perguruan tinggi swasta

Panduan Belajar UTBK Bahasa Indonesia

Artikel ini berisi tips panduan belajar untuk persiapan menghadapi soal-soal UTBK Bahasa Indonesia, termasuk soal HOTS. Dari pembahasan materi sampai latihan soal, lengkap!

Halo, kawan-kawan calon mahasiswa! Ketemu lagi dengan gue, Fajar. Pada kesempatan kali ini, gue hadir untuk memberikan tips tentang soal UTBK Bahasa Indonesia (selanjutnya disebut BI) untuk ujian UTBK yang akan elo hadapi nanti (baca: gerbang masa depan alias deg-degan alias cieee sudah enggak SMA lagi dong). Ya, bisa dibilang tanggal itu tanggal kalian berperang melawan kebatilan (soal=masalah, jadi harus diperangi) demi naik kelas dari lulusan SMA ke derajat yang lebih tinggi lagi. Nah, ketika mempersiapkan diri untuk ujian UTBK Bahasa Indonesia, mungkin ada yang akan bertanya:

apa perbedaan soal BI di UN dan BI di UTBK?

Sebenarnya kalau kita telisik lebih dalam, materi yang muncul di UTBK juga muncul di UN. Lebih spesifiknya lagi, khususnya pelajaran Bahasa Indonesia, materi yang muncul di UTBK adalah himpunan bagian dari materi yang muncul di UN. Himpunan bagian itu meliputi paragraf, EYD, kalimat, makna kata. Materi yang hanya muncul di UN meliputi seputar sastra, mulai latar atau keadaan lokasi, nilai moral, amanat, maksud dari novel/puisi, jenis majas, ungkapan atau idiom, dan peribahasa.

perbandingan materi Bahasa Indonesia di UN dengan materi Bahasa Indonesia di SBMPTN
Perbandingan materi Bahasa Indonesia di UN dengan materi Bahasa Indonesia di UTBK

Dengan kata lain, kalau elo sudah melewati UN, elo akan cukup familiar dengan tipe soal Bahasa Indonesia di UTBK. Elo tinggal butuh pertajam lagi kemampuan mengerjakan soalnya.

Baiklah, gue akan jelaskan tahap demi tahap persiapan untuk kalian semua. Tahapan ini agak mirip dengan tulisan gue yang membahas persiapan UN Bahasa Indonesia sebelumnya, dengan sedikit penyesuaian karena waktu persiapan sudah enggak banyak. Baiklah, langsung saja ya.

Panduan Belajar UTBK Bahasa Indonesia 9

1. Cermati pola soal yang pernah muncul dalam UTBK Bahasa Indonesia

Ibaratnya pembalap sebelum memacu kendaraannya di arena, ia pasti akan memahami sirkuit yang akan dilaluinya selama beberapa pelintasan. Sama seperti Rossi, peserta tes pun sebaiknya memahami pola soal yang kerap muncul dari tahun-tahun sebelumnya.

Berikut ini materi-materi yang sering muncul dalam soal dari tahun ketahun.

A. Paragraf atau Teks

Dari grafik batang di atas, kita bisa tahu bahwa topik paragraf dan teks menjadi primadona para pembuat soal. Kira-kira kenapa sih soal macam ini muncul terus bahkan dengan jumlah yang banyak? Jangan-jangan ini sengaja untuk membuat seluruh peserta tes stres dan akhirnya enggak lulus?

koran

Ya, enggak seburuk itulah. Bayangkan, nanti pas kuliah elo akan dihadapkan dengan setumpuk buku-buku tebal, contoh kasus, ujian lisan dalam waktu yang ditentukan. Tentunya mereka (pihak universitas) ingin yang masuk dan terdaftar menjadi mahasiswanya adalah mereka yang punya kemampuan membaca dengan efektif, menyimpulkan, memahami isi dan apa yang diinginkan oleh penulis. Apalagi nanti di kampus elo akan berhadapan dengan para doktor dan profesor yang punya standar penilaian tinggi. Jadi, jangan berburuk sangka yah. Ini betulan kemampuan “standar” yang mesti dimiliki saat menjadi mahasiswa nanti.

Biasanya soal Paragraf ini bisa berbentuk soal HOTS. Elo ga akan sekadar diminta mencari informasi yang tertulis secara eksplisit di teks. Tapi lo diminta untuk menganalisis makna tersirat ataupun fungsi sebuah kalimat dalam sebuah teks.

