Sistem Peredaran Darah Manusia – Materi Biologi Kelas 11

Sistem Peredaran Darah Manusia – Materi Biologi Kelas 11

Halo, Sobat Zenius! Gimana, sudah mulai paham belum tentang materi yang satu ini? Kalau masih ada yang bagian yang belum dimengerti, gue mau mengajak elo semua buat ngebahas materi sistem peredaran darah kelas 11 secara detail lewat artikel ini.

Pernah nggak sih elo penasaran kenapa jantung kita berdetak? Yap, benar untuk hidup. Tapi apa sih sebenarnya hubungan antara jantung yang berdetak dengan hidup? 

Terus apakah hanya jantung saja yang berfungsi untuk menjaga seseorang agar tetap hidup? Atau ada berapakah jenis peredaran darah pada manusia, ada dua atau hanya satu? Jika ada dua, apa perbedaan peredaran tunggal dan ganda?

Pada artikel ini gue bakal bahas satu persatu yang berhubungan dengan sistem peredaran darah, termasuk fungsi darah, penyusun jaringan darah, golongan darah, organ-organ yang berperan dalam sistem peredaran darah, sistem limfatik, hingga gangguan atau penyakit dalam sistem peredaran darah.

Materi sistem peredaran darah kelas 11 ini juga penting untuk elo ketahui, karena relate banget nih sama diri kita dan bisa membantu elo menjaga kesehatan organ-organ peredaran darah di tubuh elo sendiri. Jadi pantengin artikel ini sampai abis ya!

Sistem Peredaran Darah

sistem peredaran darah
Sumber gambar: Unsplash.com

Nah, sebelum gue lebih jauh membahas materi sistem peredaran darah kelas 11 ini, ada baiknya elo memahami dulu pengertian dasar dari sistem peredaran darah manusia. 

Secara sederhana, sistem peredaran darah atau yang juga sering disebut sebagai sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang mengangkut atau mendistribusi berbagai zat dalam tubuh. 

Lalu, proses menyalurkan darah ke sistem peredaran darah seseorang disebut sebagai transfusi darah. 

Sistem peredaran darah pada manusia terbagi dua yaitu sistem peredaran kardiovaskuler, di mana kata “kardio” itu adalah jantung dan “vaskuler” yang merupakan darah, dan yang satu lagi adalah sistem peredaran limfatik

Fungsi sistem sirkulasi yang utama adalah mengalirkan gas yaitu oksigen dan karbondioksida, mengalirkan nutrisi dari saluran pencernaan menuju sel-sel di tubuh, kemudian mengambil sisa metabolisme ke sistem ekskresi

Terdapat 2 (dua) sistem sirkulasi, yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup hal ini berdasarkan bagaimana pembuluh darahnya terbentuk. 

Di mana sistem sirkulasi terbuka, yaitu sistem sirkulasi yang tidak terhubung sepenuhnya dari satu ujung pembuluh darah ke ujung pembuluh darah lain.

Sehingga ujungnya terbuka dengan cairan lain yaitu cairan hemolimfa dan cairan interstitial. Pada cairan ini terjadi pertukaran zat antara sel dengan lingkungan sekitarnya.

Berbeda dengan sistem peredaran darah tertutup, sistem sirkulasi ini terhubung sepenuhnya dari satu ujung pembuluh darah ke pembuluh darah lain. 

Yaitu pembuluh darah yang keluar dari jantung sampai ke pembuluh darah yang masuk ke jantung, sehingga ujungnya tertutup dan pertukaran zatnya tidak terjadi dengan bercampurnya cairan darah dengan cairan namun melalui pembuluh kapiler. 

Sistem sirkulasi tertutup dibagi lagi menjadi 2 yaitu sistem peredaran darah tunggal dan sistem peredaran darah ganda. 

Ingat ya, bahwa sistem peredaran tunggal dan ganda adalah bagian dari sistem sirkulasi tertutup.

Terus, apa perbedaan peredaran darah tunggal dan ganda?

  • Sistem peredaran darah tunggal

Disebut sistem peredaran darah tunggal karena darah pada sistem ini akan hanya sekali berputar dalam tubuh dan kembali ke jantung.

Selain manusia, contoh hewan yang mempunyai sirkulasi tunggal adalah ikan.

