Apakah Aktivasi Otak Tengah itu fakta atau hanya penipuan? Metode aktivasi otak tengah ini dikupas tuntas dengan pembahasan ilmiah.
Hai, berhubung lo sekarang udah beres UAS dan hampir mau liburan, Zenius Blog kali ini akan bahas hal yang santai-santai tapi menarik dan yang pasti menggelitik pemikiran kritis lo.
Beberapa tahun yang lalu pernah ada fenomena yang cukup menggemparkan di Indonesia, namanya Program Aktivasi Otak Tengah (Selanjutnya disebut AOT). Program AOT ini marak tampil di berbagai acara televisi, mengundang beberapa tokoh pendidikan Indonesia, hingga ikut memecahkan rekor MURI.
Mungkin bagi sebagian orang udah pada tau, mungkin ada teman ato saudara kamu yang pernah ikut? Atau mungkin belum pernah dengar sama sekali? Nah, buat yang belum tau nih..
Coba lo bayangin deh, kalo lo punya kemampuan melihat dengan mata tertutup dan jadi jenius dalam sekejap! Pasti mau dong?! Apalagi kemampuan ini didapat dengan sangat mudah hanya dalam waktu beberapa hari.
Daya ingat lo meningkat, semakin kreatif, hormon lo jadi lebih seimbang, emosi jadi lebih stabil. Sebagai bonusnya, lo bisa meramal masa depan, melihat, membaca, bahkan naik sepeda dengan mata tertutup.
Oke, berikut gw kasih gambaran singkat tentang program Aktivasi Otak Tengah (AOT).
KLAIM PROGRAM AOT :
” Otak tengah (mesenchepalon) adalah bagian otak yang dominan pada saat pembentukan janin. Otak tengah merupakan super controller yang dapat mengatur keseimbangan otak kanan dan otak kiri.
Sayangnya, otak tengah kebanyakan orang dalam keadaan tertidur (tidak aktif). Pengaktifan otak tengah dapat dilakukan untuk anak-anak berusia 5-15 tahun. Ada banyak cara pengaktifan otak tengah. Cara paling mutakhir adalah dengan menggunakan metode ilmiah, dengan bantuan teknologi komputer. Dalam keadaan aktif, otak tengah mampu meningkatkan konsentrasi, kemampuan sosial, kemampuan fisik, meningkatkan kreativitas, dan keseimbangan otak kanan dan kiri. Selain itu, otak tengah juga bertindak sebagai pemancar gelombang sekaligus penerimanya. Hal ini memberikan kemampuan anak untuk dapat melihat dengan mata tertutup.”
Keren nggak tuh? Gw juga mau kalo kayak begitu!
Tapi… Kalo otak tengah sebombastis itu, kenapa kita ga pernah dengar sebelumnya? Kenapa informasi sepenting ini ga ada di buku biologi sekolah yang gw pake pas ngajar di kelas?
Kalo klaim ini emang benar, kebayang nggak implikasinya? Kemampuan ini bisa mengatasi kebutaan, menghapus perjudian di muka bumi, berguna bagi militer, berguna dalam evakuasi gempa, nggak ada lagi ujian tertulis karena mudahnya mencontek. Ini bisa mengubah dunia!
Pelatihan yang berdurasi nggak nyampe seminggu dan biaya yang paling mahal 5 juta nggak seberapa dibandingkan manfaatnya. Lembaga riset sampe dinas keamanan dari negara mana pun pasti tertarik. Tapi, kenapa cuma booming di Indonesia doang?
So, atas saran dari Glenn dan diskusi dengan seorang teman bernama Virkill yang pernah secara langsung meneliti tentang program aktivasi otak tengah. Gua coba telusuri fenomena ini dan membuat rangkuman singkatnya di blog ini…
Fakta ilmiah otak tengah
Walaupun deskripsi program ini banyak dibubuhi istilah yang terdengar ilmiah, tapi gua mengambil posisi skeptis dan mencoba untuk menelusuri beberapa sumber ilmiah yang terpercaya
Berikut deskripsi otak tengah yang gw ambil dari ensiklopedi Britannica Raya, jurnal Oxford, fakultas kedokteran universitas Columbia University.
Otak tengah atau mesencephalon atau midbrain adalah area otak yang menghubungkan otak depan (forebrain) dan otak belakang (hindbrain).
Otak tengah berfungsi mengontrol respon penglihatan, pendengaran, gerakan bola mata dan dilasi pupil, gerakan motorik, kewaspadaan (alertness), serta mengatur suhu tubuh.
Kelainan fungsi pada otak tengah dapat menyebabkan pergerakan bola mata yang abnormal, penyakit Parkinson, hingga stroke.
