Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia

Gangguan sistem pencernaan pada manusia sudah menjadi hal yang lumrah. Sobat Zenius tahu nggak jenis penyakit serta nama organ yang terserang atau terinfeksi gangguan sistem pencernaan?

Bagaimana cara mencegah dan menanggulanginya, ya? Nah, semua itu bakal kita bahas tuntas dalam artikel ini.

Oke, kita langsung mulai aja ya guys~

Pada Mulut 

Perjalanan makanan (yang mengandung unsur biologis, protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat) menjadi sesuatu yang bisa diserap tubuh (glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol) diawali dari mulut. 

Dibandingkan dengan organ pencernaan lain yang kebanyakan berada di dalam tubuh, mulut lebih mudah untuk diperhatikan. 

Apabila terjadi perubahan, keadaan tersebut dapat diketahui secara langsung dengan cara bercermin misalnya. 

Penyakit yang menyerang mulut akan mengganggu proses pencernaan yang terjadi di dalamnya. Padahal, proses pencernaan yang terjadi di dalam mulut tidak dapat diremehkan. 

Tanpa adanya proses mengunyah yang baik, organ-organ lain harus bekerja ekstra keras karena makanan yang mereka terima belum dihancurkan secara maksimal. 

Gangguan sistem pencernaan manusia yang terjadi pada organ mulut seperti sariawan, karies gigi, abses gigi hingga Gingivitis. 

Supaya elo lebih paham tentang macam-macam gangguan tersebut, elo bisa baca penjelasan lebih jauh di bawah ini ya:

  • Sariawan (stomatitis)

Beberapa orang memiliki kebiasaan menggigit-gigit bibir atau bagian dalam mulutnya. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang tidak disarankan karena menjadi salah satu penyebab terjadinya sariawan. 

Sariawan adalah peradangan yang bisa berupa pembengkakan di bagian dalam bibir, gusi, hingga lidah. 

Sariawan bisa disebabkan oleh virus dan luka. Virus yang bertanggungjawab dalam terjadinya sariawan adalah virus herpes simplex 1, disebut dengan istilah stomatitis herpes. 

Selain luka karena tergigit, sariawan juga bisa muncul akibat penggunaan obat kumur yang mengandung bahan-bahan pengering seperti gliserin dan alkohol. Sariawan yang disebabkan oleh luka disebut stomatitis aftosa. 

  • Karies Gigi

Gigi berperan penting dalam menghancurkan makanan di dalam mulut. Makanan sebaiknya memang dihancurkan selembut mungkin supaya organ lain tidak perlu bekerja terlalu keras dalam melakukan pencernaan. Dan karena itulah muncul anggapan bahwa sebaiknya makanan dikunyah sebanyak 32 kali. 

Masalahnya, makanan yang dikunyah oleh gigi seringkali menyisakan bagian yang menempel pada gigi. 

Hal ini dapat memicu permasalahan pada gigi dan salah satunya adalah karies. Karies gigi merupakan sebuah kondisi rusaknya struktur dan lapisan gigi yang terjadi secara bertahap. 

Kerusakan diawali dengan terkikisnya enamel atau lapisan terluar yang dimiliki gigi. Kerusakan kemudian menggerogoti dentin atau lapisan tengah gigi, dan pada akhirnya mencapai sementum alias akar gigi. 

Akibat yang ditimbulkan salah satunya adalah munculnya lubang pada gigi. Jika kerusakan ini tidak ditangani, ada kemungkinan gigi tersebut tidak dapat tertolong sehingga harus dicabut. 

  • Abses Gigi

Penyakit selanjutnya adalah abses gigi. Kondisi ini menimbulkan adanya nanah yang berada di gusi atau sekitar akar gigi. 

Penyakit ini bisa diatasi dengan cara mengeluarkan nanah yang ada yaitu melalui operasi kecil. 

Namun, jika kondisinya sudah sedemikian parah, gigi yang bersangkutan harus dicabut demi menghindari bertambah parahnya penyakit. 

Abses gigi disebabkan oleh infeksi bakteri dan bakteri tersebut bisa muncul akibat kurangnya kebersihan dalam mulut, mulut yang kering, serta terlalu banyak  mengkonsumsi makanan manis. 

