Devinisi Literal VS Definisi Kontekstual

Definisi Literal VS Definisi Kontekstual

Dengerin pembicaraan orang tapi susah paham karena kata-kata yang dipakai nggak familiar sering banget terjadi. Yuk, cari tahu tentang definisi literal dan kontekstual supaya lebih bisa memahami makna sebuah kata dalam sebuah percakapan!

Hai Sobat Zenius!

Pernah nggak sih elo ngalamin ngomong sama temen tapi kok nggak nyambung? Atau dengerin penjelasan guru tapi gak paham? Mungkin elo sempat bertanya-tanya nih kenapa hal itu bisa terjadi. Apakah emang nggak cocok aja gitu buat ngobrol bareng makannya nggak nyambung? Tapi kalau sama guru masak iya mau nggak cocok-cocokan? Bisa-bisa elo malah kesulitan mengikuti pelajaran lagi. 

Nah, dari segi bahasa, mungkin banget lho kalau penyebabnya adalah karena ada kata-kata yang nggak dimengerti baik oleh elo sendiri maupun teman berbicara elo. Kadang kita nggak sadar kalau ada satu kata saja yang tidak mengerti itu bisa sangat menghambat sebuah komunikasi. Contohnya seperti dialog dibawah ini nih.

Pengertian Definisi

Dari dialog di atas, elo bisa mendapatkan gambaran nih bagaimana memahami makna kalimat itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berhenti di memahami untuk diri sendiri saja tapi juga perlu memastikan bawah teman bicara elo juga paham.

Kalau elo ingin lebih mengerti tentang pentingnya pemahaman definisi suatu kata dalam proses belajar maupun komunikasi sehari-hari, elo juga bisa coba cek video di bawah ini ya. Dan mungkin elo bisa mendapatkan inspirasi untuk menangani salah satu kendala komunikasi elo selama ini.

Video: Pentingnya Definisi

Untuk mengenal lebih tentang apa itu definisi, contohnya, dan juga jenisnya, yuk, lanjutin bacanya!

Pengertian Definisi dan Contohnya

Ferdinand de Saussure, seorang pelopor kajian ilmu bahasa dan linguistik modern menyatakan bahwa, setiap tanda linguistik seperti kata, terdiri dari dua unsur. Yaitu unsur yang diartikan (signifier/signified) dan yang mengartikan (signifiant/signifie). Unsur yang diartikan merujuk pada makna dari tanda itu sendiri, sedangkan yang mengartikan adalah susunan bunyi yang membentuk suatu kata. 

Maksudnya gimana tuh? Jadi, misalnya ketika elo mendengar kata gorila (signifiant/signifie), elo akan secara otomatis terbayang binatang yang berbadan besar, berbulu hitam kecoklatan, memiliki tangan yang lebih panjang dari kakinya, dan memiliki habitat di hutan tropis. Itu artinya rangkaian bunyi yang membentuk kata gorila memiliki makna.

Sebaliknya, ketika elo ke kebun binatang dan melihat langsung gambaran sosok binatang yang berbadan besar, berbulu hitam kecoklatan, memiliki tangan yang lebih panjang dari kakinya, dengan habitat di hutan tropis, elo juga akan secara otomatis memikirkan nama hewan itu yaitu gorila. Sebaliknya, kalau elo mendengar dan memikirkan kata gorila, pasti juga langsung muncul di pikiran tentang hewan besar berbulu hitam dan lain sebagainya. Nah, gambaran dari susunan suatu bunyi itulah yang disebut dengan makna kata (signifier/signified).

Ferdinand de Saussure (Foto: Public Domain)
Ferdinand de Saussure (Foto: Public Domain)

Kalu dipahami dari pernyataan Saussure di atas, maka bisa kita pahami nih Sobat, kalau setiap kata itu terdiri dari susunan bunyi dan memiliki makna. Biasanya untuk memahami makna dari suatu kata kita bisa membuka kamus untuk mencari definisi katanya.

Arti kata definisi sendiri menurut KBBI adalah kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.

Menurut ensiklopedia Britannica, dilihat dari kacamata filsafat, definisi adalah spesifikasi makna sebuah ekspresi yang ada dalam suatu bahasa.

Dari kedua definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa sebuah definisi merupakan suatu alat yang dapat kita gunakan untuk memahami makna suatu kata dengan memberikan keterangan atau ciri-ciri yang spesifik terkait hal tersebut. Contoh definisi yang diambil dari KBBI adalah seperti berikut:

  • Asimilasi: penyesuaian (peleburan) sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar
  • Propaganda: penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu
  • Kota: daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian

Setelah memahami apa itu definisi, kita juga perlu untuk mengetahui jenis-jenis definisi, Sobat. Dengan begitu, elo akan sangat terbantu dalam memahami makna dari sebuah kata yang elo jumpai sehari-hari.

Baca Juga

Bahasa Jaksel dan Code-switching dalam Sosiolinguistik

Kenalan Sama Jurusan Ilmu Komunikasi, Yuk!

Kesalahan Belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya

Definisi Literal VS Definisi Kontekstual

Di bagian ini gue akan menjelaskan tentang perbedaan definisi literal dan definisi kontekstual. Kalau elo sudah membaca tentang pengertian definisi, tandanya elo sudah siap untuk mengenal kedua jenis definisi ini. 

Sebenarnya ada banyak jenis definisi, namun di artikel ini, gue akan membahas tentang apa itu definisi literal dan definisi kontekstual saja. Menurut gue, dengan memahami kedua jenis ini saja elo akan mampu memahami makna kata dengan lebih baik lagi. 