Dari definisi singkat di atas, ada 4 poin yang ingin gw highlight:
1. Otak tengah udah aktif sejak lahir
Menggunakan alat-alat kedokteran canggih, seperti PET scan atau MRI, kita bisa lihat bahwa dalam situasi apa pun, nggak ada area di otak yang nggak aktif, kecuali otak lo mengalami gangguan atau lo udah meninggal. Setitik aja ada yang salah dengan neuron (sel saraf) di otak lo, pasti menimbulkan efek serius. Kalo otak tengah kita nggak berfungsi, ya kemungkinan kita bakal buta, tuli, lumpuh, Parkinson, sampe stroke. Kenyataan lo sehat wal afiat dan bisa baca tulisan ini sekarang adalah bukti kalo otak tengah lo berfungsi dengan baik.
2. Otak tengah tidak menghubungkan otak kiri dan kanan
Penghubung otak kiri dengan otak kanan itu corpus collosum dan udah kehubung sejak kita lahir. Pras (tutor Biologi Zenius) pernah ngebahas tuntas tentang otak kiri-kanan juga di blog ini. Dari definisi ilmiah sebelumnya di atas, otak tengah itu menghubungkan otak depan (forebrain) dan otak belakang (hindbrain).
3. Otak tengah nggak memancarkan gelombang seperti antena pemancar
Kalo emang ada gelombang, jenis apa? Sifat gelombangnya bagaimana? Panjang gelombangnya? Harus bisa terukur dan dibuktikan, dong. Nggak ada satu pun sumber referensi dan jurnal ilmiah terpercaya yang mengkonfirmasi kalo otak tengah bisa memancarkan dan menerima gelombang.
4. Otak tengah bukan komponen tunggal dan nggak ada hubungannya dengan kemampuan sosial
Setiap bagian di otak memiliki fungsinya masing-masing, dan bekerja sama satu sama lain menciptakan keharmonisan kerja tubuh manusia. Fungsi spesifik otak tengah yang sebelumnya disebutkan di atas juga nggak ada hubungannya dengan kemampuan sosial.
Gw ambil analogi dengkul (lutut) deh. Tanpa dengkul, kita nggak bisa jalan, nendang, lari, dan lain-lain. Kalo kemampuan lutut hilang, ya lama-lama kita bisa sih kehilangan rasa PD, kuper, dan lain-lain. Dengkul emang penting, tapi apa dia komponen yang bekerja sendiri tanpa paha, tulang kering, betis, dan lain-lain? Dan, lutut juga udah berfungsi sejak lahir. Nggak ada namanya aktivasi lutut.
Menyelidiki kemampuan membaca dengan mata tertutup
Program AOT mengklaim bisa memberi bonus kemampuan membaca dengan mata tertutup. Cara kerjanya menggunakan gelombang tadi. Otak tengah memancarkan gelombang, pantulannya diterima balik oleh otak tengah. Hemhh… mirip kemampuan lumba-lumba, kelelawar, atau cara berjalan bagi penyandang tuna netra.
Tapii.. Membaca dengan mata tertutup beda lho dengan berjalan dengan mata tertutup. Ketika berjalan dengan mata tertutup, kita bisa mengetahui jarak dan lokasi benda di sekitar dengan menggunakan tongkat atau meraba-raba. Lah, kalo tulisan di kertas? They’re all the same, bro-sist.. seriously! Dan sebelumnya udah kita bahas, otak tengah nggak punya kemampuan seperti antena pemancar.
Nah, sebelum kita bahas satu per satu, coba deh lo lihat video di youtube berikut biar agak kebayang gimana sih kegiatan mereka itu.
Oke, setelah kamu tonton video Youtube di atas, yuk kita bahas…
Pertama-tama, sebenernya gimana sih proses seseorang bisa membaca? Cahaya mendarat di kertas. Pantulan cahaya tersebut diterima oleh organ optik kita, yaitu mata. Impuls cahaya itu jatuh sampai di retina mata dan diteruskan ke otak yang mengartikan simbol-simbol huruf untuk kemudian dibaca. Nggak ada organ lain di tubuh manusia yang mampu mengenali cahaya selain mata. Ketika mata ditutup, gimana kita bisa menerima impuls cahaya tersebut?
Organ peraba bisa dipake untuk mengetahui informasi tekstur dan suhu benda. Hidung menerima sensor bau, telinga buat suara, lidah buat rasa. Apakah warna memiliki bau? Suhu memiliki warna? Mencium suatu benda untuk menentukan warna, sama dengan memotret pake microphone.