  • Sistem peredaran darah ganda

Disebut sebagai sistem peredaran darah ganda karena darah dalam sistem ini akan keluar dulu ke paru-paru untuk mengalami pertukaran zat, lalu kembali ke jantung kemudian baru dialirkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan untuk sirkulasi ganda dibagi lagi menjadi 2, yaitu yang memiliki jantung 3 ruang, contohnya amfibi dan reptil, dan jantung 4 ruang, contohnya mamalia dan aves atau burung. 

Sebelum berlanjut ke pembahasan fungsi darah, gue mau ngasih tahu ke elo semua buat download aplikasi Zenius dari sekarang.

Lewat aplikasi, Sobat Zenius bisa mengakses ribuan video materi pelajaran beserta contoh soal dan pembahasan. Nggak cuman itu, elo juga bisa mengikuti simulasi ujian try out hingga adu asah otak dengan siswa laini lewat ZenCore, lho!

Aplikasi Zenius bisa di-download gratis lewat Play Store, App Store, dan App Gallery. Tunggu apa lagi? Yuk download dengan klik banner di bawah ini!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Baca Juga: Sistem Pernapasan Manusia

Fungsi Darah

Kalo sebelumnya kita udah tau beberapa fungsi utama dari sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah, berikut fungsi dari darah itu sendiri:

  1. Mengangkut atau membawa oksigen ke seluruh tubuh. 
  2. Selain oksigen, darah juga mengangkut atau membawa sari-sari makanan ke seluruh tubuh. 
  3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. 
  4. Mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi dan kinerja tubuh.
  5. Mengatur keseimbangan pH dan suhu tubuh.
  6. Melawan penyakit atau gangguan dari kemampuan menghasilkan antibodi.

Penyusun Jaringan Darah

sistem peredaran darah merah
Ilustrasi sel darah merah dalam tubuh manusia. (dok. Usplash)

Sobat Zenius tahu nggak bahwa darah manusia tersusun dari 55% plasma darah, dan 45% tersusun atas sel-sel darah. 

Nah, pada bagian materi sistem peredaran darah kelas 11 ini, gue akan membahas penyusun jaringan darah manusia secara lebih lengkap, simak ya!

Plasma Darah

Fungsi utama dari plasma darah kita adalah untuk mengatur tekanan osmotik, atau tekanan yang diperlukan untuk mengatur kesetimbangan larutan.

Selain itu plasma darah juga berfungsi untuk mendistribusikan sari-sari makanan serta sisa-sisa metabolisme, serta mengedarkan hormon. 

Plasma darah sebagian besar tersusun atas air, dan sebagiannya lagi tersusun atas albumin yang berperan sebagai osmoregulator, fibrinogen yang berperan pada saat proses pembekuan darah.

Lalu ada globulin yang berperan menghasilkan antibodi, zat makanan dan mineral seperti glukosa dan sisa metabolisme seperti karbondioksida. 

Sel-Sel Darah

Sel-sel darah ini juga dibagi lagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu sel darah merah, sel darah putih atau leukosit dan trombosit. 

Eritrosit (Sel Darah Merah)

Sel darah merah atau disebut juga eritrosit merupakan sel yang tampak atau berbentuk seperti donat dengan cekungan di tengah yang berwarna merah dan tidak memiliki inti sel.

Penyebab sel darah merah berwarna merah adalah karena mengandung hemoglobin, di mana hemoglobin adalah suatu protein yang bertugas membawa oksigen yang terbagi menjadi 4 protein, yaitu 2 alpha globin, dan 2 beta globin.

Di mana masing-masing dari protein globin tersebut ada molekul nama nya heme, dalam heme ini terdapat atom besi (Fe) yang berfungsi mengikat oksigen.

Atom besi (Fe) ini akan digunakan untuk menghasilkan protein hemoglobin baru dan molekul heme baru untuk menghasilkan sel darah merah baru. Hal ini terjadi pada sumsum tulang, terutama pada tulang panjang seperti tulang paha.

Dalam sumsum tulang ini terdapat yang namanya stem cell, yaitu sel yang dapat berkembang dan berubah menjadi sel lainnya, termasuk sel darah merah, leukosit, dan trombosit. 