Berdasarkan grafik, soal yang muncul sekitar 6-7 soal. Ini berarti jika elo menguasai kemampan menemukan gagasan utama atau ide pokok, menyimpulkan, menentukan isi yang sesuai dengan penjabaran teks serta beropini tentang isi tulisan, elo sudah bisa mengantungi poin banyak lho.

B. Makna Kata

Topik yang mendominasi berikutnya adalah kemampuan memahami makna kata dan rujukan kata dengan kata lain. Dalam ilmu linguistik, ini disebut sebagai semantik (ilmu tentang makna kata dan kalimat). Intinya sangat sederhana. Bagaimana mungkin kita bisa nyambung dalam berkomunikasi kalau makna kata saja enggak tahu?

Biasanya, kata-kata sukar namun dianggap umum yang kerap muncul: konsolidasi dan integrasi (UTBK 2014). Selain makna kata sukar, bentuk pronominal (kata ganti) acap muncul. Misalnya kata ini ataupun itu. Elo diminta untuk merujuk kepada apakah kata itu dalam paragraf. Biasanya, kata pronominal ini sudah dimiringkan dan tentu ini memudahkan kita saat melacaknya.

Berpijak dari grafik, soal yang muncul sekitar 2 buah.

C. Ejaan yang Disempurnakan (EyD)

Kemudian topik ejaan yang tepat dengan pijakan Ejaan yang Disempurnakan (EyD). Setelah dua topik yang dianggap paling penting, barulah topik ketiga ini dianggap sebagai penentu kecakapan elo saat menilai dan membuat tulisan. Ihwal koma, di sebagai awalan atau kata depan, menulis bilangan, gelar akademis, merupakan hal kecil tetapi kalau dituliskan salah akan membuat kita gemas bin geregetan. Malu dong kalau menuliskan di mana saja masih digabungkan atau masih menggunakan apostrof /’/ untuk menuliskan do’a dalam tulisan formal. Jadi, rajin-rajin mengecek EyD kita, yah! Perlahan saja dan baca yang menurut lo penting. Sebelumnya, soal dengan topik ini muncul 1-2 soal.

Tau dong letak apa yang salah? ;) UTBK Bahasa Indonesia
Tahu dong apa yang salah? 😉
sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/551f7e12a09a390b608b4567/begini-cara-penulisan-kata-quotdiquot-yang-benar/

D. Kalimat 

Selanjutnya perihal kalimat atau sintaksis. Meskipun rata-rata muncul sebanyak satu atau dua soal saja, sebaiknya jangan anggap remeh. Soal yang paling sering muncul adalah perihal kalimat efektif. Hal yang perlu elo ingat, kalimat efektif berangkat dari pemakaian kata yang hemat (efisien) dan tidak bertele-tele. Frasa agar supaya, para guru-guru, ataupun kepada yang terhormat jelas menunjukkan perulangan yang mubazir. Solusinya yaitu, agar atau supaya (pilih salah satu); para guru; kepada atau yang terhormat (pilih salah satu).

agar

E. Tabel atau Grafik 

Terakhir tentang tabel atau grafik. Sepintas ini mudah. Namun demikian, ini termasuk yang lumayan memakan waktu. Kecermatan alias ketelitian penting banget. Salah hitung sedikit saja, bisa-bisa kalian akan menghitamkan pilihan jawaban yang seolah-olah benar padahal salah. Pembuat soal biasanya juga menyediakan pilihan jawaban untuk peserta yang kurang hati-hati, lho. Selain itu, fokus di pertanyaan, apa yang diinginkan soal lalu tanpa ba-bi-bu langsung lihat ke grafik atau tabelnya.