Kalo lo liat video di atas, lo bisa liat anak-anak kecil tersebut mencium benda-benda untuk menentukan warna. Mata mereka ditutup dengan kain, tapi keliatan banget ada celah di bawah hidung buat ngintip. Liat aja kepala mereka dongak-dongak ke atas gitu. Nggak terlalu ngaco untuk mengatakan kalo aksi mencium dan menjilat adalah usaha mendekatkan objek ke dekat mata.
Banyak lembaga besar dunia yang menawarkan kemampuan membaca (ya nggak cuma lembaga AOT aja) dengan mata tertutup justru dibongkar sebagai kepalsuan. Hingga saat ini ada puluhan lembaga lain yang masih menawarkan hadiah uang dalam jumlah banyak untuk sekedar “pembuktian” akan kemampuan ini.
Contohnya adalah Bronikov Method. Ini ada video kepalsuan Bronikov method yang dibongkar oleh sebuah stasiun TV.
Mau tau cara buktiinnya? Lo bisa coba sendiri. Tapi tentunya lo harus menguji ke anak yang ngaku “telah teraktivasi” otak tengahnya. Kalo lo nemu yang ngaku bisa gitu, coba lu tangkep terus karungin, hehehe. Berikut adalah cara pembuktian yang biasa dilakukan.
- Bukan matanya yang ditutup, tapi tulisannya yang ditutup kain. Kalo emang ada gelombang dari otak tengah yang bisa menembus tengkorak dan kain, seharusnya bisa dong.
- Celah bawah kain yang menutupi mata ditutup dengan selotip hitam untuk memastikan ga ada celah buat ngitip.
- Penggunaan kaca mata renang, di mana bagian tembus pandang disemprot pake spray hitam.
- Kondisi mata tertutup dengan kain seperti biasa, tapi posisi kertas sejajar dengan mata, ga boleh dongak.
- Posisi kertas di atas atau di belakang kepala
- Mata dibiarkan terbuka, anak diminta lirik ke atas. Posisi kertas di dada anaknya. Mau mencium silakan, tapi ga boleh nutup mata atau lirik ke bawah.
Sampai dengan saat ini, BELUM ada satu pun anak AOT ataupun metode membaca dengan mata tertutup di dunia yang berhasil lolos tes di atas!
Kenapa anak kecil?
Kenapa AOT hanya menargetkan anak kecil dan bukan orang dewasa? Apa anak-anak itu diajarin buat berbohong? 🙁
Lembaga AOT akan dengan gampang menjawab anak kecil berada dalam usia perkembangan dan mudah menangkap sesuatu.
Sebenarnya, ada yang lebih tentang anak kecil..
Anak kecil punya daya imajinasi yang sangat kuat. Masih ingat nggak, pas kecil, kita berfantasi jadi tuan putri, kursi ruang tamu dianggap sebagai bongkahan gunung dan lantai adalah magma gunung berapi, bantal dianggap buaya. Kita nganggap diri kita superhero yang datang untuk menyelamatkan dunia, atau sekedar pamer kekuatan. Kita suka cerita tentang kekuatan super dan memiliki imajinasi luar biasa. Kemudian naifnya menganggap kekuatan tersebut “mungkin” dimiliki manusia. Batasan imajinasi dan realita jadi tipis dan kita belum ada kekritisan ke situ.
Di sisi lain, anak kecil yang dididik dengan baik tentu ga suka berbohong. Namun satu yang pasti, anak-anak sangat sensitif dengan pendapat orang lain mengenai dirinya. Anak kecil ga suka direndahkan, terutama oleh teman dan orang tuanya sendiri. Kalo ada yang ngejek, sampai ga mau sekolah dan perlu diming-imingi mainan sama ortu. Banyak anak yang ingin berprestasi untuk ngebuat orang tuanya bangga dan membanggakan dirinya. Inget aja pas kita masih kecil. “Ih, kemarin papa ku beliin aku boneka baru dong”, “Mama ku beliin aku boneka 3”, “Aku dibeliin satu kotak”. “Papaku manajer”, “Mamaku direktur”, “Ayahku presiden!”
Dengan mudahnya anak kecil bisa berbohong.
Bayangkan kalo ada yang mengatakan, “Jika kamu cerdas, kamu bisa membaca ini dengan mata ditutup.” Ketika semua orang berharap padanya, anak kecil jadi merasa terancam dianggap nggak cerdas kalo nggak mampu melakukannya. Sementara itu, dengan penutup mata, akan mudah mengintip. Sebagian anak pun “terpaksa” berbohong untuk menyelamatkan harga diri.