Pada umumnya sel darah merah berdiameter 8 μm dan ketebalan 2 μm, dan kadarnya dipengaruhi oleh usia, jenis kelami dan juga lingkungan, serta memiliki masa hidup selama 120 hari. 

Leukosit (Sel Darah Putih)

Leukosit atau sel darah putih memiliki 5 macam, dan secara umum dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe granulosit dan agranulosit.

Granulosit adalah leukosit atau sel darah putih yang memiliki granula dalam plasmanya, dan yang termasuk dalam granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil. 

Sedangkan untuk agranulosit adalah yang tidak memiliki granula dalam plasmanya, dan yang termasuk dalam agranulosit yaitu monosit, limfosit T, dan limfosit B. 

Bentuk dari leukosit sendiri bisa berubah-ubah, memiliki inti, dan pada umumnya berukuran 10-12 μm, serta memiliki masa hidup selama 12 hari dan dibentuk di sumsum tulang belakang dan jaringan limfa.

Trombosit

Trombosit atau disebut juga keping darah, merupakan komponen darah yang termasuk kecil dibandingkan komponen sel-sel darah lainya karena terdiri dari gumpalan atau kepingan yang tidak memiliki inti sel. 

Fungsi utama dari trombosit ini adalah membawa faktor pembekuan darah. Sistem sirkulasi pembekuan darah adalah tugas dari trombosit.

Jika suatu pembuluh darah mengalami kerusakan akibat luka atau hal lainnya, maka trombosit akan mulai mengeliling luka tersebut.

Kemudian faktor pembekuan akan ikut bekerja sama dengan vitamin K dan juga kalsium, dan mengubah protein protrombin, menjadi protein trombin, sehingga protein trombin ini mengubah protein yang bernama fibrinogen yang awalnya bersifat larut air dalam plasma darah.

Dan akan berubah menjadi protein fibrin yang bersifat tidak larut air dan akan membentuk jaring-jaring, yang dalam prosesnya mampu menjebak sel-sel darah merah yang ada di jaringan yang rusak tersebut.

Dengan adanya fibrin ini menyebabkan darah yang tadinya encer menjadi memadat dan kemudian menggumpal, sehingga kerusakan bisa ditambal, dan menghentikan kebocoran darah yang terjadi. Oleh karena itu proses pembekuan darah ini sangat penting untuk penyembuhan luka.

Baca Juga: Mengenal Sistem Imun dan Imunisasi

Golongan Darah

Tipe golongan darah A, B, AB, dan O pada manusia. (dok: en.wikipedia.net)
Tipe golongan darah A, B, AB, dan O pada manusia. (dok: en.wikipedia.net)

Elo mungkin mengenali beberapa jenis golongan darah yang ada yaitu A, B, AB , dan O. Tapi elo tau nggak alasan kenapa golongan darah dibagi menjadi empat golongan?

Penentuan ini disebabkan adanya protein-protein yang bersifat penanda dari sel darah tersebut. 

Contohnya, elo punya golongan darah A, maka sel darah elo juga memiliki molekul antigen A, yang nantinya akan dikenali oleh antibodi, begitu juga dengan yang memiliki golongan darah B.

Bagaimana dengan yang AB? artinya darah memiliki antigen B dan antigen A. Sedangkan untuk golongan darah O, berarti tidak memiliki antigen A maupun antigen B. 

  • Golongan darah A:

– Antigen (Aglutinogen) dalam eritrosit: A

– Zat anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti B

  • Golongan darah B:

– Antigen (Aglutinogen) dalam eritrosit: B

– Zat anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti A

  • Golongan darah AB:

– Antigen (Aglutinogen) dalam eritrosit: A dan B

– Zat anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: –

  • Golongan darah O:

– Antigen (Aglutinogen) dalam eritrosit: –

– Zat anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti A dan B

Selain antigen A dan antigen B, ada juga antigen Rhesus, yang biasa disimbolkan dengan Rh+ dan Rh-. 

Rhesus ini menandakan ada atau tidaknya aglutinogen RhD di permukaan eritrosit atau sel darah merah. 

Seseorang yang memiliki rhesus positif (Rh+) artinya memiliki aglutinogen RhD, dan sebaliknya yang negatif (Rh-) tidak memiliki aglutinogen RhD dalam eritrositnya.

