Masa sih ayam tidak bisa terbang

Kenapa Ayam Tidak Bisa Terbang? Ini faktanya!

Artikel ini membahas pertanyaan “kenapa ayam tidak bisa terbang?” dengan menyuguhkan fakta seputar kemampuan terbang ayam.

Hai sobat Zenius, kembali lagi bersama gue, Grace! Kalau sebelumnya di ZenBlog sudah ada beberapa pembahasan tentang ayam seperti penjelasan ilmiah ayam berkokok di malam hari, 6 fakta menarik tentang ayam, dan mana yang duluan antara ayam atau telur, sekarang kita akan bahas satu lagi pertanyaan yang mungkin terkadang terbesit di pikiran lo:

“Punya sayap, kok ayam tidak bisa terbang?” 

 

Eitss, sebelum bilang gitu, coba lihat video berjudul ‘Who says chickens can’t fly?’ dari kanal SupChina ini deh.

Gimana gimana? Itu termasuk terbang nggak? Tapi ada yang komen begini nih..

Komentar Ayam Tidak Bisa Terbang

Setuju nggak lo? Dari video tadi, kesannya ayam-ayam tersebut hanya menjatuhkan diri dari dataran yang lebih tinggi nggak sih. Tapi, coba sekarang lihat video berjudul ‘Chickens Flying In The Yard’ dari kanal Chicken Channel  ini.

Jadi gimana nih, menurut lo ayam bisa terbang atau nggak?

View Results

Loading ... Loading ...

 

Hmm, terbang itu memangnya gimana sih?

Dari pada kita bingung bareng, coba yuk kita lihat definisi ‘terbang’ berdasarkan KBBI:

Terbang itu apa
Dok: Rudolf Kirchner via Pexels

“terbang/ter·bang/ bergerak atau melayang di udara dengan tenaga sayap (tentang burung dan sebagainya) atau dengan tenaga mesin (tentang pesawat terbang dan sebagainya)” – KBBI

Nah, kalau dilihat dari definisi dan video yang barusan sudah kita lihat, yah sebenarnya memenuhi sih. Ayam-ayam tadi memang menggunakan tenaga sayap mereka untuk bergerak atau melayang di udara. Bahkan di video ke-2, ayam tersebut bisa terbang dari dataran rendah. Gimana menurut lo? Komen dong di bawah.

 

Jadi…apakah ayam bisa terbang?

Dari video-video tersebut dapat disimpulkan bahwa jawabannya: YA! Tapi memang tidak sejauh dan sebaik burung lainnya. Selain itu, tidak semua ayam bisa terbang sebaik ayam di video tersebut. Sebagai catatan, penerbangan ayam terlama tercatat selama 13 detik, sedangkan penerbangan terjauh mencapai 301,5 kaki.

Maka dapat disimpulkan bahwa ayam sebenarnya bisa terbang, tapi memang nggak bisa terbang lama-lama. Kira-kira kenapa ya?

 

Kenapa ayam tidak bisa terbang lama-lama?

Nah, untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan ayam tidak bisa terbang sebaik dan sejauh burung, mari kita bahas bersama persoalan domestikasi serta anatomi ayam itu sendiri.

 

Domestikasi Ayam

Ketika kita berbicara tentang domestikasi atau penjinakan ayam untuk dikonsumsi, kita harus kembali ke sebuah daerah di Cina, tepatnya di sekitar Sungai Kuning pada 6.000 SM. Berdasarkan bukti arkeologi, tempat ini menjadi pusat awal ayam hutan merah (nama ilmiah: Gallus Gallus) didomestikasi sebagai ayam konsumsi. Kemudian pada 2.000 SM, domestikasi ayam juga dilakukan di sekitar Sungai Indus di India. Selanjutnya, domestikasi ayam pun mulai tersebar di berbagai area dunia. Contohnya di Korea pada 300 SM dan juga di Eropa Barat pada 1.000 SM. Nah, inilah tampilan ayam hutan merah yang menjadi cikal bakal ayam untuk dikonsumsi di Asia. Ayam liar ini memiliki kemampuan untuk terbang yang cukup baik untuk menyeberangi sungai atau danau, namun memang tetap tidak bisa terbang konstan seperti burung.