Makanan manis dapat memicu gigi berlubang yang dapat mengakibatkan terjadinya abses gigi. Hal ini bisa dicegah salah satunya dengan membersihkan gigi secara teratur. 

  • Gingivitis
Ilustrasi Gigi yang terkena Gingivitis (dok: Shutterstock)
Ilustrasi Gigi yang terkena Gingivitis (dok: Shutterstock)

Cobalah raba gusi elo dan bercerminlah. Jika elo menemukan adanya tonjolan di antara gusi dan gigi, itulah yang disebut dengan istilah Gingivitis. 

Gingivitis adalah radang pada gusi. Keadaan ini bisa bermula lantaran mulut yang kebersihannya kurang terjaga atau penumpukan karang gigi. 

Penyakit ini disebabkan oleh menumpuknya bakteri pada daerah tersebut. Jika tidak ditindak, gingivitis dapat memicu penyakit gigi lainnya seperti periodontitis (infeksi gusi serius yang dapat merusak jaringan tulang penyokong gigi).

Kondisi-kondisi di atas adalah beberapa kondisi yang bisa dialami mulut. Kalau diperhatikan, terdapat satu kesamaan yang mengawali terjadinya kondisi tersebut, kebersihan mulut yang kurang terjaga. 

Jika dipikir-pikir, apa sih susahnya menjaga kebersihan mulut? Toh, tinggal sikat gigi dan berkumur secara teratur dan mengunjungi dokter gigi secara berkala. 

Sepertinya tidak sulit memang, hanya saja terkadang hal-hal tersebut dipandang remeh oleh beberapa orang. 

Padahal, konsekuensi dari kerusakan gigi dapat mengakibatkan kondisi yang sangat tidak menyenangkan. Bayangkan elo tidak lagi bisa menikmati makanan yang elo suka karena kondisi gigi elo tidak mendukung hal tersebut. 

Oh iya Sobat Zenius, sebelum gue lanjut ke daftar penyakit yang menyerang organ dan sistem pencernaan manusia selanjutnya, gue mau ngasih info penting nih!

Materi penyakit pada tubuh yang masuk dalam Matpel Biologi ini merupakan salah satu materi UTBK Biologi yang sering keluar lho!

Nah, pas banget buat elo yang duduk di bangku SMA dan sedang mempersiapkan masuk perguruan tinggi, elo bisa banget belajar Biologi dan Matpel lainnya bareng Zenius.  Kalo penasaran, langsung klik banner di bawah ini ya!

cta banner donwload apps zenius

Download Aplikasi Zenius

Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius!

icon download playstore
icon download appstore
download aplikasi zenius app gallery

Pada Kerongkongan (Esofagus)

Salah satu penyakit yang umum terjadi pada esofagus adalah esofagitis. Kondisi tersebut mengakibatkan kesulitan dalam menelan dan biasanya akan timbul rasa perih di dada. 

Esofagitis bisa dipicu oleh beberapa sebab seperti naiknya asam lambung ke kerongkongan akibat terjadinya GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau bisa juga dipicu oleh alergi dan infeksi. 

Jika tidak ditangani, esofagitis bisa memicu timbulnya penyakit Esofagus Barrett yaitu kondisi ketika sel yang melapisi kerongkongan rusak karena asam perut. 

Lapisan yang rusak tersebut kemudian akan menjadi tidak normal dan berubah bentuk menjadi seperti sel yang melapisi perut. Tidak hanya berhenti di situ saja, penyakit lain yang berpotensi muncul adalah kanker kerongkongan. 

Solusi yang bisa dilakukan jika elo merasakan ada yang tidak beres pada kerongkongan (sulit menelan misalnya) segera konsultasikan ke dokter terdekat. Jangan sampai elo terlambat dan penyakit yang elo derita menjadi semakin membahayakan nantinya. 

Pada Lambung

Ilustrasi Lambung manusia mencerna makanan (dok: Shutterstock)
Ilustrasi Lambung manusia mencerna makanan (dok: Shutterstock)

Gangguan lambung paling terkenal sejauh ini mungkin adalah maag. 