Nah, pembagian golongan darah juga mempengaruhi proses menyalurkan darah ke sistem peredaran darah seseorang disebut sebagai proses donor darah. 

Berikut ini adalah daftar golongan darah resipien (penerima) dan pendonor yang cocok:

  • Jika golongan darah resipien adalah O Rh-, maka pendonornya adalah O Rh-
  • Jika golongan darah resipien adalah O Rh+, maka pendonornya adalah O Rh- dan O Rh+.
  • Jika golongan darah resipien adalah A Rh-, maka pendonornya adalah O Rh- dan A Rh-
  • Jika golongan darah resipien adalah A Rh+, maka pendonornya adalah O Rh-, O Rh+, A Rh- dan A Rh+
  • Jika golongan darah resipien adalah B Rh-, maka pendonornya adalah O Rh- dan B Rh-
  • Jika golongan darah resipien adalah B Rh+, maka pendonornya adalah O Rh-, O Rh+, B Rh- dan B Rh+
  • Jika golongan darah resipien adalah AB Rh-, maka pendonornya adalah O Rh-, A Rh-, B Rh- dan AB Rh-
  • Jika golongan darah resipien adalah AB Rh+, maka pendonornya adalah O Rh+, O Rh-, A Rh+, A Rh-, B Rh+, B Rh-, AB Rh+ dan AB Rh-.

Baca Juga: Golongan Darah Bisa Mencerminkan Kepribadian Manusia, Masa Sih?

Organ-Organ dalam Sistem Peredaran Darah

Elo pasti udah tau kan kalo darah yang mengalir dalam tubuh kita ini dipompa oleh jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.

Oleh karena itu mari bahas satu persatu dari organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Jantung

Jantung manusia memiliki 4 katup, yang terbagi sebagai jantung sebelah kanan di ada atrium kanan (bawah), dan ventrikel atau bilik kanan (atas) begitu juga di sebelah kirinya. 

Fungsi dari serambi adalah menerima darah dari seluruh tubuh dan fungsi dari bilik adalah memompa darah keluar jantung.

Jantung kita ini berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh kita, dan dibungkus oleh membran perikardium. 

Lapisan dari dinding jantung sendiri terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan epikardium, miokardium, dan endokardium, tidak hanya lapisan dinding, jantung juga memiliki 3 katup dalam jantung kita atau yang disebut vulva, yaitu:

  1. Vulva Bikuspidalis, yang terletak diantara serambi kiri dan bilik kiri. 
  2. Vulva Trikuspidalis, yang terletak diantara serambi kanan dan bilik kanan. 
  3. Vulva Semilunaris, yang terletak di pangkal aorta dan arteri.

Berarti bisa diambil kesimpulan kalau oksigen dalam darah disebarkan ke seluruh tubuh oleh organ jantung bersama dengan paru-paru. 

Karena saat mengedarkan darah ke seluruh tubuh, darah tersebut juga mengandung oksigen yang dibutuhkan sel dan organ lainnya di dalam tubuh.

Meskipun, yang diangkut oleh darah tidak hanya oksigen tetap karbondioksida juga.

Pembuluh Darah

Fungsi dari pembuluh darah secara keseluruhan adalah sebagai mengalirkan daran keluar dari jantung hingga kembali ke jantung dan dibagi menjadi 3 pembuluh utama, yaitu:

Pembuluh darah Arteri

Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang pangkalnya terletak di bilik jantung dan fungsinya membawa darah keluar dari jantung. Arteri sendiri terbagi lagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

  1. Aorta, arteri yang pangkalnya paling besar yang berpangkal di bilik kiri.
  2. Arteri pulmonalis, arteri yang mengangkut karbondioksida dari jantung ke paru-paru.
  3. Arteri koroner, arteri yang mengangkut oksigen dan sari-sari makanan untuk sel-sel jantung.

Selain itu, ciri-ciri dari pembuluh darah arteri adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki sebuah katup di pangkalnya yaitu vulva semilunaris.
  2. Memiliki tekanan darah yang umumnya kuat yang melewati arteri.
  3. Denyutnya dapat dirasakan pada saat diraba.
  4. Memiliki dinding yang tebal dan elastis.

