contoh teks negosiasi di sekolah, rumah, dan pasar

4 Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari di Berbagai Tempat

Artikel ini akan memberikan dan menjelaskan contoh teks negosiasi.

Sebelumnya kita udah membahas tentang pengertian teks negosiasi, ciri-ciri, struktur, hingga kepada langkah-langkah membuat teks negosiasi. Untuk membuatmu lebih paham tentang teks negosiasi, aku mau memberikan contoh teks negosiasi singkat kepadamu. Dengan begitu, pemahamanmu mengenai teks negosiasi akan semakin luas.

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah

contoh teks negosiasi
Ilustrasi negosiasi yang terjadi antara guru dengan muridnya (sumber gambar: unsplash.com/neonbrand)

Siang itu, ketua OSIS berencana ingin mengadakan kegiatan di sekolah. Kemudian, ia membawa rencana tersebut ke ruang kepala sekolah untuk didiskusikan bersama.

Ketua OSIS: “Selamat siang, pak!”

Kepala Sekolah: “Siang, Andri!”

Ketua OSIS: “Saya ingin membahas tentang kegiatan sekolah, pak. Apakah bapak punya waktu untuk membahasnya sekarang?”

Kepala Sekolah: “Iya boleh saja, silakan apa yang ingin dibahas?”

Ketua OSIS: “Bulan depan sekolah kita ulang tahun, pak. Saya ingin ada perlombaan, pak”.

Kepala Sekolah: “Ide yang bagus, tapi untuk mengadakan perlombaan tentu membutuhkan dana. Sedangkan sekolahan kita tidak memiliki dana yang cukup untuk kegiatan seperti itu, Andri. Apakah kamu punya pendapat bagaimana cara memperoleh dana untuk kegiatannya?”.

Ketua OSIS: Saya sudah ada rencana dengan anak-anak OSIS yang lain pak. Jadi, kita rencananya kita dana usaha begitu, pak. Kita menjual merchandise ke siswa dan masyarakat umum, nanti keuntungannya bisa digunakan untuk membeli hadiah untuk perlombaan, pak”.

Kepala Sekolah: “Oke, setuju. Nanti bapak sampaikan ide kamu saat rapat bersama dengan guru-guru yang lain ya, Andri. Terima kasih atas usulannya”.

Ketua OSIS: “Iya, pak. Sama-sama”.

Contoh Teks Negosiasi di Pasar

Hari Minggu, Ibu mengajak Sari berbelanja ke pasar untuk membeli sayur-sayuran. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya ibu berhenti juga di salah satu kios pedagang sayur yang menawarkan sayuran segarnya.

Pedagang: “Sayur sayur, masih segar-segar, bu, ayo dibeli!”

Ibu: “Permisi, pak. Sayur kangkung satu ikat harganya berapa ya, pak?” (sambil memegang sayur kangkung yang sedang ditanyakan harganya ke pedagang).

Pedagang: “Murah, bu, harganya hanya Rp5.000,00”.

Ibu: “Ah, harga segitu masih mahal, pak. Biasanya harga kangkung juga Rp3.000,00 kok, pak”.

Pedagang: “Tapi, kangkung ini segar banget, bu. Bebas dari bahan kimia pula, ini kangkung organik, bu. Sehat buat ibu dan keluarga”.

Ibu: “hmmm… Kalau saya beli dua ikat kangkung, tapi harganya jadi Rp8.000,00 boleh tidak, pak? Dua ribunya ‘kan bisa buat bayar parkir nanti di depan”.

Pedagang: “Ya sudah bungkus, bu. Boleh sini buat penglaris dagangan saya”.

Ibu: “Oke, pak. Tolong dibungkuskan ya! Oh iya, pak. Terima kasih banyak”.

Lalu, pedagang sayur tersebut membungkuskan kangkungnya untuk dibawa ibu pulang ke rumah.

Contoh Teks Negosiasi di Keluarga

Hari ini Sabtu, biasanya keluarga akan berkumpul di ruang tengah untuk membahas mengenai liburan besok. Ternyata benar, ayah mengajak semua anggota keluarga untuk berkumpul di ruang tengah dan membahas tentang destinasi yang akan dituju besok.

contoh teks negosiasi dalam keluarga
Ilustrasi negosiasi yang berlangsung di dalam keluarga (sumber gambar: unsplash.com/nci)

Ayah: “Besok pagi kita mau pergi kemana?”

Ibu: “Ke pantai sepertinya seru, yah”.

Indah: “Aku ingin pergi ke kebun binatang, yah”.