Maag atau Dispepsia merupakan gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas yang terjadi pada lambung yang disebabkan oleh sejumlah kondisi. Salah satunya adalah karena tukak lambung.

  • Tukak Lambung

Tukak lambung adalah luka yang berada di dinding lambung akibat terkikisnya lapisan lambung. 

Tukak juga bisa muncul di usus halus dan bagian bawah kerongkongan. Penyebabnya bisa karena infeksi bakteri Helicobacter pylori. Selain itu tukak juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. 

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Oke, jadi Maag dan Gerd itu beda ya. Coba deh, elo baca lagi bagian Esofagitis, gue udah sebutkan bahwa kondisi tersebut bisa dipicu oleh penyakit GERD. 

GERD lebih akrab di telinga masyarakat pada umumnya dengan sebutan asam lambung. Penyakit ini sendiri disebabkan oleh melemahnya otot-otot lower esophageal sphincter (LES). 

Otot ini bertugas untuk menutup katup begitu makanan turun dari kerongkongan ke lambung. Karena melemah, katup pun tidak tertutup secara sempurna dan mengakibatkan asam lambung yang seharusnya berada di lambung naik ke kerongkongan. 

Umumnya, kondisi ini terjadi pada lansia dan pengidap obesitas. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan selain dua golongan tersebut juga dapat mengalaminya. 

Untuk mengatasi GERD sebenarnya tidak harus melalui tindakan operasi. Langkah-langkah kecil seperti tidak langsung berbaring setelah makan dan mengurangi rokok juga dapat dilakukan untuk mengatasinya. Namun jika memang sudah parah, operasi sebaiknya dilakukan.  

  • Gastritis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung (lapisan mukosa) memiliki kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim pepsin. 

Untuk melindungi lapisan mukosa dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung (HCl yang PH-nya 2 sehingga sangatlah asam), dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut rusak, dinding lambung rentan mengalami peradangan. 

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bisa karena adanya infeksi bakteri atau karena bertambahnya usia. Semakin tua usia seseorang, lapisan mukosa bisa semakin menipis. 

Maka dari itulah jaga kesehatan organ lambung elo selagi masih muda. Salah satunya adalah dengan cara mengurangi konsumsi minuman alkohol (atau jangan minum alkohol sama sekali) dan jangan terlalu sering memakai obat pereda rasa nyeri. 

  • Dispepsia

Jika elo sering merasa mudah kenyang meski baru makan sedikit, rasa tidak nyaman di bagian perut, dan nyeri ulu hati setelah makan bisa jadi elo mengalami Dispepsia.

Sebenarnya Dispepsia bukanlah suatu penyakit tetapi Dispepsia bisa disebut sebagai gejala awal dari suatu penyakit. 

Segera melakukan konsultasi ke dokter jika merasakan gejala-gejala di atas, siapa tahu tubuh elo sedang tidak baik-baik saja dan membutuhkan pertolongan segera. 

  • Gastroparesis

Penyakit yang satu ini merupakan gangguan pada otot lambung. Efeknya, makanan yang dicerna oleh lambung menjadi lebih lambat terdorong ke usus halus. 

Sebenarnya belum diketahui secara pasti mengapa penyakit ini dapat muncul. Sementara ini asumsi terkuat adalah karena terjadinya gangguan saraf yang mengatur otot-otot lambung. 

Karena penyaluran makanan lebih lambat daripada seharusnya, makanan yang tertinggal di dalam lambung dapat kemudian menggumpal bahkan memadat. 

Gumpalan ini dapat menimbulkan mual dan mengakibatkan muntah serta menyumbat lambung, sehingga makanan tidak bisa diteruskan ke usus halus.

Masalah-masalah yang melanda saluran pencernaan sebenarnya tidaklah jauh-jauh dari makanan yang kita konsumsi dan bagaimana cara kita memakannya. 

Apakah sejauh ini kita sudah benar-benar tahu makanan apa yang memasuki tubuh kita? Apakah kandungan di dalamnya sesuai dengan apa yang tubuh kita butuhkan? Atau jangan-jangan kita asal memasukannya saja? 