Kalo jujur, dia akan direndahkan, dianggap nggak cerdas, dan kesannya bikin malu orangtua yang udah ngeluarin duit jutaan rupiah. Kalo dia bohong, dia dianggap jenius dan mendapat pengakuan. Dengan batasan imajinasi dan realita yang tipis, dia akan cenderung terus mempertahankan kebohongannya bahkan menciptakan kebohongan-kebohongan lain. Miris, yah? *sigh*
Kenapa sampai sekarang masih banyak yang percaya dengan Aktivasi Otak Tengah (AOT)?
Pernah tau efek placebo? Ketika kita percaya atau diminta percaya bahwa suatu hal akan memberikan manfaat tertentu, ketika ada indikasi manfaat itu beneran kejadian, kita akan mencocok-cocokkannya berkat perlakuan tersebut. Bias konfirmasi. Sama lah kayak kasus astrologi.
Pernah ada penelitian placebo effect ini oleh H.K. Beecher. Dia mengevaluasi 15 kasus kesehatan dengan jenis penyakit yang berbeda dan menemukan bahwa 35% dari 1082 pasien mengaku merasa sembuh secara memuaskan tanpa mengetahui bahwa treatment medis yang diberikan pada mereka hanyalah obat-obatan palsu yang sebenarnya adalah hanya vitamin atau bahkan permen. Itulah placebo, atau dikenal masyarakat dengan istilah sugesti.
Dalam kaitannya dengan Program AOT, banyak orang tua yang terlanjur percaya dengan promosi, testimoni, serta menyaksikan sendiri aksi “membaca dengan mata tertutup”. Orang tua akan merasa apa pun jadi mungkin setelah hal yang mustahil terjadi. Dengan keyakinan ini, apa pun pertanda positif yang muncul dari sang anak akan dimaknai sebagai hasil dari AOT. Ini nambah kepercayaan buta ke AOT. Sementara itu, sang anak yang percaya efek-efek dari aktivasi, akan tersugesti untuk memberikan efek sesuai yang diharapkan, seperti patuh pada orang tua, lebih tenang, dsb.
Itulah yang menyebabkan kenapa program-program AOT ini bisa sampai booming, bahkan masih marak di beberapa tempat di Indonesia hingga saat ini.
***
Ortu emang selalu ingin yang terbaik buat anaknya, dan sebagai anak juga pasti ingin membanggakan ortu. Namun, miris rasanya jika kebanggaan itu didasarkan pada kebohongan dan kepalsuan. Dari sini gua harap kita semua belajar sesuatu, yaitu untuk menyingkai SEGALA FENOMENA yang ada di sekitar kita secara kritis. Gali lagi kebenaran akan setiap hal. Salam Kritis dari Zenius!
[ Catatan Editor : Penulis artikel ini sangat terinspirasi dari hasil diskusi dan penelitian empiris dari Arif Virkill Yulian. Kalo di antara lo ada yang mau nanya, komentar, atau sekedar ngobrol. Nggak usah malu-malu, langsung aja kasih comment di bawah artikel ini. Nanti Fanny (dan mungkin juga Virkill) akan gua minta buat jawab pertanyaan kalian. Buat lo yang belum gabung jadi registered account di zenius.net, pastiin lo gabung sama kita dengan daftar Zenius di sini]
==========================================================================
REFERENSI:
Yulian, Arif Virkill. 2011. Membongkar Aktivasi Otak Tengah. Galang Press: Yogyakarta Blumenfeld, Hal. 2002. Neuroanatomy Trough Clinical Cases. http://www.britannica.com/EBchecked/topic/380850/midbrain http://www.csuchico.edu/~pmccaffrey/syllabi/CMSD%20320/362unit6.html http://neuroscience.uth.tmc.edu/s2/chapter01.html http://serendip.brynmawr.edu/bb/kinser/definitions/def-midbrain.html http://www.wisegeek.com/what-are-the-functions-of-the-midbrain.htm http://www.columbia.edu/cu/psychology/courses/1010/mangels/neuro/anatomy/structure.html http://www.medscape.org/viewarticle/703410_2 http://disorders.eyes.arizona.edu/category/clinical-features/midbrain-abnormalities http://en.wikipedia.org/wiki/Weber%27s_syndrome http://en.wikipedia.org/wiki/Benedikt_syndrome http://en.wikipedia.org/wiki/Claude%27s_syndrome http://brain.oxfordjournals.org/content/122/9/1637SUMBER GAMBAR:
http://kenowapsychology.wikispaces.com/Functions+of+the+Midbrain https://2.bp.blogspot.com/-xXzCvUr6o9w/UG0j7HsTMSI/AAAAAAAAAIE/yXmyS5DL48w/s1600/OtakTengahNdangak.jpg https://nienpaper.files.wordpress.com/2012/01/parodiotaktengah1.jpg
yah kirain beneran bisa
Ciee.. Kecewa ya :p
Kalo mau bisa menyelesaikan rubik cube dengan mata tertutup, bisa kok. Ada namanya Speedcubing, aktivitas menyelesaikan rubik cube dengan memorisasi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Speedcubing
Speedcubing ada banyak tekniknya. Ini beda ya dengan teknik tutup mata AOT. Di sini, lo benar-benar menghafal seluk-beluk rubik, peluang nya, warnanya, formasinya, semuanya. Pada dasarnya, lo emang mempelajari rubik sedalem-dalemnya. Dan emang butuh dedikasi latihan supaya bisa mahir. Bahkan sampai ada kompetisi internasionalnya. 😀
Nah, si Virkill yang gw sebut di atas, melahirkan salah satu teknik, namanya PAPA Journey yang cukup banyak mendulang prestasi.