2. Simulasi UTBK Bahasa Indonesia sesering mungkin

Teori tanpa aksi nyata alamat sia-sia belaka. Berlatih, berlatih, dan berlatih tentu akan semakin mengasah kemampuan dan melihat kesesuain antara teori dan praktik. Yah, ini mungkin sudah kalian dengar sejak SD dulu. Namun, enggak ada pilihan kan? Tenang, masih ada sisa waktu sedikit untuk berlatih. Berikut ini gue pilihkan soal-soal yang bisa elo kerjakan sebagai latihan:

A. Teks dan paragraf

  1. UTBK Bahasa Indonesia 2017

  2. UTBK Bahasa Indonesia 2016

  3. UTBK Bahasa Indonesia 2015: No.65

  4. UTBK Bahasa Indonesia 2014: No.16

  5. UTBK Bahasa Indonesia 2014: No.18

  6. UTBK Bahasa Indonesia 2014: No.26

  7. UTBK Bahasa Indonesia 2014: No.28

  8. UTBK Bahasa Indonesia 2013: No.2

  9. UTBK Bahasa Indonesia 2013: No.3

  10. UTBK Bahasa Indonesia 2013: No.4

  11. UTBK Bahasa Indonesia 2013: No.13

B. Makna dan rujukan kata

  1. UTBK 2013 Bahasa Indonesia: No.5

  2. UTBK 2013 Bahasa Indonesia: No.6

  3. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.20

  4. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.23

  5. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.30

C. EyD

  1. UTBK 2013 Bahasa Indonesia: No.5

  2. UTBK 2013 Bahasa Indonesia: No.7

  3. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.19

  4. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.21

D. Kalimat

  1. UTBK 2017 Bahasa Indonesia No. 1

  2. UTBK 2015 Bahasa Indonesia No. 5

  3. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.25

  4. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.29

E. Tabel atau grafik

  1. UTBK 2014 Bahasa Indonesia: No.10

  2. UTBK 2015 Bahasa Indonesia: No.74

  3. UTBK 2012 Bahasa Indonesia: No.4-5

  4. UTBK 2011 Bahasa Indonesia: No.14

F. Soal SBMPTN Bahasa Indonesia tahun-tahun lalu

3. Strategi, simulasi lagi, evaluasi dan buat target!

Disclaimer: Pemaparan di bagian ini hanya relevan untuk sistem UTBK Bahasa Indonesia sebelum tahun 2019 yang menggunakan komposisi soal TPS seperti yang tertera di bawah. Hingga tulisan ini di-update, panitia UTBK  belum mengumumkan lebih lanjut mengenai komposisi soal TPS dan Bahasa Indonesia di UTBK 2019. Sambil menunggu pengumuman dari panitia UTBK, saran gue adalah rajin-rajinlah ikut tryout yang diselenggarakan berbagai bimbel atau lembaga pendidikan lainnya.

Langkah ini bisa dibilang cukup krusial. Berkaca dari pengalaman kakak-kakak kelas kalian yang pernah merasakan UTBK, enggak sedikit gue denger cerita peserta tes yang meremehkan soal Bahasa Indonesia (dan Bahasa Inggris). Mereka terlalu asyik mengerjakan soal TPS dan Matematika Dasar, sampai lupa kalo masih ada 15 soal Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

TKPA

Alhasil, mereka baru mengerjakan soal Bahasa Indonesia pada 15 menit terakhir waktu ujian. Dan pada saat itulah mereka baru sadar, mengerjakan soal Bahasa Indonesia yang menyajikan banyak teks bacaan tidak bisa dilakukan dalam waktu mepet. Akibatnya, nilai Bahasa Indonesia mereka menjadi rendah dan malah jadi batu sandungan untuk masuk ke jurusan impian. Padahal, kalau saja bisa dieksekusi dengan baik, ujian TKPA bisa jadi lumbung nilai yang berharga lho, apalagi buat kalian yang mengejar jurusan favorit.

Bagaimana dong supaya elo enggak melakukan kesalahan yang sama seperti cerita kakak-kelas kalian tadi? Nah, setelah icip-icip soal di atas, gue sarankan untuk mulai menghitung total ujian TPS berapa menit dan dibagi dengan jumlah soal. Kira-kira berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan satu soal, terutama soal bahasa Indonesia yang bisa memunculkan 2-3 teks atau paragraf dan 1 tabel atau grafik dalam 15 soal yang ada. Selanjutnya elo bisa bandingkan dengan waktu yang dipakai sewaktu icip-icip tadi. Jadi, mulailah corat-coret strategi lo dari sekarang. Susun waktu pengerjaan soal kalian. Terserah mau dimulai dari TPS dulu, atau Matdas dulu, atau Bahasa Indonesia, atau Bahasa Inggris duluan. Namun, pastikan setiap pelajaran mendapatkan porsi waktu pengerjaannya masing-masing supaya seimbang, misalnya:

