Benarkah manusia hanya menggunakan 10% kapasitas otaknya? Berikut adalah sejarah dan bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa ini adalah hoax.
Hello, Guys.. Bagi lo yang suka nonton, udah nonton film Lucy belum? Film yang rilis Juli 2014 lalu dibintangi Morgan Freeman dan Scarlett Johansson. Kalo belum nonton, lo bisa liat trailer-nya nih.
Jadi, di film ini diceritakan Scarlett berubah jadi super pinter, bisa belajar satu hal dengan super cepat, tau super banyak hal, super jago bela diri, sampe punya super power, kayak kemampuan telekinesis, menghentikan waktu, dan sebagainya.
Secara film, menurut gw pribadi nih, it’s just another action-science fiction movie. Lumayan lah, buat entertainment ngisi waktu luang. Apalagi kalo lo suka mantengin si seksi Scarlett beraksi di film action 😉 Tapi, nih film bikin gw geregetan dan facepalm. Apalagi kalo lo ngefans sama Morgan Freeman plus tau sains juga. Lah emangnya kenapa?
Keseluruhan plot film ini berdasarkan pada premis bahwa kita baru make 10% dari total kapasitas otak kita. Dugaan gua sih cukup banyak dari yang baca tulisan ini juga masih percaya dengan premis ini. Beberapa di antara lo juga mungkin ada yang baru aja nonton Lucy, kemudian terbuai untuk berangan-angan kemampuan apa aja yang bisa lo dapetin kalo lo bisa make lebih dari 10% otak lo. Well, for the sake of science I’ve to say: “That’s total nonsense!”
Daftar Isi
Lo tau ngga sih kalo premis “Rata-rata manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya” itu adalah salah satu miskonsepsi terbesar dalam biologi, khususnya tentang otak.
Sangat keliru, tapi sangat populer. Entah kenapa otak sering banget jadi kambing hitam yang dikelilingi dengan banyak mitos, pseudoscience, dan miskonsepsi. Btw lo juga bisa lihat pembedahan Zenius sebelumnya yang berkaitan tentang otak di artikel yang membahas tentang miskonsepsi otak kanan-kiri dan aktivasi otak tengah. Tapi, gimana ceritanya kalo “Manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya”?
Selama bertahun-tahun, banyak dokter, neuroscientists, dan jurnalis sains udah mencoba menerangkan dengan sabar ke siapa pun yang mau mendengarkan bahwa ngga ada satu pun basis saintifik untuk mitos otak 10% ini. Tapi, mitos ini tetap aja hidup dan populer. Kok bisa, sesuatu yang keliru banget bisa tetap populer begitu? Ayok lah kita bahas aja!
Asal Mula Mitos Otak 10%
Semua ini bermula dari misintepretasi temuan sains yang masih kurang lengkap seratus tahun lalu.
Pada awal abad ke-20, peneliti medis yang mempelajari otak binatang dan penderita stroke menemukan bahwa bagian otak yang berbeda mengontrol aktivitas yang berbeda pula. Misalnya bagian otak A ternyata berfungsi pada bagian tubuh tertentu, misalnya bibir, bagian otak B ternyata berfungsi pada bagian tubuh lain, misalnya jari kelingking tangan kiri, dsb. Metodenya adalah dengan mencoba memberikan kejutan listrik ke area otak tertentu untuk memetakan fungsi dari tiap bagian otak.
Jadi, mereka mau ngeliat nih, kalo gw setrum yang sebelah sini, kira-kira ngaruh ke fungsi atau bagian tubuh yang mana ya. Oh misalnya, kalo gw kasih kejutan listrik ke saraf okulomotor di otak, kelopak mata gw bergerak.
Nah, dengan metode seperti itu, para saintis mencoba memetakan fungsi otak yang disetrum dengan efek rangsangan pada gerakan motorik (gerak) manusia. Hasilnya? ternyata hanya 10% bagian otak doang yang memberi respons ketika distimulasi dengan aliran listrik. Sedangkan 90% bagian otak yang lain, ga ada satu pun otot di tubuh yang bergerak atau berkedut sedikit.
Saintis pada saat itu melabeli 90% area tersebut sebagai silent cortex karena fungsinya BELUM diketahui. Inget, “belum diketahui” bukan berarti “tidak berfungsi sama sekali” yaah…
Sayangnya, orang-orang dari ranah non-sains pada saat itu mengira 90% area tersebut benar-benar dorman (ngga aktif) permanen. Di sinilah miskonsepsi 10% otak itu dimulai. Mulai deh tuh, premis ini bermunculan di buku-buku self help, motivasi, film (salah satunya film “Lucy” itu), sampe bermunculan juga program-program peningkat daya guna otak.
Salah satu yang terkenal dan diduga menjadi buku pertama yang menggunakan premis ini adalah buku “How to Win Friends and Influence People” yang ditulis oleh Dale Carnegie pada tahun 1936. Buku ini jadi salah satu buku self-development yang best selling pula. Tapi, yah emang bisa dimaklumi sih karena buku ini ditulis pada saat sains belum berkembang seperti ini, dan isi dari buku tersebut juga gak sepenuhnya membahas tentang konteks ini.
Selain itu, bahkan ada juga yang mengaitkan premis otak 10% ini dengan Albert Einstein., bahwa sebetulnya Einstein yang sejenius itu aja ternyata cuma menggunakan 10% dari otaknya. Ada juga yang bilang bahwa Einstein sendiri yang mengatakan hal itu. Entahlah, gua juga ngga tau juga kenapa ada klaim ngaco seperti itu. Mungkin karena Albert Einstein sering dipake sebagai simbol orang jenius, jadi sering dimanfaatkan juga nama besarnya.
Akhirnya sih, di tahun 2004, pencarian komprehensif terhadap arsip Einstein di Institut Teknologi California tidak menemukan bukti sama sekali kalo Einstein pernah melontarkan premis serupa.
Sains Terkini Menjawab Miskonsepsi Otak 10%
Ingatkah kalian pelajaran Biologi kelas 7 SMP atau kelas 10 SMA tentang Metode Ilmiah? Di sini, kita belajar kalo sains terus berkembang dan harus selalu terbuka untuk difalsifikasi (dipatahkan) jika ada bukti dan data-data terbaru yang ditemukan atau dengan pemahaman baru yang lebih komprehensif. Jadi, sains harusnya memiliki sifat auto-critic atau harus selalu bisa mengevaluasi kembali pemahamannya.
Nah, hal yang sama juga harusnya berlaku untuk setiap fenomena yang diklaim oleh saintis, termasuk penelitian tentang otak 100 tahun yang lalu. Peneliti otak jaman sekarang udah punya peralatan yang lebih canggih sehingga bisa mengambil kesimpulan yang jauh lebih tepat tentang pemetaan fungsi otak terhadap akvitias tubuh manusia. Untuk mengamati fungsi otak, kita udah punya fMRI, CT Scan, dan PET Scan, EEG, dsb yang hasilnya bisa diolah secara kuantitatif maupun grafis dengan sangat presisi di komputer. Pastinya beda banget sama jaman 100 tahun yang lalu, peralatan saintis kala itu cuma berupa jepit elektroda yang cuma bisa kasih kejutan listrik doang.
Dengan alat canggih yang kita punya sekarang, kita bisa mengobservasi aktivitas virtual otak (ngga cuma aktivitas fisiknya aja), misalnya gelombang otak atau hormon-hormon yang bereaksi di otak. Keempat alat di atas bisa ngebantu para peneliti dan pekerja medis untuk mengetahui secara jauuuh lebih akurat bagian otak mana yang mengontrol kegiatan tertentu.
Nah, dengan alat-alat canggih ini juga ditemukan bahwa ga ada tuh bagian otak yang dorman. 90% silent cortex itu juga punya fungsi, yaitu pusat kontrol kognitif manusia, seperti kemampuan berpikir dan menggunakan bahasa.
Ya pantas aja kalo 90% diberi sengatan listrik ngga bikin satu pun otot di tubuh kita berkedut, toh fungsinya bukan buat motorik (gerak), tapi lebih ke fungsi yang tidak bisa diobservasi dengan kasat mata, seperti fungsi untuk bisa berpikir secara logis, untuk memahami bahasa verbal, atau untuk menangkap emosi orang lain. Yang begituan ya mana mungkin ke-detect sama alat eksperimen zaman dulu, yang cuma bisa melihat hasil stimulasi yang bersifat motorik (gerak) doang.
Memang benar kalo bagian otak yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula, dan ngga semuanya bekerja dalam waktu yang bersamaan. Namun, hasil scan otak selama periode 24 jam, menunjukkan bahwa seluruh bagian otak kita pasti kepake dan terus aktif dalam satu hari. Pas lo lagi bengong dan nothing to do juga, otak lo masih bekerja. Bahkan saat lo tidur, bagian seperti frontal cortex, yang mengontrol kemampuan berpikir, self-awareness, dan somatosensory masih aktif.
Makanya kalo lo tidur, lo bisa kebangun kalo dipanggil Mama buat disuruh beli belanjaan di Minimarket :p
Lagipula, kalo benar manusia selama ini bisa fine-fine aja dengan menggunakan 10% otaknya, berarti 90% nya dorman sia-sia gitu? Menggunakan perspektif evolusi, ini ngga efisien banget. Otak itu konsumtif banget dalam penggunaan energi tubuh. Walaupun berat otak cuma 5% dibandingkan total berat tubuh kita, organ ini mengkonsumsi hingga 20% suplai oksigen dan glukosa dalam tubuh. Ngapain kita mempertahankan 90% bagian otak lain selama ribuan tahun evolusi kalo emang tanpa itu kita masih bisa beraktivitas dengan baik? Kenapa ngga “dihilangin” aja?
