Sejauh mana kebenaran dari ramalan astrologi dibahas lengkap dengan analisa yang rasional, dari sejarahnya hingga kenapa bisa populer sampai sekarang.
Apakah lo percaya astrologi? Apakah lo termasuk yang suka buka majalah hanya untuk ngeliat ramalan zodiak minggu ini? Gimana keadaan asmara lo minggu ini? Keuangan aman? Kesehatan drop karena sering begadang?
Eits, sebelum lo tenggelam lagi dalam kata-kata manis zodiak, gw ingin menantang belief lo tentang astrologi. Melalui tulisan ini, gw akan mengajak lo melihat apa itu sebenarnya ramalan astrologi, dari mana sejarahnya, kenapa ramalan astrologi bisa begitu populer, dan apakah sebenernya ramalan astrologi itu bohongan ato jangan-jangan ada benernya juga?
Oke, singkatnya nih.. lebih dari 2300 tahun yang lalu, orang Babilonia percaya bahwa dewa-dewa tinggal di antara bintang dan benda langit serta memiliki kekuatan untuk mengendalikan nasib manusia. Orang Babilonia membagi langit menjadi 12 rasi bintang yang sekarang kita kenal sebagai zodiak (sistem horoskop). Menurut sistem horoskop, kepribadian dan kejadian masa depan kita dapat diketahui dari posisi matahari, bulan, dan benda langit lainnya saat kita lahir. Semacam ada kekuatan yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Ada yang bilang kekuatan itu berupa gravitasi, elektromagnetik, dan lain-lain. Tapi kenyatannya, benarkah seperti itu? Yuk, kita kupas tuntas semuanya tentang ramalan astrologi.
Astrologi vs. Astronomi
“Gue mau masuk jurusan astrologi.” “Gimana ramalan astronomi lo minggu ini?“Eh tunggu bentar, kebalik yah? Hehe.. Sebenarnya Astrologi sama Astronomi itu beda atau sama aja sih?
Jadi gini, jaman dulu pengetahuan para astronom masih sangat terbatas mengenai benda langit, kecuali dari apa yang bisa diobservasi melalui mata telanjang. Makanya, dulu astrologi masih digabungkan dengan astronomi, sampai akhirnya Galielo Galilei menjadi orang pertama yang menggunakan metode ilmiah untuk menguji astrologi secara objektif.
Tapi jelas, dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, astrologi dan astronomi bukan hal yang sama lagi. Astronomi modern adalah studi ilmiah mengenai benda angkasa, yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan situasi asmara lo.
Tinjauan Psikologi terhadap Astrologi
Nah, kenapa kok astrologi itu kayaknya benar? Lo pernah denger nggak tentang validasi subjektif?
“Validasi Subjektif” itu terjadi ketika dua peristiwa yang tidak terkait atau acak dianggap berhubungan karena keyakinan atau ekspektasi menuntut adanya hubungan antara dua peristiwa itu. Dengan kata lain, kita sendiri yang menghubung-hubungkan persepsi kepribadian diri dengan isi horoskop.
Konsep validasi subjektif diuji pertama kali oleh psikolog Bertram R. Forer. Forer memberikan tes kepribadian kepada siswa-siswa di sebuah kelas. Setelah itu, hasil/analisis kepribadian dibagikan ke setiap siswa. Dia bilang ke siswanya, kalo mereka dapet analisis yang unik (berbeda satu sama lain) sesuai hasil tes sebelumnya. Terus, mereka diminta untuk kasih skor ke analisis kepribadian yang mereka terima: skala 0 (sangat buruk) – 5 (sangat baik) kesesuaiannya dengan diri mereka.
Tapi ada triknya nih: setiap siswa menerima analisis yang sama persis. Rata-rata skor penilaian siswa satu kelas terhadap analisis yang mereka terima adalah 4,26. Menurut para siswa, analisisnya 85% akurat. Nah lho, kok bisa analisis yang sama dianggap akurat oleh banyak orang?
Coba deh perhatikan potongan analisis yang disajikan ke siswa-siswa tersebut.
Kamu punya kebutuhan untuk disukai dan dipuja orang lain.
Kamu punya potensi besar yang belum kamu manfaatkan sebaik mungkin.