Makanya dia curious banget sama AOT, sampe bikin buku. Eh ternyata hoax :p
http://virkill.wordpress.com/2010/07/23/undick-blog-interview-with-virkill/
Kalo mau jadi jenius? Nah, mungkin lo bisa baca lagi tulisan Zenius blog yang ini 😀
https://www.zenius.net/blog/motivasi-belajar
“Kalo mau bisa menyelesaikan rubik cube dengan mata tertutup, bisa kok.
Ada namanya Speedcubing, aktivitas menyelesaikan rubik cube dengan
memorisasi.” <— bantu ngeralat ya: Speedcubing adalah nyelesaiin kubus rubik dengan waktu sesingkat2nya. Kalo nyelesaiin kubus rubik dengan mata tertutup di nama kan dengan blindfolded solving :). Semoga terbantu. Salam kenal
Jagonya dateng.
kritis!!!! tercerahkan deh 😀 oia ka kalo ada orang bener-bener bisa semisal memanah apel diatas kepala dengan mata tertutup, ato hal hal sakti lainnya (debus) itu karena emang mereka sakti apa sama kaya problem diatas? thanks
itu mah keahlian yg dilatih
^ yep yep benar itu.
Mungkin lo bisa memulai penelusuran kritis lo sendiri. Bisa mulai googling tentang teknik di balik debus. Silakan nikmati sendiri pro-kontra, yang skeptis dan yang percaya 🙂
intinya lmbaga AOT itu kebanyakan palsu ?? klo yg asli/ benar2 ada nmnya apa n dmana ? thx
kalo kamu bener-bener baca artikel yg ditulis fanny di atas, lembaga AOT itu gak ada satu pun yang bener. SEMUANYA menjual kepalsuan dan kebohongan
pantesan, pernah saya baca artikel orang2 penasaran untuk mengembangkan AOT pada orang dewasa tapi belum bisa, rupanya karena alasan anak kecil itu toh ..
Nilai tambahnya anak kecil ya itu. Hehehe.
Apalagi banyak orang tua yang rela melakukan apa aja buat anaknya. 😉
hahahaha, bongkar mbak! Dari dulu emang qgue bingung sama kemampuan baca dengan mata tertutup 😀
Gw udah bisa bersanding dengan Iwan Fals belum B)
mba / mas waktu itu ada temen saya yg katanya uda di aktivasi otak tengah nya, dia bisa tau isi uang di dompet, lembar brp aja, bahkan sampai no seri nya, itu rahasia nya gmn ya? hehe
Besar kemungkinan dia sudah tau dan menghafalkan isinya. Jika bisa dikenalkan dengan ‘temen dari temennya’ itu kita dengan senang hati mengujinya.
Buku yang ditulis dulu memberikan peluang bagi siapapun yang bisa membuktikan kemampuan membaca dengan mata tertutup (yang rekor murinya bahkan sudah banyak) menawarkan hadiah 25 juta. Sayangnya setelah buku terbit justru tidak ada satupun yang mengajukan diri. Sebelum buku terbit dan masih berupa informasi viral, ada lebih dari 10 anak yang diajukan untuk di tes dan semuanya gagal.
Mungkin mereka ‘nyontek’ ilmu speedcubing kali. Orang buta aja tau isi dompet yang sama sampai no serinya!
yang hebat memang bukan membaca dengan mata ‘tertutup’, tapi kemampuan membaca dengan buku tertutup sama sekali hahaha….artikel yang bagus
Betul. Ketika anak anak itu diuji dengan mata tidak ditutup tapi tulisannya yang ditutup, semuanya gagal. Karena memang pada tekhnik itu tidak ada celah untuk mengintip. Tentu saja alasan mereka berbeda2.