Kenyataannya, kalo manusia cuma menggunakan 10% otaknya, kita akan rentan banget dengan kelainan otak. Ngga ada satu pun area di otak yang kalo di-nonaktif-kan ngga akan menimbulkan efek yang fatal. 90% dari otak ngga aktif itu udah sama kalik kayak orang koma. Kenyataan lo lagi baca tulisan gw sekarang adalah bukti kalo otak lo masih bisa bekerja 100% kok. Kalo ada 1% aja otak lo ada yang nggak berfungsi, mungkin lo udah lumpuh atau sekarat, hehe..
Kenapa Mitos Otak 10% Masih Populer?
Meskipun kini pengetahuan sains makin advanced, udah ada data-data dan pemaparan logika yang mematahkan mitos ini, tapi kenapa ya kok mitos ini masih populer aja?
Premis “manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya” seakan-akan memberikan pengharapan bahwa kita bisa lebih dari kita sekarang ini. Harapan kalo ada suatu jalan untuk mengembangkan potensi kita lebih jauh dari yang sekarang.
People love fairy tales. Lo mungkin masih sering tergoda untuk berangan-angan, “Mungkin ngga ya laba-laba di film Spider-Man itu nyata?”, “Beneran ngga sih kalo gw kena sinar radioaktif, gw bisa jadi mutan kayak di X-Men?”, atau “Seandainya gw bisa maksimalin otak gw 100%, gw bisa masuk Harvard kali ya”
Premis “manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya” memberi kita harapan kalo there’s so much more to unlock. Coba lo bayangkan kalo ada motivator atau sales program otak yang menawarkan ke lo, “Dengan mengikuti training aktivasi otak 90% kami, hanya dengan biaya 3 juta rupiah, dalam waktu 2 bulan, kamu akan dapat nilai rapor 100 semua, lulus SBMPTN, menguasai 5 bahasa, dan sebagainya dan sebagainya..”
Kesannya mungkin konyol buat lo yang udah tau tentang miskonsepsi ini. Tapi, bagi yang belum tau atau males nyari tau, ya bisa jadi itu tawaran yang sangat menggoda. Entah kenapa, banyak orang yang selalu tergoda untuk mendongkrak kemampuan kita dengan jalan pintas, apalagi kalau udah dibumbui bau sains, wah makin yakin aja tuh. Padahal, yang bersangkutan sebetulnya belum bisa ngebedain yang sains beneran sama yang cuma pseudosains. (pseudosains: sok-sok pake istilah sains padahal ngaco secara sains).
Hal yang membuat miris adalah, banyak pseudosains dijual untuk mendatangkan profit. Sebetulnya, hal ini nggak perlu dikhawatirkan, kalo aja masyarakat mau terus belajar, berpikir kritis, dan selalu mengkaji pengetahuan yang mereka dapetin. Tapi yah, kemalasan masyarakat inilah mungkin yang membuat kenapa mitos ini tetap hidup dan populer. Bahkan terus direpetisi hingga menjadi bagian dari urban legend masyarakat kita. Jadinya, ketika satu premis bisa mendatangkan duit, ya orang males lah menerima temuan baru atau mengubah belief-nya kalo malah menutup sumber duit mereka :p
Tapi, tentu ada cara kan buat mengembangkan potensi kita? Ya, tentu ada lah. Tapi, mau potensi lo seperti sekarang vs. potensi lo nanti yang udah lebih berkembang , sama aja lo tetap menggunakan otak lo secara 100%. Potensi yang dimiliki Bill Gates dan potensi yang dimiliki gw sama-sama berdasar dari penggunaan otak secara 100%.
Terus, gimana cara mengembangkan potensi kita? Ya, kembali lagi seperti yang udah sering Zenius koar-koarin. Potensi dan achievement itu adalah resultan dari kerja keras dan semangat lo dalam meraih impian lo. Ngga ada yang namanya shortcut. Mau lulus SBMPTN? Ya belajar kontinu dan efektif. Mau jago menggambar atau bela diri? Ya terus latihan dan evaluasi.
Lo bisa lanjut baca cerita Bahri yang gagal SBMPTN tahun lalu, tapi tahun ini berhasil masuk PTN impiannya, atau cerita para pelajar finalis Google Science Fair 2014 yang udah jadi penemu di umur remaja, atau cerita Glenn yang berhasil memoles kemampuan gambarnya dari so-so jadi keren banget. Tuh kan, udah banyak banget Zenius beberin. 🙂
Jadi, sekarang kalo ntar masih ada teman lo yang masih percaya dengan mitos otak 10% ini, lo bisa jelasin kalo itu cuma miskonsepsi. Fakta bahwa mitos ini masih populer justru bukti bahwa manusia sepertinya baru mengerti 10% tentang otak kita.
Stay Awesome, Stay Critical!
Referensi
https://science.howstuffworks.com/life/inside-the-mind/human-brain/ten-percent-of-brain.htm
https://psychology.about.com/od/biopsychology/a/10-percent-of-brain-myth.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Ten_percent_of_brain_myth#cite_note-5
https://www.princetonbrainandspine.com/subject.php?pn=brain-anatomy-066
***
Kalo ada yang mau ngobrol lebih lanjut sama Fanny, jangan malu-malu langsung aja tinggalin comment di bawah artikel ini.
Berani sekalian ngetes Fundamental Skill lo? Nih, cobain Zencore! Dengan fitur adaptive learning, lo bisa tau seberapa jago kemampuan logika lo lewat kuis CorePractice, sekaligus upgrade diri biar otak makin cerdas. Lo juga bisa ajak temen-temen buat push rank. Klik banner di bawah buat cobain!
Gue nemuin pesan terselubung yang analog dengan pesan dari Neil Degrasse Tyson “Semakin banyak orang yang tahu tentang sains, semakin sedikit orang yang akan menyalahgunakannya”.
wah, gua aja baru tau kalo NdT pernah ngomong gitu.
Seinget gue di episode terakhir Cosmos dia ngomong begitu.
ka fanny, download root words yang disaranin bang sabda download dimana ya tau ga?
*maaf agak melenceng komennya, tapi serius tuh info +++++++
Yang gw tau dari yang gw tonton dr program acaranya morgan freeman dan film lucy..kita hanya menggunakan 10 percent untuk berfikir, sedangkan 90%nya mereka berfungsi secara otomatis..banyak yang kita belom tau tentang mengontrol bagian yg 90% dan apa effectnya…tapi banyak bukti bahwa ada manusia yang melaui training dan meditasi dapat mengontrol sebagian dari 90% ini..contohnya ‘chi’ para saolin biasa memperkuat lehernya walaupun ditusuk tombak, tombak itu harusnya udah tembus leher secara hitungan ilmiah..para orang yg jago meditasi jg punya kontrol lebih terhadap organ2nya..jadi mereka bisa mengontrol pencernaan,paru2 dan konsumsi calori mereka supaya bs bermeditasi dengan waktu yang lama tanpa kelaparan/buang air..indra keenam/insting jg merupakan salah satu bentuk kemampuan otak untuk yang menurut saya diluar 10%yg dipake untuk berfikir, makin tua insting kita makin terlatih untuk merasakan sesuatu buruk/baik akan terjadi…
Saya tidak mencoba menjual harapan palsu di komen ini tapi jg jgn menjadi pesimis bahwa manusia itu hanya gumpalan cell dan neuron yang science sudah bisa prediksi limitnya..manusia adalah ciptaan yang paling complex dan potensinya menurut saya jauh dr apa yg kita ketahui lewat science..
Film lucy sebenernya sangat menarik dan banyak sekali pelajaran yang kita bisa dapat..
1. Apakah mengetahui lebih membuat anda lebih senang? Dr 20% lucy sudah tidak terlihat senang karena dia sudah tau semua…jadi manusia menurut saya harus puas dengan apa yg dia tau dan kadang2 mengetahui lebih malah jadi murung..
2. Apa itu hidup? 1juta tahun lalu kita diberikan hidup dan apa yang kita mau lakukan dengan itu sekarang? Kalo menurut saya enjoy aja..karna perasaan senang/murung/benci tidak diciptakan dulunya tp itu yang membuat kita merasa hidup..
3.apa kita bisa menciptakan supercomputer/robot yang bisa memiliki jiwa? Hanya masa depan kita bs jawab itu..sapa tau jiwa itu hanya reaksi kimia belaka…sama seperti merasa bahagia bs dirangsang oleh morfin/narkoba..
Balik lagi intinya mau kah kita nikmati apa yg ada saat ini, murung karena kurang tau atu murung karena tau bahwa kita hanya gumpalan cell dan neuron yang beinteraksi..pilihan ada ditangan kita masing2..
“banyak bukti bahwa ada manusia yang melaui training dan meditasi dapat mengontrol sebagian dari 90% ini”
Boleh kasih referensi ilmiah nya?
Para praktisi meditasi emang lebih bisa “mengontrol” tubuhnya karena mereka berlatih awareness. Dan memang banyak studi ilmiah yang menjadikan para praktisi meditasi objeknya. Tapi jangan salah kaprah atau misintepretasi temuan sains. Walaupun mereka lebih bisa lebih mengontrol tubuhnya, bukan berarti mereka semacam unlock fitur baru di otaknya. Sama saja dengan orang yang belajar dengan giat dan efisien, dia jadi fast learner. Dia bisa menguatkan ikatan2 memori antara neuron di otaknya. Mereka ini mengoptimasi kinerja otaknya. Tapi seperti yang ditulis di atas, selama 24 jam, semua bagian otak kita bekerja 100%.
Indera keenam?
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik. Indera manusia ada banyak. Lebih dari 6 malah. Untuk melihat, mendengar, mengecap, mencium, meraba, menjaga keseimbangan, mengatur suhu tubuh, merasakan sakit, akselerasi, kinestetik, dan lusinan indera internal lainnya.
“Manusia punya 5 indera” adalah simplifikasi pelajaran di bangku sekolah. Dan “manusia punya indera keenam”, ayolah itu cuma urban legend kita.
Insting tidak bisa dikategorikan sebagai indera manusia.