Beberapa impianmu cenderung tidak realistis.
Kamu adalah pemikir mandiri dan tidak menerima perkataan orang lain tanpa bukti yang jelas.
Kalimat-kalimat di atas umum banget, samar (vague), jadi bisa berlaku untuk siapa saja. Pernyataan ini disebut dengan Barnum statement.
Ini berlaku pada ramalan zodiak, kata-katanya samar, nggak spesifik. Jadi, bisa ngena/nge-hit siapa aja. Pisces itu katanya penuh kasih. Lah, gw tau teman gw yang Capricorn juga penuh kasih. Aries itu katanya mandiri. Lah, gw (yang katanya) Pisces juga mandiri. Semua orang juga bisa bilang dirinya mandiri.
Dalam eksperimen lain, seorang astrolog Perancis yang terkenal, Michael Gauquelin ingin menguji profesi astrologi secara ilmiah. Ia menawarkan ramalan horoskop individual gratis untuk setiap pembaca sebuah majalah dan meminta feedback mereka mengenai keakuratan analisis individualnya. Triknya sama dengan eksperimen Forer: ia menggunakan ramalan horoskop yang sama persis ke ribuan pembaca dengan horoskop yang berbeda-beda. Hasilnya? 94% pembaca menjawab bahwa ramalannya sangat akurat dan mendalam.
Ini adalah contoh validasi subjektif. Orang hanya fokus pada bagian yang benar, yang ngena (hits) dari sejumlah analisis umum. Astrolog mengandalkan kemampuan manusia untuk lebih mengingat “hits” dan melupakan ramalan yang meleset (selective bias). Bahkan, kalo ada prediksi yang akurat, bisa jadi itu kebetulan belaka.
Mungkin lo bisa ngerasain sendiri ketika baca ramalan zodiak. Pas baca kalimat yang menurut lo nggak make sense, nggak lo peduliin. Sekalinya baca kalimat yang KEBETULAN benar dengan situasi yang sedang lo hadapi, “Wah bener banget!”
Sama juga dengan ramalan kejadian yang akan terjadi. Jika ramalan nggak terjadi, ya lo nyantai aja. Nggak terlalu menghiraukan. Toh, ramalan zodiak doang. Tapi, sekalinya kebetulan tuh kejadian beneran, “Gila, ramalan bintang gw bener!”
Efek ini terus terakumulasi dari waktu ke waktu, membuat astrologi tetap berjaya dan dipercaya.
Sumber gambar: http://lifesamitch.tumblr.com/post/2764458631/regarding-the-astrological-sign-changes-whatAstrologi dalam Menilai Kecocokan Pasangan
“Gw lihat di internet, Cancer itu cocoknya sama Scorpio. Gw pacaran sama Scorpio, trus kita putus. Gw baca lagi, ternyata Cancer itu cocoknya sama Pisces. Eh, gw nemu majalah, Cancer cocoknya sama Taurus. Jadinya gw mesti pacaran sama siapa?”
Sebuah survey terhadap 2.978 pasangan menikah dan 478 pasangan yang bercerai menunjukkan bahwa tidak ada korelasi sama sekali antara perceraian dengan kecocokan zodiak.
Coba pikir lagi baik-baik…
Pas lo baca horoskop dan jika horoskop itu benar, kepikiran nggak, bahwa berarti 1/12 populasi dunia juga mengalami nasib serupa? Mungkin nggak tuh? Kalo kita ambil asumsi populasi manusia di dunia sekarang ini sekitar 7 milyar manusia, dan katakanlah diasumsikan semua manusia lahir secara tersebar dalam 12 bulan. Berarti 1/12 populasi manusia itu ada 584 juta manusia. Sekarang, kalo ramalan astrologi lo kebetulan bener bilang lo putus sama pacar, apakah 1/12 populasi bumi ini juga lagi putus sama pacarnya? Kalo minggu ini lo lagi kenal bisul di pantat, apakah ada 584 juta manusia lainnya juga ikutan kena bisul di pantat?
Mau coba sendiri nge-debunk astrologi? Gampang kok. Ramalan astrologi selalu nggak konsisten. Kumpulin aja ramalan astrologi dari berbagai sumber. Bandingkan satu sama lain. Nih, gw contohin. Gw akan ambil ramalan zodiak gw, Pisces, untuk 12 November 2013.