Oya, jenis ini tidak hanya berlaku dalam satu bahasa saja ya, namun dapat diterapkan dalam segala bahasa yang saat ini elo sedang pelajari. 

Kalau begitu, mari kita mulai pembahasan tentang kedua jenis definisi ini.

  1. Definisi Literal
    Definisi literal termasuk dalam kajian semantik atau studi tentang makna bahasa yang bebas dari konteks. Seperti yang disampaikan oleh Kadmon (2001), bahwa semantik mempelajari tentang ‘literal meaning’, lain dengan pragmatik yang mempelajari makna kata sesuai penggunaan dan diluar ‘literal meaning’.

    Sesuai dengan prinsip kemurnian semantik yang disampaikan oleh Kusmanto (2014), “arti literal” dapat dicirikan dengan ketetapan makna sekalipun dalam konteks yang berbeda-beda.

    Definisi literal sama dengan makna leksikal. Menurut Suwandi (2008), makna leksikal sendiri ada pada kata yang baik dalam bentuk dasar maupun derivasinya (bentuk kata baru dari penambahan imbuhan) tetap memiliki makna yang sama sesuai apa yang tertulis di kamus. Oleh karena itu untuk mendapatkan definisi literal atau leksikal, elo dapat langsung mengeceknya dalam kamus (Chaer, 1990).

    Contoh kalimat yang mengandung kata dengan definisi literal:

    Contoh Definisi
    (Foto: unplash.com by kazuend)
    (Foto: unplash.com by kazuend)

    Dalam kalimat tersebut, jika dilihat dari keseluruhan kalimatnya. Tanpa diberi konteks tertentu, seseorang sudah dapat memahami maksud dari kalimat itu. Hal itu karena adanya pemahaman tentang definisi literal dari kata adikku dan makan.

    Adikku berarti saudara kandung ku yang lebih muda, sedangkan makan berarti sebuah aktifitas memasukan makanan kedalam mulut lalu mengunyah dan menelannya. Arti kata tersebut tidak berubah-ubah walaupun ada perubahan situasi. Dengan begitu kalimat contoh diatas memiliki definisi literal.

  2. Definisi Kontekstual
    Sesuai dengan namanya, definisi kontekstual merupakan arti kata yang berkaitan atau dipengaruhi dengan konteksnya. Definisi kontekstual menjadi makna tambahan dari arti literal suatu kata itu sendiri karena adanya kesan yang timbul dari suatu situasi (Nawaristika 2012).

    Didukung oleh pernyataan Parera (2004), bahwa sesuai dengan teori kontekstual, makna konteks berkaitan dengan situasi, yaitu tempat, waktu, dan keadaan lingkungan dimana suatu kata digunakan.

    Oleh karena itu, ada pula kata-kata yang tidak dapat diartikan hanya dengan melihat definisi yang ada di kamus saja, melainkan perlu pemahaman konteks penggunaannya juga.

    Supaya lebih jelas, elo bisa mencermati contoh kalimat dibawah ini:

    Contoh Definisi
    Contoh Definisi

    Arti kata badan memiliki beberapa arti yang penggunaannya sangat bergantung pada konteks. Contohnya, pada kalimat (1), badan bermakna tubuh manusia. Pada kalimat (2), badan memiliki makna bagian utama dari suatu benda, yaitu perahu.

    Definisi Literal VS Definisi Kontekstual

Penutup

Wah, tidak terasa elo sudah sampai bagian akhir saja. Pasti elo sudah lebih mengenal tentang apa itu definisi dan jenisnya, definisi literal dan definisi kontekstual bukan? Semoga, dengan mampu memahami makna kata dengan lebih baik lagi, elo juga terbantu dalam belajar dan komunikasi sehari-hari ya, Sobat. 

Sekian dari gue, see you in the next article!

Referensi

Kadmon, N. (2001). Formal Pragmatics: Semantics, Pragmatics, Presupposition and Focus. Oxford: Blackwell.

Kusmanto, Joko. 2014. Konsep-konsep Teoretis Tuturan Metaforis dalam Semantik, Pragmatik, dan Linguistik Kognitif: Kajian Metalingual Lokus Makna dan Kebermaknaan  The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2015, January). Definition. Encyclopædia Britannica. Retrieved January 11, 2022, from https://www.britannica.com/topic/definition 

Tuturan Metaforis dalam Linguistik Teoretis. Disertasi tidak dipublikasikan. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.)

Nafinuddin, S. (2020). Pengantar Semantik (Pengertian, hakikat, Dan Jenis). https://doi.org/10.31219/osf.io/b8ws3

Nawaristika, C. (2012, January 12). Makna Leksikal, Kontekstual, struktural Dan Makna Metaforis. Chikita Nawaristika. Retrieved January 11, 2022, from http://archigakiarataka.blogspot.com/2012/01/makna-leksikal-kontekstual-struktural.html

Parera, J. D. 2004. Teori Semantik (2nd). Jakarta: Erlangga.

Sucihati, T. B. (2021). An Analysis of Lexical and Contextual Meaning on Sport News in Jawa Pos Newspaper (Linguistics Study). BRIGHT: A Journal of English Language Teaching, Linguistics and Literature, 4, 40–47. 

Sumarni, R. (2017, November 22). Makna kontekstual Dan Contohnya Dalam Bahasa Indonesia. DosenBahasa.com. Retrieved January 11, 2022, from https://dosenbahasa.com/makna-kontekstual-dan-contohnya 

Suwandi. Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Bagikan Artikel Ini!