Insting adalah bagian dari proses berpikir kita. Berarti insting itu masuk ke fungsi kognitif. Kamu bisa balik baca lagi di atas. Emang itu dikontrol dari bagian otak yang dulunya dilabeli sebagai silent cortex. Tapi kan kamu bisa baca lagi, emang dari dulu udah bekerja kan. Cuma saintis belum tau aja fungsinya dulu. Insting makin tajam? Tentu saja, kan akumulasi pengalaman, tambahan informasi ke database info di otak kita. Membuat proses berpikir kita lebih efektif dan efisien karena semakin komprehensif info yang kita punya. Sesederhana itu kan. Tidak perlu lah sampai berpikir kita bisa unlock bagian lain di otak. Toh emang begitu kan mekanisme kerja otak dari dulu.
Learn science thoroughly, differentiate with pseudoscience.
like like like…..
sains fiksi emnag udah banyak mempengaruhi pola pikir masyarakat awam he2
Menurut saya Mitos kemampuan otak bekerja hanya 10% adalah bahwa otak bekerja 100% namun kemampuan menggunakan potensinya rata2 10%. Amstal : kita mendapatkan jatah hidup sama selama 24 jam namun hasil yg didapat pastilah berbeda-beda tergantung bagaimana individu tersebut menjalani hidupnya. Inilah yg disebut dgn potensi, dia bisa melampaui dari kebanyakan atau berada dibawahnya. Mksh
Nah iya tadi kepikiran begitu. Mungkin maksudnya adalah bukan otak manusia hanya bekerja 10% tetapi potensi nya masih bisa ditingkatkan. Cuma yang aneh adalah konsep acuan (istilahnya klo ga salah datum) 10% tadi. Darimana dia bisa bilang 10% ? Apakah dia tau seperti apa yang 100% itu ? Yang saya pahami adalah otak ini bisa dilatih dan ditingkatkan. Cuma kalau ga ada yang bisa jadi acuan titik 100% nya yaa.. kita ga bisa bilang si A cuma memaksimalkan 10% potensi, si B 15% kan ?
eniwei, masih penasaran dengan kemampuan tenaga dalam dan bagaimana kita bisa mengaktifkan secara sadar dan mandiri untuk organ2 lain yang selama ini berjalan secara otomatis
mungkinkah otak kita mencapai potensi itu ?
ngefans dah sama fanny rofalina penjelasan logis disertai data-data , jadi klo ada yang mikir entah ilmu shaolin debus sihir kek yang kita ini bicarakan ilmu sains jadi jangan banyak berhayal orang bisa ngilang artinya bisa gunain 100% otak kita.
Insting untuk hewan, intuisi untuk manusia.
Sebenarnya insting/intuisi itu adalah proses berfikir manusia yg berjalan sangat cepat. Anda pernah melakukan berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah?? Pertama melakukan pemetaan, kedua menganalisa hasil pemetaan, kemudian mengambil kesimpulan pemecahan.
Nah insting/intuisi adalah proses diatas yg dilakukan sangat cepat, bahkan hitungan per sekian detik.
Makanya kita pernah dengan kalimat “insting nya telah terasah”
Ak setuju bro
Permisi…Menurut sy jiwa itu memang ada karna konstelasi otak… jdi mungkin saja memang hasil reaksi2 sperti yg bung katakan tadi… tapi kalau roh itu hidupnya manusia. Sperti ada kasus 2 orang kembar identik… yg 1 heterosex dan yg 1 lgi gay…. setelah dicek otaknya… ternyata mmng berbeda konstelasi otak yg hetero dan yg gay… tapi penampilan tubuhnya kelihatan sama. Nah ini dia….mereka bisa di katakan jiwanya berbeda tapi rohnya sama roh manusia…
Hahah:v bukan beda konstelasi otaknya itu antara gay atau hetero. Itu mah cuma beda masalah nafsu, konstelasi otak ya sama aja.
Artikelnya Menarik Bro .
Film Limitless dibahas juga dong
tentang penulis novel yang make AZT terus berubah jadi manusia supercerdas
dang akhirnya jadi senator .
Limitless movie was “realistic” and Lucy had “interesting” ideas about brains potential.
https://www.youtube.com/watch?v=smwVqqeGC5E
LIMITLESS was realistic…..
awsome..
hahahaha
Hahahaaha..
Artikelnya sangat menarik.
Saya setuju dengan mbak artikelnya mbak fanny, di film lucy menceritakan pada saat 10% si scarlett mempunyai kekuatan motorik sewajarnya manusia, cuman di film karena efek dari obatnya makanya motoriknya memiliki kekuatan besar. Diatas itu semua kinerjanya otak sebagai kasat mata, contoh untuk menahan sakit, mengingat masa lalunya, membaca pikiran orang, dan sampai paling tinggi menghentikan waktu. Di film lucy juga dijelaskan bahwa tingkatan persentasi kinerja otak dengan kelakuan si lucynya. Misalkan pada saat menggunakan kinerja otak sebesar 20% lucy menahan sakit ketika dioprasi dan mengatakan ke ibunya kalo dia mengingat semua ttng masa kecilnya. Kemudian saat 30% lucy dapat membaca pikiran mafia korea dan mengetahui kerusakan organ temannya. Di atas itu udah super kekuatan jatohnya. Tp yg saya pengen tanya mbak,
1. Apakah nyata semua yg ada di film lucy dengan kenyataan yg ada? Ada beberapa yg masuk akal secara logika dan kenyataan ada beberapa yg ga diterima akal sehat
2. Apa hubungannya dengan champange sampe sel2nya melepaskan diri? Soalnya ga ngeh pas bagian itu
3. Apakah ada kemungkinan manusia menggunakan kinerja otaknya diatas 30%?
4. Dan yg saya ga paham itu dengan kata “waktu” maksudnya gimana itu mbak? Pas bagian lucy pertama kali nelpon profesornya dan pas bagian akhir si lucy menjelaskan si akhir film bahwa mobil akan hilang bedasarkan waktu.
Terimakasih banyak mbak.
1. Kalo dibaca lagi dan dipahami artikelnya fanny, mas udah tau jawabannya.
2. Itu cuma bagian dari film fiksi ilmiah, itu FIKSI ilmiah, gak perlu didebatkan, nikmati saja filmnya.
3. Lucy berkesimpulan, bahwa ketiadaan dan keberadaan, tergantung adanya waktu. hehe. mas ini FIKSI ilmiah lho, kalo mas percaya, berarti mas ga percaya sama Tuhan. karena Tuhan menciptakan keberadaan.
4. ini film.
5. gak berhubungan, romy rafael menggunakan pernyataan seperti itu hanya untuk kedok marketing. 🙂
thanks eniwei hehe
mas kalo menurut saya agama dan ilmiah tidak dapat dipisahkan, hanya saja mereka memiliki istilah-istilah nama yang berbeda,
Kalau agama dan ilmiah disatuin nanti merusak keduanya.
Kak, saya pernah baca bahwa orang pintar itu lekukan-lekukan di otaknya banyak. Dari yang pernah asaya baca, Einstein mempunyai lekukan di otak lebih banyak dari orang pada umumnya. Itu benar gak kak?
iya nih bang/mba/om/mr/ms/om/ms guru saya kmaren barusan ngomongin bginian, sumpah… geregetan sendiri saya dengernya, apalagi kalo udah dihubung hubungin ama einsten…
Gemes kan lo. Lo sendiri bilang ga ke guru lo kalo itu cuma mitos?
iya gemes, tapi gk saya bilang… biasanya guru suka ngeyel sih kalo diomongin bgituan
Lihat tulisan di atas “rata-rata manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya” di artikel ini menuliskan kapasitas otak untuk berpikir, bukan kemampuan otak untuk berpikir. yah memang jelaslah kalau kita akan koma dengan 10% kapasitas dari otak kita. Tapi beda lagi kalau kemampuan otak, kalau kemapuan otak, maka semua otak bekerja, tapi maksimal atau tidaknya itu tergantung orangnya.
kita buat contohnya saja :
rata-rata orang saat naik sepeda mengayuh dengan kecepatan rata-rata 5-15km/jam. Tapi pertanyaannya, apakah bisa orang menggayuh sepeda dengan kecepatan 100km/jam, atau bahkan 120km/jam? Jawabanya “bisa”. Tapi enggak semua orang bisa menggayuh sepeda secepat itu, mereka perlu latihan yang lama untuk bisa menggayuh kecepatan tersebut
saya setuju dg yg agan ini.
Ngayuh sepeda kecepatan 100km/h? Sekuat apakah kaki manusia itu? Itu di jalan lurus atau turunan? Kalo turunan, berapa elevasi dan jarak yang ditempuh hingga mencapai 100km/h?
saya kurang setuju , soalnya kalo ente latihan terus menerus.. volume otot nya juga bertambah jadi kemampuannya juga bertambah .. sedangkan di otak berbeda . volume otak bertambah seiring dengan bertambahnya usia dan salah satunya volume otak mempengaruhi kecerdasan seseorang .
ente latihan otak juga gak bakal bisa kayak orang jenius .
misal lu belajar 6jam/hari sedangkan si jenius hanya belajar 30 menit/hari aja udah cukup
tidak setuju. belajar antara 6 jam dan 30 menit itu tergantung sumber dan cara belajarnya. Bahasa manusia itu ga efisien, sumber belajar itu terkadang repetitif. Yang jenius itu bukan jenius otaknya tapi jenius dalam mengolah sumber yang ga efisien dan repetitif ini
sepakat dengan isi artikel dan penjelasan logisnya!