Kalau mau bukunya ditulis dengan huruf braille aja biar buktiin anak AOT tuh punya kemampuan anak SLB A (yang buat anak buta itu loh) yang bener bener ga bisa lihat… Dijamin gagal! Kalau dilombakan, anak yang buta yg malah menang
artikelnya bagus. tadinya gw mau nanya 1 hal.
sudahkah penulis melakukan AOT? tentunya tulisan ini akan jauh lebih bisa dipercaya jika penulis merasakan sendiri AOT, bukan hanya sekedar berdiskusi dengan orang lain. tapi ternyata hanya untuk anak usia 5 – 15 tahun ya,
sulit juga.
basically gw selalu skeptis dalam membaca, termasuk artikel ini. tapi skeptis juga tidak bisa diartikan “tidak percaya” juga tidak bisa diartikan “percaya”.
sama seperti kata bijak yang pernah gw dengar dulu “jangan percaya setiap apa yang kamu dengar tapi jangan tidak percaya setiap apa yang kamu dengar”
Gw juga pernah dengar kata-kata itu, oleh Buddha kah?
Dalam menyusun tulisan ini, gw berdiskusi dengan Virkill (yang kebetulan gw kenal) yang menerbitkan buku yang menjadi salah satu referensi gw. Sebagai pemegang rekor speedcubing dan akrab dengan dunia sulap, Virkill tertarik menelusuri teknik AOT ini. Dia sendiri udah mengujicobakan sendiri pada anak AOT. Trik ujicoba yang gw share di atas adalah berdasarkan pengalamannya “menantang” anak AOT.
Dia sendiri menawarkan beasiswa sebesar 25 juta rupiah bagi siapa saja yang bisa membuktikan teknik aktivasi otak tengah. Sampai saat ini, belum ada yang berhasil.
Gw juga jadi ingat kata-katanya Carl Sagan tentang keseimbangan skeptis dan open-midedness,
” If you are only skeptical, then no new ideas make it through to you … On the other hand, if you are open to the point of gullibility and have not an ounce of skeptical sense in you, then you cannot distinguish the useful ideas from the worthless ones.”
Iya, ketika banyak dari tim kita dulu menanyakan untuk dilakukan AOT, beberapa dari lembaga itu mengatakan bahwa pada manusia dewasa aktivasinya sulit. Alasannya dijelaskan di artikel diatas.
Lewat thread di kaskus yang menjadi cikal bakal penelitian dan buku yang diterbitkan, ada beberapa mantan trainer AOT yang membagi kecurigaan dan bahkan materi/buku training yang diberikan.
Nih saya punya pengalaman ikut mengaktivasi otak tengah….sebenarnya itu gampang dan ndak butuh biaya mahal….bahkan semua orang bisa melakkukan itu…cuman oleh beberapa pihak dikomersilkan dengan mengemas kegiatan tersebut yang seolah olah eksklusif…….dan pada akhirnya saya mundur karena tidak sesuai dengan hati nurani saya…
Bisa diceritakan lebih lanjut?
Kalau ingin jenius ya paling tepat adalah dengan belajar bersungguh sungguh ( Manjaddah wazzaddah = siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil )
Dari awal juga emang konyol ini metode, kalo lu aktif di komunitas magic, lu pasti tau trik blindfolded sight. Jadi ada orang yang diiket matanya terus kepalanya dikarungin abis itu naik motor, dan ternyata lancar ngendarainnya!
Kenapa gitu? Ya simpel aja, iketan matanya atau blindfoldnya itu digeser keatas dengan cara mengkerutkan muka berkali-kali. Iketan matanya bergeser, tapi kita nggak tau itu bergeser karena kepalanya dikarungin lagi dengan sarung hitam, yang ternyata pori-porinya besar sehingga memungkinkan cahaya untuk masuk. Jadi deh, dari luar kelihatannya tertutup, padahal banyak celah-celah kecil yang memberikan si pesulap penglihatan =))
Next friday, bahas SNMPTN dan SBMPTN 2014 beserta regulasinya dong. 3 SMA lagi ketar-ketir nih =}
^ nah itu dia, teknik AOT ini emang menarik komunitas sulap. Dan anak-anak AOT emang selalu kebongkar make trik oleh orang-orang sulap.
Ternyata AOT hanya secuil kebohongan, tetapi sampai booming di berbagai daerah, terutama indonesia.
Itu lah kebodohan yang ada dengan segala pembuktian yg miris tidak real.
yep, kadang orang terlalu malas untuk membaca ya, atau untuk sedikit meluangkan waktu untuk googling 😀
oiya, guru saya pernah bilang katanya ada metode Neuron bla bla bla *lupa
kata guru ku sih, kita bisa hapal isi 1 buku cuman sekali baca, dan itu pun singkat, itu gimana mba ?