Horoskop #1 (id.she.yahoo.com): Fisik: Sinusitis kambuh
Horoskop #2 (vemale.com): Masalah terkait pencernaan akan menyerang Anda minggu ini. Jika ini terus terjadi selama beberapa hari, maka saatnya ke dokter dan memeriksakan diri. Ini adalah akibat dari pola makan dan juga kebiasaan makan sembarangan. Minggu ini, detoks diri dengan makanan sehat dan ringan. Jangan paksakan diri untuk makan berat.
Horoskop #3 (edsur.info): Kesehatan : Hilangkan segala kecamuk yang ada di dalam dada. Jika disimpan terus hanya akan membikin dada terasa sesak.
Horoskop #4 (kucoba.com): Kesehatan: Batuk pilek mulai datang lagi, untuk itu hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan batuk pilek Anda bertambah parah saja.
Horoskop #5 (gen22.net): Kesehatan: Jangan tidur terlalu malam.
Keliatan kan. Baru dari 5 sumber aja, ramalan horoskop gw hari ini udah saling nggak konsisten. Kenyataannya, hari ini kesehatan gw sedang baik-baik aja. Dan gw nggak punya sinus, ye.
Tinjauan Fisika dan Astronomi terhadap Astrologi
Oke, sekarang kita tinjau deh dari segi “teknis”nya. Katanya nih, ramalan astrologi dikaitkan erat sama gravitasi dan elektromagnetik. Nah sekarang, jika ada kekuatan dari benda langit yang memiliki efek yang real ke urusan kemanusiaan di Bumi, mestinya bisa diukur dong. Coba kita telaah kekuatan gravitasi dan elektromagnetik yang sering disebut-sebut itu.
Nah pertama, coba deh lo liat gambar di atas tentang list horoscope dan hubungannya dengan benda-benda langit. List horoscope ada matahari, bulan, dan beberapa planet lain dalam tata surya kita.
Di Fisika, kita belajar kalo gravitasi dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu massa dan jarak. Gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Semakin jauh sebuah objek dari kita, semakin kecil pula kekuatannya terhadap kita. Sekarang, berapa sih jarak Bumi ke matahari, bulan, dan planet-planet lain? Jutaan kilometer, cin! Gimana bisa gravitasi mereka mempengaruhi kita langsung secara individu?
Dan katakanlah benda langit yang paling dekat dengan bumi adalah Bulan. Dengan sifat gravitasi yang berbanding terbalik dengan jarak, seharusnya pengaruh horoskop Cancer donk yang paling mempengaruhi dibandingkan zodiak yang lain, tapi para astrologer dari dulu bilangnya kekuatan pengaruh semua horoscope sama aja. Berarti nggak sinkron dengan sifat gravitasi dalam fisika donk.
Gimana dengan elektromagnetik (EM)?
Nah, di fisika kita tau bahwa elektromagnetik itu bergantung pada jarak dan muatan listrik. Secara keseluruhan, planet memiliki muatan netral. Ada sih yang punya muatan listrik, seperti Jupiter, tapi Jupiter nun jauh di sana. Benda langit yang memiliki kekuatan EM terbesar di tata surya kita adalah matahari. Kalo gitu, seharusnya Leo (Sign Zodiac buat Matahari) juga punya pengaruh yang lebih besar donk dibandingkan horoscope yang lainnya. Nggak sinkron lagi nih sama hukum fisika elektromagnetik.
Gimana kalo kekuatan itu tidak dapat dijangkau oleh sains?
Ya sama aja, seperti yang kita tahu, kekuatan berbanding terbalik dengan jarak. Kekuatan benda yang letaknya jauh, lebih kecil daripada kekuatan benda yang lebih dekat dari kita. Tapi kata para astrologer, kekuatan semua planet itu sama. Venus yang lebih dekat ke Bumi punya kekuatan yang sama dengan Pluto yang paling jauh dari Bumi.
Lah, terus jadinya faktor kekuatannya apa dong? Jarak bukan, massa bukan. Terus, gimana dengan asteroid yang juga anggota tata surya dan ratusan planet lain yang ditemukan melalui ilmu astronomi modern. Kenapa nggak diperhitungkan dalam astrologi?