Belum lagi jika kita tidak terlalu peduli dengan kebersihan tangan dan alat makan. Padahal, penyakit dapat berasal bakteri yang ada di sana. 

Pada Usus Halus

Fungsi usus halus adalah menyerap sari makanan (nutrisi) seperti lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral kemudian menyalurkannya ke dalam darah.  

Gangguan yang terjadi pada usus halus akan mempengaruhi penyerapan mikromolekul sehingga tidak akan bisa dilakukan secara optimal. 

Padahal, tubuh kita memerlukan banyak asupan energi dan zat pembangun yang ada pada makanan. 

Seperti organ pencernaan lainnya, penyakit pada usus halus juga beragam seperti Ulkus Duodenum, Crohn, dan Kanker Usus Halus.

  • Ulkus Duodenum

Usus halus terbagi menjadi tiga bagian, usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). 

Seperti namanya, ulkus duodenum menyerang duodenum atau usus dua belas jari. Penyakit ini merupakan kondisi ketika terdapat luka terbuka pada dinding usus dua belas jari. 

Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri di ulu hati serta muntah darah. Penyebabnya bisa karena serangan infeksi bakteri Helicobacter pylori atau akibat konsumsi obat-obatan berjenis antiinflamasi nonsteroid (OAINS) secara berlebihan. 

OAINS adalah obat-obatan yang digunakan untuk meredakan peradangan sehingga bisa meredakan rasa nyeri seperti aspirin misalnya.

  • Crohn

Sebenarnya penyakit ini bisa muncul di berbagai organ pencernaan lain mulai dari mulut hingga anus. Akan tetapi, Crohn lebih sering ditemukan di usus halus dan usus besar. 

Penyakit ini menyebabkan peradangan di dinding usus yang ditandai dengan terjadinya diare, tinja bercampur lendir bahkan darah, mual sampai muntah. Belum diketahui secara pasti mengapa penyakit ini bisa terjadi. 

  • Kanker Usus Halus
Ilustrasi orang yang terkena kanker usus halus (dok: Shutterstock)
Ilustrasi orang yang terkena kanker usus halus (dok: Shutterstock)

Kanker adalah penyakit yang sangat mengerikan. Kanker usus halus mengakibatkan terjadinya mutasi pada sel-sel usus halus sehingga membuat sel-sel tersebut tumbuh secara tak terkendali dan bisa berubah menjadi tumor ganas. 

Seperti kanker pada umumnya, belum diketahui secara pasti bagaimana kanker usus halus dapat muncul. Sejauh ini baru diketahui bahwa terjadi mutasi pada sel-sel yang ada. 

Penyakit-penyakit yang menyerang usus pada umumnya menampakkan gejala yang sering kita anggap remeh seperti diare. 

Bagi orang yang biasa terkena diare mungkin kondisi tersebut sangatlah biasa-biasa saja sehingga tidak akan mendapatkan perhatian lebih. 

Padahal, bisa jadi keadaan tersebut adalah pertanda dari hadirnya suatu penyakit yang tidak pernah kita inginkan. 

Jika ada sesuatu yang salah dengan pencernaan elo, jangan diam-diam saja ya. Segera konsultasikan kondisi elo tersebut ke dokter. 

Pada Usus Besar

Selain dilakukan di usus halus, penyerapan juga terjadi di usus besar. Lebih tepatnya yang diserap adalah air dan mineral yang dikandung oleh makanan. 

Karena kandungan air telah diserap oleh usus besar, sisa makanan yang menjadi tinja akhirnya bisa berbentuk padat. 

Usus besar terdiri dari berbagai bagian seperti usus buntu yang mungkin beberapa dari kita lebih mengenalnya sebagai suatu penyakit. Selain usus buntu, masih ada beberapa penyakit yang dapat mengganggu kerja usus besar. 

  • Usus Buntu (Apendisitis) 

Elo punya gak saudara yang pernah menderita penyakit ini? Apendisitis merupakan sebuah kondisi ketika terjadi peradangan pada usus buntu (apendiks). 

Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bisa karena terjadinya hambatan pada pintu masuk rongga usus buntu. Bisa juga karena terjadinya penebalan atau pembengkakan pada jaringan dinding usus buntu yang disebabkan oleh infeksi di saluran pencernaan atau di bagian tubuh lainnya. 

Selain itu, apendisitis juga bisa dipicu oleh cedera perut. Kalau elo mempunyai teman yang pernah mengalami apendisitis, biasanya akan ada jahitan sepanjang 5-10 sentimeter di perutnya. Hal tersebut disebabkan oleh pembedahan untuk mengangkat usus buntu.  

  • Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Sindrom ini mempengaruhi kinerja usus besar. Biasanya, IBS terjadi akibat kerusakan pada cara kerja sistem usus, tetapi tidak ada tanda-tanda adanya kerusakan jaringan. 

IBS pada umumnya ditandai dengan serangan sakit perut yang berulang. Sakit perut bisa terjadi beberapa kali dalam sehari terutama setelah mengkonsumsi makanan. 

Umumnya, perut pengidap IBS akan jadi lebih sensitif sehingga rentan mengalami sakit perut, kembung, dan gangguan pencernaan seperti diare atau kadang sembelit.

Usus besar mengalami kontraksi saat menyerap makanan. Pada penderita IBS, kontraksi terjadi secara abnormal, bisa lebih lambat atau lebih cepat dari seharusnya. 

Kontraksi yang terlalu lambat dapat memicu sembelit. Sedangkan kontraksi yang berlangsung terlalu cepat bisa mengakibatkan diare. 

Penyebab munculnya kelainan ini belum diketahui. Namun, ada dugaan bahwa IBS timbul akibat kelainan pada saraf. 

  • Sembelit (konstipasi)

Jika mengalami kesulitan buang air besar (kurang dari 3 kali dalam sepekan), sebaiknya elo mulai waspada. 

Mulailah introspeksi makanan dan minuman apa saja yang belakangan ini elo konsumsi. Kalau merasa kurang makan serat dan kurang minum air mineral, cobalah untuk mengubah perilaku. 

Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter karena bisa saja elo mengalami sembelit. 

Sembelit sebuah kondisi yang bisa terjadi karena kontraksi usus melambat sehingga menyebabkan kotoran bergerak lebih lambat dari biasanya. 

Efeknya, kotoran pun menjadi lebih keras dan kering. Selain karena asupan makanan yang kurang serat, sembelit juga bisa dipicu oleh kurangnya aktivitas yang dilakukan atau terlalu banyak duduk. 

  • Wasir (Hemoroid)

Apabila elo mengalami sembelit dan malas mengobatinya, berhati-hatilah karena sembelit tersebut dapat berkembang ke level selanjutnya yang disebut wasir. 

Wasir sendiri adalah kondisi pembengkakan atau pembesaran pembuluh darah yang ada di usus besar bagian akhir (rektum), serta bisa juga terjadi di dubur atau anus. 

Selain disebabkan oleh sembelit berkepanjangan, wasir juga dapat dipicu oleh diare yang berlangsung dalam waktu lama, terlalu banyak mengangkat beban, dan bisa menyerang wanita yang baru melahirkan. 

Supaya dapat terhindar dari Wasir, terapkanlah pola makan yang sehat. Jangan sampai elo kurang mengkonsumsi serat. 

Jika elo sudah terlanjur mengalami Wasir, elo bisa menjalani operasi pengangkatan Wasir untuk penyembuhan permanen.

Pada Anus 

Organ pencernaan terakhir adalah saluran pembuangan atau anus. 

Semua makanan yang kita makan tidak setiap bagiannya diserap oleh tubuh. Sisa-sisa pencernaan tersebut kemudian dialirkan menuju anus untuk selanjutnya kita buang di kamar mandi atau toilet. 

Organ ini menjadi penting karena tanpanya semua kotoran akan tertahan di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penyakit.

  • Abses Anus

Abses anus merupakan penyakit yang memicu timbulnya nyeri di daerah anus akibat infeksi yang terjadi pada kelenjar-kelenjar yang ada di dinding anus. 