Mungkin bisa jelaskan secara spesifik atau sertakan link-nya. Biar kita bisa sama-smaa telaah mekanismenya 🙂
Curiganya sih ngibul juga. Kalau ada sumbernya bisa kita teliti bersama tuh. Kalau memang beneran bisa, ini bakal jadi terobosan dunia pendidikan.
Kalo NLP nya emang beneran sih mas, tapi kalo teknik FotoReading itu sampai sekarang masih saya pelajari terus. Nah yang menarik nya lagi dunia pendidikan akan bersiap2 untuk menghadapi reformasi pendidikan mas Arif…hehehe salam kenal Mas Arif. Perpaduan konsep NLP, Hypnoteraphy, Memorisasi dan Mind Map akan menjadi terobosan baru dunia pendidikan.
Neuro Linguistic Programming, pendalaman nya lagi Unconsius Blitz Reading atau terkenal juga dengan istilah FotoReading atau FotoGraphic Memory
Saya temennya virkill lo mbak… salam
Lha saya malah virkillnya.
Hehe. Halu cinta.
sumpah kak, artikelnya kece banget 😀
Ini baru artikel Mad Dog…
maaf sebelumnya, saya pernah ikutan yg seperti ini tapi saya pernah mencoba teman saya untuk melihat kartu “dibelakang tembok” otomatis kan tidak perlu memakai penutup mata. tapi bener tebankannya udah dicoba 5x dan itu benar semua.
di atas yg anak2 naik sepeda, perasaan dulu saya liat ditempat les aktivasi otak tengah kepalanya ga keatas kaya liat gitu. biasa aja pandangan kedepan, orang saya buktiin sendiri..
saya harap jangan ambil dari 1 sumber, bisa saja kan banyak orang yg mengatas namakan aktivasi otak tengah padahal abal-abal..
boleh tuh dikenalin temennya, siapa tau ya tau tau siapa yang tau? ;p
Kemarin saya baru baca tentang silat terkenal di indonesia yg juga dipakai oleh kopasus, silat itu namanya merpati putih. Kalo dr website yg saya baca teknik silat itu juga menggunakan aktivasi otak tengah, jadi bisa mukulin musuh dengan mendeteksi getaran dan anggota nya ada yg mecahin rekor muri naik motor dari bogor ke jakarta ditutup matanya. Berarti itu semua palsu ?
tapi dalam kasus dominic brian itu pake kemampuan otak tengah atau bakat?
Dominic Brian menggunakan teknik memorisasi perpaduan otak kiri dan otak kanan…Salam kenal Mas Faza Rahman
BONGKAR BONGKAR BONGKAR!!!
Tapi kalo otak yg dimiliki Dominic Brian di The Next Mentalist itu bneran tokcer ato apa ya kak????
Itu beneran mbak…itu kemampuan teknik memorisasi (teknik mengingat). Alhamdulillah saya juga sudah pelajari tapi masih newbi jadi mengingat 52 kartu remi masih memerlukan waktu yang cukup lama (1 jam) kalo dominic mgkin sekitar 5 menit
zeniusss, isi blognya dicopas plek plek nih tanpa nyantumin sumber pertamanya yaitu blog zenius sendiri : http://m.kaskus.co.id/thread/52d4dd4bf7ca17112f8b46ab
blog ini dicopas sama kaskuser http://www.kaskus.co.id/thread/52d4dd4bf7ca17112f8b46ab/aktivasi-otak-tengah-beneran-gak-tuh/
100% copas ga nyantumin link zenius lagi, malah dia sok2 nulisin refensi ilmiah dari arktikel jurnal…
kampreto bgt
di malang da nama lembaga TRI BINA CITA, disitu jg da y begituan.membaca
tulian/warna dgn mata tertutup.katanya sih caranya dengn MENGAKTIFKAN
INTUISI,tu gmn ya?da ank2,mahasiswa da juga ibu2.katanya bisa
meningkatkan kecerdasa, percaya diri, dll
kalau intuisi itu lebih ke feeling (mirip insting), kaya bisikan hati gitu, dan lumayan erat hubungannya sama metafisika…
misal ketika dihadapkan kepada suatu pilihan yang baru atau belum anda ketahui, pemikiran pertama yang terlintas itulah itulah intuisi (ya walaupun kadang2 gak yang pertama terlintas)
Gua pernah ikut aktivasi otak tengah di suatu lembaga. Gua juga awalnya ga percaya. Abis aktivasi itu gua nyoba2 baca dengan mata tertutup ga bisa, apalagi sepedaan, Tapi anehnya gua jadi bisa baca jam (baik itu jam dinding, jam tangan, atau jam hape) tanpa ngeliat jam itu sama sekali, gua bahkan sampe heran kenapa gua bisa gitu. Kalo gini gimana kak? Apa otak gua memancarkan suatu gelombang ke arah jam tersebut?
masA BISA baca jam tanpa liat?
