Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 49

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya?

Bingung dengan jurusan-jurusan bahasa? Gak tahu harus pilih jurusan bahasa mana yang sesuai? Artikel ini akan membahas tentang tiga jurusan bahasa yaitu Sastra, Pendidikan Bahasa, serta Linguistik

Halo, guys!

Jumpa lagi dengan gue, yuuji-sensei. Kali ini gue akan bahas tentang jurusan-jurusan yang masih bingungin beberapa siswa, khususnya siswa-siswi yang pengen berkecimpung di dunia bahasa. Kenapa gue ngomongin tentang jurusan-jurusan bahasa? Karena bisa dibilang gue sendiri adalah pecinta bahasa. Gue sendiri adalah lulusan D3 Linguistik dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Selama gue kuliah dulu (dan sekarang juga, sih), gue sering banget denger pertanyaan seperti:

  • “Lulusan sastra tuh nantinya kerja jadi apa sih? penulis puisi?”
  • “Kalo gue ambil jurusan bahasa, apa nantinya gue cuma bisa jadi guru aja?”
  • “Linguistik tuh apa sih? sejenis Jurnalistik?”
  • “Kalo gue ambil jurusan sastra X, nantinya gue bakal jago bahasa X, dong?”

Sejujurnya gue prihatin, nih, kalo pertanyaan-pertanyaan seperti ini terlontar. Prihatin karena berarti sebenarnya banyak banget yang masih nggak paham tentang jurusan-jurusan tersebut. Akhirnya, banyak calon mahasiswa yang salah kaprah mengenai jurusan-jurusan tersebut, akhirnya malah salah ambil jurusan. Karena sudah terlanjur masuk, perkuliahan dijalani dengan setengah hati dan terpaksa. Ketika lulus kuliah, arah karier nggak tahu mau dibawa ke mana. Akhirnya menggeluti bidang pekerjaan yang jauh berbeda dengan apa yang dipelajari pas kuliah. Hal ini berulang terus sampai akhirnya menjadi suatu fenomena tersendiri bagi mahasiswa jurusan berbau bahasa. Sialnya lagi, fenomena ini juga yang membuat sebagian orang underestimate jurusan-jurusan seputar bahasa.

Nah, supaya fenomena negatif ini gak memanjang, gue mau bahas nih beberapa jurusan di dunia bahasa, yaitu jurusan Sastra, Pendidikan Bahasa, dan LinguistikBy the way, gue gak akan membahas secara spesifik bahasa apa dalam jurusan-jurusan tersebut, misalnya membahas tentang Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dsb., gue akan membahas secara umum aja tentang perbedaan dan prospek dari masing-masing jurusan.

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 50

Sebelum gue bahas tentang jurusan-jurusannya, kita lihat dulu yuk, tipe-tipe calon mahasiswa yang biasanya mengambil jurusan-jursan ini. Tipe-tipe ini sering banget gue temukan di antara para siswa saat gue mengajar.

Tipe 1: “Gue pengen jadi guru bahasa”

Tipe yang paling umum gue temukan. Biasanya calon mahasiswa ini punya passion atau minat untuk mengajar.

Tipe 2: “Gue pengen jadi penulis novel/cerpen”

Tipe ini biasanya gue liat hobi banget nulis. Kalo disuruh bikin cerita biasanya semangat banget, dan akhirnya mendalami lebih lanjut di perguruan tinggi.

Tipe 3: “Gue pengen jadi penerjemah”

Tipe ini biasanya suka banget belajar bahasa asing. Calon mahasiswa ini juga cukup passionate  dalam menerjemahkan dari bahasa ibu ke bahasa lain, atau sebaliknya.

Tipe 4: “Gue pengen jago bahasa X”

Ini juga tipe yang sangat common, nih. Biasanya gue nemu mahasiswa yang sebenarnya sekadar pengen jago belajar suatu bahasa, tapi malah ambil pendidikan bahasa/sastra/linguistik, padahal kalo emang cuma pengen jago di suatu bahasa tertentu, bisa ditempuh TANPA harus ke perguruan tinggi, loh.

