Biasakan Membagi Kegiatan Belajar

Cukup Belajar 20 Menit Bisa Lolos UTBK?

Kalian pasti udah tahu kan kalau di UTBK tahun lalu, belasan ribu murid Zenius berhasil lolos UTBK dan diterima di kampus impian mereka? Nah, dari murid-murid yang lolos ini, Zenius mengadakan survei terkait gimana sih gaya belajar yang dilakuin sama murid-murid Zenius yang berhasil lolos UTBK. 

Dari hasil survei ini, ditemuin kalau dari 15 ribu lebih murid Zenius yang lolos UTBK, mereka menerapkan gaya belajar active learning dan spaced repetition method. Dua gaya belajar tersebut ternyata membantu mereka lolos UTBK bahkan dengan waktunya kurang lebih selama 20 menit dalam satu sesi!

Perhatian Menurun Setelah Menit ke-20

Spaced repetition di sini maksudnya adalah metode di mana kamu mempelajari sesuatu dalam rentang waktu yang berbeda. Metode ini menerapkan manajemen waktu di dalamnya di mana belajar dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat dan dalam beberapa sesi dengan adanya istirahat yang dilakukan di antara sesinya. Dalam kasus murid Zenius yang lolos UTBK 2020, rata-rata mereka belajar lebih dari dua kali dalam sehari, tiga hari dalam sepekan dan kurang lebih selama 20 menit di setiap sesinya. 

Hasil survei yang dilakukan Zenius ini didukung oleh sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Cornell University yang menemukan bahwa perhatian siswa akan mengalami penurunan setelah belajar selama 15-20 menit yang artinya semakin lama kegiatannya menjadi lebih tidak efektif. Di sinilah mengapa beristirahat setelah melakukan kegiatannya selama 20 menit itu perlu dilakukan supaya otak tetap fresh dan lebih banyak lagi tantangan yang bisa ditaklukkan. 

Selain itu, ada juga penelitian yang dilakuin sama Paul Kelley, Oxford University Honorary Research Associate, pada tahun 2016 yang menemukan hal serupa. Beliau menemukan bahwa istirahat selama 10 menit di sela-sela perkuliahan yang berlangsung selama 60 menit dapat meningkatkan performa belajar siswa. Bahkan, mereka menampilkan performa yang lebih baik dibandingkan orang secara mandiri ataupun orang yang melalui sebuah seminar yang panjang.

Wow, mungkin beberapa dari kalian pernah merasa bosan pas belajar dan akhirnya malah ga dapat banyak yang bisa dipelajari? Nah, buat yang sering ngerasa gitu, cobain deh metode yang satu ini. Siapa tahu kan belajar kalian jadi lebih efektif dan materi-materi UTBK jadi makin nempel di kepala. 

belajar cukup duapuluh menit aja

Pembelajaran Active Learning Bisa Bikin Makin Paham Materi

Kalau tadi kita ngomongin spaced repetition method, sekarang kita bahas active learning deh. Sebenarnya gimana sih pembelajaran yang aktif itu?

Sebelumnya aku mau nanya nih, kalian tuh kalau di kelas (online maupun offline) tipe murid yang kayak gimana sih? Apakah kalian ada tipe murid yang dateng ke kelas terus dengerin penjelasan guru sampai jam pelajaran habis atau tipe kalau ada yang kurang paham dan tertarik buat tau lebih dalam tentang materi akan angkat tangan? 

Buat yang suka nanya kalau ada materi yang kurang paham atau tertarik buat ngerti lebih dalam, kemungkinan kalian adalah tim active learning. Active learning sendiri merujuk pada sebuah metode yang luas dan fokus ke pengembangan skill melalui interaksi dan eksplorasi materi pembelajaran secara lebih jauh.

Menariknya, sekitar 80% murid-murid Zenius yang lolos UTBK 2020 kebanyakan menerapkan metode active learning. Mereka lebih banyak belajar secara aktif dibanding sekadar mendengarkan penjelasan materi. Jumlah ini jauh lebih banyak karena rata-rata hanya 30% dari murid kelas 12 yang menerapkan metode serupa.

Murid-murid yang menerapkan active learning biasanya belajar salah satunya melalui mengerjakan soal latihan, terlibat dalam diskusi terbuka, membantu menjelaskan ke teman-temannya yang belum paham, dan kegiatan lain. Hal-hal tersebut membantu memperkuat pemahaman mereka akan materi dan membantu mereka terhubung ke materi selanjutnya. 

Claire Hoogendoorn dari New York City College of Technology dalam karyanya yang berjudul “The Neuroscience of Active Learning” menyatakan bahwa active problem solving membantu murid untuk mengaktifkan daerah otak yang terlibat dalam fungsi eksekutif (misalnya korteks prefrontal) yang tidak diaktifkan dalam metode pembelajaran yang pasif.

Di dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa murid yang secara aktif mencari cara untuk memahami suatu topik dari berbagai sudut akan dapat mengintegrasikan pengetahuan dengan mengaktifkan berbagai proses di dalam otak yang saling berhubungan satu sama lain.

Nah, siapa nih di sini yang suka jadi ‘guru’ buat teman-temannya yang kurang paham? Selamat, ternyata selama ini kamu sudah menerapkan metode active learning!

inquiry-based learning
Siswa aktif bertanya dalam Inquiry-based Learning (Foto oleh Katerina Holmes dari Pexels)

Buat yang belum terus gimana? Salah satu caranya, kalian harus suka terlebih dahulu nih ke pelajarannya. Kalau udah suka, kalian bakal dengan senang hati kok membenamkan diri lebih dalam dan mencari tahu lebih banyak tentang materi pelajaran tersebut. Itu juga sih kenapa kok di Zenius konten belajarnya dibikin seasyik mungkin.

Belasan tahun sejak berdirinya, Zenius selalu berusaha menyajikan cara yang asyik karena bagaimanapun juga untuk bisa lolos UTBK, kalian ga bisa kalau cuma ngandalin dua metode di atas tadi. Kalian mesti menikmati prosesnya perlu benar-benar paham sama apa yang kalian pelajari. 

Jadi gaes, jangan lupa ya buat belajar dengan efektif biar apa yang kalian pelajari bisa beneran kalian pahami dan bisa manfaatin di kehidupan kalian! Oiya kalau kalian lagi nyari caranya terutama UTBK, kalian bisa belajar di Zenius UTBK intensif. Program ini memadatkan materi belajar UTBK dalam durasi belajar sepanjang 8 minggu. Informasi lengkapnya bisa kalian baca lewat link yang aku taruh di bawah ini ya. Good luck!

Sumber Bacaan: 

  1. Kelley, Paul, Making long-term memories in minutes: a spaced learning pattern from memory research in education, 2013
  2. Hoogendoorn, Claire, The Neuroscience of Active Learning (New York), 2015
Bagikan Artikel Ini!