Pada 2 Mei 2014 00.44, Disqus menulis:
Saya sangat tertarik dengan NLP (Neuro Linguistik Programming) dan sudah saya pelajari selama 3 tahun terakhir ini.
Dalam NLP ada suatu teknik yang dikenal dengan UBR (Unconscius Blitz Reading) atau FotoReading atau FotoGraphic Memory.
Teknik ini bisa mendownload satu halaman buku masuk ke dalam pikiran bawah sadar hanya dalam waktu beberapa detik dan bisa di recall kembali ke dalam pikiran sadar. ..
Pertanyaan saya, apa ada teman2 yang sudah menguasai teknik ini..?? Jika ada share donk…pengen belajar juga.
Trima kasih…
Neuro Linguistik Programming adalah salah satu bentuk pseudoscience. Teknik dan metode ini tidak didukung oleh dunia ilmu pengetahuan saat ini (Neuroscience), karena tidak memberikan penjelasan hubungan kausalitas yang jelas.
Selengkapnya bisa dibaca disini http://skepdic.com/neurolin.html
meski penuh kebohongan, tapi kalo misalnya anak tetap terlatih daya imajinasi, dan konsentrasinya bertambah, bukankah itu suatu hal yang baik? katakanlah tanpa mengikuti lembaga seperti itu anak mungkin tidak akan mencapai daya konsentrasi yang sama dengan ketika anak mengikuti lembaga tsb (karena faktor menu latihan rutin dan lainnya). kalo menurut saya sih tidak apa-apa jika memang itu semua tidak benar (fakta tentang otak tengah), tapi tetap menghasilkan sesuatu yang nyata (bertambah kecerdikan, seperti trik membaca + naik sepeda dengan mata tertutup, menambah konsentrasi, dan juga bisa menyelesaikan kubik)
baca tulisan ini gw ngebayangin otak tengah kayak haki di anime one piece.. hahha
You don’t know surely about this topic:) tulisan anda bagus tetapi anda tidak tau benar apa yg anda tulis, pahami dan dalami baru anda dapat membuat postingan seperti ini 🙂
Coba dong lu sendiri kasih argument dari statement lu, jangan cuma bisa ngomong “you have no idea what you’re doing”. Yee.. siapa juga bisa kalo ngomong gitu doang mah.
tuh liat penulisnya udah ngasih referensi dasar tulisannya sebanyak itu, udah ngasih video dokumentasi juga. Sekarang dasar argumentasi lu mana? referensinya mana? preeet~
Ah hoax dimana-mana, kudu pinter2 nyaring informasi memang ya 😀
Hehe.. artikelnya cukup menarik, mungkin banyak yang kecewa setelah membacanya, tp saya berani terima tantangan untuk ini, saya berabi bayar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) bagi siapapun jika anak-anak yang kami proses AOT terbukti melakukan kecurangan, dan sebaliknya jika hal ini benar, anda cukup memberi Rp.10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) saja pada anak yang kami didik, yang mungkin nantinya uang itu akan mereka sumbangkan untuk kaum dhuafa, percayalah, Allah menciptakan banyak hal yang luar biasa pada diri manusia, bahkan hal-hal yang tidak pernah terfikir dalam benak anda!
Terimakasih, Wassalam
Rifki Nanda M – 081267676727 / Praktisi AOT Padang Panjang Sumatera Barat
Mantap bang,, sepertinya tidak ada yang berani tuh,, hhahaha
sukur gw ga gampang terpengaruh sama hal2 sama beginian, salah satu bentuk hoax paling komplek. skrg harus lebih jeli lagi ngebedain mana sains asli mana sains hoax
mmm, apakah berpikir kritis itu selalu baik? apakah berpikir kritis itu selalu diperlukan? Apakah berpikir kritis mencirikan seorang individu yang suka memberontak?
.
bingung saya euy,,, punten barangkali yang bisa bantu
Menurut saya artikel ini skeptis terhadap program OAT. Jujur saya belum pernah di aktivasi tapi saya percaya Tuhan menciptakan sesuai dengan fungsinya. Saat kita tidur dan bermimpi. Otak bagian mana yg bekerja? Jika otak kita berhenti mungkin fungsi jantung pun akan berhenti. Saat kita bermimpi dalam mata tertutup terlihat seperti nyata. mengapa kita tidak dapat melihat objek di depan mata kita saat tertutup dalam keadaan sadar? Lalu apa beda sadar dan tidak sadar?