Kalo lo pengen jago bahasa Jepang karena lo suka baca manga atau nonton anime, lo gak mesti ngambil jurusan sastra Jepang, kursus aja sebenarnya udah cukup!

Bahkan, lo juga bisa belajar sendiri, kalo lo mau ngikutin tips-tips dari artikel gue sebelumnya: 4 Prinsip Utama dalam Belajar Bahasa Asing

Tipe 5: “Gue gak mau kuliah ribet, ambil yang paling gampang aja

Nah, sayangnya, tipe ini juga banyak gue jumpai. Biasanya karena malas ambil jurusan yang terkesan ribet seperti Teknik, Fisika, Akuntansi, dll., malah ambil jurusan pendidikan bahasa/sastra/linguistik karena dipikirnya lebih mudah. Padahal, ya gak gitu juga lah. Tipe 5 ini juga termasuk mahasiswa yang memilih jurusan pendidikan bahasa/sastra/linguistik karena melihat tingkat persaingannya yang tidak terlalu tinggi. Jadi, cuma asal masuk yang penting kuliah aja, tapi nggak punya bayangan sama sekali tentang apa yang akan dipelajari pas kuliah nanti.

Kira-kira tipe-tipe calon mahasiswa seperti yang di atas lah yang gue temukan di jurusan-jurusan yang akan gue bahas. Kira-kira, ekspektasi lo apa aja untuk mendalami ilmu-ilmu tersebut? Terus kalo lo masuk di tipe calon mahasiswa 1, 2, atau 3, lo harus ambil jurusan yang mana? Yuk, coba kita lihat.

Persamaan dan Perbedaan Jurusan Sastra, Pendidikan Bahasa, dan Linguistik

Kalo lo bingung nantinya akan ngapain aja, coba kita cek persamaan dan perbedaan dari jurusan-jurusan ini. Kita coba lihat dulu persamaan-persamaan yang ada, ya.

1. Sama-sama mempelajari ilmu bahasa

Idealnya, ketiga jurusan ini sama-sama mempelajari segala sesuatu yang berhubungan tentang ilmu bahasa. Sejarah suatu bahasa, penggolongan bahasa, perubahan dan dinamika bahasa, dll. Bahkan, linguistik dasar juga akan dipelajari di pendidikan bahasa dan sastra.

2. Sama-sama mempelajari keahlian berbahasa

Keahlian dasar berbahasa seperti menulis, membaca, berbicara, mendengarkan, serta tata bahasa, semuanya dibahas di ketiga jurusan ini. Namun, tidak seperti kursus bahasa, lo bukan dilatih untuk mahir dalam aspek-aspek tersebut, melainkan lo akan mempelajari secara rinci tentang segala faktor yang ada di aspek-aspek tersebut.

Selain itu, di jurusan sastra dan pendidikan bahasa, lo akan memilih satu bahasa secara spesifik untuk dipelajari sepanjang perkuliahan, misalnya Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, dll. Sedangkan di Linguistik, lo gak diminta untuk pilih satu bahasa tertentu untuk dipelajari, walaupun nantinya lo akan mempelajari beberapa bahasa juga sebagai studi komparatif. Misalnya, nih, dulu waktu gue ambil jurusan Linguistik, karena gue belajarnya di Jepang, maka gue belajar linguistiknya pake bahasa Jepang. Linguistik sendiri cakupannya jauh lebih luas, sehingga bahasa yang lo gunakan untuk mempelajari ini adalah bahasa resmi dari negara tempat lo belajar, jadi kalo lo belajar linguistik di Indonesia, ya akan pake bahasa Indonesia.