Di antara usus besar dan anus, terdapat sebuah katup yang bernama katup anus internal (sphincter ani internus). Katup ini berfungsi untuk mencegah infeksi dari rongga usus ke jaringan di sekitaran anus, perianal. 

Masalahnya, jika infeksi yang terjadi di usus berhasil menembus katup ini, penyebaran infeksi dapat mencapai jaringan perianal dan menyebabkan abses anus.

Gejala yang akan dialami jika menderita penyakit ini bisa bermacam-macam. Mulai dari rasa nyeri yang terus menyerang hingga munculnya nanah dari anus. Penyakit ini bisa disembuhkan melalui metode operasi. 

  • Fisura Ani 

Fisura Ani merupakan sebuah kondisi terjadinya luka atau robekan pada jaringan kulit yang melapisi saluran anus serta lubang anus. 

Saluran anus adalah bagian paling ujung dari usus besar (kolon), yang terletak di antara tempat penyimpanan kotoran (rectum) dan lubang tempat keluarnya kotoran (anus).

Pada umumnya, Fisura Ani bisa disebabkan oleh tinja yang berukuran besar dan keras ketika seseorang buang air besar. 

Tinja berukuran besar dan keras tersebut mampu mengikis dinding anus sehingga menyebabkan rasa sakit, pendarahan, serta ketegangan pada otot yang berfungsi membuka dan menutup lubang anus (Otot Sfingter Ani).

Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, sebaiknya elo tidak menunda-nunda buang air besar. Selain itu, elo juga harus memperhatikan asupan makanan. 

Berawal Dari Makanan

Ilustrasi menjaga kesehatan organ pencernaan (dok:shutterstock)
Ilustrasi menjaga kesehatan organ pencernaan (dok:shutterstock)

Untuk dapat memperoleh energi dan zat-zat yang diperlukan tubuh, kita perlu makan. Masalahnya, seringkali kita tidak benar-benar peduli dengan makanan yang masuk ke tubuh kita. 

Terutama pada saat kita berada dalam kondisi benar-benar lapar. Dalam keadaan seperti itu, biasanya beberapa dari kita akan ‘menyikat’ apa saja yang kita temui. 

Kita tak mempedulikan apakah makanan tersebut mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh atau tidak. 

Jangankan memikirkan kandungannya, bersih atau tidak bahkan terkadang tidak kita perhatikan. Mencuci tangan pun bisa jadi tidak kita pikirkan.

Menjaga kesehatan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan alat makan. 

Kalau mau, elo juga bisa mengikuti program vaksinasi. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. 

Sebaiknya elo mulai berkenalan secara lebih intim dengan diri sendiri. Kenali kebutuhan-kebutuhan dirimu supaya bisa merencanakan menu makanan yang sebaiknya elo konsumsi. 

Selain itu, sebaiknya elo juga mengalokasikan waktu secara khusus untuk berolahraga. Dengan demikian, elo bisa terhindar dari berbagai macam penyakit. 

Dengan tubuh yang sehat, elo bisa fokus untuk menjalani keseharian. Misalnya untuk belajar lebih giat dan menaklukkan PTN impian. 

Oke,  sampai sini dulu ya artikelnya. Semoga penjelasan gue tentang daftar penyakit di atas bisa menjawab pertanyaan tentang bagian organ mana yang terserang atau terinfeksi gangguan sistem pencernaan pada manusia. 

Oh iya guys, selain materi Biologi, Zenius juga punya banyak banget rangkuman rumus dan soal dari berbagai macam mata pelajaran termasuk materi UTBK lho.

Dan semua rangkuman itu sudah dilengkapi oleh contoh soal dan pembahasan yang komprehensif juga dari para tutor Zenius. Nah, tunggu apa lagi, yuk, buat akun Zenius kalian sekarang!

Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia 17

Elo juga bisa liat pembahasan dalam bentuk video yang langsung oleh tutor Zenius secara gratis lho! Caranya gampang banget, elo tinggal klik banner di bawah ini terus ketik nama materi yang mau elo tonton.

Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia 18

Originally published: November 22, 2019
Updated by:  Sabrina Mulia Rhamadanty  

Bagikan Artikel Ini!