btw saya suka sekali dengan buku Dale Carnegie itu hehe
Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmakmur, itu rumah
tempat pestaKU, berdiri di dalam kepala Adam. Yang pertama dalam kepala itu
‘dimak’ yaitu otak, yang ada di antara otak itu ‘manik’ di dalam ‘manik’ itu
budi, di dalam budi itu nafsu, di dalam nafsu itu suksma, di dalam suksma itu
rahsa, di dalam rahsa itu AKU, tidak ada Tuhan selain hanya AKU, dzat yang
meliputi keberadaan yang sesungguhnya. ini adalah penggalan keterangan mengenai tahta baitul makmur dalam hakekat Islam … keterangan ini didapat oleh para sufi dan wali dalam mengkaji Al-Quran dan hadist Nabi Muhammad saw … dalam hal ada dua sistem (kerajaan) lagi selain otak sebagai pembuka ruang hakekat tanpa menggunakan C.P.H.4. , kedua sistem itu ialah baitul muharam dan baitul muqadas … Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmukarram, itu rumah
tempat laranganKU, berdiri di dalam dada Adam. Yang ada di dalam dada itu hati,
yang ada di antara hati itu jantung, dalam jantung itu budi, dalam budi itu
jinem, yaitu angan-2, dalam angan- 2 itu suksma, dalam suksma itu rahsa, dalam
rahsa itu AKU. Tidak ada Tuhan kecuali hanya AKU dzat yang meliputi keberadaan
yang sesungguhnya… Sesungguhnya AKU bertahta di dalam baitul muqaddas, itu
rumah tempat kesucian- KU, berdiri di penis/alat kelamin Adam. Yang
ada di dalam penis itu buah pelir (pringsilan), di antara pelir itu nutfah
yaitu mani, di dalam mani itu madi, di dalam madi itu wadi, di dalam wadi itu
manikem, di dalam manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU. Tidak ada Tuhan
kecuali AKU dzat yang meliputi keberadaan sesungguhnya, berdiri di dalam nukat
gaib, turun menjadi johar awal, di situ keberadaan alam ahadiyat, wahdat,
wahidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insane kamil, jadinya
manusia sempurna yaitu sejatinya sifatKU…. inilah pembuka legenda MOKSA (hilang lebur bersama Tuhan)
jangan pernah melencengkan ayat ayat Allah,karena di dalam AL- Qur’an nur kharim, tidak pernah menuliskan hal hal yang kotor atu tabuh terdengar, saya membaca habis al-qur’an dan terjemahaannya dan saya tidak menemukan kata kata itu,otang orang yang melencengkan dan menghinakan ayat ayat Allah neraka jahannam tempatnya dan dia kekal di dalamnya….tolong jaga perkataan anda wahai penghuni jahannam
anda tau apa itu moksa ” PIECE OF SHIT” OR ” PART OF HUMAN DIRT”, itu tidak ada di dalam sufi yang anda sebutkan itu FAKE tidak ada, Astargfirullahalazim,semoga hati anda yang membatu dan otak anda yang telah di lumurin kotoran manusia itu di bersihkan dan di hancurkan ALLAH
UCAPAN ALLAH BUKANLAH UCAPAN MANUSIA ATAU SYAIR DARI PUJANGGA JAHILIAH YANG MURTAD,Perkataan Allah itu terindah dari yang paling indah tidak mungkin mengucapkan kata kata kotor dan menghalalkan bunuh diri,nauzubilahiminzalik,karena dia adalah LORD yang sebenarnya,jangan lah di kendarai kecerdasan setan wahai la-tauza
baca darimana ini sumbernya ?
Halo K’Fanny, gue jadi kepikiran nih ama Sherlock Holmes. Mungkin gak kita bisa menganalisis seperti itu? Buatin artikel dong klo bisa.. hehehehe
Terlepas dari penggunaan 100% kapasitas otak itu mitos atau tidak,, lucy adalah film sci-fi terbaik yang pernah sy tonton.
Undah nonton Gravity (2013), nonton itu deh. maka film lucy itu seperti fairy tale.
iya tuh Film Gravity bagus banget, genrenya sains fiksi juga kan itu?
ada lagi tuh Interstellar, kalah dah tuh film Lucy :v
permisi, maaf ikut comment ya.. hehe.. 😀
artikelnya benar2 inspiratif mba dan benar2 membuka wawasan kita tentang dunia sains.. bnar2 baguss.. tp ada beberapa yang ingin saya tanyakan mba/mas/teteh/aa ( maap panggilan nya bnyak coz gtw orang asli nya =.=a)
1. Apakah seluruh hal yang anda paparkan berdasarkan sains versi anda beserta dengan berbagai alat yg mnurut anda sudah canggih sehingga hasil yg di dapatkan sudah di katakan MUTLAK/ TIDAK BISA DI GANGGU GUGAT LAGI? Tadi anda bilang klo sains itu masih bisa difalsifikasi. Itu menunjukan apa yg anda paparkan di artikel ini belum bisa di anggap MUTLAK karena bisa saja nnti begitu ada sarana dan prasarana yg LEBIH memadai akan ada bukti baru bahwa ternyata anggapan orang2 tentang “mitos” ini benar.
2. Apakah mengetahui hal yg anda paparkan hanya melalui buku atau kata orang atau sudah melakukan riset mendalam secara pribadi?
– apabila anda hanya mengetahui hanya dari buku, lihat lagi buku yang anda baca apakah benar2 dari sumber yg bisa di percaya 100% atau tidak karena tidak semua buku menjabarkan hal yang BENAR hanya karena dia berupa sebuah buku seperti banyaknya sejarah di dunia yg di selewengkan dan ditutupi dengan berbagai alasan terutama dengan mengatas-namakan sains hanya demi kepentingan politik atau golongan tertentu
– apabila dari orang coba tanya lagi apakah pernyataan nya itu merupakan hasil dari riset nya sndiri atau bukan? kita tidak bisa langsung percaya begitu saja kalau kita tidak melihat secara langsung karena bisa saja dia mengada-ada hanya karena ingin di sebut PINTAR
– apabila hasil riset sendiri, coba anda tunjukan bukti2 nya kepada para pembaca agar kami lebih bisa memahami dan apakah hasil riset anda sudah mencakup seluruh aspek sehingga tidak ada yg terlewat??
Nah, sebagai referensi saya anjurkan anda langsung melakukan riset di beberapa suku pedalaman di berbagai wilayah indonesia atau di beberapa pesantren atau apabila anda keadaan finansial anda cukup bagus cobalah ke beberapa wilayah di belahan dunia lain seperti di tibet dan tolong jelaskan BERDASARKAN teori anda, mengapa mereka bisa melayang di udara tanpa alat atau trik? mengapa mereka bisa jalan di atas air? mengapa mereka bisa menciptakan api di telapak tangan tanpa ada api atau alat? mengapa seorang master chi bisa membuat benda terbakar hanya dengan menyntuh? coba tolong di jelaskan secara rinci menurut sains yang anda pahami sampai anda menganggap sebelah mata orang yg percaya dengan hal yg anda anggap “mitos” ini..
saya sarankan anda melakukan riset agar anda bisa melihat dengan mata anda sendiri sehingga anda mempunyai materi yg akurat dan tidak lagi berbicara atau memandang kecil mereka yg meyakini hal ini..
terima kasih
setuju bro sama lo..
wah bener juga sih, gua mau ceritain pengalaman gua, mungkin gabisa dibilang riset karena ga terstruktur sih, tapi gua dapet info ini langsung dari orang yang dikatakan melakukan hal mitos ini.
jadi, hal-hal seperti manusia terbang, berdiri di atas air, kebal, bisa liat setan, baca pikiran, bahkan ramalan dan lain sebagainya (khusus di indonesia, jadi ga termasuk master chi gamau sok tau sih lebih tepatnya hehe) itu karena 2 hal.
1. karena mereka mendapatkan gift dari tuhan atau leluhurnya. sedikit aneh sih ya? mereka ini disebut anak2 indigo. mereka tidak mempelajari, tidak berusaha meningkatkan kemampuan otak atau minum obat seperti Lucy. tapi memang sudah ada dari saat mereka kecil. sebenernya ada alasannya tapi gua gaboleh bilang ke siapapun.
2. Bantuan dari mahluk ghaib. makin ngaco ya? hahaha. tapi percaya ga percaya itu memang ada. jujur gua tidak percaya akan hal ini dan ketika di test oleh warga sekitar, ya gua ga kenapa2, tapi ketika warga yang mencobanya, ia bisa memukul pohon yang jaraknya lebih dari 10 meter (gua lihat sendiri dan tidak mungkin desa tersebut memiliki teknologi canggih untuk menipu). Jadi hal ini memang ada apabila lo percaya.
Ya kalian boleh percaya boleh tidak soalnya gua gaada referensi. Apalagi tadi lo bilang referensi tersebut harus 100% dipercaya. Bagi gua buku sudah tergantung sudut pandang penulis dan pembaca.
NB : kedua hal ini BELUM tentu sama dengan para pesulap atau orang yang menghipnotis. karena gua juga gatau mereka dapet ilmu itu dari mana hehe.
bukan orang indigo aja yang bisa liat setan. gimana menurutmu dengan orang biasa yang dibukakan mata batinnya kemudian bisa melihat makhluk gaib? menurut gua, tidak semua hal gak masuk akal harus dikaitkan dengan hal mistis. gua yakin ada penjelasan ilmiahnya. tapi sorry gua gak bisa jelasin secara saat ini gua masih memelajarinya
1. Mau lurusin, yang gua omongin tentang indigo disini “gift” yaa bukan liat setan hehe makanya gua nilisnya ada 2 jenis orang yg punya kelebihan itu yang berarti bukan cm indigo.
2. Iyaa gua jg masih mencari2 sih penjelasan ilmiahnya. Yg 2 hal tadi kan menurut pengalaman hidup gua hehe. Makanya gua masih bilang boleh percaya atau tidak karena ini pengalaman hidup gua gituu. Mungkin mas/mba kalo udh selesai mempelari ini bisa memberikan poin ke 3 hehe.
ya,benar sekali pak ..
kalo memang artikel ini ada risetnya baru dapat kita percaya klo tidak yahh artikel ini bisa lebih dari “MITOS” ….
jawab donk!
bagaimana sains menjelaskan tentang manusia manusia “tertentu” yang tidak membusuk setelah mati ratusan tahun?