Ayam tidak bisa terbang atau bisa terbang
Dok: Wikipedia

Sebenarnya ayam hutan yang kemudian didomestikasi untuk menjadi ayam peternakan tidak hanya ayam hutan merah saja. Namun, ayam liar jenis ini memang paling sering ditemukan di alam liar dan dipercaya sebagai nenek moyang banyak jenis ayam domestikasi yang kita kenal sekarang. Melalui proses seleksi dan pengembangbiakan yang dilakukan oleh manusia, kita dapat melihat berbagai jenis ayam dengan bermacam-macam ukuran, bentuk, dan warna. 

Berawal dari domestikasi ini, tentu ayam-ayam tersebut dijaga dan dilindungi oleh manusia dari predator. Ayam-ayam ini menjadi aman dari ancaman hewan buas di balik pagar dan kandang buatan manusia. Sehingga, mereka tidak perlu menggunakan sayap mereka. Dengan lahan yang disediakan oleh manusia, mereka dapat dengan bebas berjalan menggunakan dua kaki mereka saja untuk berkeliling mencari makan. Bahkan, kalau kita melihat industri peternakan besar yang sekarang, ayam-ayam cenderung tidak bergerak dan hanya berdiam diri di dalam kandang yang sempit. Dengan kondisi seperti itu, bagaimana mereka bisa menggunakan sayap mereka secara efisien?

Ayam tidak bisa terbang ayam broiler
Dok: cottonbro via pexels

Selain masalah kebiasaan, ayam-ayam peternakan yang dipelihara untuk menjadi ayam potong biasanya diberi makanan serta asupan lainnya demi meningkatkan berat dan nilai ekonomi ayam tersebut. Buktinya, lo bisa melihat gambar berikut.

Perbandingan Berat Ayam Dulu dan Sekarang

Ya, itu adalah perbandingan ukuran dan berat badan ayam dewasa dari tahun 1957 sampai 2005. Bayangkan, berat ayam pada tahun 2005 itu 4x lipat ayam 50 tahun yang lalu! Bagaimana ayam bisa terbang dengan berat badan seberat itu? Dulu saja dengan berat badan normal mereka bukanlah penerbang paling ulung, sekarang dengan rasio ukuran badan dan sayap mereka yang sangat tidak seimbang, mereka cenderung hanya bisa melompat seperti ayam peternakan yang bisa kita lihat di sekitar kita.

Jadi, dapat disimpulkan bawah ayam yang sudah didomestikasikan ini menjadi terbiasa untuk tidak menggunakan sayap serta cenderung terlalu berat untuk terbang.

 

Anatomi Ayam

Untuk menjawab misteri tersebut coba lo lihat gambar di bawah ini deh.

anatomi tulang ayam
Dok: The Chicken Encyclopedia An Illustrated Reference

Ini adalah anatomi kerangka seekor ayam pada umumnya. Bisa dilihat bahwa memang ukuran sayap ayam tidak sebanding dengan tubuhnya. Dengan keadaan seperti itu, tentu saja otot terbang yang besar dan berat mereka tidak cukup kuat untuk mendukung penerbangan jauh dan lama. Apalagi sekarang ayam cenderung tubuh yang lebih besar lagi, kemampuan terbang mereka pun semakin sirna. Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi bahwa ayam tidak bisa terbang, padahal sebenarnya bisa.

******

Bagaimana sobat zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

 

Referensi:

https://redjunglefowl.webs.com/significance

htmhttp://lipi.go.id/berita/indonesia-pusat-domestikasi-ayam-/2728

 

 

Bagikan Artikel Ini!