Nah, sekarang coba kita liha perbedaan dari jurusan-jurusan ini:

1. Sastra

Di jurusan sastra, lo akan mempelajari tentang komponen-komponen inti dari suatu bahasa, dengan menitikberatkan pada unsur seni yang terdapat pada bahasa tersebut. Lulusan dari jurusan ini memiliki prospek untuk bekerja sebagai penerjemah, penulis, serta editor. Di jurusan ini juga, lo akan belajar secara detil tentang aspek estetis dari suatu bahasa, serta jenis-jenis karyanya. Selain itu, lo akan mempelajari tentang 3 jenis karya sastra yang umum, yaitu puisi, prosa, serta drama. Lo nantinya akan mempelajari struktur, komposisi, serta apresiasi dari jenis-jenis karya sastra tersebut. Jadi, kalo lo suka dengan puisi, prosa (seperti novel dan cerpen), serta drama, lo bakal cocok banget untuk mengambil jurusan ini.

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 51
Novel, salah satu bentuk prosa yang dipelajari di jurusan sastra

2. Pendidikan Bahasa

Di jurusan pendidikan bahasa, lo akan mempelajari tentang ilmu pendidikan dan cara mengajar/mendidik suatu bahasa. Komponen-komponen bahasa tetap dipelajari seperti di jurusan sastra, tapi lebih terfokus di ilmu pendidikannya. Lulusan dari jurusan ini memiliki prospek untuk bekerja sebagai guru atau dosen. Di jurususan ini, lo akan secara spesifik diarahkan untuk menjadi seorang pendidik. Di jurusan ini juga, pedagogi (ilmu pendidikan) bakal kenceng banget dikasih ke lo. Selain pedagogi, segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pendidikan seperti profesi keguruan, kode etik guru, konseling siswa juga akan lo dapatkan. Jadi, kalo lo minat untuk jadi guru, seneng ngajar, seneng berbagi ilmu, lo bakal cocok banget untuk ambil jurusan ini.

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 52
Guru bahasa, tipikal profesi lulusan jurusan pendidikan bahasa

3. Linguistik

Di jurusan ini, lo akan mempelajari tentang segala komponen pembentuk sebuah bahasa, dengan fokus kepada analisis serta kajian ilmiah dari bahasa tersebut. Kajian ilmiah seperti apa? Misalnya seperti bagaimana pola bentukan bahasa tersebut, rumpunnya, sistem penulisan, serta evolusinya. Lulusan dari jurusan ini memiliki prospek yang cukup luas cakupannya, nantinya lo bisa bekerja sebagai guru bahasa, penerjemah, leksikografer (pembuat dan pengedit kamus), spesialis terapi wicara, serta proofreader (pengecek kesalahan tulis). Nah, berhubung sepengalaman gue banyak banget calon mahasiswa (bahkan kebanyakan orang pada umumnya) yang gak paham tentang jurusan ini, gue akan jabarkan tentang bidang-bidang ilmu apa aja yang akan lo pelajarin kalo lo ambil jurusan ini. Berikut ini adalah contoh-contohnya:

Fonetik

Fonetik adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana bunyi dalam sebuah bahasa bisa terbentuk secara fisik. Misalnya, saat lo mengucapkan bunyi “m” dalam bahasa Indonesia, komponen mana aja di tubuh lo yang digunakan untuk memproduksi bunyi tersebut.

Fonologi

Fonologi, seperti Fonetik, juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentukan bunyi dalam bahasa, tetapi lebih memerhatikan ke aspek pembentukan arti dari bunyi yang diproduksi. Contohnya, kata “ikan” dan “ikal”. Secara fonologis, kedua kata tersebut terbentuk saat bunyi akhir dari kedua kata tersebut diubah (/n/ dan /l/), sehingga makna dari kedua kata tersebut juga berubah.

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 53
IPA (International Phonetic Alphabet), dipelajari dalam Fonetik dan Fonologi

Morfologi

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan kata, komponen kata, serta relasi antar komponen kata. Contohnya dalam bahasa Indonesia adalah penambahan imbuhan me- pada akar kata “tulis”, menjadi “menulis”. Imbuhan me- secara morfologis disebut juga sebagai morfem, yang berarti satuan terkecil bahasa yang dapat mengandung makna.