Seutuju sedelapan sesembilan ama lu bro. si penulis artikel di atas
lebih kelihatan SOTOY nya dari pada pinternya (ato sok sok pinter
kali?) dengan gampangnya mengatakan “Miskonsepsi”
Mending kamu baca Al-Qur’an,pertanyaan kamu akan di temukan di sana, apakah kamu tahu para ilmuwan yang di sebut scientis itu menemukan ilmu itu dari mana, tentu saja dari Al-qur’an karena di sanalah jawaban dari segala ilmu,bukan dari kitab kitab yahudi,masuji atau nasrani,karena ilmu Allah itu adalah mutlak, sebelum Semua orang tahu tentang science fisika Allah telah menciptakan bumi,sebelum semua orang tau tentang grafitasi Allah telah menciptakan GRAFITASI, sebelum semua orang tau tentang ilmu kimiawi, Allah telah menciptakan segala zat kimia di dunia ini,sebelum orang orang menciptakan robot Allah telah menciptakan manusia,segala ilmu di dunia ini, botani,anatomi,kortex otak, genetika,dan banyak lagi yang belum di temukan pada tahun 2015 ini,coba kamu tanya kepada semua sejarawan di dunia ini, siapa yang mencipatakan “BAHASA” pertama kali, filsuf ternama telah mengakui itu Allah adalah ILMU DARI SEGALA ILMU,
Seperti yang udah dijabarkan dalam artikel di atas, sains memang bersifat falsifikasi. Tapi bukan berarti lebih buruk, atau salah sama sekali.
Penelitian sekarang lebih canggih, sudah tidak sama lagi seperti zaman dahulu yang sifatnya masih sederhana. Atau, analoginya tidak sama antara orang buta dengan orang yang melihat.
Kalau memang sejak dulu setiap individu hanya menggunakan 10% dari otaknya, maka seharusnya, otak manusia menjadi lebih kecil karena 90% nya hilang. Kenapa? karena kita selalu berevolusi. Dan dalam teori evolusi, alam akan selalu melakukan seleksi. Yang kuat bertahan, sedangkan yang lemah akan tersingkir. Makanya dinosourus punah, sebab tidak mampu bertahan. Makanya harimau semakin langka, karena habitat alaminya sudah banyak dipakai untuk kepentingan komersil.
Otak itu tersusun atas sel, dan sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup. Jadi dia juga mengalami evolusi. Kalau otak 90% nya gak terpakai, ya harusnya udah musnah dong.
Saya sarankan anda menelaah kembali apa yang telah anda katakan.
setuju bro. artikel ini hanya sebatas pemikiran seseorang saja…
menurut saya, kalian jangan terkecoh.. dari kesimpulan saya setelah menonton lucy, dibalik layar itu semua hanyalah rangkaian tangan orang orang atheis yg tidak mempercayai tuhan dan hanya ingin menjadi tuhan.
mana ada orang2 ateis yang “ingin menjadi tuhan” terus malah sibuk bikin film tentang “superwoman” -___-
kayaknya si yustanzah nih yang terkecoh -____-
keliatannya Anda seorang panatik. sangking panatiknya hingga mengatakan atheis ingin menjadi Tuhan
kebanyakan dari atheis ingin mencari kebenaran adanya tuhan bukan untuk ingin menjadi tuhan…
dan mungkin orang yang dibalik layar tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan atheis, si pengarang film Lucy itu cuman percaya terhadap miskonsepsi ini
tambahan referensi ; https://www.academia.edu/8025299/Konsep_AKAL_menurut_Tinjauan_Al_Qur_an_and_Neurosains_1_Oleh_Hasanudin_Mahasiswa_Program_Magister_Kajian_Islam_and_Psikologi-Universitas_Indonesia
Banyak mencari tau, membaca, banyak pula ilmu yang di dapat walaupun itu hanya sedikit tpi sangat bermanfaat. terima kasih kk fanny
saya sependapat dengan anda……kita pasti telah menggunakan ke dua otak kita yang kanan dan yang kiri selama kita masih hidup……walaupun fungsi otak kiri dan kanan berbeda tetapi penggunaannya pasti kedua-duanya…. otak kiri adalah menghitung dan otak kanan adalah visual..maka ketika kita menggambarkan dalam otak kita dua buah rumah maka pada kondisi ini kedua otak saling bekerja sama untuk menimbulkan persepsi dua buah rumah pada otak kita..otak kiri jumlahnya dan otak kanan rumahnya…….dengan demikian kita pasti telah menggunakan kapasitas otak kita lebih dari 10%………..
tetapi ada satu hal yang mengganjal bagi saya dalam film LUCY tersebut yaitu saat LUCY mengatakan “dalam fase sosial 1+1=2 tetapi sebenarnya 1+1 tidak akan pernah menjadi 2″…
kalau dipikirkan secara sepintas hal tersebut sudah menentang bahwa ilmu science adalah ilmu pasti …
bagaimana dengan hal tersebut ????
please comment brothers about it … thankss
Karena memang ilmu pengetahuan dasarnya Manusia menyimpulkannya sendiri, coba dari dulu orang-orang dipahamkan 1+1 = 1, selamanya orang-orang bakalan membuat pemikiran tersebut melekat hingga sekarang. Intinya sih, pengetahuan akan terus berkembang yang artinya bukan lagi menjadi ilmu pasti, karena kalau memang jelas pasti, penemuan baru atau memang pemahaman baru nggak akan menggoyah yang lama (buktinya pemahaman orang-orang terdahulu sering dipatahkan seperti Bumi ada jurangnya, padahal bulat pepat), menurut gue begitu brooooo, 😀
mana ada gan , yang namanya 1 apel tambah 1 apel menjadi 1 . kecuali lu jadiin makanan
kata lucy 1+1 itu tidak pernah sama dengan 2 mksnya itu apa?
1+1 = 2 adalah buatan manusia. pada kenyataannya tidak pernah ada angka, huruf.
dan angka adalah skala yg dibuat
angka terlalu sederhana
itu hanya angka gan. 😀
kata 1+1 tidak pernah sama dengan 2, saya mem betul hasil itu ketika sudah ditemukan angka sebelum 0.
itu pesan gan. bahwa manusia tidak akan pernah bisa melampaui kapasitasnya.
udah gitu aja
Gue mau nanya gimana bisa kinerja otak dapat mengendalikan partikel
Otak kan hanya mengendalikan apa yg dia pegang namun knp ada berapa kasus yg membuktikan bahwa otak dapat mengendalikan apa yg melebihi dr kemampuan dan daya tahan dr otak itu sendiri
iseng ngejawab yah,, otak itu bisa memancarkan gelombang kan? entah itu gelombang alfa atau apapun itu ( kurang mengetahui jenis gelombangnya). yang namanya gelombang itu dapat merambat kan jika gelombang mekanik memerlukan medium rambatan dan jika gelombang itu elektromagnetik tidak memerlukan medium. dan setiap yang bergerak (gelombang) tentu memiliki lintasan dan tentu bersentuhan atau berinteraksi dengan apa yang dilewatinya tersebut, bisa berupa partikel atau apapun itu. sehingga pernah lihat kan ketika para pesulap dapat membakar suatu kertas hanya dengan memfokuskan pikirannya terhadap kertas tersebut? nah artinya pesulap tersebut sedang memfokuskan gelombang otaknya terhadap kertas tersebut. yang namanya gelombang memiliki energi pula nah energinya itu kan sudah satu paket dengan gelombangnya yang selanjutnya di transfer ke benda yang tergantung yang difokuskannya. atau pernah dengar bukan ada seorang prof. dari jepang yang meneliti ketika suatu air di beri kata kata baik ternyata molekulnya berbentuk lebih baik dibanding dengan air yang diberikan kata kata buruk? nah mengapa hal itu bisa terjadi? tentu kalo bagi orang awam itu adalah hal mistis tp hipotesis saya itu karena pengaruh gelombang yang diberikan otak kita terhadap air itu, ketika kita berpikir baik maka gelombang yang dipancarkan oleh otak kita akan berbeda dengan gelombang yang dipancarkan ketika kita berpikir buruk, dan lebih lanjutnya ternyata mungkin ada hubungan juga lho dengan aura? yah aura adalah pancaran warna tubuh kita, biasanya sering dengar kan para peramal atau orang sakti dapat melihat aura kita warna apa? bisa jadi itu tergantung pikiran kita dan memang pada umumnya dijelaskan bahwa ketika aura warna kita ini maka suasanya kita sedang begini begitu? yah jika dikaitkan dengan gelombang, maka setiap gelombang itu memiliki frekuensi dan panjang gelombang bukan? dalam fisika perbedaan panjang gelombang menghasilkan spektrum warna, yah sama juga ketika kita berpikir ini itu akan berbeda juga gelombang dan panjang gelombang yang dipancarkannya dan nantinya hanya mata orang orang tertentu yang dapat menangkap panjang gelombang dari kita..
share ajah sih itu, itu pemikiran dari saya, mungkin kaka kaka disini lebih mengetahui masalah ini,, 😀
iseng yah gan 😀
Saya setuju banget sama komenter, dark angel. si penulis artikel di atas lebih kelihatan SOTOY nya dari pada pinternya (ato sok sok pinter kali?) dengan gampangnya mengatakan “Miskonsepsi”. Ditambah referensi yang dia paparkan dari situs internet semua lagi (ya ampun….cepe dehh) Anak smp sma atau bahkan sd jaman skarang juga mampu nulis artikel dengan referensi modal internet. No offense…
dark angel said >>>
“permisi, maaf ikut comment ya.. hehe.. 😀
artikelnya benar2
inspiratif mba dan benar2 membuka wawasan kita tentang dunia sains..
bnar2 baguss.. tp ada beberapa yang ingin saya tanyakan mba/mas/teteh/aa
( maap panggilan nya bnyak coz gtw orang asli nya =.=a)
1. Apakah
seluruh hal yang anda paparkan berdasarkan sains versi anda beserta
dengan berbagai alat yg mnurut anda sudah canggih sehingga hasil yg di
dapatkan sudah di katakan MUTLAK/ TIDAK BISA DI GANGGU GUGAT LAGI? Tadi
anda bilang klo sains itu masih bisa difalsifikasi. Itu menunjukan apa
yg anda paparkan di artikel ini belum bisa di anggap MUTLAK karena bisa
saja nnti begitu ada sarana dan prasarana yg LEBIH memadai akan ada
bukti baru bahwa ternyata anggapan orang2 tentang “mitos” ini benar.
