Infografik: Pelajaran Paling Disukai dan Dibenci Siswa Indonesia 17

Infografik: Pelajaran Paling Disukai dan Dibenci Siswa Indonesia

Berikut adalah hasil survei Zenius tentang pelajaran sekolah yang disukai dan dibenci oleh siswa Indonesia lengkap dengan infografik.

Menyukai dan membenci sesuatu itu merupakan hal yang wajar. Tak ada yang salah dengan rasa suka atau benci, begitu pula, cinta. Keduanya bersemayam dalam hati, bisa tumbuh dan mengakar, atau bisa jadi mati sebelum sempat muncul ke bumi.

Okay! itu pembukaan yang cukup unyu untuk memulai sebuah artikel pendidikan :p Jangan harap gue bakal bikin artikel cinta-cintaan ala remaja kekinian ya. Di sini gue bakal mengupas tentang rasa suka dan benci terhadap hal yang udah jadi makanan tiap hari para pelajar, menyusun dan merangkai waktu dan kegiatan pelajar, ada yang ditunggu dan ada pula yang membayangi seperti kenangan mantan. Itulah pelajaran sekolah.. #Apasih

Kupasan ini masih didasarkan pada survei yang dilaksanakan Zenius Education berjudul “Survei Pandangan Siswa/i tentang Sekolah, Guru, dan Orang Tua”. Survei ini dilaksanakan akhir tahun lalu, mulai 22 September 2014 hingga 15 Desember 2014. Zenius berhasil mengumpulkan jawaban dari 1.340 responden pelajar dari seluruh pelosok Indonesia. Survei ini berhasil menyingkap tren mata pelajaran yang paling disukai dan dibenci di kalangan siswa Indonesia. Selain itu, kita juga ingin melihat apakah sistem pembelajaran Zenius selama ini menimbulkan perbedaan antara Zenius user dan non-user tentang pelajaran favorit dan sebaliknya pelajaran yang paling dibenci. Analisis tren ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi kita bersama tentang faktor yang membuat siswa/i tertarik atau antipati pada suatu bidang demi meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. 🙂

PS. Intip juga infografik sebelumnya:

Infografik: Persepsi dan Kebiasaan Belajar Siswa Indonesia

Infografik: Tugas Sekolah yang Membebankan

Harap diingat untuk tidak serta-merta melakukan generalisasi dalam menginterpretasi hasilnya mengingat survei ini disebarkan secara online melalui media sosial Zenius dan teman-teman yang bersedia membantu menyebarkan.

Baiklah, langsung saja dengan temuannya.

Infografik: Pelajaran Paling Disukai dan Dibenci Siswa Indonesia 18

Data Demografi Responden

demografi

Kebanyakan responden merupakan siswa kelas 12 SMA. 61% responden bukan Zenius user sehingga kita bisa memperoleh data yang lebih representatif tentang pelajar Indonesia secara keseluruhan. Sisanya, 39% responden merupakan Zenius user. Rasio responden yang lumayan berguna untuk membandingkan kebiasaan dan persepsi belajar pengguna Zenius dan bukan pengguna Zenius. Selain itu, antusiasme ternyata tidak didominasi pelajar ibu kota. 66% responden berasal dari kabupaten/kota.

Pelajaran Favorit & Pelajaran yang Dibenci

pelajaran_logo

Oh Matematika.. Engkau dibenci dan dicintai.

Bisa gitu ya. Ada pelajaran yang banyak digemari siswa, tapi juga dibenci sama sebagian besar siswa lain. Matematika menempati peringkat #1 pelajaran yang paling disukai, tapi juga menempati #3 pelajaran yang paling dibenci siswa.

Gue iseng nanya tutor-tutor Matematika di Zenius. Menurut mereka sih, pelajaran Matematika itu bukanlah medan yang tepat untuk adu jago menghafal rumus atau tipe soal yang keluar di ulangan. Matematika menawarkan tantangan logika berpikir.kalau bisa dianalogikan, matematika itu ibarat sebuah tantangan logika untuk bisa menyelesaikan sebuah math problem/puzzle. Jika lo merasa kurang mampu menyelesaikan math puzzle pas awal2 belajar Matematika, ini bisa jadi demotivasi dan ke depannya lo jadi males dan merasa ga mampu. Tapi sekalinya lo bisa, lo bakal penasaran trus buat ngulik Matematika lebih dalam.