Sintaksis

Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip serta aturan dalam membentuk struktur kalimat di suatu bahasa. Contohnya adalah penyusunan S (subyek) P (predikat) O (obyek) dalam bahasa Indonesia.

Gue Minat dengan Bahasa, Bagusnya Ambil Jurusan Kuliah Apa, Ya? 54
contoh struktur kalimat, dipelajari dalam Sintaksis

Semantik

Semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang pemaknaan dalam suatu bahasa. Contohnya adalah pemaknaan dalam homonin, sinonim, antonim, dsb.

Pragmatika

Pragmatika adalah ilmu yang mempelajari tentang pemaknaan konteks di sebuah bahasa. Contohnya, coba bandingkan konteks pada kedua kalimat ini:

  • Orang baru itu gak sopan, deh.
  • Orang gue baru aja dateng, kok.

Pemaknaan konteks kata “orang” di kedua kalimat tersebut beda, kan? Itu yang dipelajari dalam pragmatika.

Stilistika

Stilistika (berasal dari kata dasar style) adalah ilmu yang mempelajari tentang gaya bahasa seseorang dalam suatu bahasa, baik berupa lisan maupun tulisan. Contohnya sebenarnya sangat umum, coba lo perhatiin gaya bahasa dari tiap-tiap guru di sekolah lo, pasti beda, kan? Itulah yang dikaji dalam stilistika.

Nah, itu beberapa contoh bidang ilmu yang secara spesifik dipelajari di linguistik. Sebenernya sih, di pendidikan bahasa dan sastra juga ada bahas dikit, tapi lebih detil lagi dipelajari di linguistik. Meski nampak mirip-mirip, sebenarnya ketiga jurusan ini sangat berbeda. Kalo lo liat dari tipe-tipe calon mahasiswa tadi, lalu lo bandingkan dengan deskripsi singkat dari masing-masing jurusan, udah kebayang belom, lo mau ambil jurusan yang mana?

Jadi, gue pilih jurusan yang mana, dong?

Karena tadi gue udah kasih bayangan tentang nantinya lo akan ngapain aja di masing-masing jurusan, udah kebayang, dong, kira-kira mau pilih yang mana?

  • Kalo lo pengen jadi guru, maka paling tepat adalah ambil jurusan pendidikan bahasa.
  • Kalo lo pengen jadi penulis atau editor, maka ambil jurusan sastra.
  • Terus yang jurusan linguistik gimana? Prospek kerjanya juga cukup banyak kok, tapi gue sangat sangat nyaranin untuk ambil jurusan ini kalo lo bener-bener pengen jadi ahli bahasa, mengingat terlalu luasnya aplikasi linguistik terhadap ilmu lainnya seperti Psikologi, Sosiologi, Sejarah, Antropologi, dll.

Kalo gue dulu memang pengen banget jadi guru bahasa, makanya gue persiapkan D3 Linguistik dulu (untuk pendalaman pengetahuan bahasa), lalu gue ambil S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Tapi tentunya pilihan ini disesuaikan dengan berbagai pertimbangan kemampuan dan kondisi pribadi gue saat itu ya.

****

Sekian dulu tulisan gue kali ini. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk lo, dan semoga ini bisa memberi sedikit gambaran mengenai jurusan bidang bahasa mana yang lo pengen ambil nantinya. Buat lo yang kepalang salah ambil jurusan, gak usah khawatir, lo bisa cek tulisan kak Glenn:

4 Rumus Penting Dalam Memilih Jurusan Kuliah

Besides, bidang bahasa cukup fleksibel kok, kalo lo merasa salah jurusan, pengen jadi guru, tapi kepalang ambil jurusan sastra, gak masalah. Bisa-bisa aja, kok. Dulu sewaktu gue masih jadi kepala sekolah, gue juga sering terima calon guru yang lulusan sastra. Kalo lo ada pertanyaan lebih lanjut seputar jurusan-jurusan ini, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar, ya! See ya!

Bagikan Artikel Ini!