2. Apakah mengetahui hal yg anda paparkan hanya melalui buku atau kata orang atau sudah melakukan riset mendalam secara pribadi?
– apabila anda hanya mengetahui hanya dari buku, lihat lagi buku
yang anda baca apakah benar2 dari sumber yg bisa di percaya 100% atau
tidak karena tidak semua buku menjabarkan hal yang BENAR hanya karena
dia berupa sebuah buku seperti banyaknya sejarah di dunia yg di
selewengkan dan ditutupi dengan berbagai alasan terutama dengan
mengatas-namakan sains hanya demi kepentingan politik atau golongan
tertentu
– apabila dari orang coba tanya lagi apakah pernyataan
nya itu merupakan hasil dari riset nya sndiri atau bukan? kita tidak
bisa langsung percaya begitu saja kalau kita tidak melihat secara
langsung karena bisa saja dia mengada-ada hanya karena ingin di sebut
PINTAR
– apabila hasil riset sendiri, coba anda tunjukan bukti2
nya kepada para pembaca agar kami lebih bisa memahami dan apakah hasil
riset anda sudah mencakup seluruh aspek sehingga tidak ada yg terlewat??
Nah,
sebagai referensi saya anjurkan anda langsung melakukan riset di
beberapa suku pedalaman di berbagai wilayah indonesia atau di beberapa
pesantren atau apabila anda keadaan finansial anda cukup bagus cobalah
ke beberapa wilayah di belahan dunia lain seperti di tibet dan tolong
jelaskan BERDASARKAN teori anda, mengapa mereka bisa melayang di udara
tanpa alat atau trik? mengapa mereka bisa jalan di atas air? mengapa
mereka bisa menciptakan api di telapak tangan tanpa ada api atau alat?
mengapa seorang master chi bisa membuat benda terbakar hanya dengan
menyntuh? coba tolong di jelaskan secara rinci menurut sains yang anda
pahami sampai anda menganggap sebelah mata orang yg percaya dengan hal
yg anda anggap “mitos” ini..
saya sarankan anda melakukan riset
agar anda bisa melihat dengan mata anda sendiri sehingga anda mempunyai
materi yg akurat dan tidak lagi berbicara atau memandang kecil mereka yg
meyakini hal ini..
terima kasih”
Saya setuju banget sama komenter, dark angel. si penulis artikel di atas lebih kelihatan SOTOY nya dari pada pinternya (ato sok sok pinter kali?) dengan gampangnya mengatakan “Miskonsepsi”. Ditambah referensi yang dia paparkan dari situs internet semua lagi (ya ampun….cepe dehh) Anak smp sma atau bahkan sd jaman skarang juga mampu nulis artikel dengan referensi modal internet. No offense…
dark angel said >>>
“permisi, maaf ikut comment ya.. hehe.. 😀
artikelnya benar2
inspiratif mba dan benar2 membuka wawasan kita tentang dunia sains..
bnar2 baguss.. tp ada beberapa yang ingin saya tanyakan mba/mas/teteh/aa
( maap panggilan nya bnyak coz gtw orang asli nya =.=a)
1. Apakah
seluruh hal yang anda paparkan berdasarkan sains versi anda beserta
dengan berbagai alat yg mnurut anda sudah canggih sehingga hasil yg di
dapatkan sudah di katakan MUTLAK/ TIDAK BISA DI GANGGU GUGAT LAGI? Tadi
anda bilang klo sains itu masih bisa difalsifikasi. Itu menunjukan apa
yg anda paparkan di artikel ini belum bisa di anggap MUTLAK karena bisa
saja nnti begitu ada sarana dan prasarana yg LEBIH memadai akan ada
bukti baru bahwa ternyata anggapan orang2 tentang “mitos” ini benar.
2. Apakah mengetahui hal yg anda paparkan hanya melalui buku atau kata orang atau sudah melakukan riset mendalam secara pribadi?
– apabila anda hanya mengetahui hanya dari buku, lihat lagi buku
yang anda baca apakah benar2 dari sumber yg bisa di percaya 100% atau
tidak karena tidak semua buku menjabarkan hal yang BENAR hanya karena
dia berupa sebuah buku seperti banyaknya sejarah di dunia yg di
selewengkan dan ditutupi dengan berbagai alasan terutama dengan
mengatas-namakan sains hanya demi kepentingan politik atau golongan
tertentu
– apabila dari orang coba tanya lagi apakah pernyataan
nya itu merupakan hasil dari riset nya sndiri atau bukan? kita tidak
bisa langsung percaya begitu saja kalau kita tidak melihat secara
langsung karena bisa saja dia mengada-ada hanya karena ingin di sebut
PINTAR
– apabila hasil riset sendiri, coba anda tunjukan bukti2
nya kepada para pembaca agar kami lebih bisa memahami dan apakah hasil
riset anda sudah mencakup seluruh aspek sehingga tidak ada yg terlewat??
Nah,
sebagai referensi saya anjurkan anda langsung melakukan riset di
beberapa suku pedalaman di berbagai wilayah indonesia atau di beberapa
pesantren atau apabila anda keadaan finansial anda cukup bagus cobalah
ke beberapa wilayah di belahan dunia lain seperti di tibet dan tolong
jelaskan BERDASARKAN teori anda, mengapa mereka bisa melayang di udara
tanpa alat atau trik? mengapa mereka bisa jalan di atas air? mengapa
mereka bisa menciptakan api di telapak tangan tanpa ada api atau alat?
mengapa seorang master chi bisa membuat benda terbakar hanya dengan
menyntuh? coba tolong di jelaskan secara rinci menurut sains yang anda
pahami sampai anda menganggap sebelah mata orang yg percaya dengan hal
yg anda anggap “mitos” ini..
saya sarankan anda melakukan riset
agar anda bisa melihat dengan mata anda sendiri sehingga anda mempunyai
materi yg akurat dan tidak lagi berbicara atau memandang kecil mereka yg
meyakini hal ini..
terima kasih”
Mungkin emang maksudnya si penulis itu ingin KITAnya lebih berkembang bagi yang ingin memiliki pemikiran atau konsep yang bisa berkembang lebih jauh.. hehehe 🙂
ane setuju sama bang/mas/mbak/kaka –Maximus–
Saya ingin menanggapi ulasan dari penulis artikel.
Analogi nya seperti ini :
1. Kalo anda bicara tentang “kapasitas / Kemampuan” Otak manusia yg hanya terpakai 10%, itu cuman prosentase atau “perkiraan”, karena sel2 yg ada d dlm otak tdk bs kita perinci dengan jelas jumlahnya, dan memakai satuan apa menghitungnya….
2. Kalo anda mengatakan alat2 sains yg telah di gunakan oleh para ilmuwan sekarang sudah “sangat canggih dan valid”, coba anda flash back lagi jauh ke belakang, kira2 10.000BC. Pada saat itu mereka menemukan batu yang pipih bisa digunakan untuk memotong daging, itu sudah pengetahuan yang luar biasa… dan itu pada jamannya dia… 🙂 . Dan sekarang kita kembali ke jaman kita sekarang, teknologi yg sudah “sangat super canggih” yg ada sekarang, ya cuman canggih dan valid pada jaman kita sekarang… jadi bagi mereka yg hidup di 10.000BC, jangankan memikirkan bahkan untuk bermimpi saja bisa membuat “besi/logam” bisa melayang sendiri di udara untuk waktu yg lama (A.K.A Pesawat Terbang) seakan-akan ga mungkin dilakukan…
Jadi kesimpulan saya, semua itu ada batasnya (termasuk otak kita), tapi yg mengetahui pasti hanyalah “Allah” semata, kita hanya bisa mempelajari apa yg belum kita ketahui.
Jika kembali ke rasio 10% dari 100%…., coba saja bayangkan… 100% kemampuan / kapasitas otak kita berapa besarnya… jika dalam jangka 10.000 tahun sebelum masehi sampai sekarang, ternyata otak kita mampu berkembang sedemikian hebatnya…
10% akan terasa sangat “kecil” bila kita memandangnya dari “sudut yg kecil pula”…. Dan akan sangat teramat begitu besar bahkan melebihi perkiraan kita sekarang bila kita melihat / mengukurnya dengan sudut pandang yg besar pula…
#hehehehe… itu hanya opini saya.. tidak ada dasar bukti yg valid atau relevan atau apalah istilahnya….. :3
Karena hanya “Keyakinan”, Keimanan”, dan “Harapan” yg tertanam di dalam hati saya yg membuat saya mampu berdiri dan bernafas dimana saya berada sekarang….
— Salam —
mba sory, gmn kalo film THE LAZARUS EFFECT 😀
Mata belum sepenuhnya melihat, kulit belum sepenuhnya merasa…
masih banyak indra yang belum 100% berfungsi maksimal
Jadi semua itu bohongan?
Bagaimana jika ada orang yg bisa mengontrol mimpinya? Bagaimana dengan bakat?