Astrologi lahir pada zaman di mana benda angkasa diamati dengan mata telanjang. Zaman di mana manusia masih meyakini kalo Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris). Nyatanya, jelas kini kita tahu kalo Matahari lah pusat tata surya (heliosentris).
Menurut astrologi, tiap pagi tanggal kelahiran kita, matahari akan terbit dan melewati rasi bintang yang bersesuaian. Gw lahir pada tanggal 3 Maret. Berarti, setiap tanggal 3 Maret, (seharusnya) matahari akan terbit dan melewati rasi bintang Pisces. Apa iya? Iya, tapi itu 2000 tahun yang lalu, ketika orang Babilonia pertama kali melahirkan astrologi.
Dalam 2000 tahun terakhir, rotasi Bumi membuat Bumi bergeser dari porosnya, sehingga rasi bintang bergeser 1 derajat setiap 72 tahun. Akibatnya, zodiak kita bergeser satu. Jadi sekarang, kalo gw nungguin matahari terbit pada 3 Maret, matahari akan terbit melewati rasi bintang Aquarius, bukan Pisces lagi.
Ciee, yang bingung sekarang zodiaknya apa ~
Sumber gambar: http://www.bisque.com/help/patterns/patterns/precession.htm
Dari sini, kita bisa bilang kalo Astrologi adalah sistem yang primitif. Masih relevan kah untuk kita gunakan sekarang?
Bahaya Astrologi
Ya mungkin astrologi nggak sepenuhnya benar. Tapi, santai lah. Buat fun aja. Nggak ada bahayanya kan? WRONG!
Saat ini, menurut jajak pendapat Gallup, 25% dari Amerika percaya Astrologi. Sekitar ratusan juta dollar dihabiskan untuk astrologi tiap tahunnya di US sana. Itu gede lho, dan kayaknya sia-sia aja dihabiskan untuk suatu hal yang nggak jelas kebenarannya.
Pada tahun 1980-an, Nancy Reagan, istri Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, berkonsultasi ke seorang peramal astrologi untuk mengetahui peruntungan meeting dan rencana yang disusun pada hari itu. Suaminya, Presiden Amerika Serikat, oke-oke aja dengan “tingkah” istrinya.
Masih berpikir ini nggak berbahaya? Orang se-powerful Ronald Reagan, menyusun jadwal pertemuan berdasarkan klaim random dan omong kosong dari sistem yang nggak ilmiah. Bayangkan, kalo presiden negara ini bikin keputusan pake astrologi! Wah, prihatin saya…..
Bahaya yang paling mengkhawatirkan adalah astrologi mempromosikan uncritical thinking. Semakin kita mengajari orang untuk gampang aja menerima cerita anekdot, informasi yang dipilih secara cherry-picking (pilih yang mendukung, abaikan yang tidak mendukung), dan omong kosong, semakin sulit pula kita mengajarkan orang untuk berpikir jernih dan kritis.
Kalo lo nggak bisa berpikir jernih, kemampuan lo sebagai manusia mandiri akan terkikis. Lo akan dengan gampangnya disuapin berbagai hal oleh orang lain, yang kebenarannya masih belum jelas. Lo bakal gampang disetir oleh orang lain.
Gw tau lo lebih dari itu. Be Critical, be Awesome!
[ Catatan Editor : Seperti biasa, kalo di antara lo ada yang mau nanya, komentar, atau sekedar ngobrol. Nggak usah malu-malu, langsung aja kasih comment di bawah artikel ini. Nanti Fanny gua paksa buat ngejawab pertanyaan kalian satu per satu. Oya, kalo lo ngerasa artikel ini bermanfaat dan mencerahkan pandangan lo, jangan lupa share di Twitter atau Facebook supaya bangsa ini kaga dibego-begoin terus sama pseudoscience, Okei? ]
=======================================================================
Sumber :
http://www.relativelyinteresting.com/astrology-and-horoscopes-debunked/ http://www.badastronomy.com/bad/misc/astrology.html http://www.washingtontimes.com/news/2003/aug/17/20030817-105449-9384r/ http://www.youtube.com/watch?v=-1nsEtjqPg8
Keren abis kakkk (y) *sadar* haha
Terima kasih. Glad you like it 😉
wakakakaka keren =))
hehe, thank you.