Selain Matematika yang acap kali jadi momok bagi pelajar, komposisi pelajaran favorit dan dibenci siswa didominasi oleh pelajaran dari rumpun IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Apakah ini menunjukkan pelajaran rumpun IPA lebih menantang dari pelajaran IPS? Hemhh..

Walaupun didominasi oleh pelajaran dari rumpun IPA, Bahasa Inggris menempati urutan #2 pelajaran favorit responden survei ini. Bisa jadi karena di kalangan remaja, Bahasa Inggris ditemui di media yang atraktif, seperti lagu, film, novel, dsb. Ini menarik perhatian remaja untuk cari tahu arti kata-kata Bahasa Inggris yang digunakan di media tersebut. Tapi terlepas dari hal itu, adalah langkah awal yang tepat sekali bagi seorang pembelajar untuk menyukai Bahasa Inggris! *thumbs up*!

Selain itu, Sejarah juga muncul sebagai salah satu pelajaran yang paling dibenci di kalangan responden. Bisa jadi sepertinya pembelajaran Sejarah di Indonesia masih kaku dan membuat sebagian besar siswanya mentok belajar dengan cara menghafal tahun, tempat, dan nama pahlawan tanpa mengerti gambaran besarnya. Cara belajar seperti ini emang cenderung bikin bosan dan bikin siswa males sama pelajarannya. Mereka belum bisa belajar asik Sejarah dengan merangkai peristiwa-peristiwa bersejarah menjadi suatu cerita epik yang berkesinambungan seperti di film-film Hollywood.

Eh tapi giliran tanggal jadian, monthsary, anniversary, dan tempat-tempat yang pernah disinggahi berdua, kayak gitu hafal -_-

Alasan yang membuat seorang siswa suka/benci suatu mata pelajaran mungkin gak cuma dari satu faktor doang. Bisa ada berbagai faktor yang membuat siswa jadi menggemari atau antipati pada suatu pelajaran. Tapi sederhananya, ada 4 faktor yang membuat seorang siswa menggemari/membenci  suatu mata pelajaran berdasarkan hasil riset National Assessment of Educational Progress (2013) oleh National Center for Education Statistic U.S., yaitu sebagai berikut.

  • “Gue ngerti banget nih sama materi pelajarannya!”
  • “Gue emang jago di pelajaran ini”
  • Kelas dan tugasnya menarik
  • Faktor Guru

Nah, sekarang gue tanya, apa yang membuat lo suka/benci suatu mata pelajaran? Apakah benar salah satu dari 4 faktor di atas?

 

Guru yang paling disukai & paling tidak disukai

Zenius percaya bahwa tugas utama seorang guru bukanlah mengajar, tapi menginspirasi siswa akan serunya ilmu pengetahuan agar siswa mau belajar dengan motivasinya sendiri. Melalui pertanyaan ini, kita mau tau bukti di lapangan apakah benar ada korelasinya antara guru dan minat siswa terhadap suatu pelajaran.

guru_logo

Meski pada survei kita ga menanyakan secara langsung apakah faktor guru yang membuat siswa jadi suka/benci suatu pelajaran, tapi melihat komposisi Guru Paling Disukai dan Paling Tidak Disukai yang hampir sama dengan komposisi Pelajaran Favorit dan Dibenci Siswa di atas, sepertinya ini bisa jadi bukti yang mendukung gagasan bahwa memang benar guru menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong murid menggeluti suatu bidang.

Perbandingan Zenius user vs non-user

zenius vs non

Kami dari tim Zenius senang banget melihat temuan ini. Tidak Ada pelajaran yang paling dibenci oleh responden user Zenius. Belajar benar-benar dari dasar dan memahami konsep bagaimana suatu ilmu pengetahuan bisa diturunkan membuat kita jadi lebih menghargai ilmu pengetahuan itu sendiri. Selain itu, untuk pelajaran favorit, responden user Zenius memilih pelajaran Matematika yang notabene menawarkan lebih banyak tantangan berpikir daripada pelajaran Bahasa Inggris (favorit non-user Zenius).

Perbandingan siswa vs siswi

gender_logo_nohead
Pelajaran Favorit dan Dibenci oleh Siswa dan Siswi Indonesia

Mungkin yang terlintas di pikiran lo ketika liat gambar ini adalah, “Ah, cowok mah emang jago Matematika. Cewek emang lebih ke bahasa.” Seperti yang telah dibahas di atas, ketika siswa merasa mampu dan jago di suatu pelajaran, ia akan menyenangi pelajaran tersebut.