Apakah orang bisa memperoleh bakat?
saya setuju dengan mbak ini, tapi kalo otak saja yang bekerja tidak di barengi dengan Intelegensi (IQ) perasaan (EQ) Spiritual (SQ),sama aja dengan zombie berjalan,atau yang lebih nyata yaitu anak sd,semua itu dapat di dapatkan dengan kemauan dan latihan, mungkin di dalam film lucy atau limitless itu mengajarkan kita bagai mana cara merangsang otak kita, di dalam film itu otak si lucy dan si senator dirangsang denga narkoba jenis baru, memang benar narkoba dapat merangsang otak dengan maksimal,misalnya kamu mengkonsumsi sabu jenis terbaru atau yang lainnya, namun dengan rangsanga otak yang maksimal atau tidak balance maka otak kita akan cepat hancur , kita contohkan saja dengan hal yang sederhana,”ketika kita meninggal maka yang mati duluan adalah sistem otak kita,jantung kita masih dapat berdetak dalam beberapa detik or menit,namun neuron otak kita dan sistem lainnya mati total,setelah itu barulah jantung berhenti berdetak”, dapat kita lihat faktanya , orang dusun atau orang yang berada di pedesaan lebih panjang umurnya dari orang kota, kenapa???,karena orang kota menggunakan otaknya secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, namun orang desa menggunakan otaknya tidak semaksimal orang kota, karena mereka cenderung memiliki pemikiran yang sederhana dan memiliki konsep hidup yang sederhana,ada fakta lainnya mengapa orang di pedesaan cenderung lebih pintar di banding dengan orang kota, karena orang desa memiliki EQ dan SQ yang tinggi, karena mereka tidak di pengaruhi oleh racun “Edonisme” kota,oke deh, saya tidak ingin membuat tulisan saya semakin panjang, inti dari semua itu, untuk menjadikan kita pintar, maka kita harus merangsang otak kita dengan, 1. Perasaan,2.Kemauan, dan 3.Latihan 4. Spiritual (because KITA HANYA MELAKUKAN YANG TERBAIK DAN TUHAN MENENTUKAN AKHIRNYA), mengapa saya menempatkan perasaan atau emosional dalam urutan pertama,kita harus mengatur perasaan , kemudian kita memiliki kemauan dan kita melatih hal hal yang kita inginkan, TIDAK PERLU MEMAKAI NARKOBA UNTUK ITU, RASA/PERASAAN/EMOSI LAH YANG DAPAT MERANGSANG OTAK KITA UNTUK LEBIH MAKSIMAK,KARENA RASA/PERASAAN DAPAT MENIMBULKAN STIMULAN YANG BERNAMA “INGIN”saya agak miris dengan kedua film itu karena mereka merangsang seseorang untuk menggunakan NARKOBA, ini atas dasar pemikiran saya sendiri,jika anda kurang mengerti silahkan bertanya 🙂 rgds,A.K
OH YA SATU HAL LAGI YANG INGIN SAYA SAMPAIKAN
di Film Scyfy yang berjudul LUCY ini, adalah menunjukkan 0.0000000000000000000000000000000001% dari tak terhingganya dari kekuatan ALLAH,do you wanna be a god? dengan memakan narkoba IT’S BULLSHIT,kita ini 1 dari tak terhingganya debu di dunia ini, “debu’ itu hanyalah istilaH dari yang termulia, Albert einstein, plato,socrates,dan jutaan ilmuan lainnya hanyalah debu dari tak terhingganya debu yang di ciptakan Allah di dunia,sadarlah “WE JUST HUMAN” jangan pernah terbawa angan, dan bangunlah dari mimpi mimpi buruk yang di doktrin dari FAKE SCIENCE … DETOKNASI DIRI KALIAN DENGAN DIRI KALIAN SENDIRI, KARENA DIRI KALIAN LAH YANG TAHU TENTANG DIRI KALIAN SENDIRI, DAN JANGAN MEMBOHONGI DIRI KALIAN SENDIRI,BEING POSITIF AND GOOD PEOPLE IN THE WORLD
selanjutnya tolong membahas tentang keberadaan alien :v
karena telah menjadi kontroversi didunia
Komen-komennya cuma mau “beradu kemampuan” (meragukan/menggoyahkan kapabilitas) aja, seharusnya saling menguatkan tiap argumen kalian semua.. bukan cuma omong kosong hanya ingin menjatuhkan.. hahain aja..
argumen kak Fanny bisa diterima menurut saya, soalnya saya mengakui sendiri saya masih kurang referensi/kurang ahli bab seperti ini, tp argumen diatas secara pemikiran awam pun masuk ke pola berpikir manusia..
untuk hal diatas saya setuju … tapi maaf kok buku dale carnegie di asumsikan dala 10% brain myth…
Assalamualaikum
Menurut ana mungkin maksudnya kaya gini, emang kita bisa menggunakan 100% otak kita,, tapi kita bisa mengakses penuh atas memori ingatan kita tidak lebih dari 15%, jika kita melakukan sebuah kegiatan yang berkenang, kita akan melupakan salah satu kenangan kita di masa lalu,,,
banyak orang berkata einstein menggunakan otaknya 20%, entah itu di sebut jenius atau “kurang sehat”, coba anda bayangkan jika usia anda 100 tahun dengan 20% memori yang kita dapat akses, kita bisa mengingat kenangan kenangan kita selama 20 tahun,,
nah sekarang bila anda masih di bawah 15 tahun, apakah anda masih bisa mengingat pada saat anda berumur 2,5 tahun, banyak orang yang mengatakan itu mustahil
ternyata tidak,, jika kita tidak terlalu stres dan have fun menjalani kehidupan selama kurang lebih 15 tahun itu,, kita bisa mengingat hal atau kenangan pada saat kecil itu,
kesimpulannya manusia memang mengoptimalkan kerja otaknya 100% yang di sebut dengan tindakan sadar, tapi manusia hanya mampu mengingat 10-15% tindakan yg dia lakukan dari total hidupnya
sekian terima kasih
wassalamualaikum
Menurut gw yah, sehebatnya alat canggih itu, sesupernya komputer, atau apalah, penciptanya tetap otak manusia, contoh nya kita sebagai manusia, penciptanya adalah tuhan, apakah kita bisa melebihi kemampuan penciptanya?yah sama kek alat canggih, secanggih nya apapun itu, tidak akan melebihi penciptanya(otak manusia) jadi secara gak langsung otak manusia lebih jauh dari alat seperti itu, jadi buat masa yang akan datang, akan ada alat yg lebih canggih lagi, dan saat itu otak kita jauh dari yang sekarang, menurut gw sih gtu, jadi jangan hakimi saya, itu hanya pendapat saya
Salam damai~
Who knows lah :/
em…gini gan, saya pernah di kasih ngrti. ada kalanya kita nggak perlu ngrti. itu kenapa ada namanya rahasia/black box in the galaxy. emang sains itu penting tapi dengan batasan”. tidak nenutup kemungkinan bisa jadi rahasia itu terungkap. time.
kecerdasan 10% atau 100% itu hanya angka.
gimana kalau otak kita ternyata memakai 100% dari 10% otak kita.? atau 40% dari 100% otak kiri dan 60% dari 100% otak kanan? masalah hasil data kurang akurat? mungkin alat jaman ini masih belum sempurna, inget selalu berkembang. dan selalu.
“tidak mungkin, bisa, mungkin” time.
tidak mungkin lucy bisa berubah” bentuk. fakta
lucy bisa membaca pikiran orang. fakta ,linguistic
mungkin lucy biasa berpindah ” waktu. ???
semua itu hanya angka gaes, kita hanya belum tau rumusnya dan belum tau hasilnya. dan ada rumus yang tidak berangka….bhs.berat 😀
so kita diskusi ini pakai 100% kepercayaan atau 100% kecerdasan?
asik juga filmnya tapi yg buat film ini pasti Atheis, sbb pesan terakhir pd film ini , manusia berasal dari kera, sgkan kitab suci menyatakan manusia pertama bukan kera tapi adam, dstnya
Klo mau nonton film yg manusia berasal dari adam, tonton aja film Noah
Mungkin anda akan senang
Ilmiah.
mungkin yang dimaksud pilem lucy itu, kita cuma dapat menggunakan kapasitas 10% FUNGSI otak min. mungkin bukan 10% bisa 20% ato 1% ato terserah. gw mah setujuh2 aja ama pemahaman itu karena dapat membuka pikiran gitu. bayangkan aja jika emang kita hanya menggunakan 10% fungsi otak kita. hanya segitu saja udah dapat buat kita hidup, berjalan dan ngadaiin internet, leptop, sampe udah dapat berteori bagaimana dunia tercipta. gimana kalo lebih? mungkin kita udah gak bakalan smsan lwt hp, kita cuma dengan saling telepatian lwt pikiran udah bisa bicara ama orang dikejauhan (mungkin). kalo ngarep buat latihan biar bisa lebih dari 10% gw juga nyerah. emang udah lahirnya gitu.
ok menurut sepluhpersenansepuluhpersenan itu, jika manusia penggunaannya udah lebih dari 10% dapat memunculkan fungsi baru pada otak kita bagi kita, dan membuat apa yang dianggap manusia rata2 lainnya mustahil itu bisa direalisasikan oleh si manusia 10%lebih ini (ya contoh yg di film yg gw ambil gih yang nyulap2 gitu). perbadingan kasarnya manusia ama anjing. kalo lu jadi anjing pasti lu bakal bertanya2 dan heran sendiri “kenapa ntu besi bisa terbang padahal gw liat ntu besi cuma diisiin cairan bau yang gk bisa diminum, gimana bisa gitu ya” ato ambil pilihan kedua lu bakal gk peduli karena itu diluar pemikiran lu dan emang itu mustahil bagi fungsi otak anjing saat itu. gw gk setuju lu bilang ni miskonsepsi karena ini bisa jadi salah satu pijakan buat penelitian. mau orang sekarat, gila, jenius, neuron sejuta, sebiji, dsb. otak selalu berfungsi 100% kalo itu emang otak hidup. tapi fungsi otak manusia bisa lebih lagi.
btw gw setuju banget kalimat akhir lu yang manusia baru tau sekitar 10% ttg otaknya sendiri (itu pun pada catatan2, buku2, dan peneliti2. kita dibandingkan mereka? nol koma kali ya :v)
hahahahaha,,,, that’s right. that’s just a bullshit
Artikelnya bagus , tpi klo kalian berpendapat sah sah ajah , ada yg setuju dengan otak 10% ada yg engga itu hak kalian , mungkin dulu penemuan otak 10% berdasarkan pada sistem motorik , kita bisa berfikir apakah bukan bagian dari kerja otak ? Apakah berfikir bisa di test dengan kejutan listrik ? Ketika bersuara apakah bukan dari kerja otak ? Apakah suara dari manusia bisa di test dengan sengatan listrik juga ? hanya ALLAH yg tahu tentang kapasitas otak manusia , tpi tidak ada salahnya manusia mencari tahu 🙂
Mantap bner artikel nya zen, inspirasi banget
Kapan kapan post tentang sekolah Ikatan dinas zen, hhe..
nice banget
thanks yak wkwkwkw
Kak, kalau teori “memori otak manusia lebih hebat dari memori processor CPU” itu gimana?
yang kutangkap dari pembahasan ini adalah, mau dalam kondisi apapun otak kita bekerja 100% masalah ada yang genius, idiot, bisa telekinesis itu masalahperbedaan qualitas otak… seorang idiotpun tetap menggunakan 100% kemampuan otakknya… jadi yang sebenarnya kita tingkatkan bukan kemampuan kita untuk mengakses kapasitas otak, tapi kita meningkatkan kemampuan otak untuk berkembang lebih baik. ada yang sepaham denganku setelah baca ini?
gue demen nih sama orang” yg pinter,cerdas, n banyak pengetahuan. (yang terpenting tempatkanlah sesuatu itu pd tempatnya, gk kurang n gk lebih tp pas). apa aja yang kalian temukan dr pemahaman kata” saya yang ada didalam tanda kurung???