Berarti, kalau gue memiliki hidung pesek, apakah 1/12 dari dunia ini berhidung mancung ? Atau blesek kedalem ? Gatau deh ._.
Nice post ~
Astrologi biasanya lebih ngebaca peruntungan/nasib sih, bukan sampai bentuk fisik. Hehe..
Anyway, terima kasih sudah baca ^^
saya setuju tentang pentingnya untuk kritis agar tidak gampang di setir orang lain. tapi anda sendiri apa sudah memastikan bahwa predisposisi anda terhadap astrologi itu terbentuk dari kekritisan anda berpikir dan bukan dari suapan kepercayaan populer yang melaknat astrologi atau mungkin doktrin agama yang anda anut karena desakan lingkungan dan orang tua sehingga anda tidak sadar sudah membentuk anda?. apakah anda sudah mencoba research lebih dalam tentang astrologi?.
sebenarnya, astrology bisa, kalau dalam kata saudara, “ngebaca” bentuk fisik orang asal tau data lahir, termasuk tepatnya jam berapa.
saya setuju tentang pentingnya untuk kritis agar tidak gampang di setir orang lain. tapi anda sendiri apa sudah memastikan bahwa predisposisi anda terhadap astrologi itu terbentuk dari kekritisan anda berpikir dan bukan dari suapan kepercayaan populer yang melaknat astrologi atau mungkin doktrin agama yang anda anut karena desakan lingkungan dan orang tua sehingga anda tidak sadar sudah membentuk anda?. apakah anda sudah mencoba research lebih dalam tentang astrologi?.
sebenarnya, astrology bisa, kalau dalam kata saudara, “ngebaca” bentuk fisik orang asal tau data lahir, termasuk tepatnya jam berapa.
cool 😀
tapi astrologi hebat ya, bisa populer sampai skrg… haha
iya, udah menjadi bagian pop culture masyarakat kita
😀
😀 zodiak masih dprcaya kadang
hehe iya, karena kita suka ga sadar dengan bias yang kita bikin sendiri
Anyway, dari ajaran agama juga biasanya ramalan ramalan seperti horoskop tidak dibenarkan 🙂
🙂
nice :).. kapan2 kupas jg tentang instrumen tes kepribadian kaya MBTI, di situ juga ada karir, pasangan ideal, bentuk tubuh, dsb..
Kalo MBTI agak beda sedikit astrologi. Efek-efek yang ditimbulkannya memang mirip sama astrologi. Tapi MBTI awalnya memang dikembangkan dengan metode ilmiah. Tapi makin ke sini, semakin dipertanyakan reliability-nya karena mulai kelihatan kekurangan model pengembangan awalnya.
Nah ini yg aku cari selama ini buat ngebantah statement temen2 (dan itu buanyak) yg prcya stengah mati ama zodiak. Thanks kak Fanny, Nice post ! 🙂 :3
Owhh, thank you.
Nah, karena lo udah tau logika dasarnya tentang cacatnya sistem astrologi, lo bisa mulai nerapin di kehidupan sehari-hari. Coba detect tiap kali teman lo bikin klaim, cek apakah ada bias yang mereka buat.
Semoga berguna 😀
U r welcome kakaak ;;) haha oke kak siaapp 😀 aku mau nunjukin postingan ini ke temen2 ah, hehe sekalian promosi blogzen gapapa yah kak 😀
siipp. bagus banget. Thank you ya 😀
menurutku astrology yang di majalah n media lain emang ngaco! tapi mungkin ada beberapa kebenaran dalam konsep posisi tata surya mempengaruhi bumi, dan orang-orang di dalamnya. sejauh ini astrology banyak aku pakai untuk membantu melihat pola karakter/personality dari orang.
dan sejauh yang aku simpulkan dari beberapa teori, pendekatannya bukan dengan EM atau gravitasi. tapi dengan Interval yang tercipta dari jarak masing2 komponen tata surya. (Phytagoras mempunyai teori : dalam jarak ada interval, interval menciptakan notasi, notasi menciptakan musik. lalu dia menghubungkannya dengan jarak yang tercipta dari pergerakan komponen tata surya, dan dia sebut musik kosmos) lalu dihubungkan dengan teori oleh Plato bahwa musik mempengaruhi karakter dan perilaku manusia. jadi kalau disimpulkan, tiap posisi tertentu akan menciptakan musik tertentu, yang mempengaruhi karakter tertentu.
memang hanya berupa gagasan dan minim pembuktian, bisa benar, bisa salah.
jadi aku memutuskan untuk berpikiran terbuka tentang astrologi.
sejauh ini aku banyak terbantu, yah kenapa tidak.