Ayah: “Hmm.. Bagaimana kalau kita pergi ke rumah nenek saja di desa? sekalian melihat keadaan nenek di sana”.

Indah: “Yah, tapi aku ingin ke kebun binatang. Sudah lama tidak pergi ke sana”.

Ayah: “Bagaimana kalau besok pagi kita ke rumah nenek. Kita juga kan sudah lama sekali tidak pergi ke desa. Pulangnya kita mampir ke pantai untuk makan ikan bakar. Nah, minggu depannya lagi baru kita pergi ke kebun binatang. Gimana?”.

Ibu dan Indah: “setuju!”.

Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi

Menjelang kenaikan kelas 10, Ani ingin membeli sepatu baru, karena sepatu yang saat ini dia miliki sudah rusak. Ani ingin membeli sepatu yang sedang trend dan awet. Kemudian, Ani memutuskan untuk mendatangi sebuah toko di ujung gang rumahnya yang terkenal menjual berbagai merk sepatu.

Sesampainya di toko tersebut, Ani disambut oleh penjual sepatu dan menanyakan apa sepatu yang sedang ia cari. Kemudian, Ani menjelaskannya kepada penjual tersebut mengenai sepatu yang sedang ia inginkan, seperti merk sepatunya, warna, dan modelnya. Setelah itu, penjual mengajak Ani menuju dalam toko untuk memperlihatkan merk sepatu yang Ani sebutkan tadi beserta ciri-cirinya. Penjual mempersilakan Ani untuk memilih sepatu sesuai dengan keinginannya.

Beberapa menit Ani melihat-melihat sepatu secara menyeluruh, namun ia justru bingung akan membeli sepatu yang mana. Semua sepatu di sana bagus-bagus. Setelah lama memandangi berbagai sepatu, pandangan Ani tertuju kepada salah satu sepatu berwarna biru. Ia langsung menanyakan harga sepatu tersebut ke penjualnya.

Ternyata harga sepatu tersebut terlalu mahal, yaitu Rp249.000,00. Uang yang dibawa Ani tidak bisa untuk membeli sepatu berwarna biru itu. Kemudian, pedagang menawarkan sepatu lain yang harganya lebih rendah dibandingkan sepatu sebelumnya.

Sepatu yang ditawarkan penjual juga berwarna biru, modelnya pun hampir sama, hanya saja merk sepatu tersebut berbeda. Penjual memberikan harga Rp210.000,00 untuk sepatu yang baru saja ditawarkan kepada Ani.

Sebenarnya, Ani ingin membeli sepatu yang ia inginkan tadi. Namun, uang Ani tidak cukup. Kemudian, Ani mencoba untuk melakukan penawaran harga kepada penjual. Bolehkah sepatu berwarna biru yang Ani inginkan tadi bisa diturunkan harganya. Ternyata penjual tidak mengizinkannya. Karena, sepatu yang dijual di sana sudah merupakan harga pasti. Tidak boleh ada tawar menawar lagi.

Kemudian, penjual menjelaskan kelebihan dari sepatu yang tadi ia tawarkan. Kebetulan, sepatu yang ditawarkan penjual tersebut sedang diskon 25%. Selain itu, keseluruhan sepatu tersebut tidak jauh berbeda dari sepatu yang diinginkan Ani. Akhirnya, Ani sepakat untuk membeli sepatu yang ditawarkan oleh penjual dan langsung melakukan pembayaran di kasir.

Kesimpulan

teks negosiasi
Negosiasi berfokus untuk mencari jalan tengah yang menguntungkan kedua pihak (sumber gambar: Pixabay).

Dari contoh-contoh dialog negosiasi dan narasi di atas, kita bisa melihat bahwa teks tersebut termasuk dalam teks negosiasi. Terdapat partisipan, mencari jalan tengah atas permasalahan, mengarah pada tujuan praktis, memprioritaskan kepentingan bersama, dan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.

Sekarang, kamu udah paham ‘kan contoh teks negosiasi itu seperti apa? Semoga contoh teks negosiasi singkat di atas dapat menjadi referensi dan bermanfaat untukmu ya, guys. Kalau mau belajar lebih lanjut soal teks negosiasi, kamu bisa tonton video pembahasan Zenius dengan klik banner di bawah ini!

belajar materi pelajaran bahasa indonesia di zenius

Baca Juga Artikel Teks Bahasa Indonesia Lainnya

Contoh Teks Persuasi

Contoh Teks Eksposisi

Contoh Teks Deskripsi

Bagikan Artikel Ini!