Maaf, yg di maksud 10%-100% mungkin bukanlah seperti itu. Hanya dengan meditasi bisa mengetahui kinerja otak dan jangan instan seperti di film lusi dengan (CPH4) atau obat2 lain nya. hehe… tp dengan meditasi yg benar.
Alam semesta ini tanpa batas namun hanya sedikit yang dapat kita lihat dan manfaatkan, sama dengan rangkaian otak dan pemikiran manusia. Sangat banyak jaringan yang terukir pada otak namun sangat sedikit yang dimanfaatkan manusia.
Maaf ni mbak kalo bahasa gue sedikit aneh hehe
Kalo menurut gue maksud nya mungkin memang otak keseluruhan nya bekerja. sel sel nya bekerja 100% kinerja nya memang 100% mungkin yng di maksud kapasitas penggunaan nya mungkin mbak 10%. kalo memang kapasitas penggunaan nya 100% berarti manusia bisa memiliki insting yng luar biasa terus bisamengingat masakecil sampai dewasa terus ahli segala bidang matematika sains biologi astronomi komputer mesin ahli beladiri dll terus bisa mengingat dan fasih bebahasa asing seluruh bahasa di dunia dong mbak dalam 1 tubuh manusia
Mungkin di maksud 10% karna memang kapasitas penggunaan otak kita mungkin segitu mbak karna daya ingat kita terbatas kalo memang tak terbatas kita bisa belajar banyak banyak terus kita bakalan jadi manusia seraba bisa donk mbak
Makanya untuk buat 1 smarfhone aja banyak orang yng yng beperan spesialis lcd batre kabel mesin nya aplikasinya .
Hehe tu sih logika gue aja sih mbak yaa klo salah dimaklumin
Yg sy pahami dr kata 5%, 10 %, 12% adalah penggunaan kemampuan otaknya atau potensi otaknya…bukan penggunaan kapasitas/ukuran otak… jdi mnurut sy mungkin saja sisa potensi yg sekian persen itu bisa di raih secara bertahap…
Film lucy ini berkaitan dengan film annunaki yang menceritakan asal mula manusia modern yang berasal dari manusia purba yang mengkonsumsi serbuk yang dinamakan “monoatomic gold” dan keberadaan tuhan “sesungguhnya”, film ini dilarang diseluruh dunia dan sudah di blokir, tp masih aja ada potongan2nya di youtube. Kalo mw tw silahkan search di google atau youtube, tapi tlg kalau nnton film tsb, perkuat dahulu iman kalian karena disini ceritanya menceritakan asal mula tuhan dan siapa tuhan itu, kalau tdk dibekali iman yg kuat, pnonton takutnya akan berpikir atheis dan tak percaya tuhan dikarenakan semua cerita yg ada berkaitan dengan ajaran2 agama yg ada dimuka bumi ini. Tp tetap itu semua menurut saya sangat menyimpang dari kebenaran yang ada dikarenakan ada oknum yg ingin membuat semua orang didunia tdk percaya dgn tuhan.
menurut gua lebih tepatnya manusia baru menggunakan beberapa persen dari potensi otaknya . jadi butuh lebih dikembangin lagi. bukan berarti bagian otak yang lain itu ga aktif atau ga berguna sama sekali.
Assalamualaikum, tertarik dg bahasan film Lucy, saya awalnya tdk menduga alur ceritanya seperti itu, tapi pesan mendasar yg ingin disampaikan oleh film itu sebenarnya bahwa sedikit sekali pengetahuan yg kita miliki tentang diri kita sendiri. Bahkan di jaman penjelejahan luar angkasa informasi tentang potensi kemampuan otak msh rendah, hingga dikatakan manusia hanya menggunakan 10% dari potensi kemampuan otak. Sementara 90% sisanya masih belum difungsikan. Bagaimana mungkin untuk memfungsikan sdg mengetahui fungsi – fungsi otak saja belum semuanya dipahami. Contoh, potensial listrik otak yg cukup besar untuk satu selnya, jika dikumpulkan atau dihubungkan secara seri bukan paralel itu cukup untuk menerangi lampu sebuah kota sebesar Jakarta, tp nyatanya jumlah potensial listrik yg pernah diukur oleh alat EEG, gak pernah bisa untuk bisa menyalakan sebuah lampu. Artinya hubungan potensial listrik tersusun secara paralel. Mungkin nggak terhubung secara seri? Mungkin saja kalau pengetahuan kita tentang cara kerja otak secara sdh diketahui. Dan itu sebenarnya yg ingin disampaikan oleh film ini. Ini pula yg harus disyukuri oleh kita. Bayangkan energi potensial satu orang saja sdh demikian besar apalagi kl semua sdh memahami seluruh fungsi otak dan mengaplikasikannya. Kehidupan sdh pasti akan berakhir atau berubah menjadi bentuk yg tidak bisa kita bayangkan. Dan itu pula yg terjadi pada bagian akhir film ini. Lucy menghilang tapi menyampaikan pesan kl dia asa di mana2. Salam
menarik untuk di simak.
SR
Mungkin arti dari 90% otak belum diketahui itu bukan karna fungsi otak yang cuma terpakai 10% dalam sehari,, ya jelas 10% cuma terpakai wong bukan cuma koma tapi lo koid,, sains itu luas bre jangan cuma mikir otak manusia ga bisa melampaui batas wajar yang ada cuma hanya melihat data yang kata males untuk mencari :v btw situ udah riset sendiri dan tes analisis sendiri blom ,,tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan pikiran akal dan hati ,, Itulah yang membedakan Kita dengan ciptaan tuhan yang lain ,, mungkin artinya di sini 90% itu kekuatan bawah sadar otak yang belum di ketahui bukan 90% silent cortex yang ga ada fungsinya buat tubuh ,, intinya gini kita di ciptakan sang maha kuasa Right ? Sang maha sempurna loh masa sih kita ga ada sedikit pun kekuatan yang ia berikan kekita dengan segala kesempurnaanya,, kesempurnaan di sini dalam artian bukan untuk menandingi sang pencipta tapi dalam artian KITA yang hidup didimensi kita sendiri bukan dimensi tuhan ,, sains makin dalam kau tahu justru makin meluas ilmu sains itu sendiri. Intinya sains yang kita ketahui saat ini mungkin hanya 5% yang baru kita temukan ilmu tuhan itu LUAS bahkan jika lautan seisi bumi ini menjadi tinta dan di tuliskan kedalam sebuah kertas punn tidak cukup untuk mencatat semua ilmu sang ilahi .. Semoga bermanfaat..
‘Lagipula, kalo benar manusia selama ini bisa fine-fine aja dengan menggunakan 10% otaknya, berarti 90% nya dorman sia-sia gitu?’ gak sia sia ko, cuman kalo kita bisa ngendaliin lebih dari 10% bagian dari otak kita, kita lebih bisa ngendaliin hal lain juga, itu kenapa didunia ini diciptakan kata ‘biasa’ dan ‘luar biasa’ apakah kita gabisa jadi lebih dari ‘biasa’ dengan bisa ngendaliin lebih dari 10% otak kita? dan hal yang paling penting yang pengen aku tanyain adalah “alasan apa yang bikin kita bisa percaya sama blog ini?” kalo blog ini juga bikin kita gapercaya sama sesuatu? anybody read this please, hope it, think it, even if u just can use your 10% brain…
betul tapi gak 100%. otak memang bisa dikembangkan artinya kemampuan manusia itu bisa berkembang/ditempa sampai ke tingkat lebih. misalnya org kurus dilatih untuk besar berotot, atau org berotak biasa (IQ) bisa menjadi lebih pintar atau IQ nya bertambah. smua bisa dilakukan dengan proses yg konsisten. artinya kemampuan manusia entah itu otak ataupun otot dll bisa berkembang. contoh lain, seorang thai boxing, harus terus melatih tendangannya (tulang kering kaki) ke kayu atau media keras lainnya untuk “berevolusi” menguatkan struktur tulang kaki, dan itu beehasil, atau seorang biksu yg dilatih memainkan gelombang otak tertentu untuk bisa tahan bersemedi di salju dll. artinya, smua bisa dilakukan tapi yg gak tau bakal skeptis, walaupun bukti2 itu ada. dan ada 1 metode lagi yg bisa melakukan pengembangan diri baik tubuh, otak, kemampuan manusia dll, tapi ini saya gak mau kasih tau hehe.. biarlah penulis yg mencari tau. peace!!
Kaka. fungsi otak memang 10% penggunaan,,,contoh hp aja kalo ada salah satu bagian putus hp mati tapi ram dan Rom gak kepakek semuah.jadi yg dimaksud penggunaan 10% persen itu adalah maksimal daya neuron yg berakselerasi pada saat pemikiran..makannya masih ada orang yg menggunakan lebih dari 10%contohnya telekinesis