Opo toh ndo..
mbk fanny, bisa kasih komentar untuk statement di atas? sepertinya menarik
Hmm,, ini kalo difilsafat keilmuan bisa dikatakan hanya dilakukan pembuktian kebenaran melalui rasional only, yang hanya bergantung pada kesesuaian proposisi dan hipotesis, pembuktian secara empiris kurang disentuh… jadi baik isi blog ini maupun komen ini saya rasa belom bisa dikatakan benar secara ilmiah
Rest in peace Ayu Utami
hahahaha
Ga tau ya, kalau baca zodiak orang lain rasanya ga cocok, dan temen2 akrab ku kebanyakan ya yang sama zodiaknya sama aku.. Awalnya ga tau kok mereka berzodiak apa, tapi setelah ditanya2 ya ternyata sama, bahkan untuk temen2 di dunia maya..
Mungkin kebetulan, entahlah..
Tapi banyak yang melupakan atau ga peduli sama fakta bahwa “seharusnya” zodiak mereka udah bergeser atau mundur 1.
Salut buat Astrologi…
mampu memperdaya Miliaran Manusia dengan omong-kosnong selama hampir 2300 tahun lamany…
thanx bwat admin yg udah nge-post
ini bisa nyadarkan kawan kawan yg maseh percaya yg beginian
Banyak orang yang simply hanya ingin percaya. Manusia selalu berusaha mencari penjelasan di balik suatu hal, mengapa sesuatu terjadi, mulai dari fenomena yang terjadi di alam hingga kejadian-kejadian kecil dalam keseharian.
Dan realitanya, penjelasan yang clear dan logis tidak (atau belum) selalu tersedia. Hal ini kemudian menciptakan information gap. Ketika hal ini terjadi, kita cenderung mengisi gap atau ketidaktahuan tersebut dengan membuat beberapa penjelasan yang aneh (make up-reasons).
Mengapa begitu banyak orang, terlepas dari kurangnya bukti-bukti, terus percaya pada astrologi?
Ini seperti menanyakan mengapa orang percaya pada takhayul (superstition). Astrologi menawarkan sesuatu yang diinginkan banyak orang: informasi dan jaminan akan masa depan, sebuah cara yang “membebaskan” diri dari situasi yang sedang dihadapi dan keputusan masa depan.
Astrologi adalah bukti bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk tunduk pada fatalisme, mengurangi beban hidup dengan mengambil penghiburan bahwa beberapa kejadian dalam hidup berada di luar kendali mereka. Astrologi mengklaim menyediakan setidaknya beberapa
jawaban mengapa hal itu terjadi, dan bahkan memprediksi masa depan.
Dengan kata lain, astrologi membantu orang memahami kehidupan mereka dan dunia di sekitar mereka. Kadang orang cuma butuh “tempat curhat” yang bisa memberikan “petunjuk” kepada mereka terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Membaca astrologi telah menjelma menjadi suatu pengalaman pribadi yang fulfilling dan satisfying, sebuah bentuk entertainment.
Mengapa astrologi tetap populer hingga sekarang? Sebagai sebuah bentuk entertainment, astrologi tetap eksis sama perihalnya dengan eksistensi musik dan televisi sebagai bagian pop culture kita.
Ya menurut yg baca aja dah,. Klo ramalan menurut Zodiac emang 98% susah di sinkron in ama kehidupan individu tiap orang. Tp klo karakter menurut Zodiak masih bisa diprediksi.
