas sebelumnya, dapat disimpulkan ya pembagian korea menjadi dua didasarkan atas dua zona okupansi yaitu Uni Soviet di utara dan Amerika Serikat di selatan. 

Nah, silahkan siapkan teh karena sekarang kita akan lanjut ke babak yang baru lagi, Perang Korea dan Perang Dingin

Ulasan Singkat Perang Korea Selatan dan Korea Utara di Masa Perang Dingin

Nah, sampai di sini elo sudah paham kan peran AS dan USSR dalam terbaginya Korea menjadi dua? Setelah melawan Blok Poros, hubungan As dan USSR pun mulai renggang. 

Penyebabnya tak lain karena perbedaan ideologi. AS dengan paham Demokratis – Kapitalis, sedangkan Uni Soviet menganut paham Komunis – Sosialis. Perbedaan ini kemudian berlanjut menjadi Perang Dingin yang ditandai dengan terbentuknya Blok Timur dan Blok Barat.

Untuk hal ini Korea Selatan yang condong ke AS tentu mengikuti paham yang dianutnya, begitupun Korea Utara yang didukung Uni Soviet dengan paham komunisnya.

Berdasarkan informasi di atas elo sudah tahu lah ya kalau ada pertanyaan “sebutkan paham yang dianut Korea Utara dan Korea Selatan”.

Hah Perang Dingin? Perangnya pas lagi musim salju apa gimana tuh?

Nggak gitu juga konsepnya. Perang ini disebut Perang Dingin karena sebenarnya mereka nggak pernah benar-benar mengumumkan perang dan gelud fisik secara langsung. Lalu apa yang mereka lakukan?

Mereka berusaha mempengaruhi negara-negara lain dengan menyebarkan ideologi, memberi bantuan, membentuk koalisi, dan bersaing dalam berbagai bidang seperti contohnya teknologi (bom atom dan angkasa). Lalu apa kaitannya hal ini dengan Korea?

Nah, pada masa ini, Korea Selatan dan Korea Utara kemudian menjadi boneka AS dan USSR sehingga terjadilah Perang Korea yang berlangsung dari 25 Juni 1950 – 27 Juli 1953. Alih-alih berperang secara langsung, AS dan USSR nebeng perang dengan mempengaruhi orang Korea.

Perang ini mulanya terjadi ketika pihak Korea Utara yang didukung dan dipengaruhi oleh USSR (dan Tiongkok) mulai menyerang Korea Selatan yang didukung oleh AS (dan PBB). Tentunya Korea Selatan tidak tinggal diam, setelah diserang pada Juni hingga September 1950, Korea Selatan menyerang balik Korea Utara.

Tentu kalian bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Korea Utara pun membalas kembali serangan Korea Selatan. Hingga pada bulan Juli 1953, perang antara Korea Selatan dan Korea Utara diberhentikan sementara dengan adanya perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 Juli 1953 oleh Letnan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat William Harrison, Jr. mewakili Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenderal Korea Utara Nam Il mewakili Tentara Rakyat Korea, dan Tentara Sukarelawan Rakyat Tiongkok.

Hasilnya, Korea tetap terbagi menjadi dua namun tidak lagi berperang dengan senjata hingga adanya penyelesaian untuk perdamaian kedepannya. Waduh, kapan dong penyelesaian dan kesepakatan perdamaiannya?

Perang Korea Selatan dan Korea Utara
Keadaan Korea Selatan dan Korea Utara saat perang. (Dok: http://www.canadiansoldiers.com/history/wars/koreanwar.htm)

Lalu bagaimana keadaan Korea Selatan dan Korea Utara setelah Perang Korea yang memakan 2 juta korban dihentikan dengan gencatan senjata? Saat itu kedua negara tersebut bisa dibilang dalam keadaan miskin dan hancur.

Namun, Korea Utara yang dibantu oleh USSR dan Tiongkok kemudian berhasil memulihkan keadaan negara dalam 8 tahun setelah perang berakhir. Korea Utara memiliki kebijakan dan susunan pemerintah yang terorganisir.

Bila dibandingkan, saat itu Korea Utara  lebih maju di bidang ekonomi terutama industri sedangkan Korea Selatan justru memiliki masalah politik internal dan sangat bergantung pada bantuan Amerika Serikat. Bahkan, tingkat pertumbuhan industri Korea Utara melebihi Korea selatan dengan rata-rata 39% dari tahun 1953 sampai 1960.

Namun seiring berjalannya waktu, Korea Utara harus menelan pil pahit dan merasakan penderitaan ketika dilanda wabah kelaparan dan krisis ekonomi pada tahun 1994 sampai 1998.

Dengan sistem ekonomi sosialis yang tertutup, Korea Utara tidak banyak berpartisipasi di dalam ekonomi dunia sehingga pertumbuhan ekonomi mereka buruk. Sekarang, Korea Utara menjadi salah satu negara miskin di dunia.