Pembuluh darah Vena 

Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang berujung di serambi jantung, dan berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Sama halnya dengan artersi, pembuluh darah vena juga dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

  1. Vena kava, merupakan vena terbesar yang ujungnya di serambi kanan, berfungsi membawa darah yang kaya akan karbondioksida ke jantung.
    Vena kava ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
  2. Vena pulmonalis, merupakan vena yang membawa darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru ke jantung.
  3. Vena porta, merupakan vena yang berfungsi membawa darah dari organ pencernaan ke hati.

Ciri-ciri dari pembuluh darah vena adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki banyak katup disepanjang pembuluh. 
  2. Terletak dekat dengan permukaan tubuh. 
  3. Memiliki kemampuan menampung 75% darah. 
  4. Memiliki dinding pembuluh yang tipis dan kurang elastis.

Pembuluh darah Kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh yang berperan dalam pertukaran zat dalam darah. Ciri-ciri dari kapiler adalah sebagai berikut

  1. Berbentuk halus
  2. Memiliki dinding sel yang sangat tipis
  3. Memiliki diameter 0,008 mm.
  4. Pada orang dewasa, memiliki area yang sangat luas mencapai sekitar 7.000m2.

Selain itu, fungsi dari pembuluh darah kapiler adalah sebagai berikut:

  1. Menyerap zat-zat atau sari-sari makanan dari usus
  2. Menyaring darah dari dalam ginjal.
  3. Menjadi tempat terjadinya atau proses pertukaran zat antara darah dan cairan dalam jaringan.
  4. Mengambil zat-zat yang diperlukan oleh kelenjar.
  5. Menjadi penghubung antara arteriola (cabang dari arteri) dengan venula (cabang dari vena).

Baca Juga: Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-organ yang Terlibat di Dalamnya

Mekanisme Siklus Peredaran Darah Besar dan Kecil

Berdasarkan pembahasan dan penjelasan sebelumnya, kita manusia termasuk makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. 

mekanisme sistem peredaran darah
Sumber gambar: zenius.net

Untuk mempermudah memahaminya, kalian bisa sambil memperhatikan gambar diatas. Daerah berwarna biru adalah sebelah kanan, dan daerah berwarna merah adalah sebelah kiri.

Siklus Peredaran Darah Besar

Pada siklus peredaran darah besar merupakan sistem peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh, dengan siklus sebagai berikut

Bilik kiri → aorta → seluruh tubuh (kecuali paru-paru) → vena kava → serambi kanan

Siklus Peredaran Darah Kecil

Sedangkan pada siklus peredaran darah kecil merupakan sistem peredaran darah dari jantung ke paru-paru dengan siklus sebagai berikut

Bilik kanan → arteri pulmonalis →  paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri

Sistem Limfatik

Sebagaimana sebelumnya pada bagian sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi, bahwa sistem sirkulasi itu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem kardiovaskuler, dan sistem limfatik. Nah, saat ini kita bakal bahas mengenai sistem limfatik. 

Sistem limfatik adalah suatu sistem sekunder yang memiliki peran utama dalam menghasilkan imun tubuh (sistem kekebalan tubuh) dan mengandung limfa atau getah bening.

Sistem ini tersusun atas organ limfa (terdiri dari nodus limfa, tonsil, kelenjar timus, dan limfa), cairan limfa (cairan yang ada di dalam jaringan yang mampu diserap oleh kapiler limfa), dan pembuluh limfa (pembuluh yang berupa vena kecil, berdinding tipis, transparan, terbuka di ujung-ujungnya, serta memiliki kapiler limfa).

Oleh karena itu, berbeda dengan sistem kardiovaskuler, sistem limfa ini memiliki sistem peredaran terbuka. 

Fungsi dari sistem limfa sebagai berikut:

  1. Mengembalikan cairan yang berelebihan.
  2. Mengangkut lemak dari usus ke sistem peredaran darah.
  3. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah.
  4. Menghancurkan dan menyaring mikroorganisme.
  5. Menghasilkan antibodi.