^ contoh statement Validasi Subjektif 😉
ya validasi subjektif. bisa saja karakter scorpio itu penyabar ,apakah seluruh orang yang bintangnya scorpio itu penyabar?
nope, aspek emosi adalah hasil dari dinamika lingkungan awal individu. dan di astrology setau saya ada di bahasan moon placement. sosok ibu. jatoh di zodiak apa moon nya.
kalau cuma liat dari tanggal lahir saja berarti cuma melihat dari namanya sun sign. sementara setiap orang terdiri dari berbagai macam zodiak. ada setidaknya rising sign dan moon sign yang patut di consider. rising sign adalah kasarnya lapisan luar dari kepribadian seseorang.
dan moon sign adalah aspek emotional seseorang.
contoh sun sign taurus, rising sign aries dan moon sign cancer. Taurus, yang menurut kepercayaan populer yang dangkal adalah sosok yang calm atau tenang dan lamban, tapi rising sign nya adalah aries, jadi terkesan galak, buru2 dll. efek moon sign cancer ngebuat orang ini moody, sensitive dll. dan saat mendapat result diagram astrology, seseorang juga dapat gambaran dinamika lingkungan pembentuk kepribadian seseorang.
untuk dapat birth chart, bisa di google. cuma mesti tau detail tanggal lahir hingga tepat jam berapa lahir. meleset 10 menit pun bisa ngasih hasil yang ngaco atau cuma mirip tapi sangat misleading.
Salam kenal mbak Fanny 🙂 saya mau nanya nih mbak, dalam budaya jawa kan ada juga yang mirip seperti ini namanya weton. Nah apakah weton itu juga termasuk validasi subjektif ya mbak?
Semua ramalan itu bisa diterapin validasi subjektif. Karna validasi subjektif itu prsaan kita sendiri spy ramalannya (kayanya) bener.
Iya, bisa termasuk Validasi Subjektif juga 😉
trus, kenapa ramalan astrologi masih ada sampai sekarang?
Yee.. lo baca artikelnya kaga sih ??
trus bedanya ama primbon apa ya kak??
Kalo efek yang ditimbulkan sih sama ya.
Bedanya ya dari origin nya. Kalo astrologi berasal dari kepercayaan orang Babilonia. Kalo primbon berasal dari kepercayaan orang Jawa. Perhitungan dan prediksinya juga sama. Memprediksi peruntungan sebuah hari, nasib, dan watak seseorang. Sistem/cara perhitungannya aja yang beda.
hahaha, nice posting kak fanny… suka banget
ah makasih sekali 😀
keren ka haha
terima kasih 🙂
artikel yg menarik, tapi kalo buatku membaca zodiak2 sperti itu bisa untuk menghibur diri , karna kadang2 kalo kita kaitkan dengan yg kita alami kadang banyak yg mendekati, tapi ga sepenuhnya percaya, just have fun aja hehehe
nah inilah alas an yang tepat buat ngebantah para pengagum astrologi
Good post mba
hahaha keren kak, mau lagi
sip kak, makasih informasinya. Dan ya, bener, gue sekarang bingung zodiak gue apa hahahaha (who cares anyway?) XD
oh ya kak, kalau boleh untuk selanjutnya bahas tentang ramalan berdasarkan golongan darah dong. Eh apa udah ada? soalnya kayaknya untuk golongan darah ini banyak juga yang percaya, bahkan di Jepang katanya sampe golongan darah aja dijadikan pertimbangan untuk nerima lamaran pekerjaan orang, dsb. Makasih 😀
ada efek bahaya yang lain juga, zodiak bisa ‘memaksa’ membentuk karakter seseorang. misal, A, seorang capicorn, membaca bahwa capicorn adalah orang yang temperamen. Walaupun A sebenernya orangnya kalem, dia jadi bisa percaya kalo dia temperamen, akhirnya berubah karakternya mengikuti delusinya sendiri.
nice post 🙂
kalo gitu, berarti bisa seenaknya bikin ramalan astrologi pake barnum statement? ._.
bisa dong, cobain aja.. nanti pasti banyak yg percaya kok “ih kok gua banget!” hehe
Wah ini emang bertolak belakang ama logika berarti ye kak.. Kompor Gas!
kak, kalau ada orang yang ngomong bisa baca kepribadian orang dari cara tidur, cara menulis, cara duduk, dll itu gimana? apakah itu juga sama seperti astrologi yang menggunakan barnum statement?