  • porsi waktu mengerjakan soal TPS (45 soal) = 40 menit
  • porsi waktu mengerjakan soal Matdas (15 soal) = 20 menit
  • porsi waktu mengerjakan soal Bhs Indonesia (15 soal) = 15 menit
  • porsi waktu mengerjakan soal Bhs Inggris (15 soal) = 15 menit
  • porsi waktu mengulang soal yang terlewat atau enggak yakin jawabannya betul = 15 menit

Selain waktu, kira-kira di soal topik apa elo lama? Misalnya, kendala selalu muncul pas mengerjakan soal ide pokok. Berarti ini berkaitan dengan gagasan inti atau gagasan utama yang ingin disampaikan penulis. Dari sekian banyak kalimat yang dipajankan oleh penulis pasti ada hal yang berulang. Nah, elo perhatikan deh, kata-kata apa saja yang selalu tersua dari kalimat ke kalimat atau paragraf ke paragraf awal hingga akhir. Pasti ada deh. Setidaknya kata-kata tersebut diubah oleh penulis menjadi sinoniminya (kata lain dengan makna yang relatif dekat). Konkretnya, kalau ada teks tentang demokrasi, biasanya penulis akan berulang menjelaskan tentang demokrasi. Akan tetapi itu pun belum cukup. Biasanya ada pesan utama lainnya, contoh penulis menekankan pentingnya demokrasi. Kita bisa temukan itu dari paparan penulis tentang pentingnya demokrasi dan kesimpulan di akhir berupa opini atau argumentasinya tentang hal ini.

Biasanya, setelah berlatih beberapa set soal kita akan sampai dengan evaluasi. Evaluasi menandakan penilaian diri kita seberapa siap sih dalam ujian ini. Pada topik soal mana yang belum jago dan soal jenis mana yang membingungkan.  Barangkali enggak semua soal dapat lo kerjakan dengan tuntas dan benar. Memang ada soal yang dirancang dengan tingkat kesulitan tinggi dan itu dibuat untuk menyaring peserta tes mana yang betul-betul mampu (kecuali dia menjawab dengan menebak). Namun, minimal elo sudah menargetkan berapa persen soal yang harus dijawab dan bisa dipastikan benar. Kalau boleh saran, setidaknya 80% elo sudah yakin dan optimis bisa mengeksekusi soal-soal dengan baik. Dengan adanya target, biasanya kita menjadi semakin terpacu dan memaksimalkan diri dalam mencapai target itu.

****

Nah gue mau ngasih tahu nih kalo elo bisa download semua soal-soal UTBK Bahasa Indonesia dalam bentuk pdf, GRATIS! Kalo elo ngerasa udah mentok, ada juga video pembahasannya. Dan bukan cuma Bahasa Indonesia doang, Zenius juga udah punya ribuan paket soal lengkap yang bisa elo download secara GRATIS, mulai dari UTBK, SIMAK UI, UTUL UGM, USM STAN dan banyak lagi. Soal-soal ini dibuat sama tutor Zenius dengan referensi yang berkualitas. Zenius juga udah menyediakan bentuk soal HOTS. Kalo elo mau download soalnya, elo bisa download aja di zenius.net ya!

Materi Bahasa Indonesia Lainnya dari Zenius

Materi Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Materi Bahasa Indonesia: Teks Tanggapan
Materi Bahasa Indonesia: Jenis jenis Frasa
Materi Bahasa Indonesia: Resensi Buku
Materi Bahasa Indonesia: Teks Prosedur
Materi Bahasa Indonesia: Esai
Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Surat Pribadi

P.S: Tadi linknya udah gue taro di tengah artikel ya (bagian ‘Simulasi’). Nah, elo bisa download PDF soalnya dengan mengklik tombol “Download Soal” di sisi kiri atas link soal di atas ya.

Huft kelar juga berkotbahnya. Hehehe. Terakhir, yuk pastikan diri kalian siap untuk SBMPTN tahun ini. Selamat berlatih! Monggo bertanya jikalau ada yang masih kabur (bukan kabur melarikan diri, yee).

—————————CATATAN EDITOR—————————

Kalo ada di antara kamu yang mau mengobrol sama Fajar tentang persiapan UTBK Bahasa Indonesia, langsung aja tinggalin comment di bawah artikel ini ya.

Bagikan Artikel Ini!