Itu menjadi salah satu alasan kenapa korea utara sangat tertutup. Namun selain itu, karena Korea Utara percaya pada ideologi di mana mereka sebisa mungkin menjadi independen atau mandiri tanpa tergantung negara lain. Ideologi ini bernama Juche.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Korea Selatan yang mengadopsi sistem pasar terbuka justru melesat pada tahun 1960 sampai 1980, sebagian besar dikarenakan kegiatan ekspor. Pada krisis Asia tahun 1990an pun, ekonomi Korea Selatan tetap aman karena kebijakan ekonomi dan langkah-langkah pemerintah yang tepat. 

Sejak tahun 1990 hingga sekarang, ekonomi Korea Selatan banyak berkembang karena usaha di bidang manufaktur teknologi dan ekspor. Coba sekarang elo lihat sekeliling elo, adakah telepon genggam, produk kecantikan, produk fashion, mobil, ataupun produk hiburan yang berasal dari Korea Selatan? 

Apakah Sekarang Korea Selatan dan Korea Utara Masih Berperang?

North Korea and South Korea
2 pemimpin Korea (Dok: BBC)

Wah gimana ya, kalau lihat foto Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di atas sih kayaknya kedua belah pihak sudah siap nih buat jadi bestie.

Namun sebenarnya sampai sekarang belum ada nih perjanjian tertulis maupun pengumuman resmi yang jelas tentang kesepakatan perdamaian di antara dua negara ini sejak kesepakatan gencatan senjata pada tahun 1953.

Selain itu apabila elo suka melihat berita, hubungan antara kedua negara ini cenderung naik turun karena masalah pertemanan dengan negara lain dan nuklir.

Contohnya pada tahun 2018,  Pemimpin Kim Jong-Un dan Presiden Moon Jae-in sudah melakukan beberapa pertemuan dalam rangka membicarakan kemungkinan untuk ‘kembali menumbuhkan kepercayaan dan mengembalikan perdamaian’ di antara dua negara.

Namun, pada 2020 saluran hotline Korea Selatan dan Korea Utara sempat terputus karena jalur komunikasi tersebut diputus Pyongyang pada Juni 2020.

Akan tetapi, jalur komunikasi ini kemudian kembali diaktifkan oleh kedua belah pihak dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan pada tahun 2021. Kira-kira bagaimana ya kelanjutan hubungan mereka menurut elo? 

Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan menarik, bisa banget klik banner di bawah ini ya!

Kenapa Korea Selatan dan Korea Utara Berpisah? 17

*****

Bagaimana nih Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan atau pernyataan seputar topik kita kali ini? Belajar lebih banyak lagi yuk dengan akses ke berbagai materi pembelajaran premium hingga live class yang seru dan interaktif dengan cara beli paket belajar Zenius. Klik banner di bawah untuk langganan ya!

Kenapa Korea Selatan dan Korea Utara Berpisah? 18
Yuk beli sekarang!

Kalau elo punya saran, pertanyaan, ataupun pendapat, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Originally published: August 17, 2021
Updated by: Silvia Dwi

Referensi:

https://www.history.com/this-day-in-history/japan-surrenders
https://www.idntimes.com/hype/entertainment/mirqotul-aliyah/kdrama-pemerintahan-c1c2/5
https://www.britannica.com/topic/Potsdam-Declaration

http://www.combinedfleet.com/Mukden_t.htm

https://www.britannica.com/place/Korea/Division-of-Korea
https://www.britannica.com/event/Potsdam-Conference
https://en.wikipedia.org/wiki/Korean_conflict
https://en.wikipedia.org/wiki/North_Korea%E2%80%93South_Korea_relations
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Korea
https://www.history.com/topics/cold-war/cold-war-history
https://history.army.mil/reference/korea/kw-chrono.htm
https://ohiohistorycentral.org/w/Cold_War
https://web.archive.org/web/20160304051612/http://www.history.ubc.ca/sites/default/files/documents/readings/agov_north_koreas_alliances_jks_18_no2_fall_2013.pdf
https://www.dw.com/id/korut-dan-korsel-pulihkan-hotline-darurat-yang-terputus/a-58652870
https://web.stanford.edu/class/e297a/North%20Kores-%20South%20Kores%20Relations%20Since%20the%20Korean%20War

 Armstrong, Charles K. (March 16, 2009). “The Destruction and Reconstruction of North Korea, 1950–1960”. The Asia-Pacific Journal. 7. Archived from the original on March 25, 2018. Retrieved March 25, 2018.\

https://en.wikipedia.org/wiki/Economy_of_South_Korea#Rapid_growth_from_1960s_to_1980s
https://en.wikipedia.org/wiki/Aftermath_of_the_Korean_War#cite_note-1
Bagikan Artikel Ini!