Kalo body language reading emang bisa jadi merepresentasikan pola emosi pada saat ybs, tapi kalo soal bisa sampai baca kepribadian secara general sih setau gue nggak bisa yah.. Kalo baca karakter dari tulisan tangan (graphology) sih itu cuma pseudoscience alias bohongan. Gak bisa dipertanggung-jawabkan secara saintifik
Kak maksud yang bumi bergeser tiap tahun itu maksudnya kaya rasi Pisces yang
adanya bulan Juli dan bukannya Maret nggak? Jadi kita bingung zodiak kita apaan? Gitukan maksudnya?
nice nice *tepuk tangan* 🙂 😀
Ketika seseorang beranggapan negatif terhadap sesuatu hal, maka ia akan menghilangkan data-data positif dalam menyampaikan hal tersebut.
Semoga Indonesia cepat lepas dari hal-hal yang berbau hoax ya wkwkwkwk
Akhrnya ada yg sependapat sama saya… Kesel liat orang nyengar nyengir liat nasib mereka “sesuai” dengan ramalan tapi giliran ramalan buruk langsung nggak2…
oke bngt nih.. keren.. analitis bngt
walaupun aku telat comen+baca terimakasih^^
bahas MBTI dong kak
masih ada benang merah nya tentang semua itu, orang dulu lebih pintar dari orang sekarang
Artikel yang sangat keren kakak..
Kak, boleh saya tanya satu hal. Agak melenceng tapi mngkin berkaitan.
Saya baca buku The Secret karya Rhonda Birn, dia mnyatakan bahwa apa yg kita yakini secara terus menerus dan mendalam, akan bisa mnjadi nyata. Tidak hanya buku itu saja, banyak kejadian yang saya alami dan saya saksikan pada orang lain membuktikan hal tersebut benar adanya. Apakah itu bentuk validasi subjektif?bgaimana bs efeknya sekuat itu? Lalu kalau astrologi,yg dikatakan tdak benar, bagaimana kalo orang yg membacanya terkena hits lalu meyakini bahwa itu bnar?
Tulisan bagus ..keren
Kak izin Share ya
Bang gua suka banget sama IT apalagi yg berhubungan dengan coding mau banget pelajarin itu tapi ada ga bang kiat” belajar coding? Trs ada ga referensi buku atau web belajar coding?
kalau test kecerdasan melalui sidik jari gmna tuh?
Kak, kk anak debat bukan?
bagus bgt artikelnya :). Thanks for sharing 🙂
Kak Fanny coba jelasin secara ilmiah dan logic dong kenapa bisa ada ilmu debus. Apakah magic itu ada atau hanya trik sulap biasa ?
yaah mungkin akibat kekosongan fikiran dan sifat hedonis yang menyerang jadilah seperti ini
dlu gw dikasih tau dr temen buka buka primbon, tp gw gk lngsung percaya gitu aja..
“kok bisa sih gitu” nah gw kadang baca” lagi primbonnya dan gw pura” gk tau zodiak gw itu apa (btw zodiak gw gemini) nah dr itu gw baca baca selain zodiak gemini
dn gw rasa ehh ternyata kok gw kayak condong di zodiak yg lain juga, ini kok bisa
dan dr artikle ini gw jadi lebih ngeh lagi deh hhe
intinya gw gk percaya primbon wlee :p
Astrologi mengajarkan kita utk menyangkal diri kemauwan daging . #Backtothebible
Keren kak thanks!!
percaya ato kagak……………………………………..Just take it easy aje………………….kalo lu percaya……….gak ada ruginya…….kalo kagak juga jangan dipikirin………gitu aje
Tulisannya menarik.. Lalu apakah pendekatan-pendekatan ilmu science juga akan (kurang lebih) bisa membantu menjelaskan tentang perhitungan weton, nasihat tetua adat desa atau sejenisnya yang konon menjadi hal yang dipercai untuk menunda/mempercepat/memaksa seseorang melakukan sesuatu “yang dipercayai” tersebut. Saya suka dengan hal tidak masuk di akal yang dipertemukan oleh science. Seru.
Ramalan zodiak g logis…
Unfaedah…
Tpi kok banyak yg percaya…
#pembodohan_publik…
keren nih, mencerahkan genZ. terus nulis dan bagi bagi manfaat. makasih.