pengertian, ciri, struktur, cara membuat teks negosiasi

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Struktur Teks Negosiasi – Materi Bahasa Indonesia Kelas 10

Hi, guys. Kali ini gue masih akan membahas tentang materi kelas 10, tapi mata pelajaran Bahasa Indonesia nih. Elo udah tau belum apa yang dimaksud dengan teks negosiasi? Kira-kira teks negosiasi itu apa sih, guys

Buat elo yang belum paham seperti apa dan bagaimana strukturnya, gue bakal jelasin mulai dari pengertian negosiasi, hingga contoh teks negosiasi formal. So, pantengin terus artikel ini sampai elo mendapatkan pencerahan, oke?

📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam teks dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis teks yang lain, baca artikel berikut: Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya.

Definisi Teks Negosiasi

teks negosiasi
Proses negosiasi atau tawar menawar (Dok. Unsplash.com/gabriellefaithhenderson).

Tanpa elo sadari kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya negosiasi. Lho, emang iya? Iya dong. 

Coba deh elo inget-inget lagi pas elo pergi ke pasar bareng ibu. Pernah nggak tuh ibu elo tawar  harga sayur buat turun dikit. Nantinya akan terjadi tawar-menawar hingga ada kesepakatan harga. Nah, proses tawar-menawar ini merupakan proses negosiasi.

Dari contoh di atas bisa nggak nih elo simpulkan pengertian negosiasi?

Jadi, negosiasi adalah metode yang digunakan untuk mengatasi perbedaan antara orang yang satu dengan yang lainnya agar mendapatkan kesepakatan bersama. Biasa juga disebut sebagai kompromi atau kesepakatan.

Pada prinsipnya, tujuan negosiasi adalah untuk mencapai hasil terbaik, adil atau demi keuntungan bersama, dan tetap menjaga hubungan baik antar pelaku negosiasi.

Nah, kalau pengertian teks negosiasi berarti apa dong?

Teks negosiasi adalah bentuk percakapan atau dialog yang melibatkan pelaku (dua orang atau lebih) untuk menemukan solusi dari setiap perbedaan atau masalah yang mereka alami, hingga dicapainya kesepakatan.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Setelah elo tau apa itu teks negosiasi, tidak lengkap rasanya kalau belum mengetahui ciri-ciri teks negosiasi. Untuk membuat elo lebih sadar bahwa kalau sedang membaca, membuat, atau mendengar teks negosiasi. Yuk, langsung aja cek di bawah ini.

1. Memiliki Partisipan

Biasanya negosiasi dilakukan dengan dua pihak. Sehingga negosiasi hanya dapat dilakukan jika melibatkan dua orang atau lebih. 

Dari sini bisa kita simpulkan, ciri yang pertama adalah memiliki partisipan. Kayak contoh tawar-menawar di pasar tadi, berarti partisipan yang terlibat adalah pedagang dan pembeli.

2. Mencari Jalan Tengah atas Permasalahan

Negosiasi muncul karena adanya permasalahan atau perselisihan. Tapi bukan berarti permasalahan ini mengarah ke hal negatif seperti pertengkaran ya. Justru membuat kesepakatan melalui negosiasi tandanya ada keinginan mencari solusi bersama.

Misalnya kita lihat contoh tentang tawar menawar di pasar. Ibu menawar harga sayuran kepada pedagang, karena ibu merasa harga tersebut terlalu tinggi. Maka dari itu, ibu menawarkan harga diturunkan.

Kemudian, pedagang mempertahankan harga tersebut atau menurunkannya sedikit. Ibu dapat untung karena harga lebih murah, pedagang juga tetap untung karena ibu membeli sayurannya. Jadi, ada jalan tengah atas permasalahan yang sedang terjadi.

3. Mengarah pada Tujuan Praktis

Tujuan negosiasi adalah tawar menawar untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Kalau elo melakukan negosiasi jangan sampai deh malah salah satu pihak merasa dirugikan.

4. Memprioritaskan Kepentingan Bersama

Negosiasi melibatkan dua orang atau lebih, sehingga masing-masing orang tersebut memiliki kepentingan dan tidak mau rugi. Jadi, negosiasi harus memprioritaskan kepentingan bersama.

Ingat ya Sobat Zenius, elo nggak boleh egois kalau sudah setuju melakukan negosiasi. Tak hanya kepentingan elo saja yang dipikirkan, namun juga pihak satunya.

5. Menghasilkan Kesepakatan yang Saling Menguntungkan

Udah gue singgung di atas kalau masing-masing orang memiliki kepentingan dan nggak mau rugi. Setelah melakukan proses tawar menawar, maka dihasilkan suatu kesepakatan bersama antar kedua belah pihak.