Adapun berikut siklus dari aliran limfa

Cairan dari jaringan → kapiler limfa →  saluran penampung → pembuluh limfa (yang lebih besar) → membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama

Baca Juga: Sel Kanker, si Penipu Ulung yang Mengecoh Sistem Imun

Gangguan atau Penyakit Sistem Peredaran Darah

Karena semua tubuh kita dialiri oleh darah, tentunya gangguan atau penyakit yang berhubungan sistem peredaran darah tidak dapat diremehkan, berikut beberapa penyakit yang disebabkan adanya gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah

Gangguan atau Penyakit pada Jantung

Berikut beberapa gangguan atau penyakit pada jantung:

  1. Angina, gangguan yang terjadi akibat kurangnya pasokan darah atau pemasukan oksigen ke otot jantung, sehingga menyebabkan dada terasa nyeri.
  2. Aritma, gangguan yang terjadi di mana kondisi irama pada jantung tidak teratur, alias tidak berdetak secara normal, bisa lebih cepat, bisa lebih lambat.
  3. Cardiomyopathy, gangguan yang terjadi akibat adanya kelainan pada otot jantung baik secara struktur dna juga fungsi, sehingga otot jantung melemah.
  4. Penyakit Jantung Koroner, gangguan yang terjadi disebabkan adanya plak pada arteri koroner, sehingga darah yang mengandung oksigen tidak sampai ke otot jantung.

Gangguan atau Penyakit pada Darah

Berikut beberapa gangguan atau penyakit pada darah:

  1. Anemia, merupakan gangguan yang terjadi akibat kurangnya hemoglobin dalam darah, eritrosit dan volume darah itu sendiri, hal ini disebabkan oleh kekurangan zat besi dan vitamin B12.
  2. Leukemia atau kanker darah, merupakan gangguan di mana produksi sel darah putih yang terlalu berlebihan, sehingga sel darah putih atau leukosit memakan sel darah merah atau eritrosit, sehingga volume eritrosit menurun.
  3. Hemofilia, merupakan gangguan akibat adanya kelainan darah di mana darah sulit membeku, yang disebabkan oleh faktor keturunan.
  4. Thalassemia, gangguan akibat adanya kelainan yang terjadi pada hemoglobin sehingga sel darah merah atau eritrosit mudah rusak.

Gangguan atau Penyakit pada Pembuluh Darah

Berikut beberapa gangguan atau penyakit pada pembuluh darah:

  1. Trombus, merupakan gangguan akibat adanya disfungsi endothel sehingga terdapat gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah pada jaringan yang terjadi kerusakan.
  2. Embolus, merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya bekuan gumpalan darah yang bergerak pada sistem sirkulasi dan terjebak di pembuluh darah kecil.
  3. Varises, merupakan gangguan di mana terjadinya pembesaran pembuluh darah vena, hal ini sering kali terjadi pada bagian kaki.

Oke itu tadi materi sistem peredaran darah kelas 11, semoga penjelasan gue tadi bisa memberikan pencerahan ya kalo elo masih bingung untuk memahami sistem peredarah darah pada manusia. 

Kalau Sobat Zenius ditanya seperti ini, “jelaskan jenis jaringan yang berperan dalam memompa darah” kira-kira apa jawaban elo? Yap, jawaban yang tepat adalah jantung.

Buat elo yang mau mengeksplorasi lebih dalam lagi terkait materi ini, elo bisa banget mengakses video pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor.

Lewat video pembelajaran tersebut, materi akan dikemas dengan menarik sehingga mempermudah elo dalam belajar. Ditambah, ada contoh soal dan pembahasan yang sangat jelas.

Klik banner di bawah ini buat aksesnya!

Sistem Peredaran Darah Manusia - Materi Biologi Kelas 11 9

Kemudian, buat Sobat Zenius yang mau mengasah otaknya dengan ribuan contoh soal dari setiap mata pelajaran, elo bisa banget berlangganan paket Zenius Aktiva Sekolah.

Selain bisa akses ribuan contoh soal, elo juga bisa gabung ke anggota ZenClub, ikut sesi live class, hingga mengikuti ujian try out sekolah.

Klik banner di bawah ini buat berlangganan, ya!

cta zenius aktiva sekolah basic
Klik banner di atas!

Baca Juga Artikel Materi Biologi Lainnya:

Sistem Koordinasi Manusia

ASI Eksklusif

Sistem Imun

Originally Published: March 1, 2021
Update by: Sabrina Mulia Rhamadanty & Maulana Adieb

Bagikan Artikel Ini!