Tapi ternyata pernyataan “cowok jago matematika, cewek jago bahasa” hanyalah mitos belaka. Bukti telah menumpuk selama bertahun-tahun untuk mematahkan gagasan tersebut. Di berbagai penelitian, tidak ditemukan perbedaan besar antara kemampuan matematika pelajar cowok dan pelajar cewek. Siswa dan siswi memiliki kemampuan yang sama dalam memahami konsep matematika. Juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kemampuan bahasa pelajar cowok dan cewek.

Tapi kok lebih banyak pelajar cowok yang seneng Matematika daripada cewek? Trus juga, lebih banyak pelajar cowok yang akhirnya menekuni karir di bidang sains dan matematika, kan?

Nah, fenomena ini terjadi bukan karena cewek kalah jago dibanding cowok. Tapi fenomena ini terjadi lebih karena faktor sosial dan budaya, seperti mindset yang secara tidak sadar tertanam secara luas sejak bangku sekolah. Gagasan “cowok jago matematika, cewek jago bahasa” yang dipercayai sejak bangku sekolah, justru membatasi kemampuan pelajar cewek lho.

Sebuah penelitian mengumpulkan siswa dan siswi yang terkenal jago matematika untuk dites kemampuan matematikanya. Tapi ada triknya nih. Sebelum dites, siswi dibagi jadi 2 kelompok. Pada kelompok siswi 1, dibilangin “eh pada tes matematika sebelumnya, pelajar laki-laki lebih unggul daripada pelajar perempuan lho”. Pada kelompok siswi 2, ga dibilangin apa-apa. Kelompok siswa ga dibagi dan juga ga dibilangin apa-apa. Akhirnya mereka diberikan tes matematika. Hasilnya?  Pada kelompok siswi 1, hasil tes matematika mereka jauh lebih rendah dari siswa. Pada kelompok siswi 2, tes matematika mereka sama unggul dengan siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya dengan mengatakan atau menanamkan pola pikir ke pelajar perempuan kalo terdapat perbedaan kemampuan matematika antara cowok dan cewek dapat menghambat kinerja mereka.

Faktor sosial dan budaya lain adalah ekspektasi dari masyarakatnya. Kadang-kadang, di suatu kelompok masyarakat, laki-laki lebih diharapkan menggeluti karir A, dan perempuan diharapkan menggeluti karir B. Padahal laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang sama untuk menggeluti karir A ataupun B. Stereotype lah yang menghambat kemampuan diri kita sendiri.

Dan seperti yang sempat gue mention di infografik sebelumnya tentang tugas sekolah, realita terkini menunjukkan bahwa pelajar cewek lebih unggul daripada pelajar cowok selama seabad terakhir, bahkan di pelajaran sains dan matematika sekalipun.

So, girls, don’t limit yourself. If you wanted to be bright, be bright 😉

****

Rasa benci yang berlebihan dan terus-menerus akan menjadi racun. Dalam konteks ini, racun itu akan menjadi penghambat lo dalam memahami suatu pelajaran. Gimana enggak, kalo udah benci, buka bukunya aja rasanya males, denger materinya aja rasanya mau muntah, lihat gurunya aja rasanya jadi pengen tidur. Sebelum rasa benci itu mengakar, kita bisa mengambil langkah proaktif. Dengan mengetahui tren pelajaran apa yang disukai oleh para siswa Indonesia, diharapkan kita bisa mengambil pola yang sama untuk mengatasi pelajaran yang kurang disukai siswa. Dengan demikian, kualitas pembelajaran siswa Indonesia bisa lebih baik dengan meratanya minat belajar pada semua mata pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah.

Intip bahasan mendalam Zenius Blog tentang priming effect dan kaitannya dengan cara mengatasi pelajaran yang kita benci.

Pesan: Jika kamu merasa hasil survei di atas menarik dan patut disebarkan seluas mungkin, silakan comot gambarnya atau share artikel ini ke pihak-pihak yang kamu anggap perlu untuk membacanya, bisa jadi orang tua, penggerak pendidikan, atau teman-temanmu. Semoga hasil survei ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. 

—————————CATATAN EDITOR—————————

Kalo ada yang mau ngobrol lebih lanjut sama Fanny tentang hasil survei di atas, tinggalin aja komen di bawah ini.

Bagikan Artikel Ini!