Tentu saja ini tujuannya agar kalau elo senang, pihak satunya juga senang. Saling menguntungkan, bukan?

Ilustrasi Teks Negosiasi perlu partisipan
Proses negosiasi sudah pasti melibatkan partisipan di dalamnya.(Dok. Pexels)

Unsur-Unsur Teks Negosiasi

Hampir sama dengan ciri teks negosiasi, elo juga perlu tahu apa saja unsur-unsur pembangun teks negosiasi. Untuk melakukan negosiasi pasti unsur-unsur berikut terlibat.

  • Partisipan
  • Perbedaan kepentingan antara dua belah pihak
  • Terjadinya pengajuan dan penawaran
  • Menghasilkan persetujuan atau kesepakatan

Struktur Teks Negosiasi

Ilustrasi struktur teks Negosiasi (Arsip Zenius)
Struktur teks negosiasi adalah pola atau bagian-bagian penting yang ada dalam teks negosiasi itu sendiri (Arsip Zenius)

Keasikan bahas ciri-ciri negosiasi nih. Yuk, sekarang lanjut belajar struktur teks negosiasi dan penjelasannya di bawah ini.

1. Orientasi

Orientasi merupakan struktur yang berada di awal kalimat. Sebagai pembuka, bisa berupa salam atau sapaan untuk memulai proses negosiasi.

Di bagian orientasi juga terkadang berisi pengenalan masalah atau hal yang ingin disepakati.

2. Permintaan

Kedua, yaitu permintaan. Permintaan di sini merupakan hal yang akan dirundingkan atau dibutuhkan. Misalnya ibu ingin membeli sayur.

Di sini nih elo bisa menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan elo.

3. Pemenuhan

Pemenuhan merupakan kesanggupan dari suatu pihak atas pihak lainnya. Misalnya pedagang memiliki sayur yang dibutuhkan oleh ibu.

Gampangnya, hal yang elo butuhkan dapat disediakan oleh pihak terkait. Tapi belum ada penawaran ya di tahap ini.

4. Penawaran

Penawaran terjadi ketika dibutuhkan proses perundingan atau tawar menawar. Ini merupakan bagian inti dari negosiasi. Misalnya, ibu tidak setuju dengan harga sayur yang ditawarkan oleh penjual. Maka, ibu meminta supaya harga diturunkan atau ada bonus lainnya.

Nah, kalau berdasarkan contohnya tujuan negosiasi adalah untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

5. Persetujuan

Setelah melewati proses tawar menawar, maka diperoleh kesepakatan antara kedua belah pihak. Persetujuan ini merupakan jalan tengah yang diambil dan tetap menguntungkan kedua belah pihak

6. Penutup

Penutup merupakan bagian akhir dari proses negosiasi. Biasanya pada bagian ini, terdapat kata terima kasih atau ucapan salam.

Cukup mudah bukan strukturnya. Kalau elo diminta untuk analisis struktur teks negosiasi udah bisa lah ya. Tetap ingat ya, tujuan teks negosiasi adalah mencapai kesepakatan bersama dan tidak berat sebelah.

Ilustrasi teks negosiasi (Arsip Zenius)
Dalam negosiasi yang melibatkan banyak orang, keberadaan teks akan sangat penting untuk menyamakan persepsi satu sama lain. (Arsip Zenius)

Langkah-Langkah Membuat Teks Negosiasi

Kalau belajar tentang materi negosiasi, kok kurang ya kalau belum coba menyusun sendiri. Yuk, mari kita coba membuat teks negosiasi. Hal-hal di bawah ini perlu elo lakukan dalam membuat teks negosiasi.

1. Persiapan

Pada tahapan ini, elo menyiapkan tema negosiasi dan apa yang ingin dibahas bersama. Elo bisa nih memikirkan setting tempat negosiasi berlangsung.

2. Menentukan Pihak

Setelah mengetahui tema bahasan negosiasi, elo cari pihak-pihak yang saling berkaitan untuk diajak negosiasi. Misalnya akan membahas tentang kontrak kerja, berarti pihak yang berkaitan adalah HRD dan calon pekerja.

Coba deh elo coba cari contoh pihak lain untuk diajak bernegosiasi. Ada apa aja ya?

3. Menentukan Topik yang Akan Dinegosiasikan

Elo juga perlu untuk membahas topik apa yang perlu dinegosiasikan, mengenai barang atau jasa, waktu, dan tempatnya. Misalnya, mengenai kontrak kerja, maka topik yang akan dibahas adalah mengenai gaji, lama kontrak, dan tempat.

4. Menyiapkan Argumen

Di tahapan ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkannya secara bijaksana, tidak ada perdebatan yang menyebabkan perkelahian. Misalnya, mengenai berapa gaji yang akan ditawarkan perusahaan dan berapa juga gaji yang diinginkan oleh calon pekerja.

5. Merancang Kegiatan Tawar Menawar dan Penyelesaian Masalah

Buat rancangan mengenai tawar menawar antar kedua belah pihak. Lakukan dengan bijaksana untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

6. Menentukan Penutup

Penutup penting untuk dilakukan, seperti mengucapkan salam atau terima kasih. Agar proses negosiasi berjalan lebih formal, bisa dibuat kesepakatan tertulis mengenai hasil negosiasi tersebut.

Selanjutnya, buatlah teks negosiasinya berdasarkan struktur teks negosiasi yang telah dibahas pada poin sebelumnya. Jangan lupa juga untuk mengembangkan kerangkanya dan gunakan kaidah kebahasaan yang baik dan benar agar teks tersebut bisa lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

Setelah membaca penjelasan di atas elo masih bingung tentang bentuk teks negosiasi? Nggak usah panik, nih gue kasih contoh teks negosiasi dan strukturnya biar elo makin paham.

Orientasi.

Pembeli: “Selamat siang Pak.”

Penjual: “Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu?”

Permintaan.

Pembeli: “Saya ingin beli tas. Ada nggak tas warna netral yang muat banyak?”

Pemenuhan.

Penjual: “Ada dong kak, bisa dilihat-lihat dulu ya ada berbagai macam jenis tas.”

Penawaran.

Pembeli: “Kalau yang ini harganya boleh ditawar tidak Pak?”

Penjual: “Boleh kak. Mau ditawar berapa?”

Pembeli: “Rp150 ribu boleh Pak?”

Penjual: “Wah kalau segitu masih kemurahan kak. Ini produknya sudah sisa sedikit kak, susah dicari lagi. Harga pasarannya masih 400-an kak, di sini sudah paling murah.”

Pembeli: “Yaudah 250 ribu ya?”

Penjual: “Maaf, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp350 ribu.”

Persetujuan.

Pembeli: “Ya sudah, saya sepakat.”

Penjual: “Baik kak untuk pembayarannya di kasir ya kak.”

Penutup.

Pembeli: “Oke, terima kasih”

Penjual: “Terima kasih kembali kak”

Contoh di atas masih terlalu santai? Langsung aja cek contoh negosiasi formal di bawah ini.

Orientasi.

Nasabah: “Selamat pagi.”

Pihak bank: “Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?”

Nasabah: “Ya, saya ingin bertemu dengan kepala bidang peminjaman.”

Permintaan.

Nasabah: “Begini Pak. Saya berencana untuk memperluas toko bangunan saya, untuk itu saya ingin mengajukan pinjaman.”

Pihak bank: “Baik pak, apakah ada perkiraan pinjaman yang dibutuhkan?”

Nasabah: “Saya membutuhkan pinjaman sebesar Rp150 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman itu?”

Penawaran.

Pihak bank: “Maaf, Pak. Jumlah pinjaman Bapak dirasa terlalu besar. Untuk saat ini pihak bank memberikan pinjaman kepada Bapak sebesar Rp80 juta.”

Nasabah: “Wah bisa lebih tinggi sedikit tidak? Saya kan sudah menjadi nasabah setia bank ini.”

Pemenuhan.

Pihak bank: “Baiklah untuk Bapak saya berikan Rp100 juta. Bagaimana, Pak?”

Nasabah: “Saya butuh lebih Pak, perhitungan pengeluaran saya sudah tetap di angka yang ingin saya pinjam tadi Pak.”

Persetujuan.

Pihak bank: “Baiklah. Bank hanya mampu memberikan pinjaman sebesar Rp120 juta.”

Nasabah: “Baiklah. Akan saya ambil. Tapi saya butuh segera, apakah bisa dicairkan secepatnya?”

Pihak bank: “Kalau Bapak setuju uang itu bisa dicairkan besok.”

Penutup.

Nasabah: “Baiklah kalau begitu, terima kasih atas kerja samanya, saya permisi dulu Pak.”

Pihak bank: “Sama-sama Pak. Selamat siang.”

Nasabah: “Selamat siang.”

Itulah beberapa hal mengenai teks negosiasi yang perlu elo ketahui. Sekarang, elo bisa kan membuat contoh teks negosiasi sendiri? Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk elo ya, guys. Have a nice day!

Pelajari materi Bahasa Indonesia di video materi belajar Zenius

Originally published February 7, 2021
Updated by Silvia Dwi

Bagikan Artikel Ini!